Fakultas kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Pendahuluan
Gambaran klinis
Bervariasi ringan sampai berat
Secara umum pola distribusi lesi
serupa
Berbeda pada setiap tahapan atau
fase
( fase bayi anak dewasa )
Patogenesis
Multifaktor: interaksi faktor internal &
eksternal
Faktor
Faktor
internal
eksternal
Gen (lingkungan)
(multigen, Alergen
poligen)
Lingkungan
Hipersensiti
vitas dst.
Kerusakan
sawar kulit
GENETIK
Atopi pada orang tua
Kromosom terkait (1q21 & 17q25)
masih pradoksal karena psoriasis
juga terkait dengan penyakit atopi
lainnya
Peran kromosom 5q31-33 (gen
sitokin Th2)
SAWAR KULIT
Mekanisme
kompleks
terkait kerusakan
sawar kulit
AEROALERGEN
(ALERGEN
HIRUP)
Debu
Serb bulu binatang
rumah
uk peliharaan,
tungau
Sari serpihan kulit
debu
manusia, biji-
rumah
Dermatophag bijian (biji
(TDR)
oides kapas dan biji
pteronyssinus kopi), minyak
dan D. jarak, serat
karpet, debu
Farinae tumbuh-
rumah, tumbuhan,
perabot algae
rumah
tangga,
BAHAN
IRITAN
Iritan Iritan
Lemah fisik
Facial pallor
Ujung tangan & muka bagian
sentral terutama hidung, mulut,
dan telinga pucat ketika udara
dingin
Pitiriasis alba
Pajanan matahri dan gangguan
pigmentasi di daerah yang terkena
Bercak hipopigmentasi,ukuran
bervariasi, berbatas tegas, disertai
sisik halus
Dermografisme putih
Setelah kulit digores akan
muncul garis merah setelah 10
detik digantikan dengan suatu
garis putih tanpa disertai urtika
Tanda Herthoge
Penipisan/ hilangnya bagian
lateral alis mata.
Keratosis pilaris
Pada tubuh, bokong, sisi
ekstensor lengan dan
tungkai
Papul berkelompok,
hiperkeratosis folikuler,
keras, berbentuk kerucut
Akibat kelainan keratinisasi
folikel rambut
Keilitis
Kulit kering pada bibir atas & bawah bibir,
sudut bibir
Akibat kebiasaan membasahi bibir dengan
ludah, pajanan cairan iritan (makanan &
minuman) terus menerus
Nipple eczema
Puting susu papul eritem dan vesikel,
eksudatif, simetris meluas ke daerah
payudara dan sekitarnya
Gangguan psikologi
Akibat rasa gatal (ganguan
tidur, stres berlanjut)
memicu perubahan
perilaku mudah tersinggung
& agresif
Katarak dan
keratokonus
Kecenderungan
timbul katarak pada
usia lebih muda
Elongasi permukaaan
kornea (keratokonus)
menyertai katarak
Seringnya mengusap
mata secara berulang/
akibat perubahan
degeneratif pada
kornea mata
Infeksi
Karena perubahan imunitas seluler.
Klinis kerentanan mengalami
infeksi sekunder (bakteri, virus,
jamur, parasit)
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, riwayat
keluarga, dan pemeriksaan fisik
Laboratorium tidak mempunyai nilai yang
kuat