Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 3 No.6, Desember 2005 ISSN 1693-248X
PROSPEK PEKTIN (POLIMER HIDROKOLOID)
DALAM INDUSTRI PANGAN DI INDONESIA
Hesti Meilina dan Alfian Putra
LATAR BELAKANG Kebutuhan senyawa hidrokoloid (pengental) dalam industri pangan semakin meningkat sesuai dengan permintaan produk pangan yang semakin tinggi dan bervariasi. Senyawa hidrokoloid yang ditambahkan pada bahan makanan terutama pada industri pengalengan buah-buahan. PEKTIN POLIMER HIDROKOLOID ???
Pektin merupakan salah satu polimer hidrokoloid
yang digunakan dalam industri pangan sebagai stabilizer. Pemakaiannya semakin meluas seiring dengan semakin berkembangnya industri pangan. Proses produksi pektin melibatkan teknologi yang sederhana sehingga diharapkan dapat diterapkan menjadi salah satu industri di Indonesia. Hidrokoloid merupakan singkatan dari koloid hidrofilik, yaitu suatu polimer yang larut dalam air, mampu membentuk koloid dan mampu mengentalkan larutan atau membentuk gel dari larutan tersebut.
Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen
antara dua zat atau lebih di mana partikel- partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Pektin merupakan salah satu senyawa hidrokoloid yang biasa digunakan dalam industri pangan selain alginat, Xhantan Gum dan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) yang biasa digunakan dalam industri pangan.
Bahan baku utama yang
merupakan sumber pektin untuk produk komersial adalah kulit jeruk dan ampas dari pengolahan sari buah apel. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, hingga saat ini Indonesia mengandalkan pektin impor dari mancanegara terutama dari Negara Jerman dan Denmark. Jumlah pektin yang diimpor mengalami peningkatan hingga 27% pada tahun 2000. Peningkatan ini disebabkan karena Indonesia belum memiliki industri penghasil pektin TINJAUAN PUSTAKA SUMBER PEKTIN Pektin merupakan polisakarida yang menyusun sepertiga bagian dinding sel tanaman. Pada dasarnya semua tanaman yang berfotosintesis tanpa kecuali mengandung pektin namun dalam jumlah yang berbeda tergantung pada jenis tanaman dan tingkat kematangannya STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA PEKTIN
Pektin merupakan campuran polisakarida dengan
komponen utama polimer a-D-asam galakturonat yang mengandung gugus metil ester pada konfigurasi atom C-2. Komponen minor berupa polimer unit-unit a-L-arabinofuranosil bergabung dengan ikatan a-L-(1-5). Tabel 1. Rendemen pektin yang dihasilkan dari beberapa jenis buah-buahan di indonesia Tabel 2. Spesifikasi mutu pektin kering METODOLOGI PROSES PRODUKSI PEKTIN INDUSTRI
Ekstraksi Pengendapan dan Pencucian
Cara yang digunakan untuk mengekstrak Pengendapan pektin dapat dilakukan pektin sangat beragam. Pada umumnya dengan alkohol, aseton, garam metal pektin diekstrak dengan air panas atau seperti alumunium hidroksida dan dapat menggunakan larutan asam, baik asam pula oleh garam kalsium sulfat dan mineral atau asam organik. alumunium sulfat(16). Ranganna (1977)
Purifikasi ekstrak Pengeringan
Hasil ekstraksi kemudian dijernihkan Tahap akhir dari pembuatan pektin adalah melalui proses sentrifugasi dan sejumlah pengeringan, penggilingan, pengayakan penyaringan. Untuk menghasilkan produk dan standardisasi. Pengeringan pektin yang transparan dan bening dapat dapat dilakukan pada suhu kamar dengan dilakukan proses polishing filtration pada sinar matahari atau oven. tahap selanjutnya. SKEMA KERJA PROSES PEMBUATAN PEKTIN
Dalam hampir semua kasus bahan
Endapan dipisahkan, dicuci dengan baku dicuci terlebih dahulu hingga allkohol untuk menghilangkan kotoran bersih sebelum diekstrak. yang terkandung di dalamnya kemudian dikeringkan.
Bahan baku dicampurkan dengan air
panas Sebelum dan sesudah pengeringan, pektin dapat diberi ammonia untuk residu padatan yang dihasilkan menghasilkan jenis pektin teramidasi. dipisahkan dan filtrat dimurnikan dan dikentalkan dengan menghilangkan sejumlah air. Padatan kering digerus untuk mendapatkan bubuk pektin cairan kental dicampurkan dengan alkohol untuk mengendapkan pektin. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Perbandingan pektin komersial dengan pektin hasil penelitian KESIMPULAN 1. Pektin dapat dihasilkan dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia sebagai bahan baku pembuatannya terutama dari kulit jeruk.
2. Proses produksi pektin merupakan proses pengolahan yang
sederhana dan tidak tertutup kemungkinan untuk dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar.
3. Prospek bisnis pektin memiliki peluang usaha yang cukup
menjanjikan jika mampu dikelola dengan baik.
4. Sudah saatnya Indonesia memiliki industri penghasil pektin untuk
memenuhi kebutuhan industri yang ada di Indonesia terutama dalam industri pangan yang banyak menggunakan polimer hidrokoloid ini.