Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 5 :

Nurmawaddah I.P
Rahmatina Aulia
Rotua Serevina G
Sucitra Kurniawati
Winarti
Rhinitis
Alergi
Defenisi Inflamasi membrane mukosa hidug
disebabkan oleh paparan terhadap
materi alergenik yang terhirup yang
Epidemiologi mengawali respon imunologik
spesifik, diperantarai oleh
immunoglobulin E (IgE)
Tanda &
Gejala Tipe Rhinitis Alergi
WHO ARIA

Etiologi Sifat berlangsungnya


Intermiten (kadang-kadang) :bila gejala
Prognosis < 4 hari/minggu atau < 4 minggu.
Persisten (menetap) : bila gejala > 4
Musiman hari/minggu dan atau > 4 minggu.
Patofisiologi
Tingkatan gangguan tidur,
gangguan aktifitas
Diagnosa Ringan harian, bersantai,
Sedang Berat berolahraga, belajar,
bekerja dan hal-hal
Terapi Perennial lain yg mengganggu
Defenisi Dampak 10-20% populasi Jepang
Eropa 10%
Amerika Serikat 10-15 %
Epidemiologi 20%

Tanda &
Gejala

Etiologi

Prognosis

Patofisiologi

Diagnosa Indonesia Rinore


1,5 12,4 % Hidung tersumbat
Terapi
Defenisi Gejala Tanda
Hidung
Allergic salute
Epidemiologi Allergic crease

Tanda & Mata


Gejala Allergic shiner
Bersin > 5x/
Etiologi serangan Lidah
Rinore
Hidung geographic tongue
Prognosis tersumbat

Telinga
Patofisiologi Retraksi membran timpani

Faringeal
Diagnosa faringitis granuler

Laringeal
Hidung & mata gatal
Terapi Lakrimasi
suara serak & edema pita suara
Defenisi Internal Genetik / keturunan

Epidemiologi
Eksternal Alergen

Tanda &
Gejala

Etiologi
milk

cosmetic
Prognosis

Jewerly
Patofisiologi

Diagnosa

Terapi
Defenisi
Prognosis yang terjadi dapat dipengaruhi
Epidemiologi banyak faktor termasuk status kekebalan
tubuh maupun anomali anatomi.
Tanda &
Gejala Pasien dengan rhinitis alergi tanpa
komplikasi yang berespon pada
Etiologi pengobatan memiliki prognosis baik.

Prognosis Pada pasien yang memiliki alergi


terhadap serbuk sari, maka memiliki
Patofisiologi resiko besar rhinitis kambuh musiman

Diagnosa

Terapi
Defenisi TAHAP 1
Sensitasi
Epidemiologi

Tanda &
Gejala
Etiologi

Prognosis

Patofisiologi

Diagnosa

Terapi
RAFC (Reaksi Alergi Fase Cepat)
Defenisi TAHAP 2
Reaksi Alergi RAFL (Reaksi Alergi Fase Lambat)
Epidemiologi

Tanda &
Gejala
Etiologi

Prognosis

Patofisiologi

Diagnosa

Terapi
Defenisi 1. Anamnesis
Bila terdapat 2 atau lebih gejala maka dinyatakan positif.
Epidemiologi 2. Pemeriksaan Fisik
Melihat tanda-tanda rhinitis alergi (Allergic salute, Allergic crease,
Tanda & Allergic Shine, Retraksi membran timpani, faringitis granuler,
geographic tongue).
Gejala Rinoskopi
Tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat,
Etiologi disertai adanya sekret encer yang banyak

Prognosis 3. Pemeriksaan Penunjang


a. In Vitro
- Pemeriksaan IgE total
Patofisiologi - RAST (Radio Immuno Sorbent Assay Test)
- ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test)
- Pemeriksaan sitologi hidung
Diagnosa b. In Vivo
- Prick test
- Skin End-point Titration (SET)
Terapi - Diet eliminasi dan provokasi (Challenge Test)
Defenisi
Menghindari atau eliminasi alergen
Epidemiologi
Simptomatik
Tanda & Farmakoterapi
Antihistamin: AH1 baik topikal maupun oral
Gejala
Dekongestan: agonis -adrenergik topikal maupun oral
Etiologi Stabilisator sel mast: sodium kromolin
Kortikosteroid topikal dan sistemik untuk penderita
rhinitis alergi dengan gejala sedang-berat dan persisten
Prognosis Pembedahan
Kauterisasi concha inferior
Patofisiologi Conchotomi concha inferior

Immunoterapi
Diagnosa Menggeser produksi antibodi IgE menjadi produksi IgG
dengan cara menginduksi supresi yang dimediasi oleh
sel T
Terapi
Defenisi Algoritma Rhinitis Alergi

Epidemiologi

Tanda &
Gejala
Etiologi

Prognosis

Patofisiologi

Diagnosa

Terapi
KASUS
Ny. MM (28th), BB; 56 kg, TB: 150 cm sedang hamil 7 bulan
anak pertamanya. Sejak dua minggu yang lalu, ia mengalami bersin-
bersin kemudian pilek dan hidung tersumbat. Gejala ini cukup
mengganggu kesehariannya. Terutama kalau menjelang pagi dan
malam, atau terkena udara dingin. Tidak ada riwayat alergi
sebelumnya, juga tidak ada riwayat alergi keluarga. Ny. MM pernah
dirawat di RS sebulan yang lalu karena gejala preeklamsia. Ny. MM
baru saja pindah rumah dari Jakarta ke Pekanbaru di daerah Panam.
Pemeriksaan Laboratorium :
HR : 79x/menit
RR : 18x/menit
TD : 170/89 mmHg
LDL : 135 mg/dL
HDL : 80 mg/dL
TG : 130 mg/dL
Kolesterol Total : 145 mg/dL
Penyelesaian dengan metode SOAP

Nama : Ny. MM
Umur : 28 th
BB : 56
TB : 150 cm
Kondisi Pasien : Hamil 7 bulan
Keluhan : sejak 2 minggu lalu mengalami
bersin-bersin kemudian pilek dan hidung
Subjek
tersumbat terutama menjelang pagi dan
malam atau terkena cuaca dingin, gejala ini
mengganggu keseharian pasien.
Riwayat Penyakit dahulu : Tidak ada riwayat
penyakit alergi
Riwayat Keluarga : Tidak ada riwayat
penyakit alergi
Riwayat Pengobatan : pernah dirawat di RS
sebulan yang lalu karena gejala preeklamsia.
Pemeriksaan Laboratorium :
HR : 79x/menit
RR : 18x/menit
TD : 170/89 mmHg
Objektif
LDL : 135 mg/dL
HDL : 80 mg/dL
TG : 130 mg/dL
Kolesterol Total : 145 mg/dL

Diperlukan uji lebih lanjut mengenai penyakit


pasien (Diagnosa). Dari data subjektif, diduga
Assesment
pasien menderita rhinitis non alergi
(Vasomotor) yang muncul selama kehamilan.
Dan dari data objektif didapat bahwa pasien
mengalami hipertensi.
Diperlukan obat yang aman bagi wanita hamil
Plan Istirahat yang cukup
(Terapi yang akan diberikan kepada
Ny.MM) Hindari aktivitas diluar rumah
pada pagi dan malam hari
Menggunakan masker dan baju
hangat
Memberikan larutan saline untuk
Menghindari penyebab rhinitis mengatasi hidung tersumbat
Pemberian Loratadine untuk (dibasuh pada lubang hidung)
mengatasi bersin,pilek dan hidung Gunakan bantal tambahan untuk
tersumbat. Dosis : 10mg sekali meletakkan kepala pada posisi
sehari . lebih tinggi ketika berbaring atau
Pemberian Methyldopa untuk tidur.
mengatasi hipertensi. Dosis : 250mg Mandi menggunakan air hangat.
2-3x sehari ditingkatkan setiap 2 Makan buah dan sayur untuk
hari sesuai kebutuhan. Maximum nutrisi yang baik selama
dosis 3g/hari. kehamilan.
Paracetamol bila perlu untuk Minum air hangat
mengatasi gejala efek samping
loratadine dan methyldopa.
Vitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
Evaluasi Obat (Rasionalitas)

Kriteria Obat Rasional Loratadine Methyldopa


Bersin, pilek, hidung
Tepat Indikasi Hipertensi
tersumbat
Tepat pemilihan obat :
Khasiat Baik Baik
Keamanan Kategori B Kategori B
Biaya 400/tab 1600/tab
Tepat Pasien Pasien Hamil Pasien Hamil
dosis awal 250mg 2-3x sehari
ditingkatkan setiap 2 hari sesuai
10mg sekali sehari
Tepat Regimen kebutuhan. Maximum dosis
(oral)
3g/hari (oral)

Lelah, pusing, hidung tersumbat,


Waspada efek samping Pusing, lelah
mengantuk
Monitoring Follow Up
Pemantauan efek terapi obat
Pemantauan efek samping obat
Pemantauan penggunaan obat dan kepatuhan pasien
Pemantauan tekanan darah
Pemantauan kondisi kandungan

KIE
Menjelaskan aturan pakai obat dan efek samping obat
Menjelaskan cara-cara mengatasi efek samping obat
Memberikan penjelasan mengenai tekanan darahnya dan perlunya dilakukan
pemantauan.
Sarankan pasien untuk memakai masker dan baju hangat ketika hendak
keluar rumah terutama saat cuaca dingin.
Untuk menjaga daya tahan tubuh disarankan olahraga teratur, makan
makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai