Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER 8

THE EFFICIENT
CONTRACTING APPROACH
TO DECISION USEFULNESS
(SCOTT, 2012)

D I A N T Y S O N I A P U R U H I TA ( 0 4 1 6 2 4 2 5 3 0 1 5 )
MIRNA RIZKI AMALIA (041524253011)
OVERVIEW
2

1
5 6 7
3

4
PENGERTIAN EFFICIENT CONTRACTING THEORY

Teori Kontrak Efisien mempelajari informasi akuntansi


keuangan yang saling berhubungan antara pihak-pihak
yang melakukan kontrak.
Merupakan komponen penting untuk corporate
governance
Teori ini mengasumsikan bahwa manajemen perusahaan,
seperti investor, berpikir rasional.
Konflik antara manajer, kreditur dan pemilik

SUMBER PERMINTAAN EFFICIENT CONTRACTING
UNTUK INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN

Pemberi Pinjaman
Asimetri informasi
Asimeri payoff
Early Warning

Pemegang Saham
Manajer diasumsikan bersikap rasional bertindak sesuai
dengan kepentingan mereka
KEBIJAKAN AKUNTANSI UNTUK EFFICIENT
CONTRACTING

Reliability
Kreditur membutuhkan informasi yang reliable untuk
melindungi mereka terutama dalam pengakuan unrealised
loss.

Conservatism
Pemilik atau pemegang saham membutuhkan informasi
yang konservatif untuk mengakui unrealised gain.
CONTRACT RIGIDITY

Sifat : Sulit berubah


Tujuan : mengantisipasi kejadian yang tidak terduga
& membekukan kebijakan akuntansi yang berlaku
pada saat kontrak ditandatangani.
Untuk menghadapi perubahan dari standar akuntansi
(GAAP), manajer diperbolehkan untuk menerapkan
beberapa fleksibilitas sehingga para manajer dapat
beradaptasi dengan keadaan yang tidak terduga.
Konsekuensi ekonomi : keadaan ketika manajer
dapat mengubah kebijakan akuntansi dan/atau
keputusan operasi dalam menanggapi perubahan
dalam standar akuntansi.
Didukung bukti empiris oleh Dichev dan Skinner
(2002) (DS)
EMPLOYEE STOCK OPTION (ESO)

Employee Stock Option (ESO)


merupakan bentuk kompensasi yang memberikan hak kepada karyawannya untuk
ikut serta memiliki saham perusahaan tempat dimana karyawan tersebut bekerja.

Intrinsic Value (APB 25)


Contoh: suatu opsi saham dengan harga eksekusi sebesar Rp 15 atas suatu
saham dengan nilai wajar sebesar Rp 20, maka memiliki nilai intrinsik sebesar Rp
5. Bila nilai intrinsiknya nol maka tidak ada beban yang dicatat.

Dilution & Opportunity Cost


Contoh, ESO dieksekusi pada harga Rp 10 dimana nilai pasar saham Rp 30. Biaya
bagi perusahaan dan para pemegang sahamnya adalah Rp 20 (disebut ex post
cost). Rp 20 juga dianggap sebagai opportunity cost untuk menerbitkan saham di
pasar dengan nilai
Rp 30. Sehingga opportunity cost Rp 20 merupakan ukuran dilusi dari
kepemilikan pemegang saham yang ada .
EMPLOYEE STOCK OPTION (ESO)

Pengukuran ESO
- Option Pricing Model
- Formula Black-Scholes

Model penetapan harga opsi mempertimbangkan sekurang-


kurangnya faktor-faktor sebagai berikut:
(a) harga eksekusi opsi;
(b) umur opsi;
(c) harga terkini saham yang mendasarinya;
(d) ekspektasi volatilitas dari harga saham;
(e) ekspektasi dividen atas saham (jika ada); dan
(f) tingkat suku bunga bebas risiko selama umur opsi
EMPLOYEE STOCK OPTION (ESO)

Penyalahgunaan ESO oleh Manajer Eksekutif


Karena ESO tidak menimbulkan efek pada laba bersih,
perusahaan menggunakan kompensasi ESO secara tidak wajar.
Pump and Dump
Manipulasi Harga
Spring Loading
Late Timing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai