Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENGAPIAN

KONVENSIONAL

YUSUF ARDI
(5162122009)
SAMUEL RICHARDO LUMBANTORUAN
(516)
SAHATA PARDOMUAN SIMANJUNTAK
(516)
PENGERTIAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Sistem pengapian adalah suatu gabungan komponen yang


bertujuan untuk mengahasilkan arus listrik bertegangan tinggi
untuk kebutuhan pembakaran campuran bahan bakar dalam
udara dalam ruangan bakar.
Pada dasarnya rangkaian pada sistem pengapian Konvensional
ada dua yaitu pengapian primer dan pengapian sekunder.
Pada rangkaian primer sistem pengapian mencakupseluruh
komponen yang bekerja dengan tegangan rendah, dari batrai
atau alternator.
Sedangkan rangkaian sekunder bekerja pada tengangan
tinggiseperti pada komponen yang ada setelah terminal output
koil sampai pada masa busi.
FUNGSI SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
Sebagai switch untuk menghidupkan dan memeriksa
mesin,
Dapat bekerja dengan tegangan listrik yang berbeda
( tengan baterai dan tegangan alternator ).
Menghasilkan busur listrik tegangan tinggi pada busi
untuk melakukan pembakaran.
Mendistribusikan tegangan tinggi kebeberapa busi
dengan urutan yang tepat.
Memastikan saat pengapian tepat beberapa derajat
sebelum piston mencapai titik mati atas pada
saat langkah kompresi.
Mengubah saat pengapian sesuai dengan tingkat
perubahan putaran.
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM
PENGAPIAN KONVENSIONAL
a. Battery
b. Kunci kontak
c. Fuse
d. Koil
e. Condensator
f. Platina
g. Distributor
h. Kabel tegangan tinggi
i. Busi
FUNGSI DARI SETIAP
KOMPONEN
1) Battery berfungsi sebagai penyimpan sumber arus untuk
kebutuhan komponen-komponen pada kendaraan
tersebut.
2) Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan
menghubungkan sumber arus dari battery ke komponen-
komponen pada kendaraan.
3) Coil berfungsi untuk mengubah arus 12v dari battry
menjadi lebih besar 20kv.
4) Platina berfunsi untuk memutuskan dan mengalirkan
arus pada kumparan primer.
5) Condensor memiliki 2 fungsi utama:
a. Untuk menampung muatan listrik.
b. Untuk mempercepat pemutusan arus pada platina.
6) Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian
7) Busi berfungsi untuk menghasilkan percikan api
sehingga Bahan Bakar di dalam ruang bakar dapat
4 bagian Fungsi distributor
1. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri dari

a. breaker point (contact point / point )


Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan
menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar
terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksi terjadi pada
saat breaker point I putus atau terbuka.
b. camlobe ( nok )
Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat
memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer
coil.
C. kondensor
Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah
terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker
point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan
dengan berapa besar kapasitasnya.kapasitas kondenser di
ukur dalam (f ) mikro farad.
2. Bagian Distributor
Bagian ini berfungsi membagi bagikan ( mendistribusikan
)arus tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh
kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap
tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian .bagian ini
terdiri dari tutup distributor dan rotor.

3. Bagian Governor Advancer


Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian
sesuai dengan pertambahan mesin .bagian ini terdiri dari
Governor weight dan governor spring ( pegas governor )
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor
Advancer

4. Bagian Vakum Advancer


Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan
saat pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau
berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum
advancer ,yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang
terjadi di dalam intake manifold.
CARA KERJA SISITEM
PENGAPIAN KONVENSIONAL
Pada waktu kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran arusnya yaitu seperti berikut :
Baterai - Kunci kontak - Primer koil - Platina - Massa.
Disebabkan aliran listrik pada primer koil, maka inti koil jadi magnet.

Waktu platina membuka


Waktu platina buka, arus listrik lewat primer koil terputus,
berlangsung induksi tegangan tinggi pada sekunder koil,
hingga arus
bakal mengalir seperti di bawah ini :
Sekunder koil Kabel tegangan tinggi Tutup distributor Rotor
Kabel tegangan tinggi (kabel busi) Busi Massa.
Disebabkan aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, dapat
meloncati tahanan angin pada elektroda tengah dengan elektroda
massa pada busi serta menyebabkan percikan bunga api.
CARA MERAWAT SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL PADA MOBIL

Memeriksa dengan cara visual kelainan pada


komponen serta rangkaian system pengapian.
Memeriksa, bersihkan serta menyetel celah
busi.
Memeriksa serta bersihkan kabel tegangan
tinggi.
Memeriksa, bersihkan rotor serta tutup
distributor.
Memeriksa nok, centrifugal advancer serta
vacum advancer.
Memeriksa koil pengapian.
Memeriksa, bersihkan serta menyetel celah
MASALAH YANG SERING
TERJADI PADA SISTEM
PENGAPIAN KONVENSIONAL
Mesin mobil tidak dapat hidup atau tidak ada
percikan api pada busi
Busi mati atau deposit berlebihan
Kabel tegangan tinggi bocor berlebihan
Rotor tidak terpasang
Urutan pengapian tidak benar
Platina terganjal kotoran
Platina menutup terus atau membuka terus
Koil mati
Kondensor mati
Konektor kabel lepas
Kabel putus
Kontak rusak
Mesin sulit hidup dan percikan api pada busi
kecil

Deposit (penumpukan kerak) dibusi berlebihan.


Kabel tegangan tinggi bocor
Tutup distributor kotor
Karbon ditutup distributor hilang
Tutup distributor retak
Urutan pengapian tidak benar
Kontak platina kotor
Setelan celah platina tidak tepat
Saat pengapian tidak tepat
Koil rusak
Kondensor rusak
Konektor kabel kotor
Terjadi ledakan di knalpot
Busi kotor
Platina kotor
Saat pengapian terlalu mundur

Terjadi ledakan di knalpot saat pedal gas dilepas


Kerja vacum advancer kurang sempurna

Ada ledakan di knalpot saat pedal gas ditekan


Hal ini di sebabkan Kerja centrifugal advancer tak sempurna

Busi cepat kotor


Pemakaian busi yang tidak tepat
Platina kotor
Saat pengapian tidak tepat

Elektroda busi meleleh


Pemakaian tingkat busi yang terlalu panas.
SEKIAN &
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai