2. komunikasi
Menurut Arep dan Tanjung (2004;81) Komunikasi adalah informasi mengalir secara bebas dari atas ke bawah atau
sebaliknya.
Selain faktor diatas, ada hal lain yang mempengaruhi kinerja SKPD dalam
rangka mewujudkan pemerintahan yang transaparan dan akuntabel
dalam pengelolaan keuangan daerah adalah komitmen organisasi.
Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja OPD, Pengaruh Komunikasi terhadap
Kinerja OPD, Pengaruh Sarana Pendukung terhadap Kinerja OPD, dan Pengaruh Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja OPD
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kualitas SDM Kualitas Sumber Daya Manusia
KINERJA
adalah kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. (Widodo, 2001 dalam Kharis, 2010).
Komunikasi
Menurut Arep dan Tanjung (2004;81) Komunikasi adalah informasi mengalir secara bebas dari atas ke bawah atau
sebaliknya. Dalam pengelolaan keuangan daerah di suatu SKPD, komunikasi yang baik dan lancar antara Pengguna
Anggaran dengan bawahannya atau sebaliknya sangat dibutuhkan dalam menyamakan persepsi untuk menyusun dan
merumuskan serta melaksanakan dengan baik rencana kerja yang ingin dicapai oleh SKPD. Pengelolaan keuangan
daerah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan.
Sarana Pendukung
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 pasal 225 untuk memudahkan pelaksanaan pembukuan bendahara
pengeluaran diperkenankan menggunakan software aplikasi, tetapi konsekuensinya pada bendahara pengeluaran harus
mampu dan mahir dalam mengoperasikan komputer serta memahami aplikasi prosedur penatausahaan keuangan
daerah dan pembukuan bendahara pengeluaran.
Komitmen Organisasi
Menurut Mowday, et.al (1979) dalam Darma (2004) Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang
kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai. Menurut Simanjuntak (2005;1) komitmen adalah kesanggupan untuk
bertanggung jawab terhadap halhal yang dipercayakan kepada seseorang, komitmen tidak ada hubungannya sama
sekali dengan bakat, kepintaran atau talenta.
FOKUS PENELITIAN
Hubungan Antara
Variabel
Azhar. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Permendagri N0.13 Tahun 2006 pada Pemerintah Kota Banda
Aceh. Program Pasca Sarjana USU. Medan
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi:2. Salemba Empat. Jakarta Departemen Dalam Negeri. 2006. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3. Jakarta
Mahoney, Thomas A, and Stephan J.Carol. 2001. Develompent of managerial perfomance a research approach. Southwestern Publishing
Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama, Penerbit Andi. Yogyakarta
Menteri Dalam Negeri. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.59/2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No.13/2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta
Nawawi, Hadari H dan Martini HM. 2004. Cetakan Keempat. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Pencapaian Retribusi per SKPD dan Buruknya Kinerja SKPD kota Padang diakses dari www.medanbisnissibolga.com.14/12/2011
Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Jakarta
Tuasikal, A. 2007. Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah. Jurnal Akuntansi dan keuangan Sektor Publik. Vol.08.01. Yogyakarta
Warisno.2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi. USU. Meda
RENCANA PENGAJUAN JUDUL
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA, PANGKAT DAN
GOLONGAN, SERTA SARANA PENDUKUNG TERHADAP KINERJA
BENDAHARA OPD DI PEMERINTAHAN KABUPATEN BENGKULU UTARA