Anda di halaman 1dari 35

KASUS ETIKA1

Melubernya lumpur dan gas panas di


Kabupaten Sidoarjo yang disebabkan
eksploitasi gas PT Lapindo Brantas telah
menimbulkan bencana yang memaksa
penduduk kehilangan tempat tinggal,
pekerjaan dan masa depan.
Perusahaan pun terkesan lebih
mengutamakan penyelamatan aset-
asetnya daripada mengatasi soal
lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.
.
KASUS ETIKA 2
Obat anti nyamuk HIT yang diketahui
memakai bahan pestisida berbahaya yang
dilarang penggunaannya sejak tahun 2004.
Pada kasus HIT, meski perusahaan pembuat
sudah meminta maaf dan berjanji akan
menarik produknya, ada kesan permintaan
maaf itu cuma klise. Penarikan produk yang
kandungannya bisa menyebabkan kanker
itu terkesan tidak sungguh-sungguh
dilakukan. Produk berbahaya itu masih
beredar di pasaran.
KASUS ETIKA 3
Berdasarkan hasil pemantauan BB-POM di Surabaya, dari
91 contoh pangan olahan yang dijual di pasaran, sebanyak
24 di antaranya positif mengandung formalin. Selain mi
basah, makanan lain yang mengandung banyak formalin
adalah tahu, ikan asin, dan ikan segar. Beberapa kasus
telah ditemukan di beberapa daerah, antara lain di daerah
Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Jakarta.
Beberapa survei menunjukkan, alasan produsen
menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan
pengawet karena daya awet dan mutu mi yang dihasilkan
menjadi lebih bagus, serta murah harganya, tanpa peduli
bahaya yang dapat ditimbulkan.
Pengaruh Bisnis terhadap
Etika
Dari kasus-kasus yang disebutkan sebelumnya,
bagaimana perusahaan bersedia melakukan apa
saja demi laba.
Dalam bisnis, satu-satunya etika yang diperlukan
hanya sikap baik dan sopan kepada pemegang
saham.
Kepentingan utama bisnis adalah menghasilkan
keuntungan maksimal bagi shareholders.
Fokus itu membuat perusahaan yang berpikiran
pendek dengan segala cara berupaya
melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan
keuntungan.
Kompetisi semakin ketat dan konsumen yang
kian rewel sering menjadi faktor pemicu
perusahaan mengabaikan etika dalam berbisnis.
Hubungan sinergis antara etika dan
laba
Di era kompetisi yang ketat ini,
reputasi baik merupakan sebuah
competitive advantage yang sulit
ditiru.
Salah satu kasus yang sering
dijadikan acuan adalah bagaimana
Johnson & Johnson (J&J) menangani
kasus keracunan Tylenol tahun 1982.
Pada kasus itu, tujuh orang
dinyatakan mati secara misterius
setelah mengonsumsi Tylenol di
Chicago.
Meski penyelidikan masih dilakukan guna
mengetahui pihak yang bertanggung
jawab, J&J segera menarik 31 juta botol
Tylenol di pasaran dan mengumumkan
agar konsumen berhenti mengonsumsi
produk itu hingga pengumuman lebih
lanjut.
Hasilnya membuktikan, keracunan itu

disebabkan oleh pihak lain yang


memasukkan sianida ke botol-botol
Tylenol. Biaya yang dikeluarkan J&J dalam
kasus itu lebih dari 100 juta dollar AS.
Secara jangka panjang, filosofi J&J
yang meletakkan keselamatan
konsumen di atas kepentingan
perusahaan berbuah keuntungan
lebih besar kepada perusahaan.
Begitu kasus diselesaikan, Tylenol

dilempar kembali ke pasaran dengan


penutup lebih aman dan produk itu
segera kembali menjadi pemimpin
pasar (market leader) di Amerika
Serikat.
Doug Lennick dan Fred Kiel, 2005
(dalam Itpin, 2006) penulis buku
Moral Intelligence, berargumen
bahwa perusahaan-perusahaan
yang memiliki pemimpin yang
menerapkan standar etika dan
moral yang tinggi terbukti lebih
sukses dalam jangka panjang.
PENDAHULUAN
Menjadi Wirausaha bukan jalan pintas
untuk menjadi kaya
Menjadi Wirausaha adalah sebuah
perjuangan
Apa pun yang dilakukan,
kewirausahaan tidak dapat dibangun
dalam tempo sekejap.
Kalau Anda merasa telah berhasil dalam waktu
singkat, periksalah kembali apakah fondasi usaha
Anda sudah cukup kuat? Periksa kembali apakah
sukses yang Anda peroleh itu diraih dengan jujur
dan halal, apakah bisnis anda riil atau fiktif-
spekulatif atau ada pihak yang dirugikan? Apakah
Anda sudah memenuhi syarat-syarat dan kewajiban
Anda?
(1) Apakah benar ada cara yang instant yang halal
untuk menjadi kaya?
(2) Apa yang dilakukan orang agar ia menjadi
kaya?
(3) Apakah dengan kaya otomatis Anda menjadi
wirausaha?
(4) Apakah Anda sudah pantas (sudah saatnya)
hidup bergelimang harta?

berusahalah dengan memegang teguh nilai-


nilai etika sedari Anda muda dan jangan
berkompromi sekecil apapun. Bangunlah
karakter dan milikilah reputasi
Reputasi: Karakter:
Apa yang Apa yang
diucapkan diucapkan
malaikat di
para pelayat
hadapan
di sisi Tuhan
jenazah kita tentang kita
Miliuner Jon M Huntsman, 2005
(dalam Itpin, 2006) dalam buku
Winners Never Cheat: kunci
utama kesuksesan adalah
reputasinya sebagai pengusaha
yang memegang teguh integritas
dan kepercayaan pihak lain.
Berperilaku jujur dalam
menjalankan aktivitas bisnis. Ini
meliputi seluruh aspek dalam
menjalankan usaha
Mentaati tata nilai
Walk the Talk bermakna

konsisten antara apa yang


dilakukan dengan apa yang
diucapkan
Usaha yang langgeng adalah usaha
yang dijunjung oleh nilai-nilai etika
Perusahaan yang tumbuh menjadi
besar dimulai dari:
orang-orang biasa yang sedari awal
memegang teguh nilai-nilai moral dan etika.
menjaga kepercayaan dan tidak
sembarangan dalam berkata-kata, apalagi
dalam bertindak.
bekerja dengan tata nilai, dan merekrut
orang dengan melihat nilai-nilai yang
dianutnya. Mereka menanamkan nilai-nilai
yang sehat sedari awal.
Suatu pedoman untuk mendapatkan hidup
yang bernilai atau bermartabat.
Etika memberikan petunjuk tindakan-

tindakan apa yang benar dan apa yang


salah.
Menurut The World Book Encyclopedia
(2008), etika mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang benar dan salah
dengan menggunakan metode
reasoning, bukan benar-salah menurut
kepercayaan atau tradisi.
Oleh karena itu, selalu adareason (alasan)
mengapa kita harus memegang teguh etika.
Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut ini
dan lihatlah apa yang Anda akan dapatkan kalau
Anda konsisten menjalankan apa yang Anda
katakan (Maxwell, 1982):
Apa yang Saya Apa yang Saya Apa Yang Mereka
Katakan Lakukan Kerjakan
Saya bilang pada Saya tiba tepat Mereka datang
karyawan: waktu tepat waktu
Datanglah ke kantor
tepat waktu.
Saya katakan Saya menunjukkan Mereka akan
pada karyawan: sikap positif berperilaku positif
Bersikaplah positif
Saya katakan Saya Mereka
pada karyawan: mendahulukan mengutamakan
konsumen konsumen
Utamakan
pelanggan
Sekarang, apa jadinya kalau hal yang saya
lakukan berbeda dengan yang saya ucapkan
seperti berikut ini:

Apa yang Saya Apa yang Apa Yang Mereka


Katakan Saya Lakukan Kerjakan
Saya bilang pada Saya selalu Beberapa
karyawan: terlambat karyawan akan
tepat waktu dan
Datanglah ke
yang lainnya
kantor tepat
tidak.
waktu.
Saya katakan Saya Hanya beberapa
pada karyawan: menjalankan orang yang
perilaku positif, selebihnya
Bersikaplah positif
negatif berperilaku
negatif.
Saya katakan Saya Hanya beberapa
pada karyawan: mengutamak orang yang
an diri saya mendahulukan
Peter Koestenbaum (2002) memberikan formula untuk
memahami etika sebagai melayani sesama, dengan cara:

Janganlah melakukan sesuatu pada orang lain atas apa yang


kita sendiri tidak senang menerimananya
Melayani sesama juga berarti Anda mau melihat dari
kacamata orang lain. Masuklah ke dalam alam berpikir orang
lain (another persons point of view) dan lihatlah apakah
perbuatan Anda menyenangkan atau tidak.
Seringkali orang tidak menyadari perbuatannya akan
mencelakakan orang lain sebelum waktunya tiba
Melayani sesama juga berarti Anda menjadi seorang yang
lebih dari orang yang mengembangkan orang lain
(karyawan)
Pemahaman tentang etika
Etika merupakan ajaran kesusilaan

dan menciptakan akal.


Etika merupakan refleksi dari ajaran

moral
Usaha sistematis dengan

menggunakan rasio untuk


menafsirkan pengalaman moral
individu dan moral sosial sehingga
dapat menetapkan aturan untuk
mengendalikan perilaku manusia.
Etika bisnis adalah keseluruhan
dari aturan-aturan etika, baik
yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang mengatur hak-hak
dan kewajiban produsen dan
konsumen serta etika yang harus
dipraktekkan dalam bisnis.
1. Usaha membangun kepercayaan antara anggota
masyarakat dengan perusahaan atau
pengusaha.
2. Hal tersebut merupakan elemen penting buat
suksesnya bisnis jangka panjang
3. Menjaga etika adalah hal penting untuk
melindungi reputasi perusahaan.
4. Kejujuran merupakan barang langka dan mata
uang yang berlaku di mana-mana
5. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai
moral menyangkut tindakan yang benar dan
salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja
TIPS
Jangan masuk ke dalam bisnis yang tidak riil, apalagi yang
menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instant).
Hindarilah membaca buku-buku yang menjanjikan cara-
cara cepat, instan dan memotong kompas.
Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda
mampu bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir baik.
Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan,
persamaan, keterbukaan, win-win, melayani dan
tanamkanlah nilai-nilai itu di usaha yang Anda bangun.
Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Ingatlah semua ada
waktunya. Waktu yang terlalu cepat dipacu dapat beresiko
negatif.
Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda
ucapkan.
Hal yang perlu dilakukan (Dalimunthe : 2004)
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility)
3. Mempertahankan Jati Diri
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
5. Menerapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi,Kolusi dan komisi)
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
10.Memelihara Kesepakatan
11.Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan
akhlak mulia.
Islam juga tidak memisahkan
akhlak dengan ekonomi
Pedagang yang jujur dan dapat
dipercaya termasuk dalam golongan
para nabi, orang-orang yang benar-
benar tulus dan para syuhada.
(HR. Tirmidzi, Darimi dan
Daraquthni).

Allah memberikan rahmat-Nya kepada setiap


orang yang bersikap baik ketika menjual,
membeli dan membuat suatu pernyataan.
(HR. Bukhari)
Norma Dalam Ekonomi Dan
Muamalat Islami Kita Akan
Menemukan Empat Sendi Utama

1. Ekonomi Islam adalah ekonomi yang


berlandaskan ketuhanan
2. Dalam Islam tidak boleh membedakan
antara ekonomi dengan etika sebagaimana
tidak dapat memisahkan ilmu dengan
akhlak, politik dengan etika dan sebagainya
3. Tujuan ekonomi Islam adalah menciptakan
kehidupan manusia yang sejahtera dan
bahagia
4. Sendi utama dari ekonomi Islam adalah sifat
pertengahan
Hai orang-orang
beriman, apabila
diserukan untuk
menunaikan shalat
Jumat maka
bersegeralah kamu
mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli
Zuhud adalah suatu ide dan
keyakinan yang menekankan
perhatian manusia untuk tidak
larut dalam kemegahan dunia
serta syahwat dan selalu
memprioritaskan kehidupan
akhirat (Qhardhawi,1995: 63)
Alangkah indahnya
kehidupan ini apabila seorang
penggergaji menjadikan
gergajinya sebagai tasbihnya,
seorang petani menjadikan
cangkulnya sebagai
tasbihnya, dan tukang besi
menjadikan palunya sebagai
tasbihnya (Qhardhawi, 1995:
65)
Berbagai praktek mal-Bisnis
dalam Islam meliputi :

1. Riba
2. Mengurangi timbangan atau
takaran
3. Gharar
4. Penipuan (al-Ghabn)
5. Penimbunan
6. Monopoli
GHARAR
Gharar adalah keraguan, tipuan, atau tindakan yang
bertujuan untuk merugikan pihak lain.

Menurut Imam al-Qarafi, gharar adalah suatu akad


yang tidak diketahui dengan tegas apakah efek
akad terlaksana atau tidak, seperti melakukan jual
beli terhadap burung yang masih di udara atau ikan
yang masih di dalam air.
Menurut ulama fikih, bentuk-bentuk gharar yang
dilarang adalah sebagai berikut:
Riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun
pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat
dalam Islam

Macam-macam Riba :
1. Riba Qardh : Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
2. Riba Jahiliyyah : Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam
tidak mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.
3. Riba Fadhl : Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam
jenis barang ribawi.
4. Riba Nasiah : Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam
nasiah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan
antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
25 Ciri Etos Kerja Muslim:
1. Mereka kecanduan terhadap waktu
2. Mereka memiliki moralitas yang bersih (ikhlas)
3. Mereka kecanduan kejujuran- jujur terhadap diri sendiri
4. Mereka memiliki komitmen (aqidah, aqad, itiqad)
5. Istiqomah, kuat pendirian
6. Mereka kecanduan disiplin
7. Konsekuen dan berani menghadapi tantangan (challenge)
8. Mereka memiliki sikap percaya diri
9. Mereka orang yang kreatif
10. Mereka tipe orang yang bertanggung jawab
11. Mereka bahagia karena melayani
12. Mereka memiliki harga diri
13. Memiliki jiwa kepemimpinan
14. Mereka berorientasi ke masa depan
15. Hidup berhemat dan efisien
16. Memiliki jiwa wiraswasta
17. Memiliki insting bertanding
18. Keinginan untuk mandiri
19. Mereka kecanduan belajar dan haus mencari ilmu
20. Memiliki semangat perantauan
21. Memperlihatkan kesehatan dan gizi
22. Tangguh dan pantang menyerah
23. Berorientasi pada produktivitas
24. Memperkaya jaringan silaturahmi
25. Mereka memiliki semangat perubahan (spirit of change)

Anda mungkin juga menyukai