Anda di halaman 1dari 25

Dalam bab ini akan dibahas tiga

macam gangguan psikologis yang


sama-sama tidak disebabkan oleh
adanya kelainan atau penyakit
organik yaitu gangguan disosiatif,
gangguan somatoform dan
gangguan buatan.
A. Gangguan Disosiatif

Gangguan disosiatif sebelumnya disebut


histeria atau neurosa histerikal tipe
disosiatif. Ciri utama dari gangguan ini
adalah perubahan mendadak pada
keutuhan kesadaran, identitas dan
tingkah laku tanpa ada sebab penyakit
atau kelainan organik. Jenis gangguan
disosiatif adalah:
1) Amnesia Psikogenik
2) Fugue Psikogenik
3) Kepribadian Ganda
4) Gangguan Depersonalisasi
1. Amnesia Psikogenik

Gambaran utama Amnesia Psikogeik


(Psychogenik Amnesia) adalah
hilangnya memori secara mendadak.
Penderita amnesia psikogenik gagal
mengingat informasi yang penting
tentang dirinya, bahkan indentitas
dirinya secara total.
Ada 4 tipe Amnesia Psikogenik yaitu
amnesia lokal, amnesia selektif,
amnesia general dan amnesia
kantinyu.
1) Pada amnesia lokal, individu gagal
mengingat peristiwa yang terjadi dalam
jangka waktu pendek (dalam beberapa
jam atau tak lebih dari beberapa hari).
o Amnesia lokal sebagaimana jenis amnesia
lainnya muncul mengikuti suatu kejadian
traumatik yang berat. Akbat kejadian
traumatik tersebut, seseorang bisa
mengalami amnesia lokal (tak bisa
mengingat kejadian selama periode
peristiwa traumatik)
2) Periode amnesia selektif juga sangat
singkat seperti amnesia lokal tetapi
lebih selektif. Misalnya orang yang
selamat dari kecelakaan, mungkin ia
masih bisa ingat mengingat upacara
penguburan keluarganya namun ia
sama sekali tidak bisa mengingat
kejadian lainnya.
3) Pada amnesia general, individu
kehilangan memori yang menyangkut
seluruh kehidupannya. Sedangkan
pada amnesia kontinyu, lebih terbatas,
individu masih bisa mengingat
peristiwa tertentu yang terjadi sebelum
munculnya amnesia.
4) Amnesia kontinyu mirip dengan
amnesia lokal tetapi hilangnya memory
dalam jangka waktu yang lama.
Munculnya amnesia psikogenik
biasanya mengikuti stres psikologis
yang hebat berupa kejadian
traumatik. Misalnya kejadian yang
menimbulkan kematian seperti
kecelakaan mobil, bencana seperti
kebakaran atau stres psikologis yang
hebat. Misalnya ancaman terhadap
harga diri seperti ditinggal kekasih
atau gagal mencapai tujuan yang
dianggap sangat penting.
2. Fugue Psikogenik

Amnesia Psikogenik yang agak


kompleks adalah Fugue Psikogenik.
Ciri utama
Individu tidak hanya lupa indentitas,
maupun situasi tetapi dibarengi dengan
benar-benar melarikan diri dari lokasi
kejadian.
Penderita kadang melakukan perjalanan
tetapi tidak nampak bingung seperti
amnesia psikogenik
Sebab fungue psikogenik
Muncul setelah stres berat (perpisahan,
penolakan, hilangnya harga diri, dan
lebih sering konflik dan kecemasan yang
muncul dari bencana peperangan atau
alam
Minum alkohol
Luka di kepala
3. Gangguan Kepribadian
Ganda
Disebut kepribadian terbelah atau split
personality
Dicirikan oleh:
a) adanya dua atau lebih kepribadian yang
berbeda pada diri individu dan masing-
masing kepribadian tersebut
mengendalikan perilaku individu
b) Penderita mempunyai peran atau pola
perilaku yang berbeda-beda bergantung
pada kepribadian mana yang dominan
pada satu waktu.
c. Antara satu kepribadian satu dengan yang
lain tidak saling berhubungan
d. Masih ada kontak antara peran atau
tingkah laku individu dengan realitas
4. Gangguan
Depersonalisasi
Ciri utama:
Individu mengalami perubahan drastis dalam
mempersepsi dirinya sehingga terjadi distorsi.
Penderita bisa menganggap dirinya adalah
orang lain
Merasa dirinya dalam mimpi
Merasa dirinya tidak ada
Penyebab
Kelelahan, kecemasan, depresi, kesakitan fisik
yang berat, pengalaman traumatis seperti
kecelakaan.
B. Gangguan somatoform

Penderita menunjukkan gejala


gangguan fisik atau penyakit tetapi
sebenarnya kelainan atau penyakit
tersebut tidak ada.
Oleh sebab itu gangguan ini lebih
bisa dimengerti dengan pendekatan
psikologis dan digolongkan ke dalam
gangguan mental
Jenis gangguan
somatoform
a) Gangguan somatisasi
b) Gangguan konversi
c) Gangguan sakit somatoform
d) Gangguan hipokondriasis
a) Gangguan somatisasi

Gejala utama:
Keluhan kronis tentang ketidaknyamanan tubuh
seperti sakit kepala, sakit perut dan muntah
Keluhan berlangsung meskipun pemerikasaan
medis tidak membuktikan adanya penyakit /
kelainan organis
Gaya keluhan biasanya dramatis atau dilebih-
lebihkan
Perkembangan keluhannya mencakup kombinasi
berbagai penyakit.
Keluhan biasanya mulai muncul sebelum usia 30
tahun
Penyebab
Budaya yang menganggap wanita lemah
Pemberian perhatian orang tua kepada anak
setelah anak mengeluh tentang kondisi fisik
Peniruan terhadap orang tua yang
membesar-besarkan penyakit fisik
Akibat serius
Membuat penderita tidak produktif
Ketergantungan pada obat
Menjalani operasi yang tidak perlu
b) Gangguan konversi

Gangguan konversi = neurosa


histerical tipe konversi
Gejala utama
Hilangnya fungsi fisik yang tampak
seperti disebabkan adanya gangguan
fisik tetapi sebenarnya merupakan
ekspresi konflik psikologis
Ketidakmampuan organ yang
berhubungan dengan neurologis
(kelumpuhan tangan dan kaki, tak bisa
berbicara, serangan konvulsi, kebutaan)
Gejala muncul secara tiba-tiba ketika
seseorang mengalami stres yang berat
dan berakhir secara tiba-tiba jika situasi
stres hilang
Penyebab
Kecemasan neurotik yang dikonversikan
ke motor-sensoris
Mekanisme pertahanan ego
Dengan menderita konversi seseorang
mendapatkan keuntungan utama (primary
gain)
Penderita memperoleh keuntungan
tambahan yaitu mendapatkan dukungan
dari lingkungan
c) Gangguan kesakitan
somatoform
Gejala:
Preokupasi rasa kesakitan yang berlangsung
minimal 6 bulan tanpa ada bukti patologis
organik
Gejala yang dikeluhkan tidak sedramatis
sebagaimana yang terjadi pada gangguan
konversi
Pada tingkat yang ringan, rasa sakit bisa
ditoleransi dengan pemakaian obat penghilang
rasa sakit
Pada tingkat berat, penderita sampai diopname
Penyebab
Stres yang berat
Perhatian yang berlebihan pada rasa
sakit
Banyak ditemui pada orang dari
keluarga yang mengalami gejala yang
sama
d) Gangguan
hipokondriasis
Gambaran:
Perhatian yang berlebihan tentang sensasi
atau fungsi tubuh serta ketakutan bahwa
individu mempunyai penyakit fisik serius yang
tidak terdeteksi
Ciri-ciri
Penderita punya penyakit serius yang tidak terdeteksi
Penderita terus menerus khawatir akan mempunyai
penyakit sehingga berespons berlebihan terhadap
penyakit yang ringan
Penderita terpreokupasi dengan fungsi fisiologis dan
kesehatannya secara umum
Penderita mengeluhkan gejala somatis spt
merasa fungsi tubuhnya terganggu
Penderita bertingkah laku seolah-olah ia
mempunyai penyakit fisik yang kronis
Tidak ada bukti kelainan organis atau
penyakit atau kalaupun ada keluhannya
sangat tidak proporsional dengan tingkat
keparahan penyakitnya
Penyebab
Perasaan inadekuat yang mendalam
yang tercermin pada rendahnya harga
diri, keraguan tentang kemampuan
untuk menerima tanggung jawab.
Hubungan yang buruk dengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai