02-Cara Penulisan
02-Cara Penulisan
PENULISAN
BAHAN DAN UKURAN
1. Naskah
Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr dan tidak di print
bolak-balik.
2. Sampul
Sampul dibuat dari kertas buffalo atau sejenisnya, dan
diperkuat dengan karton tebal yang dilapisi dengan plastik
atau bisa jilid laminating. Tulisan yang tercetak pada sampul,
sama dengan yang terdapat pada halaman judul, Cuma
dicetak di atas kertas HVS putih
3. Warna sampul
Warna sampul disesuaikan.
4. Ukuran
Ukuran naskah setelah dijilid adalah: 21 cm x 28 cm
(kuarto).
Pengetikan (1)
1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Pica/Times New Roman 12
(10 huruf dalam 1 inci), dan untuk seluruh naskah harus
dipakai jenis huruf yang sama. Penggunaan huruf miring
atau persegi tidak diperkenankan.
b. Huruf miring untuk tujuan tertentu (bahasa latin atau
bahasa asing) dinyatakan dengan huruf italic /miring
c. Lambang, huruf yunani, atau tanda2 yang tidak dapat
diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta
hitam/rapido.
Pengetikan (2)
3. Jarak baris
Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali pada intisari,
kutipan langsung, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel
serta daftar pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi
ke bawah.
Pengetikan (3)
4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur
sebagai berikut (lihat lampiran).
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan: 3 cm
5. Pengisian ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman draf harus diisi
penuh, artinya pengetikan harus mulai dari batas tepi kiri
sampai ke batas tepi kanan dan jangan sampai ada
ruangan yang terbuang, kecuali pada alinea baru,
persamaan, gambar, tabel, subjudul, atau hal2 yang
khusus
Pengetikan (4)
6. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan ke-1 atau ke-6 dari batas
tepi kiri. Untuk alinea baru yang dimulai pada ketikan ke-
1, diberi jarak antara alinea di atas dan di bawahnya.
7. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang atau rumus kimia yang dipakai untuk
memulai suatu kalimat, harus dieja, misalnya: sepuluh
ekor tikus.
Penulisan Bab:
1. Selalu dimulai pada halaman baru
2. Nomor bab ditulis dengan angka romawi besar atau angka arab
BAB II
GEOMORFOLOGI
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Penomoran (1)
1. Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai
halaman intisari, diberi nomor halaman dengan angka
romawi kecil (contoh: i, ii, atau iii).
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Pendahuluan
(Bab I) sampai ke halaman terakhir (daftar pustaka)
memakai angka arab sebagai nomor halaman (contoh:
1, 2, atau 25).
c. Nomor halaman, ditempatkan di sebelah kanan atas
kecuali pada judul atau bab pada bagian atas halaman
itu. Maka nomor halamannya ditulis di kanan
bawah/tengah bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi
kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi bawah.
Penomoran (2)
2. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka arab.
Misal: Tabel 1, Tabel 2 atau Tabel 3
3. Gambar
Gambar dinomori dengan angka arab.
Misal: Gambar 1, Gambar 2 atau Gambar 3
Penomoran (2)
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus
matematis atau reaksi kimia, ditulis dengan
angka arab di dalam kurung dan ditempatkan di
dekat batas tepi kanan.
1. Tabel
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan
simetris di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik
(karena bukan kalimat)
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang
panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu
halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan
kata lanjutan dan nomor tabel tetapi tanpa judul.
c. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus
dilipat, ditempatkan pada lampiran.
d. Kolom2 dalam tabel diberi nama dan dijaga agar
pemisahan, antara satu kolom dengan kolom lainnya
cukup tegas/diberi garis.
Tabel dan Gambar (2)
1. Tabel
e. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran kertas harus
dibuat memanjang dalam kertas dan bagian atas
tabel/ judul tabel diletakkan di sebelah kiri kertas.
f. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas agar
terpisah dari uraian pokok dalam makalah.
g. Letak tabel dibuat simetris antara batas kanan, kiri,
atas dan bawah.
h. Keterangan tabel diletakkan di atas tabelnya, tanpa
diakhiri dengan titik
Tabel dan Gambar (3)
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar
(tidak dibedakan).
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan
simetris di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal
d. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan
supaya sewajar-wajarnya (jangan terlalu kurus atau
terlalu gemuk).
e. Skala pada peta harus dicantumkan agar mudah
dipakai untuk interpolasi dan ekstrapolasi.
f. Letak gambar diatur supaya simetris terhadap tepi
kanan, kiri, atas dan bawah
Bahasa (1)
Bentuk kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau
orang kedua (saya, aku, kami, kita atau engkau), tetapi
dibuat dalam bentuk pasif. Pada penyajian ucapan
terimakasih (pada prakata), saya diganti penulis.
Istilah
Istilah yang sering dipakai adalah istilah bahasa Indonesia
yang sudah dibakukan. Jika terpaksa harus memakai
istilah asing, ditulis miring.
Bahasa (2)
Contoh:
Williams et al., 1982 (tidak boleh disingkat)
Contoh:
Putri Mentari ditulis: Mentari, P atau Putri,
Mentari
Sukendar Asikin ditulis Asikin, S.
Penulisan Nama (4)
Contoh:
Wartono-Rahardjo ditulis Wartono-Rahardjo
Purbo-Hadiwijoyo ditulis Purbo-Hadiwijoyo
Penulisan Nama (5)
Contoh:
Mawardi A.I. ditulis Mawardi A.I.
Williams D. Ross Jr. ditulis Ross Jr., W.D.
Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.