Anda di halaman 1dari 45

Sistem Hubungan Netral

TR
Kode huruf Internasional

Sistem pembumian terdiri atas


hubungan ke bumi dari titik netral
sistem suplai (misalnya : netral
sistem TR) , maupun bagian
konduktif dari instalasi TR.
Kode huruf Internasional

Beberapa sistem dari hubungan ke bumi


didefinisikan dengan dua atau tiga huruf
Huruf pertama : netral (N) dari
transformer
I : terisolir dari bumi
T : dihubungkan ke bumi
Huruf kedua : Bagian Konduktif Terbuka
(BKT) dari beban
T : dihubungkan ke bumi
N : dihubungkan ke penghantar netral
Kode huruf Internasional

Huruf ketiga (tambahan)


S : penghantar netral (N) dan
penghantar pengaman (PE)
terpisah
C : penghantar netral (N) dan
penghantar pengaman (PE)
adalah sama
Sistem Pembumian IT
Sistem Pembumian TT
Sistem Pembumian TT

Zekring

Dalam PUIL
disebut
pentanahan
pengaman (PP)
Sistem Pembumian TN
Sistem Pembumian TN
R

N
Pen

Zekring

1. Kawat netral digunakan sebagai pengaman dan sebagai nol, jadi bekerjanya merangkap.
Sistem Pembumian TN
R

PE

Zekring

2. Kawat netral dan kawat tanah di pasang sendiri-sendiri dan dihubungkan ke masing-
masing komponennya (N dan PE)..
Sistem Pembumian TN

Zekring PE

3. Sebagian Pen mempunyai N dan PE.


PE : Penghantar pengaman.
PEN adalah berfungsi dobel sebagai netral dan sebagai pengaman .
TN System (PUIL : PNP)

N
PE
Zekring

Konsumen 1 Konsumen 2

Harus ada elektrodenya


pentanahan
Keuntungan sistem TN sistem (PNP) :
Tegangan sentuh rendah .
Arus gangguan besar (Zekring putus dengan
cepat).
Ekonomis.
persyaratan pentanahan bagi konsumen
ringan. R

T N
Pemilihan Sistem Pentanahan
Pemilihan sistem pentanahan netral perlu
memperhitungkan beberapa hal yaitu :
Jumlah atau frekuensi gangguan tanah
Kemampuan isolasi peralatan terhadap
tegangan lebih
Tegangan kedip
Kecepatan penyelesaian gangguan tanah
Kerusakan peralatan akibat arus gangguan
tanah
Besar atau luasnya jaringan distribusi
Faktor ekonomi
Ketersediaan peralatan proteksi
Pentanahan Sistem
Distribusi
Salah satu kunci dalam usaha
pengamanan rangkaian listrik adalah
pentanahan.

Pentanahan pada sistem distribusi


adalah hubungan ke tanah dari salah
satu penghantar sistem distribusi.

Dalam setiap pembicaraan tentang


pentanahan hampir selalu muncul
pertanyaan seberapa kecil resistans
Pentanahan Sistem

Di beberapa tempat, resistans sebesar


5 mungkin sudah cukup memadai,
sedangkan di tempat lain mungkin
sangat sulit dicapai resistans
pentanahan yang kurang dari 100 .

Pada suatu sistem distribusi dengan


tegangan nominal 0,4 kV 33 kV
resistans pentanahan 25 sudah
dapat diterima.
Beberapa cara untuk menurunkan nilai
resistans tanah diantaranya adalah :
Dengan batang paralel
Dengan pelat tanam
Dengan penghantar tanam
Dengan pasak tanam dalam dengan
beberapa pasak.
Dengan perlakuan terhadap kondisi
kimiawi tanah
Dengan menambahkan bentonite yang
dapat menyerap dan menahan air.
Bidang kontak antara pasak dengan tanah
harus cukup luas, sehingga nilai resistans
tanah sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut H.B. Dwight, resistans pasak ke
tanah dapat didekati dengan rumus :

4L
R ln 1
2L a

dengan :
= resistans rata-rata tanah ( -cm)
L = panjang pasak tanah (cm)
a = jari-jari penampang pasak (cm)
R = resistans pasak ke tanah ( )
Hambatan arus melewati sistem
elektroda tanah terdiri atas 3
komponen, yaitu :
Resistans pasaknya sendiri dan
sambungan-sambungannya
Resistans kontak antara pasak
dengan tanah sekitar
Resistans tanah di sekelilingnya
Sebagai contoh :
Ada tegangan sumber 415 Volt dengan
resistans 4 .
Misalkan ada gangguan, sehingga
kabel dari sumber yang mencatu suatu
beban (misal motor) menyentuh body
motor.
Hal ini berarti kabel tersebut
menghubungkan ke sistem pentanahan
yang mempunyai resistans misal 20
ke tanah.
Menurut hukum Ohm, akan ada
arus sebesar 10 Ampere mengalir
melewati badan motor ke tanah.
Apabila seseorang menyentuh
badan motor, maka dia akan
menerima tegangan sebesar 200
Volt. Hal ini dapat berakibat fatal,
bergantung pada tahanan orang
tsb yang bervariasi dengan
tegangan yang disentuhnya.
Besarnya arus yang masih dianggap
aman bagi manusia umumnya
(menurut IEC 479-1) adalah :

10 mA untuk pria dan 8 mA untuk


wanita.
Pengaruh dari arus listrik pada orang
dewasa selama waktu yang ditentukan
(2 menit kontak) adalah :
0 - 0,5 mA : ambang reaksi (biasanya belum ada reaksi)

10 mA : ambang untuk tersentak(melepaskan).


Biasanya tidak berbahaya secara
physiologi.
(efek fisik belum ada).

10 30 mA : biasanya belum sampai merusak organ


tubuh.
Kemungkinan terjadi kontraksi otot
(kejang-kejang)
dan pernapasan menjadi sulit bila arus
yang
mengalir > 2 menit.

> 30 mA ; batas ambang terjadinya fibrilasi pada bilik-


bilik jantung.
Pengaruh dari arus listrik pada
orang dewasa
Pengaruh dari arus listrik pada
orang dewasa
Pengaruh dari arus listrik pada
orang dewasa
Standar IEC.TC 64 (working Group/WG) telah
mengeluarkan IEC report.
Effects of current passing Through a Body.
t msec

b c d
a
5000

1 2 3 4 5

1000

100

10

0,5 10 1000 mA
Standar IEC.TC 64

Keterangan :
Zone 1 : Usually no reaction effect.

Zone 2 : Usually no pathophysiologically


dangerous effect let go current
kira-kira 10 mA; > 10 mA otot-otot tidak dpt
digerakan.
Zone 3 : Usually no danger of fibrillation.
Zone 4 : fibrilation possible (up to 50 %
probability).
Zone 5 : Fibrilation danger (more than 50%
probability).
Sekalipun sistem telah dilindungi dari
sentuhan langsung, tetapi jika
tegangan sentuh melebihi dari batas
keamanan juga masih berbahaya.
Maksimum tegangan sentuh diklasifikasikan
sbb ;
50 V untuk orang normal dengan resistans

kering (dg. memakai sepatu).


25 V untuk resistans badan yang rendah, kulit

basah, tanpa sepatu.


Tingkat bahaya sengatan listrik ditentukan
oleh besarnya arus listrik yang mengalir
melalui tubuh. Semakin besar dan lama
semakin berbahaya.
IEC Publication 364 4 41
Table 41 A. Maximum Touch Voltage Duration
Prospective Touch Voltage
Max. AC rms (V) DC (V)
Disconnecting
Time (sec)

~ < 50 < 120


5 50 120
1 75 140
0,5 90 160
0,2 110 175
0,1 150 200
0,05 220 250
Dengan adanya sistem pentanahan
yang baik, setiap peralatan proteksi
yang dipasang baik untuk
keselamatan manusia maupun untuk
keamanan sistem distribusi dapat
bekerja sesuai setelannya sehingga
dengan cepat dapat mengatasi
gangguan yang ada.
Sedangkan sistem yang tidak
ditanahkan, gangguan fase ke tanah
hanya menyebabkan arus yang kecil,
sehingga alat-alat proteksi tidak
bekerja, hal ini cukup
mengakibatkan kerusakan bila
mengalir dalam waktu yang lama.
Beberapa cara untuk menentukan titik
pentanahan yang baik antara lain :
Tiap level tegangan dari sistem
distribusi perlu pentanahan.
Bagian sumber diketanahkan, bukan
pada beban.
Bila busbar suatu gardu distribusi
terdiri atas beberapa bagian, tiap
bagian perlu diberi titik pentanahan
sendiri-sendiri, sebab ada kalanya
busbar-busbar tersebut tidak bekerja
bersama-sama.
Keuntungan dari sistem yang
ditanahkan antara lain :
Mengurangi besarnya tegangan lebih
transien
Memperbaiki perlindungan terhadap
petir
Memudahkan mencari tempat
terjadinya gangguan
Memperbaiki perlindungan terhadap
hubung singkat ke tanah
Lebih aman bagi manusia
Untuk sistem-sistem distribusi tegangan
menengah yang mempunyai arus pengisian
lebih besar dari 5,5 ampere harus ditanahkan.
Pentanahan tersebut fungsinya untuk
mencegah terjadinya tegangan lebih peralihan
yang besar yang disebabkan oleh busur listrik
(arching ground).

Dengan pentanahan tersebut diperoleh arus


gangguan tanah yang besarnya bergantung
impedansi pentanahan, sedemikian rupa
sehingga alat-alat pengaman dapat bekerja
selektif, tetapi tidak merusak peralatan di titik
gangguan.

Bagian yang ditanahkan adalah titik netral


sisi tegangan menengah trafo utama dan
kawat netral sepanjang jaringan tegangan
menengah.
Macammacam Pentanahan
Pentanahan netral dengan resistans
tinggi
Pentanahan dengan resistans tinggi dimaksudkan
untuk memperoleh hasil optimum dengan
mengutamakan keselamatan umum, sehingga lebih
layak untuk SUTM yang memasuki daerah
perkotaan.

Untuk jaringan hubung bintang 3 fase, 3 kawat ,


titik netral sisi TM trafo utama ditanahkan dengan
resistans 500

Besar arus gangguan yang diijinkan : Ikt < 25


A.

karena arus lebih ke tanah sangat kecil, maka


kerusakan peralatan pada titik gangguan sangat
kecil.
Pentanahan netral dengan resistans rendah

Pentanahan dengan resistans rendah dimaksudkan


untuk memperoleh hasil optimum dari kombinasi antar
faktor ekonomi, faktor keselamatan umum dan faktor
kelayakan untuk SUTM bagi luar kota maupun SKTM
bagi daerah padat dalam kota.
Untuk jaringan hubungan bintang 3 fase 3 kawat.
Resistans pentanahan di titik netral sisi TM trafo
utama.
12 untuk SKTM
40 untuk SUTM
Mencegah terjadinya busur listrik yang menimbulkan
tegangan lebih peraliahan yang besar.
Karena besar arus gangguan dibatasi, maka kerusakan
peralatan pada titik gangguan dapat dikurangi,
sedang selektivitas dari rele arus lebih masih terjamin.
Pentanahan netral dengan pentanahan
langsung
Pentanahan secara langsung (tanpa
resistans) dimaksudkan untuk memperoleh
hasil optimum dengan mengutamakan
ekonomi, sehingga dengan SUTM layak
dipakai di daerah luar kota sampai daerah
terpencil.
Untuk jaringan hubung bintang 3 fase- 4
kawat yang dipasang sepanjang jaringan.
Biasanya resistans elektroda tanah di setiap
pentanahan dibatasi maksimum 5 .
Arus gangguan tanah tidak dibatasi.
Hubungan Sistem Pentanahan dan
Pola Pengamanan Arus
a. Hubungan sistem pentanahan resistans
tinggi dengan pola pengaman arus lebih
Sistem ini lebih kebal terhadap gangguan yang
bersifat sementara.
Mengingat kecilnya arus gangguan tanah (< 25 A),
pengaman hanya dengan rele arus lebih normal
tidak dapat dipergunakan (perlu dilengkapi dengan
rele gangguan tanah terarah yang lebih rumit).
Alat pengaman fase tunggal tidak dapat
dipergunakan untuk mengamankan gangguan fase
ke tanah, karena arus gangguannya kecil.
b. Hubungan sistem pentanahan resistans rendah
dengan pola pengaman arus lebih

arus gangguan fase ke tanah pada sistem ini tidak


terlalu besar (maks 1000 A untuk SKTM dan 300 A
untuk SUTM), sehingga gangguan pada lingkungan
(misal gangguan pada jaringan telekomunikasi) akibat
arus tanah dapat dibatasi. Demikian pula penggunaan
peralatan (misal PMT) dapat dipilih yang lebih
ekonomis.

Karena adanya resistans netral, maka arus gangguan


tanah hasilnya kecil sehingga tidak efektif bagi
penggunaan rele arus lebih dengan karakteristik
waktu arus terbalik (invers), sebaliknya dapat
dipergunakan rele dengan karakteristik waktu tetap
yang lebih selektif dan mudah penyetelannya.

Alat pengaman fase tunggal tidak dapat dipergunakan


untuk mengamankan gangguan satu fase ke tanah,
karena arus gangguannya kecil.
c. Hubungan sistem pentanahan langsung dengan
pola pengaman arus lebih
Dengan tiadanya resistans netral, maka
arus hubung ke tanah menjadi relatif besar
dan berbanding terbalik dengan letak
gangguan tanah.
Karena gangguan arus fase ke tanah besar,
maka dapat dilakukan koordinasi antara
PMT dengan rele arus lebih atau PBO
dengan fuse atau antara PBO dengan SSO.
Pada sistem 3 fase- 4 kawat, maka
peralatan pengaman fase tunggal dapat
dimanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai