Nama : An.A
Umur : 12 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Cilandak
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Anamnesis dilakukan secara
alloanamnesis pada
Hari Minggu, 16 April 2017.
Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan sakit
menelan sejak 1 minggu SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan sakit
menelan sejak 1 minggu SMRS.
Awalnya, pasien merasa demam dan
menggigil. Demam dirasakan terutama
malam hari, bersifat turun-naik,
dengan suhu tubuh rata-rata pasien
+/- 38,5 derajat celcius. Suhu tubuh
turun bila pasien mengonsumsi obat
paracetamol.
Demam disertai dengan sakit menelan
dan rasa mengganjal di tenggorokan,
namun tidak mengalami kesulitan
dalam menelan makanan
(padat/lunak) dan minum. Pasien juga
mengeluhkan pilek, dengan lendir
kental berwarna putih. Tidak terdapat
batuk.
Keluhan ini semakin memberat bila
dibandingkan dengan 1 minggu SMRS. Pasien
tidak mengeluhkan mendengkur saat tidur,
terbangun mendadak saat tidur, kesulitan
bernafas dari hidung, nafas berbau, nafsu
makan menurun, rasa tersumbat/ sakit pada
telinga. Pasien tidak mengalami kesulitan
dalam membuka mulut. Pasien tidak
mengeluhkan suaranya serak atau sesak
nafas. BAK jernih kekuningan, darah (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Inspeksi
Bentuk Normal Normal
Besar Normotia Normotia
Fistel - -
Sikatrik - -
Palpasi
Benjolan - -
Pre-aurikular
Inspeksi
Fistel - -
Sikatrik - -
Palpasi
Retro-aurikular
Inspeksi
Kulit
Fistel
- -
Sikatrik
- -
Massa
- -
Palpasi
Nyeri tekan
- -
Benjolan
- -
Perkusi
Nyeri ketok
- -
Mastoid
Inspeksi
Kulit
Dalam batas normal Dalam batas normal
Serumen + +
Sekret - -
Granulasi - -
Mukosa - -
Oedem - -
Jar. Granulasi - -
Benda asing - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Membran timpani
Refleks cahaya
Putih mengkilap, Putih mengkilap,
arah jam 5 arah jam 7
Perforasi - -
Kolesteatom - -
Hiperemis - -
Bagian HidungLuar
Dextra Sinistra
Bentuk Normal Normal
Inflamasi atau tumor - -
Nyeri tekan sinus - -
Deformitas atau septum
- -
deviasi
Rhinoskopi anterior
Vestibulum nasi Normal Normal
Dasar cavum nasi Normal
Sekret - -
Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Benda asing - -
Perdarahan - -
Adenoid - -
Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)
Konka nasi media
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)
Konka nasi inferior.
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Septum Deviasi (-)
Transluminasi Tidak ada sinusitis
Hasil
Selaput lendir mulut Hiperemis (-), Edema (-), ulkus (-), massa (-)
Bibir Stomatitis (-), Lembab, hiperemis (-), krusta
(-), ulkus (-)
Lidah Hiperemis (-), Edema (-), atropi (-), ulkus (-),
gerakan segala arah
Gigi Lengkap, karies (+) M1 rahang kiri bawah
Kelenjar ludah Ptialismus (-)
Faring
Uvula Ditengah, hiperemis (-), edema (-), ulkus
(-), permukaan licin.
Palatum molle Hiperemis (-), edema (-), ulkus (-)
Palatum durum Hiperemis (-), edema (-), ulkus (-),
benjolan (-).
Plika anterior Hiperemis (-), edema (-)
Tonsil Ukuran : T2 T3
Hiperemis (+/+), kripta melebar (+/+),
detritus (+/+)
Plika posterior Hiperemis (-), Edema (-)
Mukosa orofaring Hiperemis (+), edema (-), ulkus (-)
Pembesaran KGB (-)
Tes pendengaran Kanan Kiri
Rinne + +
Weber Tidak ada lateralisasi
Scwabach normal Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Darah perifer lengkap
Hb 13.3 g/dl 12.00-16.00 g/dl
Ht 40% 37.00-54.00%
Leukosit 12. 10^3/uL 5.00-10.00. 10^3/uL
Trombosit 193.00.10^3/uL 150.00-400.00.10^3/uL
ESR 12 mm/hours 0-15 mm/hours
Differential Count
Basofl 0% 0-1%
Eosinofl 0% 1-3%
Band neutrophil 2% 2-6%
Segmen neutrophil 73% 50-70%
Limfosit 29% 25-40%
Monosit 8% 2-8%
Usulan Pemeriksaan Penunjang
Swab Tenggorok Kultur
Pemeriksaan Radiologi Foto Thorax
Pemeriksaan EKG/ Urinalisis
RESUME
Pasien perempuan, 12 tahun datang
dengan keluhan nyeri menelan sejak 1
minggu SMRS disertai demam turun-
naik, dengan suhu 38,5 derajat celcius,
turun dengan paracetamol. Rasa
mengganjal di tenggorokan (+), batuk
(-) dan pilek (+), lendir kental
berwarna putih.
Keluhan serupa berulang sejak
berusia 7 tahun setidaknya 2 bulan
sekali. Pasien pernah didiagnosis
dengan tonsilits oleh dokter, dan
disarankan untuk operasi.
Pasiensuka mengkonsumsi es
krim,minuman botol dingin,
makanan pedas.
Pada pemeriksaan fisik, terdapat
takikardia, takipneau, dan demam.
Tonsil T3/T2 dengan pelebaran kripta
dan detritus, faring hiperemis.
Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan leukositosis, dengan
dominasi limfosit segmen.
DIAGNOSIS KERJA
Tonsilofaringitis kronik dengan
eksaserbasi akut
TERAPI
Non-medikamentosa
Bedrest
Hindari makanan yang mengiritasi
(makanan pedas, asam)
Diet lunak
Kumur dengan air hangat atau obat
kumur yang mengandung desinfektan
Medikamentosa
Antibiotik :
Amoksisilin-Klavulanat 40 mg/kg/hari PO TID selama
10 hari
Analgetik dan antipiretik :
Paracetamol 10-15mg/kg/dosis setiap 6-8 jam.
Antiseptic mouthwash
Deksametason 3 x 0.5 mg selama 3 hari (0.01
mg/kgBB/hari TDS 3 hari)
Operatif Tonsilektomi
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad
bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Peradangan tonsil palatina yang
merupakan bagian dari cincin
Waldeyer (susunan jaringan limfoid
yang terdapat di rongga mulut, yaitu:
tonsil palatina, tonsil faringeal atau
adenoid, tonsil lingual, dan tonsil
tuba).
ANATOMI
Perdarahan:
Arteri tonsilaris
Arteri palatina
asenden
Arteri palatina
desenden
Arteri faringeal
asenden
Arteri lingualis
dorsal
Pembesaran
Tonsil