Bob Jordyansyah
1261050009
Pembimbing:
dr. Hj. Tin Suhartini, Sp.A
Keluhan Utama :
Ruam Kemerahan pada bagian kaki sejak 3 hari
SMRS
Keluhan Tambahan :
Demam sejak 3 hari SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang ke IGD RSUD Cibinong dengan keluhan Ruam kemerahan yang
muncul pada kaki kanan dan kiri, serta demam sejak 3 hari SMRS, Ruam
kemerahan ini muncul pertama kali di bagian lutut kebawah, awalnya ruam
hanya berupa seperti bentol-bentol biasa, orang tua pasien mengira hanya
bentol biasa, dan badan pasien mulai hangat, ke-esokan harinya ruam ini makin
meluas sampai ke punggung kaki kanan dan mucncul juga di kaki kiri , dan
mulai ada kulit yang terkelupas. Ibu pasien segera menggosok bagian ruam
tersebut dengan sabun. Tetapi keeoskan hari keluan makin bertambah parah,
pasien menangis kuat apabila kaki tersebut di sentuh dan di sertai demam, ibu
pasien sempat ke apotek untuk memberikan obat penurun panas (sanmol
drops) tetapi panas hanya turun sementara. Orang apotek menyarankan untuk
segera pergi ke dokter. Pasien segera ke dokter spesialis anak dan di sarankan
untuk di rawat. Kejang: disangkal, Sesak: disangkal, Muntah: disangkal, Diare:
disangkal, BAK: tidak ada keluhan, Nafsu makan (ASI): menurun
Riwayat Penyakit Dahulu
Disangkal
Riwayat Kelahiran
Pasien dilahirkan di rumah sakit, dibantu oleh dokter. Pasien lahir spontan, tidak
cukup bulan, tidak langsung menangis, Biru, sempat diberikan pertolongan
terlebih dahulu pada pasien sehingga pasien menangis dan tidak biru, Berat
badan lahir 2950 gram, panjang badan lahir 48 cm, dan lingkar kepala tidak
diketahui. Pasien merupakan anak yang pertama
Riwayat Makanan
Ibu pasien memberikan ASI saja pada anaknya sejak lahir hingga
sekarang (4 bulan), tidak mendapat susu formula.
Riwayat Imunisasi
Pasien sudah mendapat imunisasi Hepatitis B 1 kali, OPV, BCG, DPT,
Polio
Status Antropometri :
Berat badan : 7,1 kg
Panjang badan : 68 cm
Usia : 6 bulan
status gizi : BB/U = -1SD, PB/U=1 SD, BB/PB= -2SD
Kesan : normal
Status Generalis dan Lokalis
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di garis midclavicula sinistra IC 4
Perkusi : tidak terdapat pembesaran jantung
Auskultasi : BJ I dan BJ II murni, gallop (-), murmur (-)
Pulmo:
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, penggunaan otot bantu napas (-),retraksi
sela iga -
Palpasi : Tidak dapat dinilai
Perkusi : Sonor simetris
Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal, 4 kali/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba membesar
1.Hematologi
Hemoglobin = 10.8 g/dl
Leukosit = 18.800 /L
Trombosit = 358.000 /L
Hematokrit = 30,8 %
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja: Sepsis Neonatorum + Selulitis
Diagnosis banding : Impetigo Krustosa
TATALAKSANA
Rawat inap
IVFD : Kaen 1B 750 cc/24 jam
Medikamentosa : Cefotaxime 2 x 400 mg (iv)
Paracetamol drops 4 x 0,8 cc (po), jika demam
Hasil konsultasi dokter spesialis kulit
Kompres NACL 0,9% + Kasa Steril 6 x sehari
Salep Pirotop (antibiotik salf) 2 x sehari
PROGNOSIS
KEMATIAN 24
Haque KN. Pediatr Crit Care Med 2005; 6: S45-9
bayi kulit hitam memiliki peningkatan insiden dari penyakit GBS
(group B Streptococcus)
Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru
lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2
kali lebih sering menyerang bayi laki-laki.
Angka sepsis neonatorum meningkat secara bermakna
pada bayi dengan berat badan lahir rendah
Insiden sepsis tiap RS berbeda tergantung dari kualitas
perawatan prenatal, angka prematuritas, jenis
persalinan, kondisi lingkungan ruang rawat.
Epidemiologi
Klasifikasi
Sepsis
timbul dalam 3 hari pertama (72 jam)
diperoleh pada saat proses kelahiran
atau in utero
Awitan gambaran klinis cepat memburuk
terutama ditandai gejala pernapasan
Dini yang menonjol (ARDS)
Mortalitas & morbiditas sangat tinggi
Lambat
ditemukan fokus infeksi (kulit, umbilikus,
mata, saluran napas)
Angka mortalitas SAL lebih rendah
daripada SAD
Etiologi
Staphylococcus Streptococcus
aureus,
pneumoniae,
Streptococcus
pyogenes dan E. Pseudomonas,
coli, Klebsiella sp Enterobacter
SEPSIS
NEONATU
S
27
Patogenesis
Antenatal
Intrapartum Post Partum
i i
Barier
as Plasenta as Luka kulit i Nosokomial
n n bayi as (NGT, Suction,
Air ketuban ETT, botol
susu)
mi mi mi
Virus : rubella, & mukonium
herpes,sitomegal
a o, koksaki,
a tertelan a Hygienis
nt influenza, nt nt tenaga medis
parotitis Luka umbilikus
o Bakteri :grop B ko o
Streptococcus, Kateter
K tuberculosis K K Umbilikus
Parasit : Jejas Forceps
plasmodium,
treponema,
toksoplasma
Diagnosis
Diagnosis sepsis neonatal sulit karena gambaran
klinis pasien tidak spesifik
Tanda dan gejala sepsis neonatal tidak berbeda
dengan gejala penyakit non infeksi berat lain pada
bayi baru lahir
Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai
informasi antara lain :
Faktor Gambaran Px
Resiko Klinik Penunjang
30
Prematuritas dan berat lahir rendah
Prosedur invasif seperti intubasi endotrakeal, kateter, infus, BAYI
dan pembedahan
trauma pada proses persalinan
Bayi dengan galaktosemia
KP dini > 12 jam
Korioamnionitis
Demam inpartu > 37,5 IBU
APGAR Rendah
ISK, keputihan
Ketuban hijau keruh dan berbau
Gemelli
Faktor Resiko
Faktor resiko mayor dan minor
NO Faktor Mayor Faktor Minor
1 Ketuban Pecah > 24 jam Ketuban Pecah > 12 jam
2 Ibu demam intrapartum > 38C Ibu demam intrapartum > 37,5C.
3 Korioamnionitis Gemelli
4 Fetal takikardi > 160 kali /menit APGAR score yang rendah
1 skor < 5
5 skor < 7
5 Ibu leukositosis (hitung sel darah Ibu leukositosis (hitung sel darah putih
berbau busuk
7 - BBL sangat rendah (<1500 gram)
8 - Bayi prematur (UG < 37 minggu)
9 - Takipneu > 1 jam
31
Gambaran klinik
Keadaan umum Demam, hipotermia, tidak
merasa baik,tidak mau makan,
sklerema
Sistem Gastointestinal Perut kembung, muntah, diare,
hepatomegali
Sistem Pernapasan Apnea, dispnea, takipnea,
retraksi, grunting, sianosis
Sistem Saraf Pusat Iritabilitas, lesu, tremor, kejang,
hiporefleksia, hipotonia, refleks
Moro abnormal, pernapasan tidak
teratur, fontanela menonjol,
tangisan nada tinggi
Sistem Kardiovaskuler Pucat, mottling, dingin,kulit
lembab, takikardi, hipotensi,
bradikardi
Sistem Hematologi Ikterus, splenomegali,
32 pucat,
petekie, purpura, perdarahan
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan kuman dengan Kultur darah
gold standar untuk sepsis dan juga antibiotik selektif,
mempunyai kelemahan karena hasil biakan baru akan
diketahui dalam waktu minimal 3-5 hari
2. Pungsi Lumbal
Kemungkinan terjadinya meningitis pada sepsis
neonatorum sangat tinggi. Bayi dengan meningitis
mungkin saja tidak menunjukkan gejala spesifik. Punksi
lumbal dilakukan untuk mendiagnosis atau
menyingkirkan sepsis neonatorum bila dicurigai
terdapat meningitis.
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
Hitung Jenis Leukosit
Pemeriksaan Penunjang
Teknik indirek
Pertanda hematologik yang digunakan adalah hitung
sel darah putih total, hitung neutrofil, neutrofil imatur,
rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total (I:T)
60% pasien sepsis disertai perubahan hitung neutrofil. Rasio antara
neutrofil imatur dan neutrofil total (rasio I/T) sering dipakai
sebagai penunjang diagnosa sepsis neonatal.
C-reactive protein (CRP), yaitu protein yang timbul pada fase akut
kerusakan jaringan. Peninggian kadar CRP ini terjadi 24 jam
setelah terjadi sepsis, meningkat pada hari ke 2-3 sakit dan
menetap tinggi sampai infeksi teratasi
Nilai CRP serial : menilai respon pemberian AB, 35 menentukan
lamanya terapi serta kejadian kekambuhan pada pasien dengan
Komponen untuk Skrining Sepsis yang Dihubungkan dengan
Sensitivitas dan spesifisitas
Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius
no.6/Jan-Feb 2007.
36
Tatalaksa
na
Suspek Sepsis (faktor resiko +)
AB kombinasi (sensitifitas tinggi thdp gram + & -) memperluas
cakupan mikroorganisme patogen yang mungkin diderita pasien.
Diberikan sesegera mungkin sampai didapatkan hasil kultur.
Hasil kultur darah (+)
AB sensitif terhadap MO tertentu berdasarkan hasil kultur.
Diagnosis Durasi
Meningitis 21 hari
Kultur darah (+), tanda-tanda sepsis (+) 10 14 hari
Kultur darah (-), komponen skrining sepsis (+) 7 10 hari
Kultur darah (-), komponen skrining sepsis (-) 5 7 hari
Antibiotik untuk sepsis neonatal
Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm
Dan
Gentamicin 2,5 mg/kgBB/x 2 jam 8 jam IV, IM 7 10 hari
atau
39
KOMPLIKASI
Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)
Takipnea (frekuensi napas > 60/menit)
ditambah merintih/retraksi atau desaturasi FIRS
Iritabilitas suhu (< 36C atau > 37,9 C)
Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik
Hitung leukosit < 4000/l atau > 34.000/l
CRP > 10 mg/dl
IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml
16 sRNA gene PRC positif
septik