Anda di halaman 1dari 23

OLEH:

1. Febriana Intan K
2. Intan Kusuma D
3. Mita Fatimah
4. Ria Dwi M.S
5. Sheila K. S
KELAS XI
6. Syihabuddin Z BAB 4
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN
ORGANISASI INTERNASIONAL
4.3. FUNGSI
PERWAKILAN
DIPLOMATIK
Concept Map

PERWAKILAN NEGARA RI DI LUAR NEGERI

Landasan Hukum
Tugas
Peran
Tujuan

PERWAKILAN DIPLOMATIK

Pengangkatan
Tugas
Fungsi
Perangkat
Kekebalan
Keistimewaan

PERWAKILAN KONSULER

Tugas
Fungsi
Perbedaan Diplomatik dan Konsuler
Mulai dan Berakhirnya Fungsi Diplomatik dan Konsuler
PERWAKILAN NEGARA RI DI
LUAR NEGERI

LANDASAN HUKUM
Pasal 13 UUD 1945 menyebutkan bahwa:
1. Presiden mengangkat duta dan konsul.
2. Dalam hal mengangkat duta; Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR.
3. Presiden menerima penempatan duta negara
lain dengan memperhatikan pertimbangan
DPR.
TUGAS POKOK PERWAKILAN DIPLOMATIK

Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain


atau hubungan kepala negara dengan pemerintah
asing.
Mengadakan perundingan dengan negara
penerima
Mengurus kepentingan negara serta warga
negaranya di negara lain.
Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai
tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dsb.
Peranan Perwakilan Diplomatik

Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan


politik luar negeri sebagai berikut:
Menentukan tujuan dengan menggunakan semua
daya dan tenaga
Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dgn
kepentingan nasional
Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau
berbeda dengan kepentingan negara lain.
Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada
dengan sebaik-baiknya.
TUJUAN DIADAKAN PERWAKILAN DIPLOMATIK

Melindungi warga negara sendiri yang bertempat


tinggal di negara penerima.
Memelihara kepentingan negaranya di negara
penerima
Menerima pengaduan-pengaduan untuk
diteruskan kepada pemerintah negara penerima.
PERWAKILAN
DIPLOMATIK
PENGANGKATAN/PEMBUKAAN
PENGANGKATAN/PEMBUKAAN

Persyaratan yg harus dipenuhi dalam pembukaan/pertukaran


perwakilan diplomatik (politis) maupun konsuler (non-politis) :
Harus ada kesepakatan kedua belah pihak (mutual conceat)
yang akan mengadakan pembukaan atau pertukaran
diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan Pasal 2 Konvensi
Wina 1961, harus dituangkan dalam bentuk : Persetujuan
bersama (joint agreement) dan Komunikasi bersama (joint
declaration).
Prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu setiap negara dapat
melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatik
berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal balik (reciprositas).
Kronologi Pengangkatan Diplomatik
I II
Kedua belah pihak sa- Mendapat
ling tukar informasi persetujuan
ten-tang akan (demende,
dibukanya perwakilan agregation) dari
oleh Deparlu masing- negara yang
masing Negara. menerima.

Surat kepecayaan Diplomat yg akan di-


dise-rahkan kepada tempatkan,
kepala negara menerima surat
penerima (lettre de kepercayaan (lettre
rapple) dalam suatu de creance) yang
upacara dimana ditanda tangani
seorang diplomatik kepala negara
berpidato.IV pengirim.III
Tugas Perwakilan Diplomatik

a. Representasi, perwakilan diplomatik mewakili kebijakan politik


pemerintah negaranya dapat melakukan protes, mengadakan
penyelidikan pertanyaan denganpemerintah negara penerima.
b. Negoisasi, untuk mengadakan perundingan atau pembicaraan
baik dengan negara dimana ia diakreditasi maupun dengan
negara lain.
c. Observasi, yaitu untuk menelaah dengan teliti setiap kejadian
atau peristiwa di negara penerimayang mungkin dapat
mempengaruhi kepentingan negaranya.
d. Proteksi, melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-
kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri
e. Relasi, untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar
negara pengirim dengan negara penerima, baik di bidang
ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Fungsi Perwakilan Diplomatik

menurut Konggres Wina 1961, mencakup hal-hal


berikut :
1. Mewakili negara pengirim di dlm negara penerima.
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan
warga negaranya di negara penerima di dalam
batas-batas yang diijinkan oleh hukum
internasional.
3. Mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara
penerima.
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima, sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada
pemerintah negara pengirim.
5. Memelihara hubungan persahabatan kedua
negara.
PERANGKAT PERWAKILAN DIPLOMATIK

menurut ketetapan Konggres Wina Tahun 1815 dan Konggres


Aux La Chapelle 1818 (Konggres Achen), dilakukan oleh :
No Nama Uraian Keterangan
1. Duta Besar Adalah tingkat tertinggi Ambassador ditempatkan pada
Berkuasa dalam perwakilan diplomatik negara yang banyak menjalin
Penuh yang mempunyai kekuasaan hubungan timbal balik.
(Ambassador) penuh dan luar biasa.
2. Duta Adalah wakil diplomatik yang Dalam menyelesaikan persoa-
(Gerzant) pangkatnya lebih rendah dari lan kedua negara, hrs berkon-
duta besar. sultasi dgn pemerintahnya.
3. Menteri Seorang Menteri Residen Mereka ini pada dasarnya
Residen dianggap bukan sebagai wakil tidak berhak mengadakan
pribadi kepala negara. Dia pertemuan dengan kepala
hanya mengurus urusan negara di mana mereka
negara. bertugas.
4. Kuasa Usaha Kuasa Usaha yang tidak
(Charge de diperbantukan kepada kepala
Affair) negara dapat dibedakan atas :
Kuasa Usaha tetap menjabat
kepala dari suatu perwakilan,
Kuasa Usaha sementara yang
melaksanakan pekerjaan dari
kepala perwakilan, ketika
pejabat ini belum atau tidak
ada di tempat.
5. Atase-Atase Adalah pejabat pembantu dari Tugasnya yaitu memberikan
Duta Besar berkuasa penuh. nasihat di bidang militer dan
Terdiri atas 2 (dua) bagian : pertahanan keamanan
Atase Pertahanan kepada duta besar berkuasa
Atase ini dijabat oleh seorang penuh.
perwira TNI yang diperban-
tukan Departemen Luar Negeri
dan ditempatkan di Kedutaan
Besar Republik Indonesia
(KBRI), serta diberikan kedudu-
kan sebagai seorang diplomat.
Atase Teknis Dia berkuasa penuh dalam
Atase ini, dijabat oleh seorang melaksanakan tugas-tugas
pegawai negeri sipil tertentu teknis sesuai dengan tugas
yang tidak berasal dari lingku- pokok dari departemennya
ngan Departemen Luar Negeri sendiri. Misalnya, Atase Per-
dan ditempatkan di salah satu dagangan, Atase Perindus-
KBRI untuk membantu Duta trian, Atase Pendidikan dan
Besar. Kebudayaan.
Asas kekebalan dan keistimewaan
diplomatik, disebut (exteritoriallity).
Para diplomatik hampir dalam segala hal
harus diperlakukan sebagaimana mereka
berada di luar wilayah negara penerima.
KEKEBALAN
Pemberian kekebalan dan keistimewaan PERWAKILAN
diplomatik itu berpedoman kepada asas DIPLOMATIK
"Par in parem imperium non habet"
(suatu negara berdaulat tidak boleh
menerapkan yurisdiksinya atas negara
berdaulat lain).

Menurut Konvensi Wina 1961


Perwakilan diplomatik diberikan Keke-
balan dan keistimewaan, dgn maksud :
Menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik
sebagai wakil negara.
Menjamin pelaksana fungsi perwaki-lan diplomatik secara
efisien.
Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau Involability
(tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan
terhadap alat-alat kekuasaan negara penerima dan
kekebalan dari segala gangguan yang merugikan
para pejabat diplomatik.

Hak Immunitas.
Hak immunitas adalah hak yang menyangkut diri pribadi seorang
diplomat serta gedung perwakilannya.dengan hak ini para
diplomat mendapat hak istimewa atas keselamatan pribadi serta
harta bendanya, mereka juga tidak tunduk kepada yuridiksi di
dalam negara tempat mereka bertugas baik dalam perkara
perdata maupun pidana.

Hak Ekstrateritorial.
Hak ekstrateritorial adalah hak kebebasan diplomat terhdap
daerah perwakilannya termasuk halaman bangunan serta
perlengkapannya seperti bendera,lambang negara,surat surat
dan dokumen bebas sensor,dalam hal ini polisi dan aparat
keamanan tidak boleh masuk tanpa ada ijin pihak perwakilan
yang bersangkutan
KEISTIMEWAAN
PERWAKILAN DIPLOMATIK

Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik,


atas dasar timbal balik sebagaimana diatur di dalam
Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :
Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara
lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga,
kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan,
televisi dan sebagainya.
Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea
masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang
keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan
sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.
PERWAKILAN KONSULER
Pembukaan hubungan konsuler terjadi dengan persetujuan timbal
balik, baik secara sendiri maupun tercakup dalam pembukaan
diplomatik.
Pemutusan hubungan diplomatik tidak otomatis berakibat putusnya
hubungan konsuler

Diwakili oleh Korps Konsuler dalam kepangkatan :


Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota
negara.
Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu kekonsulan yang
kadang-kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Wakil konsul
diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi
pimpinan kantor konsuler.
Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas
dan berhubungan dengan kekonsulan
TUGAS-TUGAS YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEKONSULAN

1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru


dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi
perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian
perdagangan dan lain-lain.
2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukar-
menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain.
3. Bidang-bidang lain seperti :
Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga
pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang ingin
mengunjungi negara pengirim;
Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta
menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;
Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur
pengadilan atau badan lain di negara penerima.
FUNGSI PERWAKILAN KONSULER

1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan


negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan,
perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga
negara yang berada dalam wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan
terhadap warga negara di wilayah kerjanya.
5. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan,
konsuler, protokol, komunikasi dan persandian.
6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga
perwakilan Konsuler.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
DIPLOMATIK DAN KONSULER

Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa


kedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu.

PERBEDAAN
No Korps Diplomatik Korps Konsuler
1. Memelihara kepentingan Memelihara kepentingan
negara-nya dengan negara-nya dengan
melakukan hubungan melaksanakan hubungan
dengan pejabat tingkat dengan pejabat tingkat
pusat. daerah
2. Berhak mengadakan Berhak mengadakan
hubungan politik. hubungan non politik.
3. Mempunyai hak Tidak mempunyai hak
ekstrateritorial (tidak ekstrateritorial (tunduk pada
tunduk pada pelaksanaan pelaksa-naan kekuasaan
kekuasan Peradilan). peradilan).
4. Satu negara penerima Satu negara penerima dapat
hanya mempunyai satu mempunyai lebih dari satu
MULAI DAN BERAKHIRNYA FUNGSI MISI
PERWAKILAN DIPLOMATIK-KONSULER

HAL DIPLOMATIK KONSULER


Mulai Yaitu saat menyerahkan (Pasal dan Konvensi Wina
berlakuny surat 1963)
a kepercayaan (Lettred memberitahukan dengan
Fungsi Creance/ menurut pasal layak
13 kepada negara penerima.
Konvensi Wina 1961)
Berakhirn (Pasal 43 Konvensi Wina (Pasal 23, 24, dan 25
ya 1961) Konvensi
Fungsi 1) Sudah habis masa Wina 1963)
jabatan. 1) Fungsi seorang pejabat
2) Ia ditarik (recalled) konsuler telah berakhir.
oleh Pemerintah 2) Penarikan dari negara
negaranya. pengirim
3) Karena tidak 3) Pemberitahuan bahwa ia
disenangi (dipersona bukan lagi sebagai

Anda mungkin juga menyukai