Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

SKIZOAFEKTIF
Pembimbing :
Mayor CKM (K) dr. Lollytha C. Simanjuntak,
Sp.KJ

Disusun Oleh :
Karolus Ketaren(I11112026)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Tuti
Usia : 55 tahun
Alamat : KP. NYANGEGENG RT.1/11
TANJUNG JAYA
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal MRS : 3 April 2017
KELUHAN UTAMA
SUKA MENGAMUK
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Suka mengamuk
Pembicaraan cepat

Suka senyum sendiri

Memecahkan barang-
barang di rumah
Sesekali marah tanpa
sebab
Curiga terhadap orang-

orang disekitar
Keluhan dirasakan

sejak 13 tahun yang


lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
13 tahun yang lalu pernah mengalami keluhan serupa
Pernah dirawat di RSJ Cisarua namun dinyatakan
sembuh
Tahun 2015 pernah di rawat di RS Dustira dengan
diagnosis bipolar afektif
1 bulan terakhir pasien tidak mau meminum obat
sama sekali dengan alasan perasaan tidak membaik,
pusing dan berdebar-debar.
RIWAYAT KELUARGA
Riwayat penyakit yang sama pada keluarga
STATUS PSIKIATRI
Deskripsi umum
Penampilan : raut wajah tampak bingung, kurang
rapi, kebersihan kurang, sopan santun kurang.
Perilaku terhadap pemeriksa : kurang kooperatif
Karakteristik bicara : logorrhea
Tingkah laku dan aktivitas psikomotor : hiperaktif
LANJUTAN
Emosi
Mood : bahagia
Afek : bahagia
Kesesuaian : appropriate
Pikiran/proses pikir
Bentuk : autistik
Arus : asosiasi longgar, flight of idea
Isi pikiran : waham (-)
Persepsi : halusinasi visual (+)
LANJUTAN
Sensori dan kognisi
Kesadaran :CM, GCS 15
Orientasi : baik
Memori : kurang baik
Konsentrasi dan perhatian : mudah teralihkan
Kemampuan berpikir abstrak : buruk
Wawasan terhadap tilikan : Tilikan 1
TANDA VITAL
Tekanan darah :120/70 mmHg
Frekuensi pernafasan : 26x/menit

Frekuensi nadi : 86x/menit


Suhu : 36,5 oC
Kesan gizi : baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (3 april 2017)
Hemoglobin : 14,7 g/dl (11-16)
Eritrosi : 5,1 x 106/ul (4 - 5.5)

Leukosit : 14,4 x 103/ul (4-10)


Hematokrit : 43,7% (42-54)
Trombosit : 411 x 103/ul (150-400)
SGOT : 14 u/l (<35)
SGPT : 21 u/l (<45)
GDS : 116 mg/dl

MCV : 85,5 fL (75-100)

MCH : 28,8 Pq (25-32)

MCHC : 33,6 gr/dl (32-36)


RDW : 12% (10-16)

UREUM : 18 mg/dl (10-50)


CREATININ : 0,7 mg/dl (0,6-1,1)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis 1 : F25.0 Skizoafektif
Aksis 2 : Tidak ada diagnosis

Aksis 3 : Tidak ada diagnosis

Aksis 4 : Masalah lingkungan sosial, masalah


ekonomi
Aksis 5 : 30-21 (disabilitas berat dalam
komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi hampir semua bidang)
PENATALAKSANAAN DAN
PROGNOSIS
Hospitalisasi
Non-farmakologi
Psikoterapi suportif
Farmakologi
Prognosis : dubia
FOLLOW UP HARIAN
4 April 2017
S : Pasien mengeluh sesak nafas, gatal-gatal pada lutut kanan.
Sering bernyanyi dan berbicara sendiri, tidur nyenyak, minum
obat(+), mendengar suara dan melihat bayangan disangkal.
O : E4V5M6, TD: 150/80 mmHg, RR: 20x/mnt, HR: 90x/mnt, Suhu :
36,5 oC
Raut wajah : bingung, dekorum : buruk. Perilaku : kurang
kooperatif. Pembicaraan kooperatif. Mood : manik, afek : elasi,
kesesuaian : sesuai. Bentuk pikir: autistik, arus pikir: inkoheren,
flight of idea, asosiasi longgar, isi pikir : waham (-). Persepsi :
perilaku halusinasi dan ilusi disangkal
A : Skizoafektif
P : Inj. Lodomer 5 mg/ IM
Inj. Valdimex 5 mg/ IM
Arkine 2x2 mg
FOLLOW UP HARIAN
5 April 2017
S : S : Pasien mengeluh sesak nafas, gatal-gatal pada lutut kanan.
Sering bernyanyi dan berbicara sendiri, tidur nyenyak, minum
obat(+), mendengar suara dan melihat bayangan disangkal.
O : E4V5M6, TD: 120/80 mmHg, RR: 20x/mnt, HR: 80x/mnt, Suhu :
36,8 oC
Raut wajah : bingung, dekorum : kurang. Perilaku : kurang
kooperatif. Pembicaraan kooperatif. Mood : manik, afek : elasi,
kesesuaian : sesuai. Bentuk pikir: autistik, arus pikir: inkoheren,
flight of idea, asosiasi longgar, isi pikir : waham (-). Persepsi :
perilaku halusinasi dan ilusi disangkal
A : Skizoafektif
P : Inj. Lodomer 5 mg/ IM
Inj. Valdimex 5 mg/ IM
Hexymer 2x2 mg
Clopine 25 mg 0-0-1
FOLLOW UP HARIAN
6 April 2017
S : Pasien mengeluh sesak nafas, gatal-gatal pada lutut kanan.
Sering bernyanyi dan berbicara sendiri, tidur nyenyak, minum
obat(+), mendengar suara dan melihat bayangan disangkal.
O : E4V5M6, TD: 120/80 mmHg, RR: 18x/mnt, HR: 80x/mnt,
Suhu : 36,8 oC
Raut wajah : bingung, dekorum : kurang. Perilaku : kurang
kooperatif. Pembicaraan kooperatif. Mood : manik, afek : elasi,
kesesuaian : sesuai. Bentuk pikir: autistik, arus pikir: inkoheren,
flight of idea, asosiasi longgar, isi pikir : waham (-). Persepsi :
perilaku halusinasi dan ilusi disangkal
A : Skizoafektif
P : Noprenia oral solution 2x2 ml
Hexymer 2x2mg
Ikalep 250 mg (1-0-0)
FOLLOW UP HARIAN
7 April 2017
S : Pasien mengeluh sesak nafas, gatal-gatal pada lutut kanan.
Sering bernyanyi dan berbicara sendiri, tidur nyenyak, minum
obat(+), mendengar suara dan melihat bayangan disangkal.
O : E4V5M6, TD: 120/80 mmHg, RR: 18x/mnt, HR: 80x/mnt,
Suhu : 36,8 oC
Raut wajah : bingung, dekorum : kurang. Perilaku : kurang
kooperatif. Pembicaraan kooperatif. Mood : senang, afek :
euforia, kesesuaian : sesuai. Bentuk pikir: autistik, arus pikir:
inkoheren, flight of idea, asosiasi longgar, isi pikir : waham
kebesaran (+). Persepsi : perilaku halusinasi dan ilusi disangkal
A : Skizoafektif
P : Noprenia oral solution 2x2 ml
Hexymer 2x2mg
Ikalep 250 mg (1-0-0)
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS AKSIS 1
F25 GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
KRITERIA DIAGNOSIS MENURUT
DSM IV

A.Suatu periode gangguan tak terputus dimana suatu saat didalamnya terdapat episode
depresif mayor, mania atau campuran bersamaan dengan gejala-gejala yang memenuhi kriteria A
pada skizofrenia.Catatan: harus ada mood depresif pada Episode depresi mayor.
B.Selama periode yang sama dari penyakit tanpa adanya gejala2 mood yang menonjol terdapat
waham-waham atau halusinasi2 sedikitnya selama 2 minggu.
C.Adanya gejala-gejala yang memenuhi kriteria episode gangguan mood dalam porsi yang
bermakan dari total durasi fase aktif dan residual penyakit.
D.Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-
obatan medikasi atau yang disalah gunakan) atau oleh suatu kondisi medis umum.
SKIZOAFEKTIF
Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa
gangguan episodik gejala gangguan mood maupun
gejala skizofreniknya menonjol dalam episode
penyakit yang sama, baik secara simultan atau
secara bergantian dalam beberapa hari. Bila gejala
skizofrenik dan manik menonjol pada episode
penyakit yang sama, gangguan disebut gangguan
skizoafektif tipe manik. Dan pada gangguan
skizoafektif tipe depresif, gejala depresif yang
menonjol. Gejala yang khas pada pasien skizofrenik
berupa waham, halusinasi, perubahan dalam
berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan
gejala gangguan suasana perasaan baik itu manik
maupun depresif.
ETIOLOGI
Penyebab gangguan skizoafektif belum diketahui secara
pasti, tetapi empat model konseptual telah diajukan.
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe
skizofrenia atau suatu tipe gangguan mood.
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi

bersama-sama dari skizofrenia dan gangguan mood.


Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe

psikosis ketiga yang berbeda, tipe yang tidak berhubungan


dengan skizofrenia maupun suatu gangguan mood.
Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan

skizoafektif adalah kelompok gangguan yang heterogen


yang meliputi semua tiga kemungkinan pertama. Sebagian
besar penelitian telah menganggap pasien dengan
gangguan skizoafektif sebagai suatu kelompok heterogen.
RIWAYAT KETIDAKPATUHAN
MINUM OBAT
Pasien ini sudah tidak mengkonsumsi obat-
obatan untuk penyakitnya selama 1 bulan
terakhir sebelum kembali di rawat di RS Dustira.
Alasan pasien tidak mengkonsumsi obatnya
karena merasa sudah sembuh dan efek samping
yang ditimbulkan obat berupa pusing dan
berdebar-debar terlalu kuat sehingga membuat
pasien malas dalam meminum obat-obatnya.
DIAGNOSA AKSIS II
Tidak terdapat diagnosis
DIAGNOSIS AKSIS III
Tidak ada diagnosis
DIAGNOSIS AKSIS IV
Masalah lingkungan sosial
Masalah ekonomi
DIAGNOSIS AKSIS V
Diagnosis aksis v pada pasien ini adalah GAF 30-
21 yaitu disabilitas berat dalam komunikasi dan
daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua
bidang.
TATALAKSANA
Rawat inap
Tujuan diagnostik
Stabilisasi pengobatan
Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan sandang
dan pangan

Psikofarmaka
Noprenia oral solution 2x2 ml
Hexymer 2x2mg
Ikalep 250 mg (1-0-0)
TATALAKSANA
Noprenia(risperidone) antagonis dopamin dan
serotonin reseptor dan memiliki efek samping
ekstrapiramidal yang lebih kecil dibandingkan
dengan haloperidol
Hexymer(trixyphenidyl) antikolinergik, terapi
parkinsonisme pada orang yang menggunakan
antagonis dopamin potensi tinggi.
Ikalep asam valproat karena cepat diubah
didalam lambung menjadi bentuk asam. Indikasi
terapeutik pada pasien dengan ganguan bipolar
dan gangguan skizoafektif.
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ada bonam
Pada pasien ini tidak ada ide ataupun kehendak
untuk bunuh diri
Status gizi baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai