Anda di halaman 1dari 32

Sekilas Tentang

Saya
dr. Megi Virgiabanon
Otafirda
Penyusun Rencana Analisa dan
Pelaporan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat

Email:
megi_virgiabanon@yahoo.com

HP: 081220927830
Penatalaksanaan Kasus
Malaria
PETA ENDEMISITAS PENYAKIT MALARIA
DI PROVINSI JAWA BARAT
JUMLAH KASUS POSITIF MALARIA
DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2006 - 2015

1035

816 JUMLAH KASUS

723

666 672
636
602

528
511

321

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
JUMLAH KASUS MALARIA DI PROVINSI JAWA BARAT
KLASIFIKASI BERDASARKAN EPIDEMIOLOGI
2006 - 2015
JUMLAH KASUS MALARIA JUMLAH KASUS MALARIA
TAHUN 2013 TAHUN 2014
Kab. Sukabumi 216 Kab. Sukabumi 181
Kab. Tasikmalaya 123
Kab. Garut 203
Kab. Garut 75
Kab. Tasikmalaya 159
Kota Cimahi 22
Kab. Ciamis 24 Kota Bandung 19

Kab. Purwakarta 18 Kab. Purwakarta 10


Kota Bekasi 9
Kab. Majalengka 15
Kab. Pangandaran 9
Kota Bandung 14 Kota Tasikmalaya 8

Kab. Bandung 14 Kota Sukabumi 8


Kota Depok 8
Kab. Subang 10
Kab. Sumedang 7
Kota Sukabumi 6 Kab. Cirebon 7
Kota Cirebon 5 Kab. Bogor 6
Kab. Cianjur 4
Kab. Cirebon 5
Kab. Bandung 4
Kab. Indramayu 4
Kab. Ciamis 3
Kab. Kuningan 3 Kota Bogor 2

2 Kab. Kuningan 2
Kota Tasikmalaya
Kab. Karawang 2
Kab. Bandung Barat 2
Kab. Subang 1
Kab. Sumedang 1 Kab. Bandung Barat 1

0 50 100 150 200 250 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
MENENTUKAN SUSPEK
MALARIA

Yang dimaksud dengan Deteksi Dini adalah Pemeriksaan dan Pengobatan Pada
24 - 48 jam pertama setelah onset penyakit (WHO)
MELAKUKAN KONFIRMASI
LABORATORIUM
Untuk tujuan pengobatan, malaria
harus sudah terdeteksi dan diobati
pada 24 - 48 jam pertama setelah
onset penyakit
Pemeriksaan dengan Mikroskop
RDT
Berbasis molekuler (PCR, LAMP,
Sequensing, Genotyping)
ALUR PENEMUAN PENDERITA
MALARIA
PRINSIP PENGOBATAN MALARIA
1. Diagnosa malaria harus terkonfirmasi
STOP MALARIA
KLINIS

2. Artemisinin-based Combination Therapy (ACT)


STOP MONOTHERAPY

2004 ACT 2008 DHP di 2011 DHP


1973 Resistensi
Artesunate Papua dan secara
Qloroquin
Amodiaquin Papua Barat nasional

3. Malaria tanpa komplikasi vs Malaria Berat


ARTEMISININ

Spesifisitas luas terhadap berbagai stadium


parasit malaria
Mampu menghambat produksi gametosit
Lebih efektif daripada antimalaria lain
Derivat :
Dihidroartemisinin
Artesunate Relatif lebih poten

Artemether daripada artemisinin

Co-artemether
Arteether
Artemisinin-based Combination Therapy (ACT)
PENGOBATAN MALARIA LINI I

P. Falciparum
Artemisinin based Combination Therapy
Primakuin 0,75 mg/kgBB; hari I

P. Vivax atau P. Ovale


Artemisinin based Combination Therapy
Primakuin 0,25 mg/kgBB; hari I-XIV

P. Falciparum + P. Vivax/P. Ovale


Artemisinin based Combination Therapy
Primakuin 0,25 mg/kgBB; hari I-XIV
Pengobatan Malaria Falciparum/ Vivax
dengan Dihydroartemisinin-Piperakuin
(DHP)
Jumlah tablet per hari menurut berat
badan
Har Jenis
<5 kg 6-10 kg 11-17 18-30 31-40 41-59 >60 kg
i obat kg kg kg kg

0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 >15 >15
bulan bulan tahun tahun tahun tahun Tahun

1-3 DHP 1 1 2 3 4

F
Primakuin - - 1 2 2 3
1

V
Primakuin - - 1 1
1-14

Dihydroartemisinin(DH) : 2-4 mg ( 2,2mg)/kgBB (1tablet =


40 mg)
Piperakuin phosphate(P) : 16-32mg (18mg/kgBB (1tablet =
320 mg)
Primakuin (P.falciparum) : 0.75 mg/kg BB
Lini 1 Gagal
PENGOBATAN MALARIA LINI II
P. Falciparum
Kina + Doksisiklin/Tetrasiklin/Clindamycin
Primakuin 0,75 mg/kgBB; hari I
P. Vivax atau P. Ovale
Kina
Primakuin 0,25 mg/kgBB; hari I-XIV
P. Falciparum + P. Vivax/P. Ovale
Kina + Doksisiklin/Tetrasiklin/Clindamycin
Primakuin 0,25 mg/kgBB; hari I-XIV
Pengobatan Malaria Falciparum Lini II
Hari Jenis obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Dosis 0-11 1-4 5- 9 10 - 14 > 15
tunggal bulan tahun tahun tahun tahun

1 Kina Sesuai 3x 3x1 3x1 3 x (2-3)


BB
Doksisiklin -- -- -- 2 x 50 mg 2 x 100 mg

Primakuin - 1 2 23

2-7 Kina Sesuai 3x 3x1 3x1 3x2


BB
Doksisiklin -- -- -- 2 x 50 mg 2 x 100 mg

Dosis -- -- -- 4x4 4 x 250 mg


TETRASIKLIN mg/kg BB

Dosis CLINDAMYCIN 2x10 2x10 mg/kg 2x10 mg/kg 2x10 2x10


mg/kgBB BB BB mg/kg BB mg/kg BB
Pengobatan Malaria Vivax/Ovale Lini II

Jumlah tablet menurut kelompok


umur
(dosis tunggal)
Jenis
Hari 10 -
obat <1 59 > 15
1-4 14
tahu tahu tahu
tahun tahu
n n n
n
Sesu
3x1
1- 7 Kina ai 3x 3x1 3x2

BB
Primakui
1-14
Kina 10 mg/kgBB - 1
n
Primakuin 0,25 mg/kgBB; hari I-XIV
Pengobatan Malaria Vivax
Relaps

Sama dengan regimen sebelumnya (ACT)

Dosis Primaquin ditingkatkan menjadi 0,5


mg/KgBB/Hari
Pengobatan Malaria Berat

Supportif, Spesifik (Anti Malaria), Komplikasi

Artesunat Injeksi 60 mg/vial (IV)


Hari pertama : 2,4 mg/kgBB pada jam ke 0, 12, 24
Hari berikutnya : 2,4 mg/kgBB setiap hari sampai pasien sadar

Artemeter Injeksi 80 mg/ampul (IM)


Hari pertama : 3,2 mg/kgBB
Hari berikutnya : 1,6 mg/kgBB atau 1 ampul untuk dewasa, 1 kali
sehari sampai pasien sadar

Bila sudah dapat makan minum ganti dengan ACT


selama 3 hari dan Primaquin 1 hari
ARTESUNATE
I.V / I.M

ARTEMETHER I.M
1 Amp = 80mg
1 Fl = 60 mg

24
Pengobatan pada Ibu Hamil

Pengobatan Malaria falciparum pada Ibu Hamil

Trimester I (0-3 bulan) : Kina + Clindamycin selama 7


hari
Trimester II (4-6 bulan) : ACT selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) : ACT selama 3 hari

Pengobatan Malaria vivax pada Ibu Hamil

Trimester I (0-3 bulan) : Kina selama 7 hari


Trimester II (4-6 bulan) : ACT selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) : ACT selama 3 hari
MELAKUKAN PEMANTAUAN
PENGOBATAN
dilakukan pada hari ke-7, hari ke 14 sampai hari
ke-28

Rawat Jalan dilakukan pada : hari ke-4, hari ke-7,


hari ke-14 dan hari ke-28 setelah pemberian obat
hari pertama, dengan memonitor gejala klinis dan
pemeriksaan mikroskopik.

Rawat Inap dilakukan setiap hari dengan


memonitor gejala klinis dan pemeriksaan
mikroskopik. Evaluasi dilakukan sampai bebas
demam dan tidak ditemukan parasit aseksual
dalam darah selama 3 hari berturut-turut.
Setelah pasien dipulangkan harus kontrol pada
hari ke- 7 ke-14 dan ke-28 sejak hari pertama
mendapatkan obat anti malaria.
MENENTUKAN HASIL
PENGOBATAN
SEMBUH

malaria falsiparum apabila obat diminum habis,


gejala klinis (demam) hilang dan pada pemeriksaan
laboratorium parasit aseksual tidak ditemukan pada
hari ke-4 pengobatan
malaria vivaks apabila obat diminum habis, gejala
klinis (demam) hilang dan pada pemeriksaan
laboratorium hari ke-4 atau ke-7 atau ke-14 tidak
ditemukan parasit aseksual
GAGAL PENGOBATAN

pada hari ke 4 terjadi peningkatan parasit (25%)


dibandingkan hari pertama atau klinis memberat
dibandingkan harI pertama
Sampai hari ke-28 masih ditemukan parasit,
ditindaklanjuti dengan pengobatan linike-2 dengan
menggunakan kartu pasien baru
PENGOBATAN LENGKAP

Obat diminum habis (informasi melalui Pengawas


Minum Obat)
Tanpa ada hasil laboratorium
Ada bukti bahwa pasien meminum obat sampai
selesai (minum di depan PMO/ ada bukti blister
kemasan obat)
FOLLOW UP TIDAK LENGKAP

Jika pada deteksi awal menggunakan RDT kemudian


pada hari ke-4 tidak diperiksa lagi sediaan darahnya
dan tidak yakin obat diminum sampai habis.
PENCEGAHAN MALARIA

PERSONAL PROTECTION

Hindari Gigitan Nyamuk


Memakai Reppelant
Memakai Kelambu

KEMOPROFILAKSIS

Doksisiklin 100 mg, 1dd1


Diminum 2 hari sebelum berangkat, selama di
tempat tujuan, sampai dengan 4 minggu setelah
kepulangan
Maksimal pemakaian selama 6 bulan
PERAN RUMAH SAKIT DALAM
PENANGGULANGAN MALARIA
Early Diagnosis
Klinis : dr, dr SpPD, dr SpA
Laboratorium : dr SpPK, Analis
Prompt Treatment
Pengetahuan tatalaksana
Ketersediaan Obat
Surveilans
Koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Koordinasi dengan Puskesmas (Rujuk Balik)
Pencatatan dan Pelaporan
e Sismal???
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai