Anda di halaman 1dari 17

MANAGEMENT OF

STABLE COPD
Pembimbing : dr.Erneti Aziz Sp.P
Kelompok 3 :
Fista yeni
Reni musfika
sartika
PENDAHULUAN
Setelah COPD terdiagnosis, penanganan
secara efektif harus didasarkan pada
penilaian individual saat gejala penyakit dan
risiko di masa yang akan datang.
Tujuan ini harus dicapai dengan efek
samping yang minimal dari pengobatan
Tantangan khusus pada pasien COPD
karena pada umumnya memiliki
komorbiditas yang juga perlu diidentifikasi
dan diobati dengan hati-hati.
Sasaran pengobatan
COPD
Untuk memahami sifat dari penyait dan faktor
risiko yang berkembang, dan peran mereka bahwa
pekerja perawatan kesehatan dalam mencapai
manajement dan kesehatan hasil yang optimal.
Jenis tenaga kesehatan terlihat dari frekuensi
kunjungan, akan tergantung pada sistem
perawatan kesehatan.
pemantauan harus dipastikan bahwa tujuan
pengobatan terpenuhi dan harus mencakup
evaluasi terus menerus, dari paparan faktor risiko
dan pemantauan perkembangan penyakit, efek dari
pengobatan dan efek samping yang mungkin, dari
sejarah eksasarbasi dan kormobiditas.
Identifikasi dan mengurangi terpaparnya terhadap
faktor risiko sangat penting dalam pngobatan dan
pencegahan COPD
Terpaparnya dengan asap rokok adalah penyebab
yang palig sering dan mudah menjadi faktor risiko.
IDENTIFIKASI DAN PENGURANGAN
PAPARAN TERHADAP FAKTOR
RISIKO
Tabel 4.2
Pengobatan copd stabil
Pada laporan gold persi sebelumnya, pengobatan
copd direkomendasikan hanya berdasarkan
spirometri. ini menunjukan fakta berdasarkan
fev1. bagaimanapun fev1 ini menjelaskan status
dari penyakit ini kurang sempurna. Dan alasan
untuk strategi pengobatan copd stabil
berdasarkan dari gejala masing-masing individu
dan berdasarkan komplikasi dari eksasarbasi.
Perubahan dari percobaan klinis yang
direkomendasi untuk praktek sehari-hari

Panduan pada praktek klinik menunjukkan bahwa


1. Berdasarka fev1 bukti pengobatan secara farmakologi
untuk copd adalah: berdasarkan keparahan dari batasan
aliran udara

2. Refersibel bronkodilator akut: banyak percobaan copd


menggunakan batasan aliran udara yang rendah sebagai
patokan akut refersibel bukan alat ukur yang terpercaya
dan pada umumnya akut refersibel memberikan efek
prediksi bronkodilator yang lemah dari keuntungan
penanganan untuk fev1 setelah satu tahun.
3. gejala: banyak penelitian yang memasukan pasien
dengan gejala respirasi. Tidak ada data pasien
yang asimtomatis. Tidak ada penelitian yang
melaporkan hasil berdasarkan tingkatan gejala
4. Pencegahan perburukan: pasien dengan riwayat
eksasarbasi kemungkinan menjadi lebih besar
untuk terjadinya eksasarbasi berulang.
5. Sub grup analisis
MANAGEMENT NON
FARMAKOLOGI COPD
sm merokok bisa diaggap sebagai
Berhenti
interfensi yang penting bagi semua pasien
copd

Aktivitas fisik direkomendasikan untuk


semua pasien copd

Rehabilitasi sebagian penelitian telah


mendocumentasikan efek dari rehalibitasi pulmo pada
pasien dengan kesulitan bernafas, biasanya Mmrc >1
dan diikuti denagn eksasarbasi akut

Vaksinasi keputusan pemberian vaksin pada


pasien copd berdasarkan keputusan wilayah
setempat ketersedian dan keterjangkauan.
Tabel 4.3
MANAGEMENT
FARMAKOLOGI COPD
MONITORING DAN
FOLLOW UP
1. Monitor progresifitas penyakit dan perkembangan
komplikasi.
. pengukuran
. Gejala
. Status merokok
2. Monitor parmakopterapi dan pengobatan medis yang lainnya
3. Monitor riwayat eksasarbasi
4.Kormobiditas
5. Terapi bedah pada pasien copd
Thank you

Anda mungkin juga menyukai