Anda di halaman 1dari 15

ANGIN

BY: Wina Octaviani


Wulan Amelia
ANGIN
Getir deruanmu mulai terasa
Getar gelombngmu mulai
terdengar
Debu yang kau kibaskan
Penuh dengn pertanyaan
ANGIN
Hembusanmu memanggut daun
Membelai ranting dan dahan
Disetiap hembusan nya yang
lembut
Kutitipkan sejengkal kerinduan
ANGIN

Membasuh letih akan sepi


Dalam setiap nyanyiannya
Kutitipkan kecupan merdu
Berharap tertaut lembut dibibirmu
ANGIN
Menyisakan kenangan yang belum
sempat
terselesaikan
Jika aku tak dapat melihatmu
Kutitipkan mataku kepada angin
Yang dapat melukiskan lembutnya
penantianmu
ANGIN
Mengharap sentuhan
Kutitipkan tangan ini untuk
mendekap erat tubuhmu
Menggandeng setiap langkah
tertatihmu
Kutitipkan bibir ini untuk
mengecupmu
Membisikkan beribu kata cinta yang
kau suka
Akan kutitipkan segenap raga dan
jiwa ini
Angin yang berhembus lembut
Melenakanmu seakan aku
menyentuhmu

ANGIN
Katakan angin
Kemana kau akan mendaratkan
Letih ini yang bergemuruh
bercampur dengan emosi?
Dalam batin kian menjerat

ANGIN
ANGIN
Katakan angin
Kepada siapa kau akan
menyelesaikan nada indahmu
Bercumbu pada bibir yang berkata
lembut?
Terlena dalam suasana pekat
ANGIN
Katakan angin
Akankah kau bawa kembali
Balasan yang telah kutitpkan
padamu?
Akan kutitpkan semua pada angin
yang berhembus lembut padamu
ANGIN

Tiada.
Ada.
Dari timur sampai barat
Disanalah aku mendarat
ANGIN
Ingin ku berlari ke suatu titik
henti
Bebaskan hati dari jeruji
Yang kian mengunci dalam imaji
Namun angin juga menghempas
diri
ANGIN

Dari selatan sampai utara


Rasa hampa ku berkelana
Pikiranku penat terlonta-lonta
Yang kian mengunci dalam imaji
ANGIN

Namun angin juga menghempas diri
Dari selatan sampai utara
Rasa hampa ku berkelana
Pikiran penat terlonta-lonta
ANGIN

Oh
Angin
Kini hempaskanlah gelombang
Yang tertuju diatas ambang
Hingga alam kelam terkekang

Anda mungkin juga menyukai