Anda di halaman 1dari 32

DISUSUN OLEH :

NELVA MEYRIANI BR GINTING (150304090)


Tanaman Kelapa Sawit
POKOK PEMBAHASAN

Tujuan dan Sasaran Pengembangan Kelapa


PROSPEK Sawit
PENGEMBANGAN Perkembangan Produksi Kelapa Sawit
BUDIDAYA KELAPA Prospek Pengembangan Produksi CPO dan
SAWIT Turunannya
Prospek,Potensi,Pengembangan Industri Kelapa
Sawit

Sistematika Tanaman Kelapa Sawit


SYARAT TUMBUH Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
DAN EKOFISIOLOGI Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
KELAPA SAWIT Ekofisiologi Tanaman Kelapa Sawit
Mekanisme Toleransi Tanaman Kelapa
Sawit
KELAPA SAWIT

TUJUAN SASARAN PADA TAHUN 2025


Menumbuh kembangkan usaha kelapa Produktivitas rata-rata kelapa sawit 20 ton
sawit di pedesaan yang akan memacu TBS/ha
aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan
lapangan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Menumbuhkan industri pengolahan CPO Pendapatan petani antara US$ 2.000 -
dan produk turunannya dan industri 2.500/KK/tahun, dimana pendapatan ini
penunjang (pupuk, obat-obatan dan alsin) terkait dengan harga yang diterima petani
dalam meningkatkan daya saing dan nilai yaitu minimal 80% dari harga FOB dan
tambah CPO dan produk turunannya petani mempunyai saham di unit
pengolahan,
Memanfaatkan sumberdaya pertanian Produksi kelapa sawit Indonesia 23 juta
untuk tanaman kelapa sawit secara optimal ton, dan alokasi untuk konsumsi dalam
melalui pemanfaatan teknologi yang tepat negeri mencapai 12 juta ton
sehingga kapasitas sumberdaya pertanian
dapat dilestarikan dan ditingkatkan,
Membangun kelembagaan Sistem distribusi dan transportasi produk
perkelapasawitan yang kokoh dan mandiri CPO yang efisien,
Meningkatkan kontribusi CPO dan produk Sistem produksi zero waste product/green
turunannya dalam pemasukan devisa dari product diterapkan secara kontinyu dan
subsektor perkebunan. konsisten,
Terjaminnya investasi di bidang kelapa
sawit yang didukung oleh dana khusus
(cess) pengembangan kelapa sawit
Industri hilir CPO, khususnya oleokimia dan
biodiesel berkembang.
PERKEMBANGAN PRODUKSI
KELAPA SAWIT
PROSPEK

HARGA CPO
PROSPEK EKSPOR MINYAK
KELAPA SAWIT
POTENSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT
SISTEMATIKA TANAMAN KELAPA SAWIT
PERSIAPAN BAHAN TANAM

Menurut Setyamidjaja (2006),


sistematika dari tanaman kelapa sawit
adalah sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angioepermae
Classis : Monocotyledone
Ordo : Palmales
Familia : Palmaceae
Genus : Elaeis
Species : E. Guineensis
Nama Ilmiah : Elaeis guineensis
Jacq.
Syarat Tumbuh B. Morfologi Tanaman Kelapa
Sawit
1.Akar ( Radix )
Akar Kelapa Sawit berakar serabut. Susunan akar
kelapa sawit terdiri dari:

1. Akar serabut primer, tumbuh ke bawah dan ke


samping
2. Akar serabut sekunder, merupakan cabang
akar serabut primer
3. Akar serabut tertier, merupakan cabang akar
serabut sekunder, yang selanjutnya bercabang
lagi mrpk bulu-bulu akar
4. Tudung akar (calyptra), bagian yang paling
ujung dari
akar, berfungsi melindungi ujung akar yg masih
muda
dan lemah
Syarat Tumbuh B. Morfologi Tanaman Kelapa
Sawit
2. Batang ( Caulis )
Pada awal pertumbuhan setelah stadia bibit
berkembang,
maka batang akan berkembang sempurna tanpa
perpanjangan Internodus.

Tanaman KS mempunyai satu titik tumbuh.


Diameter batang akan membesar diiringi dengan
meningkatnya
titik tumbuh calon daun.
Pertumbuhan batang dipengaruhi oleh aktifitas
meristem secara terus menerus, setelah
perkembangan meristem primer
selesai maka perpanjangan internodus dimulai.
Pada keadaan normal, tanaman KS bertambah
tinggi 0,3-0,6 m/th

Fungsi batang adalah sebagai organ pendukung,


jaringan pengangkut dan organ penyimpanan
Syarat tumbuh B. Morfologi Tanaman Kelapa
Sawit
3. Daun ( Folium )
Tanaman KS termasuk golongan tumbuhan yg
berdaun lengkap dengan bagian-bagian daun:

Upih daun atau pelepah daun (vagina)


Tangkai daun (petiolus), bagian daun yang
mendukung
helaian daun.
Helaian daun (lamina)
Tulang daun (nervatio atau venatio)

Tanaman KS memiliki daun-daun


yg bertulang sejajar (rectimervis)
Syarat tumbuh B. Morfologi Tanaman Kelapa
Sawit

4. Bunga ( Flos )
Tanaman KS termasuk
tanaman monoecious, yaitu
tanaman yg memiliki bunga
jantan dan betina pada satu
tanaman. Bunga jantan dan
bunga betina terdapat pada
tandan yang berbeda.

NelvaSeminar
meyriani
iii. Hasil dan
C. Alokasi Waktu Kerja
Pembahasan

5. Buah
( Fructus )
Proses penyerbukan
sampai menjadi buah 6
bulan
Satu tandan dapat
menghasilkan 2000 - 4000
NelvaSeminar
meyriani
Syarat C. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
Tumbuh
1. Iklim CURAH HUJAN (sebagai parameter
iklim terpenting) :

Temperatur udara: 22 330 C


Curah hujan optimum dengan
(optimum 27 C)
0
penyebaran yang merata sepanjang
tahun
Curah hujan: 1.250 3.000
Curah hujan < 1.250 mm/thn dgn
mm/thn (opt 1.750 2.500
bulan kering (BK) > 3 bulan faktor
mm/thn) pembatas berat
Bulan kering (ch hujan < 60 Defisit Air (DA) yang tinggi akan
mm/bln) < 3 bln (optimum 0-1 merangsang pembentukan bunga jantan
(DA 400 mm/thn umumnya setara BK
bln)
3 bulan)
Kelembaban udara 50 90 % Tanaman kelapa sawit akan lebih
(optimum 80 %) toleran terhadap curah hujan > 3.000
mm/tahun
Lama penyinaran matahari 5 Masalah teknis: panen,
NelvaSeminar
meyriani
Syarat C. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
tumbuh
2. BENTUK WILAYAH

Datar berombak kemiringan 0 8 % sesuai (bukan faktor


pembatas)
Bergelombang berbukit kemiringan 8 30 % agak sesuai (sbg
pembatas ringan sedang), perlu teras untuk cegah erosi, tempat
penaburan pupuk dan pengutipan TBS
KONDISI
3. TANAH
Berbukit kemiringan > 30 % tidak disarankan solum tanah
dangkal,
Kelapa erosi tinggi, pemupukan tidak efektif, kesukaran dalam panen
sawit tumbuh baik pada tanah Podsolik (Ultisol), Latosol
pengangkutan TBSproduktivitas rendah
(Oxisol), Regosol (Entisol), Aluvial dan Hidromorfik (Inceptisol),
Andosol (Andisol) dan gambut (Histosol)
Kondisi tanah yang baik mengurangi pengaruh buruk curah hujan
yang kurang sesuai.
Sifat fisik yang relatif sukar diubah lebih penting untuk penilaian
NelvaSeminar
meyriani
MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT
JENIS AKAR : Buah batu yang sessile (sessile drupe)
AKAR PRIMER : 15-20M Buah mentah : ungu / hijau
AKAR SEKUNDER : 10-15CM Mesokarp buah yg masak INDIVIDU PANJANG : 5 7 m
berwarna merah orange (carotine PANJANG DAUN : di
AKAR TERTIER : 10-15CM
Biji yg masak : inti sawit : 48 52 %
AKAR KUARTIER : 2 CM tengah rachis 100 cm
hampir tak berwarna
LUAS DAUN : luas daun dan
ILD (indeks luas daun)

BUAH DAUN

AKAR

TAJUK

BATANG BUNGA

JENIS BUNGA MONOECIOUS


Batang bulat panjang tidak DAN INFLORESEN
bercabang O : 25 75 cm A. BUNGA JANTAN
dengan tinggi tanaman B. BUNGA BETINA
10 11 m KEADAAN FAVORABLE :
A & B BERBENTUK MAYANG (SPADIX)
JENIS KELAMIN JANTAN /
Tanaman dewasa : 40-50
daun parapinnate hijau BETINA DITENTUKAN 9 BLN
yang telah membuka. SETELAH INISIASINYA + SELANG
Laju : 2 daun / bulan 24 BULAN BARU INFLOR BUNGA
BERKEMBANG SEMPURNA;
MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT
PENGARUH UMUR TERHADAP LUAS
DAUN DAN ILD
Nilai ILD sangat erat hubungannya
(INDEKS LUAS DAUN) dengan produksi bahan kering (PBK)
GAMBAR MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT

AKAR DAUN BUNGA


SYARAT TUMBUH

Syarat tumbuh : keadaan yang harus


dipenuhi agar tanaman dapat hidup,
tumbuh dan memberi hasil yang tinggi
PENGERTIAN

Kesesuaian lahan : kesuaian antara


syarat tumbuh dan kualitas lahan
SYARAT TUMBUH

I.UNSUR HARA

II. TANAH

III. IKLIM
I.UNSUR HARA

JENIS

PENYERAPAN
UNSUR HARA
II.TANAH
III. IKLIM
PEMBIAKAN GENERATIF
STRUKTUR
PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN BIJI

KOMPONEN
FISIOLOGI

KESESUAIAN
LAHAN
KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN

S1: pembatas sangat kecil, tidak menurunkan


hasil nyata

S2 : ada pembatas kecil, berpengaruh


terhadap hasil, perlu input, dapat diatasi
petani

S3 : faktor pembatas berat, perlu input lebih


banyak, perlu modal besar dan bantuan
pemerintah

N : tidak sesuai untuk diusahakan, sulit diatasi


KESESUAIAN LAHAN PADA
KOMODITAS SAWIT

Daya hasil (ton/ha/tahun) tandan buah


segar
berdasarkan kelas kesesuaian lahan:
S1 : > 24 ton/ha/th
S2 : 19-24 ton/ha/th
S3 : 13-18 ton/ha/th
N : < 12 ton/ha/th
Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit
Persyaratan Kelas Kesesuaian Lahan
S1 S2 S3 N

Temperatur (oC) 25-28 22-25/ 20-22/ < 20/


28-32 32-35 > 35
Curah hujan (mm) 1700- 1450- 1250-1450/ < 1250 /
2500 1700/ 3500-4000 > 4000
2500-3500
Defisit air (mm/thn) 0 - 150 150 - 200 250 - 400 > 400
Hari terpanjang < 10 < 10 < 10 > 10
tidak hujan
Jeluk (cm) >100 50-100 25-50 < 25
Lereng (%) <8 8-16 16-30 > 30
pH 5,0 6,5 4,2 5,0 < 4,2
Penyinaran (jam) 6 6 <6 <6
Kelembaban (%) 80 80 < 80 < 80
Kelas Kesesuaian Lahan
Persyaratan
S1 S2 S3 N

Tinggi (m dpl) 0-400 0-400 0-400 0-400


Topografi Datar-ombak Datar- berbukit Curam
gelombang
Lereng (%) 0-15 16-25 25-36 > 36
Solum (cm) > 80 80 60-80 < 60
Dalam air (cm) > 80 60-80 50-60 40-50
Tekstur Lp-lpli Lip-li Plp-li P
Organik (cm) 5-10 5-10 5-10 <5
Batuan dalam dalam dalam dangkal
Erosi t.a t.a t.a sedikit
Drainase baik baik Agak baik Agak baik

Banjir t.a t.a t.a Sedikit


Pasang surut t.a t.a t.a ada

Keterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak ada


TERIMA KASIH
azkia_khairunnisa@yahoo.co.id

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai