Blok 27
Blok 27
Kedokteran dalam
Tindakan Dokter
Lisa Sari
102012129
Skenario 7
Dr. P adalah seorang dokter spesialis obgyn yang
berpengalaman. Beliau baru saja akan menyelesaikan tugas
jaga malamnya disebuah rumah sakit ketika seorang wanita
muda datang dengan ditemani oleh ibunya untuk berobat. Si
pasien lalu menceritakan keluhannya yaitu mengalami
pendarahan per vaginam dan sangat kesakitan. Dr P
kemudian melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa
kemungkinan pasien mengalami keguguran atau mencoba
aborsi. Dr. P segera melakukan dilatasi dan curettage
dan mengatakan kepada suster untuk menanyakan kepada
keluarga pasien apakah dia bersedia di opname di RS sampai
keadaannya benar-benar baik. Tidak lama kemudian dokter Q
datang untuk menggantikan Dr.P, yang langsung pulang
tanpa berbicara kepada pasien
ASPEK PELAYANAN KEDOKTERAN
Beneficence
Non maleficence
Justice
Sikap altrusime
Pengabdian profesi
Hak Pasien
1. Informasi harus diberikan, baik
diminta ataupun tidak.
2. Informasi tidak boleh memakai
istilah kedokteran.
3. Informasi harus diberikan sesuai
tingkat pendidikan, kondisi dan
situasi pasien.
4. Informasi harus diberikan secara
lengkap dan jujur.
5. Untuk tindakan bedah (operasi)/
tindakan invasive lain, informasi
harus diberikan oleh dokter yang
akan melakukan operasi.
KODE ETIK KEDOKTERAN
INDONESIA (KODEKI)
Pasal 8 : Profesionalisme
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik
medisnya, memberikan pelayanan secara
berkompeten dengan kebebasan teknis dan
moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia
Pasal 19 : Pindah Pengobatan
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih
pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan
prosedur yang etis.
ASPEK DISIPLIN
KEDOKTERAN
Kepatuhan menerapkan
aturan/ketentuan penerapan
keilmuan dalam pelaksanaan
praktik kedokteran.
Standar
Standar Standar
Sarana
SDM Tindakan
Prasara
HAK DAN
KEWAJIBAN
DOKTER
HAK DAN
KEWAJIBAN
PASIEN
UU KESEHATAN
Sekurang-kurangnya mencakup:
1. Penjelasan tindakan medis yang dilakukan (pasal
45 ayat 3)
2. Pendapat doter lain
3. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis
4. Menolak tindakan medis
5. Mendapatkan isi rekam medis
Aspek Hukum Perdata
Kesalahan kecil (culpa
levis)
Masalah etik dan hukum
perdata
Aspek
PasalHukum Pidana
1365 KUHPer
Kesalahan berat (culpa
lata)
Penganiayaan, tindakan
invasive
Pasal 351 KUHP
KELALAIAN MEDIK
3 bentuk kelalaian :
Malfeasance
Misfeasance
Nonfeasance
ETIK
DISIPLI HUKU
N M