Anda di halaman 1dari 22

INFEKSI

SALURAN
KEMIH
Kompetensi 4A

LUSY NOVITASARI
Definisi
Infeksi saluran kemih adalah invasi
mikroorganisme (biasanya bakteri) pada
saluran kemih, mulai dari uretra hingga
ginjal. Berbagai istilah pada infeksi saluran
kemih dan definisinya:
Pielonefritis: infeksi pada ginjal
Ureteritis: infeksi pada ureter
Sistitis: infeksi pada kandung kemih
Uretritis: infeksi pada uretra
Epidemologi
Di Amerika Serikat, terdapat >7 juta
kunjungan pasien dengan ISK di tempat
praktik umum. Sebagian besar kasus ISK
terjadi pada perempuan muda yang
masih aktif secara seksual dan jarang
pada laki-laki <50 tahun. Insiden ISK pada
laki-laki yang belum disirkumsisi lebih
tinggi (1,12%) dibandingkan pada laki-laki
yang sudah disirkumsisi (0,11%).
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran
Kemih
Faktor predisposisi
Litiasis
Obstruksi saluran kemih
Penyakit ginjal polikistik
Nekrosis papilar
DM pasca transplantasi ginjal
Nefropati analgesik
Penyakit sickle cell
Senggama
Kehamilan dan peserta KB dengan tablet progesteron
Kateterisasi
Patogenesis
Ascending
1. Kolonisasi kuman di
sekitar uretra
2. Masuknya kuman
melalui uretra ke buli-
buli
3. Penempelan kuman
pada dinding buli-buli
4. Masuknya kuman
melaui ureter ke ginjal.
Faktor virulensi E. colli

Fimbriae
Kapsul antigen K
O antigen / lipopolysaccharide side
chains
Lipid A / endotoksin
Membran protein lainnya
Hemolysin
PATOfisiologi
Klasifikasi
Infeksi Saluran Kemih Atas
terdiri dari pielonefritis dan pielitis

Infeksi Saluran Kemih Bawah


Terdiri dari sistitis, prostatitis dan
epidemitis, uretritis, serta sindrom uretra
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis ISK (simtomatologi
ISK) dibagi menjagi gejala-gejala lokal,
sistemik dan perubahan urinalisis. Dalam
praktik sehari-hari gejala cardinal seperti
disuria, polakisuria, dan urgensi sering
ditemukan pada hampr 90% pasien rawat
jalan dengan ISK akut.
Lokal Sistemik
Disuria Panas badan
Polakisuria sampai menggigil
Stranguria Septicemia dan
Tenesmus syok
Nokturia
Enuresis nocturnal Perubahan urinalisis
Prostatismus Hematuria
Inkontinesia Piuria
Nyeri uretra Chylusuria
Nyeri kandung Pneumaturia
kemih
Nyeri kolik
Nyeri ginjal
Pielonefritis akut
Demam, mual, muntah, nyeri abdomen, diare
Nyeri tekan dan kemerahan pada sudut kostovertebra atau palpasi
abdomen dalam
Urinalisis: silinder leukosit

Prostatitis
Akut: nyeri pada perineum, demam, prostat yang membengkak
Kronis: gejala seperti sistitis, pancaran urin lemah, sulit memulai
BAK

Sistitis
Gejala LUTS iritatif
Trias: disuria, frekuensi, urgensi
Nyeri suprapubik / nyeri pinggang bawah
Urin keruh dan berbau tidak sedap, urin berdarah pada 30% kasus

Uretritis
LUTS iritatif
Disuria, frekuensi, piuria
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis: piuria, bakteriuria, hematuria, nitrit (+),
leukosit >5/LBP
Kultur urin:
Jumlah koloni 100.000/mL dari jenis sampel apapun
Pada pasien simtomatik, jumlah koloni 100 10.000/Ml
Urin dari pungsi suprapubik: berapapun jumlah koloni
Urin berasal dari kateter
Kultur darah untuk pasien demam tinggi atau dicurigai
mengalami komplikasi
Pencitraan: USG ginjal, CT scan abdomen, sistografi
Terapi
The Infectious Disease Society of
America menganjurkan satu dari tiga
alternative terapi antibiotic IV sebagai
terapi awal selama 48-72 jam, sebelum
adanya hasil kepekaan biakan yakni
fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau
tanpa ampisilin dan sefalosporin spektrum
luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
Indikasi rawat inap
Kegagalan mempertahankan hidrasi
normal atau toleransi terhadap
antibiotik oral
Pasien sakit berat
Kegagalan terapi obat oral selama rawat
jalan
Komorbiditas seperti kehamilan,
diabetes mellitus, usia lanjut
Sistitis akut nonkomplikata
Kotrimoksazol 2 x 960 mg selama 3 hari
Siprofloxacin 2 x 250 mg selama 3 hari
Nitrofurantoin 2 x 100 mg selama 7 hari

Sistitis akut rekurens pada perempuan (antibiotik


profilaksis)
Nitrofurantoin 50 mg/hari
Kotrimoksazol 240 mg/hari atau 3x seminggu
Apabila terjadi infeksi ditengah masa profilaksis, dapat
diberikan siprofloxacin 125 mg/hari
Pielonefritis akut nonkomplikata
Indikasi rawat: adanya tanda tanda toksisitas
sistemik, tidak mampu minum antibiotik oral.
Antibiotik parenteral pilihan: seftriakson 1 x 1
gram atau levofloxacin 4 x 500 mg atau
siprofloxacin 2 x 400 mg selama 1 2 minggu
Gejala ringan: siprofloxacin 2 x 250 mg selama
7 hari
Gejala berat: siprofloxacin 2 x 250 mg selama
14 hari
ISK pada laki laki
Kotrimoxazol atau siprofloxacin selama 7 hari

ISK pada perempuan hamil


Co-amoxiclav, nitrofurantoin, sefalosporin oral,
fosfomisin dosis tunggal
Pielonefritis: antibiotik IV sampai pasien afebris
selama 24 jam diikuti terapi oral 10 14 hari
Kontraindikasi: sulfonamid dan quinolon
Prognosis
Prognosis pasien dengan pielonefritis
akut, pada umumnya baik dengan
penyembuhan 100% secara klinik
maupun bakteriologi bila terapi antibiotika
yang diberikan sesuai.

Anda mungkin juga menyukai