Anda di halaman 1dari 27

Pembimbing :

dr. H. Suharjendro Sp.U

Mokh. Faisol Abdullah (H1A 010 043)


* Uretra merupakan bagian terpenting dari
saluran kemih. Pada pria dan wanita, uretra
mempunyai fungsi utama untuk mengalirkan
urin keluar dari tubuh. Saluran uretra juga
penting dalam proses ejakulasi semen dari
saluran reproduksi pria.

*
* Pria > Wanita
* Usia 16-82 tahun
* 82 % datang dengan keluhan retensio urin
* 44% manipulasi uretra
* 33% trauma ureta

*
Posterior

Anterior

*
* Infeksi Letak Uretra Penyebab

* Trauma Trauma panggul, kateterisasi salah

* Iatrogenik
Pars membranasea
Jalan.

Pars bulbosa
Trauma/ cedera kangkang, uretritis.

Meatus
Balanitis, instrumentasi kasar.

*
*
* Voiding symptom; yaitu gejala yang muncul sebagai
akibat kegagalan buli untuk mengeluarkan sebagian
atau seluruh isi kandung kemih, antara lain:
* weakness of stream (pancaran kencing melemah)
* abdominal straining (mengejan)
* hesitancy (menunggu saat akan kencing)
* intermittency (kencing terputus-putus)
* disuria (nyeri saat kencing)
* incomplete emptying (kencing tidak tuntas)
* terminal dribble ( kencing menetes).

*
* Storage symptom; yaitu gejala yang muncul sebagai
akibat gangguan pengisian kandung kemih, bisa
karena iritasi atau karena perubahan kapasitas
kandung kemih, antara lain :
* Frekuensi
* Urgensi
* Nocturia
* incontinensia (paradoxal)
* nyeri suprasimfisis.

*
* Mictionpost symptom; yaitu gejala yang
muncul pasca miksi, antara lain
* tidak lampias
* terminal dribbling

*
* Urin dan kultur urin
* Ureum dan kreatinin
* Uroflowmetri
* Radiologi
* Instrumentasi
* Uretroskopi

*
* Kecepatan pancaran urin normal pada pria
adalah 20 ml/detik dan pada wanita 25
ml/detik. Bila kecepatan pancaran kurang dari
harga normal menandakan ada obstruksi.

*
* URETROGRAFI
* Bipolar Sistouretrografi

*
* Pada pasien dengan striktur uretra dilakukan
percobaan dengan memasukkan kateter Foley
ukuran 24 ch, apabila ada hambatan dicoba
dengan kateter dengan ukuran yang lebih kecil
sampai dapat masuk ke buli-buli. Apabila
dengan kateter ukuran kecil dapat masuk
menandakan adanya penyempitan lumen
uretra.

*
* Untuk melihat secara langsung adanya striktur
di uretra. Jika diketemukan adanya striktur
langsung diikuti dengan uretrotomi interna
(sachse) yaitu memotong jaringan fibrotik
dengan memakai pisau sachse.

*
* Bougie (Dilatasi)
* Uretrotomi interna
* Uretrotomi eksterna
* Uretroplasty

*
*
* Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan
alat endoskopi yang memotong jaringan
sikatriks uretra dengan pisau Otis atau dengan
pisau Sachse, laser atau elektrokoter

*
* Indikasi
* striktur uretra masih ada lumen walaupun kecil
dan panjang tidak lebih dari 2 cm serta tidak ada
fistel, kateter dipasang selama 2-3 hari pasca
tindakan. Setelah pasien dipulangkan, pasien
harus kontrol tiap minggu selama 1 bulan
kemudian 2 minggu sekali selama 6 bulan dan
tiap 6 bulan sekali seumur hidup
* Tindakan operasi terbuka berupa pemotongan
jaringan fibrosis kemudian dilakukan
anastomosis end-to-end di antara jaringan
uretra yang masih sehat, cara ini tidak dapat
dilakukan bila daerah strikur lebih dari 1 cm.

*
* CaraJohansson; dilakukan bila daerah striktur
panjang dan banyak jaringan fibrotik

*
*
* Operasi uretroplasty ini bermacam-macam,
pada umumnya setelah daerah striktur di
eksisi, uretra diganti dengan kulit preputium
atau kulit penis dan dengan free graft atau
pedikel graft yaitu dibuat tabung uretra baru
dari kulit preputium/kulit penis dengan
menyertakan pembuluh darahnya.

*
* Trabekulasi, sakulasi dan divertikel
* Residu urine
* Refluks vesiko ureteral
* Infeksi saluran kemih dan gagal ginjal
* Infiltrat urine, abses dan fistulasi

*
* Striktururetra kerap kali kambuh, sehingga
pasien harus sering menjalani pemeriksaan
yang teratur oleh dokter. Penyakit ini dikatakan
sembuh jika setelah dilakukan observasi selama
satu tahun tidak menunjukkan tanda-tanda
kekambuhan

Anda mungkin juga menyukai

  • Appendiksitis Kronis Eksaserbasi Akut
    Appendiksitis Kronis Eksaserbasi Akut
    Dokumen11 halaman
    Appendiksitis Kronis Eksaserbasi Akut
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • MR Interna 23 Oktober 2016
    MR Interna 23 Oktober 2016
    Dokumen24 halaman
    MR Interna 23 Oktober 2016
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Tugas Blok 21 Kedokteran Keluarg3
    Tugas Blok 21 Kedokteran Keluarg3
    Dokumen6 halaman
    Tugas Blok 21 Kedokteran Keluarg3
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Tugas KWN Fitri Blok 20
    Tugas KWN Fitri Blok 20
    Dokumen2 halaman
    Tugas KWN Fitri Blok 20
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Perbedaan Asma Ppok
    Perbedaan Asma Ppok
    Dokumen4 halaman
    Perbedaan Asma Ppok
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Goiter
    Goiter
    Dokumen6 halaman
    Goiter
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Neurology
    Laporan Kasus Neurology
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus Neurology
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Referat Striktur Uretra
    Referat Striktur Uretra
    Dokumen15 halaman
    Referat Striktur Uretra
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Icu F Ixxxx 2003
    Lapsus Icu F Ixxxx 2003
    Dokumen21 halaman
    Lapsus Icu F Ixxxx 2003
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Virus Dengue
    Infeksi Virus Dengue
    Dokumen5 halaman
    Infeksi Virus Dengue
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen3 halaman
    LAMPIRAN
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Lembar Follow Up
    Lembar Follow Up
    Dokumen8 halaman
    Lembar Follow Up
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Dokumen17 halaman
    Tinjauan Pustaka
    Melany Sii Penghayal
    Belum ada peringkat
  • CKD Stage V
    CKD Stage V
    Dokumen9 halaman
    CKD Stage V
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Planning
    Planning
    Dokumen7 halaman
    Planning
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Demam Typhoid
    Demam Typhoid
    Dokumen4 halaman
    Demam Typhoid
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen20 halaman
    Bab Ii
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen20 halaman
    Bab Ii
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen20 halaman
    Bab Ii
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • RESPONSI PARU Gek
    RESPONSI PARU Gek
    Dokumen53 halaman
    RESPONSI PARU Gek
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Prematur Prelabour Pecah Ketuban
    Tujuan Prematur Prelabour Pecah Ketuban
    Dokumen5 halaman
    Tujuan Prematur Prelabour Pecah Ketuban
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Edu Kasi
    Edu Kasi
    Dokumen1 halaman
    Edu Kasi
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Sken 3 Analisis
    Sken 3 Analisis
    Dokumen3 halaman
    Sken 3 Analisis
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Ptiriasis Rosea
    Ptiriasis Rosea
    Dokumen8 halaman
    Ptiriasis Rosea
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan RM
    Pendahuluan RM
    Dokumen16 halaman
    Pendahuluan RM
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Fistula Ani
    Anamnesis Fistula Ani
    Dokumen2 halaman
    Anamnesis Fistula Ani
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Depres I
    Depres I
    Dokumen12 halaman
    Depres I
    Pitaloka Yuniartiningtyas
    Belum ada peringkat