Anda di halaman 1dari 24

FARMASI KLINIK

FARMASI KLINIK

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 6


DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 6
LOVINA ALDELYN (1501026)
LOVINA ALDELYN (1501026)
M.HALIM SATRIA (1501027)
M.HALIM SATRIA (1501027)
MENTARI (1501029)
MENTARI (1501029)
NAWWAR IRFAN (1501032)
NAWWAR IRFAN (1501032)
PUTRI LESTRAI (1501036)
PUTRI LESTRAI (1501036)

KELAS : IV-A
KELAS : IV-A
DOSEN : SEPTI MUHARNI, M.Farm., Apt
DOSEN : SEPTI MUHARNI, M.Farm., Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Pelayanan Farmasi Klinis
Menurut Permenkes RI Nomor
58 Tahun 2014 tentang standar
pelayanan
kefarmasian,Pelayanan
farmasi klinik merupakan
pelayanan langsung yang
diberikan Apoteker kepada
pasien dalam rangka
meningkatkan outcome terapi
dan meminimalkan risiko
Menurut Permenkes RI Nomor
terjadinya efek samping karena
Pengertian 73 Tahun 2016 tentang standar
Obat, untuk tujuan
pelayanan Kefarmasian di
keselamatan pasien (patient
Apotek Pelayanan farmasi
safety) sehingga kualitas hidup
klinik di Apotek merupakan
pasien (quality of life) terjamin.
bagian dari Pelayanan
Kefarmasian yang langsung
dan bertanggung jawab kepada
pasien berkaitan dengan
Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dengan maksud
mencapai hasil yang pasti
Tujuan Pelayanan Farmasi
Klinik
Kesembuhan(cure of disease)
Pengurangan Gejala Penyakit(elimination
or reduction of patients symptoms)
Perlambatan Proses Terjadinya
Penyakit(arresting or slowing of a disease
process)
Pencegahan Penyakit atau Gejala
Penyakit (preventing a disease or
symptoms)
Bentuk Pelayanan
Kefarmasian
1. Pengkajian dan
Pelayanan Resep
2. Dispensing
3. Pelayanan Informasi
Menurut Permenkes
Nomor 73 Tahun 2016, Obat (PIO)
Pelayanan farmasi
klinik meliputi: 4. Konseling
5. Pelayanan
Kefarmasian di Rumah
(Home Pharmacy Care)
6 . Pemantauan Terapi
Obat (PTO)
7. Monitoring Efek
Samping Obat (MESO)
1. Pengkajian Pelayanan Resep
Kajian administratif
meliputi: Kajian kesesuaian
a. Nama pasien, umur, farmasetik meliputi:
jenis kelamin dan
berat badan a. Bentuk dan Kekuatan
b. Nama dokter, nomor
Sediaan
Surat Izin Praktik
(SIP), alamat, nomor b. Stabilitas
Pertimbanganc.klinis
telepon dan paraf Kompatibilitas
meliputi:
c. Tanggal penulisan (Ketercampuran Obat).
Resep. a. Ketepatan indikasi
dan dosis Obat
b. Aturan, cara dan lama
penggunaan Obat
c. Duplikasi dan/atau
polifarmasi
d. Reaksi Obat yang
tidak diinginkan
2. Dispensing
1. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep:
Menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan Resep
Mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
dengan memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik Obat.
2. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan
3. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi:
Warna putih untuk Obat dalam/oral
Warna biru untuk Obat luar dan suntik
Menempelkan label kocok dahulu pada sediaan bentuk
suspensi atau emulsi.
4. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan
terpisah untuk Obat yang berbeda untuk menjaga mutu
Obat dan menghindari penggunaan yang salah.
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Informasi mengenai Obat termasuk Obat Resep,
Obat bebas dan herbal. Informasi meliputi:
Dosis
Bentuk sediaan
Formulasi khusus
Rute dan metoda pemberian
Farmakokinetik dan Farmakologi
Terapeutik dan Alternatif
Efikasi
Keamanan penggunaan pada ibu hamil dan
menyusui
Efek samping dan Interaksi obat serta stabilitas
obat
Ketersediaan dan Harga
4. Konseling
Tahap kegiatan konseling:
Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat
melalui Three Prime Questions, yaitu:
Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?
Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian
Obat Anda?
Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang
diharapkan setelah Anda menerima terapi Obat tersebut?
Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan
kepada pasien untuk mengeksplorasi masalah penggunaan
Obat
Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan
masalah penggunaan Obat
Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman
pasien
5.Jenis
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian di rumah di
Rumah (home
yang dapat pharmacy
dilakukan oleh Apoteker,care)
meliputi:

Penilaian/pencarian (assessment)
masalah yang berhubungan dengan
pengobatan
Identifikasi kepatuhan pasien
Pendampingan pengelolaan Obat
dan/atau alat kesehatan di rumah,
misalnya cara pemakaian Obat asma,
penyimpanan insulin
Konsultasi masalah Obat atau
kesehatan secara umum
Monitoring pelaksanaan, efektifitas
dan keamanan penggunaan Obat
berdasarkan catatan pengobatan
pasien
Dokumentasi pelaksanaan Pelayanan
6. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan
terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi
dan meminimalkan efek samping. Diantaranya adalah :

Memilih pasien yang memenuhi kriteria.


Mengambil data yang dibutuhkan yaitu riwayat pengobatan pasien yang
terdiri dari riwayat penyakit, riwayat penggunaan Obat dan riwayat alergi
Melakukan identifikasi masalah terkait Obat
Apoteker menentukan prioritas masalah sesuai kondisi pasien dan
menentukan apakah masalah tersebut sudah atau berpotensi akan terjadi
Memberikan rekomendasi atau rencana tindak lanjut yang berisi rencana
pemantauan dengan tujuan memastikan pencapaian efek terapi dan
meminimalkan efek yang tidak dikehendaki
Hasil identifikasi masalah terkait Obat dan rekomendasi yang telah dibuat
oleh Apoteker harus dikomunikasikan dengan tenaga kesehatan terkait
untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
Melakukan dokumentasi pelaksanaan pemantauan terapi Obat
7. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

Meliputi:
Mengidentifikasi Obat dan pasien
yang mempunyai resiko tinggi
mengalami efek samping Obat.
Mengisi formulir Monitoring Efek
Samping Obat (MESO)
Melaporkan ke Pusat Monitoring
Efek Samping Obat Nasional
dengan menggunakan Formulir
10 sebagaimana terlampir.
Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik
Kegiatan farmasi klinik yaitu memberikan
saran professional pada saat peresepan dan
setelah peresepan. Kegiatan farmasi klinik
sebelum peresepan meliputi setiap kegiatan
yang mempengaruhi kebijakan peresepan
seperti :

1. penyusunan formularium rumah sakit

2.mendukung informasi dalam menetapkan


kebijakan peresepan rumah sakit

3. evaluasi obat
Kegiatan Pelayanan Farmasi
Klinik
Kegiatan farmasi klinik Sedangkan kegiatan
Kegiatan farmasi klinik farmasi klinikkegiatan
Sedangkan
sesudah
selama peresapan farmasi klinik sesudah
selama peresapan peresepan yaitu :
contohnya adalah : peresepan yaitu :
contohnya adalah :
setiap kegiatan yang
setiap kegiatan yang
berfokus kepada
memberikan saran berfokus kepada
memberikan saran pengoreksian dan
profesional kepada pengoreksian dan
profesional kepada penyempurnaan
dokter atau tenaga penyempurnaan
dokter atau tenaga peresepan, seperti
kesehatan lainnya peresepan, seperti
kesehatan lainnya monitoring DRPs,
terkait dengan monitoring DRPs,
terkait dengan monitoring efek obat,
terapi pada saat monitoring efek obat,
terapi pada saat outcome research dan
peresepan sedang outcome research dan
peresepan sedang Drug Use Evaluation
dilakukan. Drug Use Evaluation
dilakukan. (DUE).
(DUE).
Wawancara Riwayat
Pengobatan

Wawancara
Wawancara riwayat
riwayat pengobatan
pengobatan
merupakan
merupakan langkah
langkah atau
atau tahap
tahap dalam
dalam
mengenal
mengenal pasien
pasien dandan bertujuan
bertujuan
mendapatkan
mendapatkan informasi
informasi mengenai
mengenai
berbagai
berbagai aspek
aspek penggunaan
penggunaan obatobat
pasien sehingga dapat membantu
pasien sehingga dapat membantu
pengobatan secara keseluruhan.
pengobatan secara keseluruhan.
Informasi tersebut dapat digunakan
untuk :
Membandingkan profil pengobatan sekarang dan sebelumnya
Memverifikasi riwayat pengobatan yang diperoleh dan memberikan
informasi tambahan jika perlu
Mendokumentasikan adanya alergi dan Adverse Drugs Reaction
Skrining interaksi obat
Menilai kepatuhan pasien
Menilai rasionalitas obat yang diresepkan
Menilai kejadian penyalahgunaan obat
Data-data yang perlu diperoleh adalah :
Informasi demografi pasien : umur, berat badan, tinggi badan, alamat,
pendidikan, pekerjaan.
Informasi diet pasien
Kebiasaan sosial ; merokok, alkohol
Pengobatan yang sedang diperoleh.
Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya.
Pengobatan tanpa resep yang pernah diperoleh sebelumnya.
Pengobatan alternatif sekarang ataupun pernah diterima.
Alergi
Adverse drugs Reaction
Kepatuhan pasien
Keterampilan Dasar dalam Mewawancarai Pasien

Salah satu saat kritis pada pengkajian pasien oleh farmasis


adalah ketika mengajukan pertanyaan kepada pasien. Untuk
memperoleh informasi yang berguna, farmasis harus
menggunakan keterampilan yang tepat dalam mewawancarai
pasien. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan ketika
mewawancarai pasien yaitu :
1. Lingkungan
2. Kalimat Pembuka
3. Jenis-jenis Pertanyaan
4. Verifikasi Informasi Pasien
5. Ringkasan
6. Komunikasi Nonverbal
7. Pernyataan Penutup
Penyusunan Rencana Asuhan Kefarmasian

Implementasi Asuhan Kefarmasian


Pelaksanaan dan Tanggung
JawabPharmacetical caremeliputi :
Assessm
ent

Care plan

Follow up
evaluatio
n
dengan -Menetapkan
Assesmen Bertemu

hubungan terapi
pasien
Memperoleh informasi yang - Menetapkan siapa pasien
t relevan dari pasien anda dengan cara
mempelajari alasan untuk
menemui, demografi pasien,
pengobatan dan informasi
klinis yang lainnya.
-Membuat keputusan terapi -Menetapkan kebutuhan

rasional menggunakan obat pasien yang dijumpai


Pharmacotherapy Workup (indikasi,efektifitas,keamana
n,kepatuhan), identifikasi
DRP.
-Menetapkan tujuan terapi -Negosiasi dan and agree

Care upon endpoints and


timeframe for
pharmacotherapies with the

plan -Memilih intervensi


patient
yang -Mempertimbangkan
tepat untuk : resolusi DRP alternative terapi
-Menghargai goal terapi -Memilih Farmakoterapi
-Mencegah masalah terapi yang specifik untuk pasien
Follow- -Menetapkan -Evaluasi efektifitas
farmakoterapi
bukti klinis/ lab

up pasien
terbaru
outcome
dan

evaluatio mebandingkan
terhadap tujuan

n terapi
ditetapkan
yang
sebagai
efektifitas terapi
obat
-Menetakan bukti -Evaluasi keamanan
klinis/lab adverse effect untuk farmakoterapi
mnetapkan keamanan terapi -Menetapkan kepatuhan
obat pasien
-Status dokumen klinis -Membuat keputusan
dan perubahan dalam sebagai yang diatur dengan
Pelayanan Kefarmasian
Asuhan Kefarmasian Sebagai
yang Baik (CPFB) adalah
cara untuk melaksanakan
RuhGood Pharmacy
pelayanan kefarmasian
yang baik secara
WHO & FIP telah Practice(GPP)
komprehensif, berupa
menerbitkan
menerbitkan panduan yang berisi
panduanGood sejumlah standar bagi para
Pharmacy Apoteker dalam
Practice(GPP) dan menjalankan praktik
menghimbau semua profesinya di sarana
negara untuk pelayanan
mengembangkan kefarmasian.Good
standar minimal praktik Pharmacy Practice(GPP)
merupakan praktek
farmasi. Apoteker kefarmasian yang tanggap
sebagai bagian dari terhadap kebutuhan
tenaga kesehatan masyarakat yang
mempunyai tugas dan menggunakan jasa
tanggung jawab dalam apoteker untuk
mewujudkan pelayanan memberikan pelayanan
kefarmasian yg yang optimal, asuhan
berkualitas berbasis bukti
Pemantauan Terapi Obat

Pemantauan terapi obat (PTO) adalah suatu


proses yang mencakup kegiatan untuk
memastikan terapi obat yang aman, efektif
dan rasional bagi pasien. Kegiatan tersebut
mencakup: pengkajian pilihan obat, dosis,
cara pemberian obat, respons terapi, reaksi
obat yang tidak dikehendaki (ROTD),)dan
rekomendasi perubahan atau alternatif
terapi
Pemantauan
Pemantauan Terapi
TerapiObat
Obat
3.
Identifikasi 5. Rencana
1. Seleksi 2. Obat Masalah 4. Rekomendasi Pemantaua
Pasien Terkait Terapi n
Obat

Menetapkan
Kondisi Pasien parameter
farmakoterapi

Obat Menetapkan sasaran


terapi (end point)

Menetapkan
frekuensi
pemantauan
Pemantauan
Pemantauan Terapi
TerapiObat
Obat
6. Tindak Lanjut
Hasil identifikasi masalah terkait
obat dan rekomendasi yang
telah dibuat oleh apoteker harus
dikomunikasikan kepada tenaga
kesehatan terkait. Kerjasama
dengan tenaga kesehatan lain
diperlukan untuk
mengoptimalkan pencapaian
tujuan terapi
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai