Anda di halaman 1dari 24

Presented by:

Rumiati Khasanah
(H0414039)
Saryo (H0414040)
Selamet Eko Edi S
(H0414041)

BERITA
DAN
ISI MEDIA

Dosen pengampu : bekti wahyu utami, s.p,


Pengertian Berita
Menurut James W. Carey dalam Eriyanto
(2001, 25), berita bukan refleksi dari realitas.
Ia hanyalah konstruksi dari realitas. Dalam
pandangan positivis, berita adalah informasi
Menurut Daniel C Hallin dalam Eriyanto
(2001, 5), berita adalah refleksi dan
pencerminan dari realitas. Berita adalah
mirror of reality, karenanya ia harus
mencerminkan realitas yang hendak
diberitakan
Karakteristik Isi Media
Massa
Karakteristik Isi Pesan Media Massa (koran, majalah, radio, tv dan film)
antara lain:
Novalti : Sesuatu yang baru . Sesuatu yang baru merupakan unsur yang
terpenting bagi suatu pesan media massa
Jarak : Dekat atau jauh. Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat publikasinya
peristiwa mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal
yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
Popularitas : Peliputan tentang tokoh organisasi/ kelompok ,tempat dan waktu yang
penting dan terkenal akan menjadi berita besar dan menarik perhatian khalayak.
Pertentangan : Konflik. Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan,baik dalam
bentuk kekerasan atau menyangkut perbedaan pendapat dan nilai biasanya disukai
oleh khalayak.
Komedi : Humor. Manusia pada dasarnya tertarik pada hal yang lucu dan
menyenangkan. Oleh karena itu,bentuk penyampaian pesan yang lucu disukai
khalayak.
Karakteristik Isi Media
Massa
keindahan : Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur atau
keindahan sehingga unsur tersebut bersifat universal,dan menarik
minat khalayak.
Emosi : Hal-hal yang berkaitan menyentuh kebutuhan dasar (basic
needs) seringkali menimbulkan emosi dan simpati khalayak.
Nostalgia : Menunjukkan pada hal yang mengungkapkan pengalaman
di masa lalu.
Human Interest : Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui
segala peristiwa yang menyangkut kehidupan orang lain. Hal ini
sering diangkat media massa melalui tulisan
biografi,bibliografi,berita,feature dan acara deskriptif lainnya
Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese
(1996), dalam Mediating The Message: Theories
of Influences on Mass Media Content, menyusun
berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam ruang pemberitaan
Faktor-faktor Pengaruh Isi
Media Massa
Faktor Individual
Faktor ini berhubungan dengan latar belakang profesional dari pengelola media. Level
individual melihat bagaimana pengaruh aspek-aspek personal dari pengelola media
mempengaruhi pemberitaan yang akan ditampilkan kepada khalayak
Rutinitas Media
Faktor rutinitas institusi media juga akan mempengaruhi isi media, bahkan Shoemaker
dan Reese mengatakan bahwa rutinitas mempunyai dampak yang besar terhadap isi
media
Organisasi
Level organisasi berhubungan dengan struktur organisasi yang secara hipotetik
mempengaruhi pemberitaan. Pengelola media dan wartawan bukan orang tunggal yang
ada dalam organisasi berita, ia sebaliknya hanya bagian kecil dari organisasi media itu
Ekstra Media
Faktor-faktor Pengaruh Isi
Media Massa
Level ini berhubungan dengan faktor lingkungan di luar media. Meskipun
berada di luar organisasi media, hal-hal di luar organisasi media ini
sedikit banyak dalam banyak kasus mempengaruhi pemberitaan media
Sumber berita
Sumber penghasilan media
Pihak eksternal seperti pemerintah dan lingkungan bisnis
Ideologi
Diartikan sebagai kerangka berpikir atau kerangka referensi tertentu yang
dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka
menghadapinya.
Isi Media

McQuail (1987), menyatakan bahwa isi media


sebagai bukti komunikatornya, serta bukti
masyarakat dan budayanya dari suatu sistem
komunikasi massa.
Isi media dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok besar.
berita (news);
opini (views); dan
iklan (advertising)
Isi Media
Kelompok berita, = hard news; soft news; spot news;
developing news, dan continuing news
Kelompok opini, = tajuk rencana (editorial), karikatur, artikel,
kolom, dan surat pembaca.
Iklan (Advertising )= nyawa bagi pembisnis media. periklanan
merupakan salah satu jenis teknik komunikasi massa dengan
membayar ruangan atau waktu yang disediakan media massa
tersebut untuk menyiarkan informasi tentang barang atau jasa
yang ditawarkan oleh si pesang iklan (produsen atau penjual
barang maupun jasa)
Tujuan Analisis Isi
Beberapa hal yang berkaitan dengan analisis isi
media adalah:
(1)Isi seperti yang dikirim dan diterima
(2)Pelacakan dampak
(3)Isi sebagai bukti Komunikator
(4)Isi media sebagai bukti masyarakat dan budaya
(5)Penilaian media dan organisasinya
(6)Studi isi demi isi itu sendiri
(7)Konflik dan inkonsistensi tujuan
(1)Isi seperti yang dikirim dan
diterima:

Tujuan analisis isi, dapat diukur dengan


menjawab pertanyaan: seberapa banyak
dari jenis apa yang dikirim dan berapa
banyak yang diterima oleh siapa?
Analisis isi selalu dikaitkan dengan analisis
audiens
(2) Pelacakan dampak
Pelacakan dampak media melibatkan upaya
mengaitkan isi pesan pada data ekstra
media yakni audiens
Analisis isi pada dasarnya memiliki pesan
ganda, dan dapat menimbulkan harapan
akan dampak
Analisis isi biasanya bercirikan tujuan, arah,
atau kecenderungan tertentu, dan juga dapat
berupa dampak media
Analisis isi yang terkait pada dampak,
(3) Isi sebagai bukti Komunikator

Isi media menunjukkan ideologi media


Komunikator Massa atau organisasi media,
menyeleksi, mengolah dan memilih isi media
untuk didistribusikan
Isi media dalam kaitannya sebagai
komunikator, dapat ditemukan dalam tajuk
rencana (beberapa surat kabar di Indonesia
menyebut dengan istilah yang berbeda,
misalnya: Editorial)
(4) Isi media sebagai bukti
masyarakat dan budaya
Isi media yang berkaitan dengan
masyarakat dan kebudayaan, dikenal
antara lain lewat pendekatan indikator
budaya (Rosengren, 1981).
Pendekatan ini menemukan model dalam
tradisi indikator ekonomi dan sosial
melalui pendekatan isi media sebagai
sumber utama
Tujuan utama analisis media adalah untuk
menguji proposisi dampak media, dan juga
metode bagi studi perubahan sosial.
(5) Penilaian media dan
organisasinya
Penilaian media dapat dilakukan dalam beberapa
indikator:
1. Pengaturan dan pengendalian media
berdasarkan kriteria moral tertentu;
2. Kadar sejauhmana media menyesuaikan diri
dengan kriteria profesional
3. Pertimbangan bias dari kecenderungan
ideologi, khususnya ketika media diharapkan
bersikap netral dan obyektif
(6) Studi isi demi isi itu sendiri
Studi isi dimaksudkan untuk
menyingkapkan atau menjelaskan
berbagai aspek intrinsik dari teks, arti dan
bentuknya
Studi ini antara lain mencakup tentang
struktur teks dan hubungan internal dari
berbagai unsur di dalamnya
(7) Konflik dan inkonsistensi
tujuan
Konflik dapat terjadi saat membicarakan media dan studi
perubahan sosial
Jika dipandang media sebagai sebab dari gejala sosial dan
budaya, media tidak dapat diacu sebagai indikator, karena
media mendahului dampak
Konflik juga dapat terjadi antara klaim media memberikan
yang diinginkan publik dan media menentukan kehidupan
sosial budaya
Konflik dapat pula terjadi jika diasumsikan bahwa isi media
merupakan propaganda dari pihak yang berkepentingan
Isi Media dan Realitas Sosial
Isi media dan realitas sosial, menganalisis tema
yang menyangkut:
(1) Tema yang mempersatukan
(2) Teori tentang penyimpangan realitas, yang
terdiri atas: (a) Teori Fungsional
(b) Teori persekongkolan atau hegemoni
(c) Teori organisasi
(1) Tema yang mempersatukan
Tema tunggal antara isi media dan
realitas sosial, menyangkut studi
tentang realitas sosial.
Gaya yang umum digunakan adalah
realistik atau naturalistik
Tema-tema penelitian yang
mempersatukan media dan realitas
sosial antaranya dilakukan oleh
Golding dan Elliot (1979); DeFleur
(1964); Gerbner (1980) dan lain-lain.
(2) Teori tentang penyimpangan realitas
(a) Teori Fungsional: teori ini
menawarkan dua kecenderungan, dari
sudut pandang individu dan
masyarakat
- Dari sudut pandang masyarakat,
media dapat menunjang
kesinambungan, pengendalian sosial,
keterpaduan dan motivasi
- Dari sudut pandang individu,
penenkanan pada kelompok elit, dan
nilai-nilai yang diterima, kaitannya
(b) Teori Persekongkolan atau
Hegemoni: teori persekongkolan atau
hegemoni, dalam analisis McQuail,
mengetengahkan temuan tentang isi
(media) yang dikendalikan oleh
sekelompok elit.
Pengaruh ini cenderung diperkuat
dengan ketidaktahuan politik tentang
realitas sosial, penekanan pada
legitimasi negara, dan yang terjadi di
Indonesia, adalah pengalihan isu media
(c) Teori Organisasi: Beberapa ciri
organisasi dalam pemberitaan media:
Pertama, pemusatan pemberitaan
pada selera mayoritas; kedua,
kecenderungan pemberitaan banyak
bersifat prediktif dan banyak
mengalami distorsi; ketiga,
kebanyakan isi media merupakan
karya ulang berbagai tema dan kesan
dari kebudayaan masa lalu, yang
acapkali melestarikan unsur-unsur
masa lalu.
Sumber

Berger, Peter L., Luckmann, Thomas. 1990. Tafsir Sosial atas


Kenyataan: Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan.
Penerjemah Hasan Basri. Jakarta: LP3S.
Eriyanto, 2001, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks
Media, Yogyakarta: LKiS.
Littlejohn, W. Stephen. 2002. Theories of Human
Communication, California: Wadsworth Publishing Company.
McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa ed. 2, Jakarta: Erlangga
Shoemaker & Reese, 1996, Mediating the Message: Theories of
Influences on Mass Media Content, USA:Longman.
Thank You for Your
Attention

Mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Anda mungkin juga menyukai