Anda di halaman 1dari 32

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU


BEROBAT LANSIA DI PUSKESMAS KELURAHA N KALIBARU,
JAKARTA UTARA TAHUN 2016

Peneliti :
TRI INTAN SARI (1102013288)

Pembimbing :
dr. Citra Dewi. M.Kes, DipIDK
Dra. Zulmaizarna. MIpd
LATAR BELAKANG

Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap


perkembangan normal yang akan di alami oleh setiap individu. Dengan
bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
degeneratif (penuaan) sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada
usia lanjut.
Pertumbuhan penduduk lansia di dunia menurut WHO pada tahun 2012
menyebutkan bahwa dalam empat dekade berikutnya proporsi orang berusia
20 tahun keatas di perkirakan meningkat dari 10% menjadi 22%.
LATAR BELAKANG

SUMBER: SUSENAS, 2014

Jumlah rumah tangga lansia sebanyak


16,08 juta rumah tangga

Jumlah lansia di Indonesia 20,24 juta


jiwa

50% penduduk lansia mengalami keluhan


kesehatan dalam sebulan terakhir

50% penduduk lansia mengalami keluhan


kesehatan dalam sebulan terakhir
SUMBER: BUKU TAHUNAN KALIBARU, 2015

Kelurahan Kalibaru,
Cilincing, Jakarta
1072 lansia
Utara. Pelayanan Jumlah lansia yang berobat
yang ada di
puskesmas adalah
4.105 jiwa. ke Posyandu
posyandu lansia. Lansia Kalibaru
LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pengetahuan lansia tentang


kesehatan yang baik, akan menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat
mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan
posyandu lansia (Suktiarti, 2013).
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia
yang di lakukan di desa Sukodono Sidoarjo (Rachmawati, 2014)
LATAR BELAKANG

Perilaku Kesehatan dapat dijelaskan melalui model kepercayaan kesehatan


(Health Beliefe Model), Notoatmodjo (2014) menyatakan bahwa model
kepercayaan kesehatan adalah suatu bentuk penjabaran dari model sosio-
psikologis.
LATAR BELAKANG

Perilaku terbagi menjadi beberapa domain yaitu pengetahuan, sikap, dan


tindakan.
Menurut Notoatmodjo (2014), umur merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pembentukan pengetahuan. Pada umumnya usia lanjut
menganggap penyakit sebagai hal biasa, sehingga jarang memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan seperti posyandu lansia.
LATAR BELAKANG

Tinjauan dalam Islam tentang hubungan pengetahuan terhadap perilaku


kesehatan, bahwa menuntut ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam merupakan
kewajiban setiap muslim sejauh apapun itu selama ada manfaat yang di peroleh,
termasuk pengetahuan tentang menjaga kesehatan.
Ajaran Islam menuntun penganutnya untuk memelihara kesehatan yang terkait
kepada tiga komponen sehat, yaitu kesehatan jasmani, rohani dan sosial.
Selain memelihara kesehatan, berobat bagi setiap muslim yang sedang sakit pada
dasarnya dianjurkan dalam agama Islam, sebab berobat termasuk upaya
memelihara jiwa dan raga, hal ini termasuk salah satu Tujuan Syariat Islam
ditegakkan (Ali, 2012).
Berdasarkan uraian perlunya dilakukan penelitian dengan judul: Hubungan antara
Pengetahuan terhadap Perilaku Kesehatan pada Lansia di Kelurahan Kalibaru
dengan data yang terbaru dan tahun yang berdekatan.
PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan data Susenas 2014, jumlah lansia di Indonesia mencapai 20, 24


juta jiwa.Dan data dari buku tahunan Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara tahun
2015 terdapat 4.105 orang lansia. Menurut data bulan Mei 2016 jumlah lansia
berobat ke posyandu lansia Puskesmas Kalibaru sebanyak 1072 lansia.
Dilakukan penelitian untuk diketahui ada atau tidaknya Hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku berobat pada lansia di Kelurahan Kalibaru dan
tinjauannya dalam Islam.
PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah ada hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku berobat pada


Lansia?
Bagaimana tinjauan Islam tentang hubungan pengetahuan terhadap perilaku
kesehatan lansia?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum
Penelitian ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku berobat pada Lansia di Puskesmas
Kelurahan Kalibaru.
Tujuan Khusus
Penelitian ditujukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara pengetahuan terhadap perilaku berobat pada Lansia.
Penelitian ditujukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan
pada Lansia.
Mengetahui tinjauan Islam tentang hubungan pengetahuan
terhadap perilaku kesehatan Lansia
MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan menambah tambahan ilmu


Teoritik pengetahuan khususnya pada bidang Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku (PKIP) mengenai perilaku berobat lansia.

Hasil peneilitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah


Metodologik satu referensi kajian untuk meningkatkan mutu pelayanan
bagi lansia.

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah


Aplikatif satu referensi untuk puskesmas dalam mengembangkan
program lansia.
KERANGKA TEORI

Faktor Predisposisi

Perilaku Kesehatan
Pengetahuan Sikap
pendidikan
social budaya

Perilaku
pendapatan
Kesehatan
Faktor Pemungkin
faktor jarak
pelayanan kesehatan
Faktor Penguat
sikap petugas
kesehatan
perilaku orang lain
KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan Perilaku kesehatan



Lansia lansia
PERUMUSAN HIPOTESIS

H0 : Tidak terdapat hubungan antara Pengetahuan terhadap Perilaku


Kesehatan pada Lansia
H1: Terdapat hubungan antara Pengetahuan terhadap Perilaku
Kesehatan pada Lansia
DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil Ukur

1. Perilaku Perilaku responden wawancara kuesioner nominal Baik :


Kesehatan yang mencari Mencari pengobatan ke
pengobatan saat puskesmas serta rutin
responden merasa sakit dalam menjalani
dan penyakit dianggap kegiatan promotif atau
membahayakan dirinya preventif yang dilakukan
sehingga penyakit oleh tenaga kesehatan.
teratasi serta (dengan score> median ).
melakukan pola hidup Buruk:
sehat dengan Tidak melakukan apapun,
mengikuti program dari melakukan pengobatan
puskesmas atau sendiri serta tidak
layanan kesehatan lain optimal menjalani
yaitu penimbangan kegiatan promotive atau
berat badan, preventif yang dilakukan
pengukuran tinggi oleh tenaga kesehatan
badan, senam lansia, (dengan score < median)
senam otak,
pemgukuran tekanan
darah dan gula darah,
pemberian makanan
tambahan (PMT).
DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil Ukur


2. Pengetahuan Pengetahuan responden wawancara kuesioner Ordinal Dikelompokkan menjadi 2:
tentang definisi dan fungsi Baik: Pengetahuan Baik
tenaga kesehatan serta dengan mengetahui apa
manfaat pencarian yang dimaksud dengan
pengobatan di Tenaga tenaga kesehatan dan
Kesehatan ketika sakit dan mengetahui manfaat dari
manfaat melakukan pola mengikuti program dari
hidup yang sehat dengan pelayanan kesehatan untuk
mengikuti program-program pencegahan penyakit dan
yang dilaksanakan oleh menjaga kesehatan.
Puskesmas atau layanan (Apabila jumlah
kesehatan lainnya yaitu, score>median)
penyuluhan penimbangan Buruk: Pengetahuan Buruk
berat badan, pengukuran apabila tidak mengetahui
tinggi badan, senam lansia, apa yang dimaksud dengan
senam otak, pengukuran tenaga kesehatan dan tidak
tekanan darah, serta mengetahui manfaat dari
penyuluhan kesehatan mengikuti program dari
sebagai pelayanan kesehatan untuk
program untuk pencegahan pencegahan penyakit dan
penyakit dan menjaga menjaga kesehatan
kesehatan pada Lansia (Apabila jumlah
score<median)
METODE PENELITIAN
Populasi:
Rancangan Lanjut Usia yang
Jenis Penelitian: Penelitian: datang ke puskesmas
Cross Sectional kelurahan kalibaru
Analitik

Sampel: Cara penetapan Penetapan Besar


Lansia yang sampel: Sample:
berkunjung dan simple random Rumus Slovin
berobat ke Puskesmas sampling
Kalibaru.
METODE PENELITIAN

Cara Pengumpulan
dan Pengukuran
Jenis data: Data:
Kuantitatif membagikan
kuesioner kepada
responden

Analisa Data: Instrumen


Pengumpulan
Menggunakan
Data:
Analisis Univariat Lembar Informed
dan Bivariat (Uji Consent
Fisher Exact Test) Lembar Kuesioner
METODE PENELITIAN

Penetapan Besar Sampel


Menggunakan Rumus Slovin
METODE PENELITIAN

Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif yang diperoleh
secara langsung.
Cara Pengumpulan dan Pengukuran Data
Pengumpulan data perilaku kesehatan dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner kepada responden (Lansia yang berkunjung dan berobat ke puskesmas
Kalibaru).
METODE PENELITIAN

Instrumen Pengumpulan Data


lembar persetujuan responden
lembar pertanyaan demografi responden
Kuisioner

Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahap:
Editing
Coding
memasukan data (Entry)
pembersihan data (Cleaning)
menggunakan Analisis Univariat dan Bivariat
KUESIONER PENELITIAN
HASIL PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan terhadap Perilaku Kesehatan Lansia di Kelurahan


Kalibaru tahun 2016
PEMBAHASAN

Hubungan pengetahuan terhadap perilaku kesehatan lansia dengan analisa


bivariat pada penelitian ini mendapat nilai P = 0,021(0,021<0.05) yang
menunjukan H0 ditolak terdapat hubungan yang bermakna pada pengetahuan
terhadap perilaku kesehatan lansia.
Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo, yang mengatakan bahwa perilaku
itu dibentuk dari tiga faktor, yaitu factor predisposisi yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai-nilai, factor
pendukung terwujud dalam lingkungan fisik, fasilitas dan sarana kesehatan,
dan factor pendorong terwujud dalam sikap dan perilaku petugas.
Factor predisposisi pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, minat, pengalaman, umur, informasi
PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian Kurniasari (2013) dengannilai


P= 0,000 yang menunjukan bahwa adanya hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan motivasi lansia berkunjung ke Posyandu Lansia. Serta
penelitian Rachmawati (2014) dengan nilai P= 0,000 yang menunjukan bahwa
adanya Hubungan antara pengetahuan dengan memeriksakan diri di Posyandu
Lansia.
Namun penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Noviana (2013)
dengan nilai P= 0,872 yang menunjukan bahwa tidak ada Hubungan
pengetahuan dengan keaktifan lansia dating ke posyandu lansia.
TINJAUAN ISLAM TENTANG HUBUNGAN PENGETAHUAN
TERHADAP PERILAKU KESEHATAN PADA LANSIA DI
KELURAHAN KALIBARU, JAKARTA UTARA TAHUN 2016.

Tinjauan Islam tentang hubungan pengetahuan terhadap perilaku kesehatan,


diketahui sangat penting bagi seseorang untuk menjaga kesehatan jasmani,
rohani dan sosial.
Islam sangat mementingkan ilmu dan pengetahuan. Bahkan al-Quran
menggambarkan bahwa Allah memberikan ketinggian derajat kepada orang-
orang yang beriman dan mau menuntut ilmu pengetahuan.
TINJAUAN ISLAM TENTANG HUBUNGAN PENGETAHUAN
TERHADAP PERILAKU KESEHATAN PADA LANSIA DI
KELURAHAN KALIBARU, JAKARTA UTARA TAHUN 2016.

Bagi para lansia yang beriman dan memiliki pengetahuan yang baik tentang
kesehatan jasmani, rohani, dan sosial tentu akan menerapkan pola hidup sehat
menurut ajaran Islam.
Apabila ia sakit jasmani atau fisik, tentu dia akan berobat ke dokter atau
pelayanan kesehatan lainnya, dan apabila ia sakit rohani, tentu ia akan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sementara bagi lansia yang tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup baik dan
tidak menerapkan pola hidup sehat dalam ajaran Islam, tentu akan kesulitan
dalam menjaga kesehatan jasmani, rohani, serta sosialnya.
Sesuai dengan pemaparan di atas, didapatkan bahwa dalam Islam terdapat
hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku kesehatan lansia. Semakin
banyak seseorang memperoleh dan mengetahui ilmu yang baik tentang kesehatan
dalam Islam, maka semakin baik pula perilaku kesehatan seseorang.
KESIMPULAN

Terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku kesehatan lansia


dengan nilai P= 0,021(0,021<0.05) yang menunjukan H0 ditolak.
Tinjauan Islam tentang hubungan pengetahuan terhadap perilaku kesehatan
lansia, begitu pentingnya Pengetahuan untuk kesehatan lansia, dengan kondisi
yang sehat manusia dapat beraktivitas dan beribadah dengan baik. Ajaran Islam
menuntun penganutnya untuk memelihara kesehatan yang terkait kepada tiga
komponen sehat yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani, dan kesehatan sosial.
Bagi para lansia yang beriman dan memiliki pengetahuan yang baik tentang
kesehatan jasmani, rohani, dan sosial tentu akan menerapkan pola hidup sehat
menurut ajaran Islam. Karena, Allah akan meninggikan derajat seseorang yang
beriman dan berilmu seperti dalam firmannya dalam Al-Mujadilah ayat 11
.....niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan..
SARAN

Saran untuk lansia, lansia harus lebih rutin dan aktif datang pada program
kesehatan yang diadakan oleh pelayanan kesehatan sekitar agar selalu di
berikan informasi serta edukasi tentang kesehatan pada usia lanjut.
Saran untuk pelayan kesehatan lainnya, lebih sering mengadakan kegiatan-
kegiatan kesehatan pada posyandu lansia seperti penyuluhan tentang kesehatan
dan pengobatan agar lansia dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang
kesehatan serta dapat aktif dalam kegiatan program kesehatan untuk lansia.
Saran bagi peneliti lainnya, penelitian ini dapat dijadikan pengaruh motivasi,
serta pengalaman untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang hubungan
pengetahuan terhadap perilaku kesehatan pada lansia.
Saran pada mubhaligh agar menyampaikan dalam dakwah untuk selalu menjaga
kesehatan jasmani, rohani, dan sosial.
DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai