Lebih dari 6 jam setelah olahraga konsentrasi glukosa interstitial mulai turun
dengan kondisi dimana basal insulin tidak dikurangi dengan episode pertama
munculnya hipoglikemi 8 jam setelah olahraga. Penurunan glikemia terjadi
sepanjang malam, 90% pasien mengalami hipoglikemi noturnal ketika dosis
basal tidak dikurangi
Para peserta lari dengan kecepatan rata-rata 9.70.4 km/h, menyelesaikan
7.30.3 km dengan pengeluaran kalori sebanyak 73848 kcal. Para peserta
berolahraga dengan intensitas serupa (100% 740.1, 80% 730.1% VO2peak;
p=0.993; 100% 781, 80% 782% HRpeak; p=0.991) menyebabkan
terjadinya penurunan glukosa darah (100% 6.40.4, 80% 5.90.6
mmol/L; p=0.688 (figure 1). Glukosa darah yang tersisa selama kondisi
euglikemia. Tidak ada episode hipoglikemia ataupun keadaan yang
mengharuskan pemberian suplementasi karbohidrat selama olahraga atau 60
menit periode setelah olahraga (atau keduanya). Tidak ada perbedaan
kondisi pada parameter metabolisme selama 60 menit setelah olahraga.
Sebelumnya kami telah menunjukkan bahwa penurunan dosis insulin kerja
cepat pada sebelum dan setelah olahraga, secara klinis tidak meningkatkan
beta hidroksibuturat dan ketika hal ini diaplikasikan dalam skala yang cukup
besar dengan pengonsumsian makanan yang dikurangi setelah olahraga,
ternyata terjadi pengurangan terhadap IL-6 dan TNF-. Selain itu juga
perubahan ini diaplikasikan pada prandial insulin kerja cepat dan komposisi
makanan yang dikombnasikan dengan penurunan dosis basal insulin dan
hasilnya adalah tidak terjadi peningkatan ketonemia dan tidak ada gangguan
dari hormon counter regulatory.
Hasil glikemianya sama sampai 6 jam sesudah olahraga dengan tidak adanya
episode hipoglikemik.
Setelah 6 jam kadar glukosa menurun saat diberikan 100% dan 9 peserta
mengalami hipoglikemi nocturnal
Semua peserta saat diberikan 80% terlindungi dari hipoglikemi nocturnal
Semua parameter metabolic lainnya sama