Anda di halaman 1dari 15

Perubahan psikologi wanita pada masa

kehamilan dan nifas

Disusun oleh kelompok 8:

1.Anita Aulia Rahma 250009005


2.Ina sapta rahayu 250009025
3.Irma wandini 250009026
4.Nabila 250009037
5.Nur maulida 250009039
Mempresentasikan
tentang.

PROSES PERUBAHAN
PSIKOLOGI WANITA DEWASA
PADA MASA KEHAMILAN &
NIFAS
MAS
KEH A
A MI
L AN
psikologi wanita Pada masa kehamilan :

Teori Reva Rubin

Teori yang melakukan penekanan pada


pencapaian peran ibu. Dimana dalam pencapaian
peran tersebut seorang ibu membutuhkan suatu
proses belajar melalui serangkaian aktivitas
berupa latihan maupun pengalaman. Perempuan di
harapkan akan mampu mengambil peran menjadi
seorang ibu.
Rubin mengatakan sejak wanita hamil sudah
mempunyai harapan-harapan :

Kesejahteraan ibu dan bayi


Penerimaan masyarakat
Penentuan identitas diri
Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Reaksi yang umum pada
kehamilan :

Trimester 1
Ambivalen, takut, khawatir, fantasi

Trimester 2
Perasaan lebih enak
Meningkatnya kebutuhan untuk
mempelajari tentang perkembangan
janin
Menjadi narsistik, pasif, kadang
Nampak egosentris dan self centered

Trimester 3
Berperasaan aneh, sembrono,
merefleksikan terhadap pengalaman
masa kecil
aktivitas penting sebelum menjadi
seorang ibu :

Taking on
Pada fase ini wanita meniru dan melakukan peran
ibu atau dikenal dengan tahap meniru

Taking in
Wanita tidak hanya meniru tetapi juga
membayangkan peran yang akan dilakukan pada
tahap selanjutnya

Letting go
Fase dimana wanita mengingat kembali
proses dan aktivitas yang sudah dilakukan
Pengalaman baik, interpersonal maupun
situasional yang berhubungan dengan
masa lalu dirinya (dalam proses) yang
menyenangkan serta harapan untuk masa
yang akan datang

Pada tahap ini wanita meninggalkan perannya


MAS
A NIFA
S
Teori Ramona T.Mercer
Mercer banyak memfokuskan teorinya
pada pengembangan teori dengan
menerapkan hasil penelitian dalam asuhan
terhadap ibu. Dalam teorinya mercer lebih
menekankan pada stress ante partum
dalam pencapaian peran ibu. Orang menilai
teori mercer ini berorientasi kearah praktik.
Mercer memperhatikan wanita pada saat
melahirkan, ia mengidentifikasi seorang
wanita pada hari awal post partum,
menunjukkan bahwa wanita lebih
mendekatkan diri pada bayi daripada
melakukan tugasnya sebagai seorang ibu.
DUA POKOK TEORI MERCER
1. Efek stress ante
partum
Tujuan: memberikan dukungan
selama hamil untuk mengurangi
lemahnya lingkungan serta
dukungan social kurangnya
kepercayaan diri
2. PENCAPAIAN PERAN IBU
Peran ibu dicapai dalam kurun waktu tertentu
dimana ibu menjadi dekat dengan bayinya
yang membutuhkan pendekatan yang
kompeten termasuk peran dalam
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan
peran. Peran aktif wanita sebagai ibu dan
pasangannya berinteraksi satu dengan yang
lainnya.
FASE HONEY MOON
Fase honey moon adalah fase setelah anak lahir
dimana terjadi intiminasi dan kontak yang lama
antara ibu-ayah-anak. Hal tsb dapat dikatakan sbg
psikis honey moon, dimana tidak memerlukan hal-
hal yang romantis secara biologis. Masing-masing
saling memperhatikan anaknya dan menciptakan
hal yang baru.
Bounding attachment
Adalah sentuhan awal/kontak kuliat antara ibu dan
BBL pada menit-menit pertama kelahiran, dimulai
pada kala III sampai pada post partum

Bounding : proses pembentukan


attachment : membangun ikatan
sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orang tua/pengasuh dan bayi
Dampak positif bounding attachment
Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai,

menumbuhkan sikap sosial


Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi

Hambatan bounding attachment


Kurang support sistem

Ibu dengan risiko

Bayi dengan risiko

Kehadiran bayi yang tidak diinginkan


Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting
dari ikatan ialah perkenalan. Elemen-elemen
bounding attachment meliputi :
Perubahan psikologis selama
post partum menurut Rubin
(1977) :
1.Fase Taking In ( Periode tingkah laku ketergantungan )
Perhatian klien terutama terhadap kebutuhan dirinya, mungkin
pasif dan tergantung berlangsung selama 1-2 hari. Klien tidak
menginginkan kontak dg bayinya tetapi bukan berarti tidak
memperhatikan. Dalam fase ini yg diperlukan klien adalah
informasi tentang bayinya, bukan cara merawat bayi.

2.Fase Taking Hold ( Periode antara tingkah laku mandiri dan


ketergantungan )
Klien berusaha mandiri dan berinisiatif, perhatian lebih kepada
kemampuan mengatasi fungsi tubuhnya, misalnya kelancaran
BAK, BAB, melakukan berbagai aktifitas ; duduk, jalan, dan
keinginan untuk belajar tentang perawatan dirinya sendiri dan
bayinya.

3. Letting go
Thanks
for your
attance..

Anda mungkin juga menyukai