Anda di halaman 1dari 27

Oleh :

Respati Wulandari, M.kes


1
1. Health primary care (Puskesmas ) :
rekam medis puskesmas = sumber data yang
penting untuk diolah jadi informasi

Jenis-jenis kartu atau status rekam medis :


Family Folder, Kartu Tanda Pengenal, Kartu
Rawat Jalan, Kartu Rawat Tinggal, Kartu Penderita
& indek Penderita Kusta, Kartu Penderita & indek
Penderita TB, Kartu Ibu, Kartu Anak, KMS Balita,
anak sekolah, Ibu hamil dan Usila, Kartu tumbuh
Kembang Balita, Kartu Rumah (sanitasi)
Buku-buku register yang ada di Puskesmas
seperti :
Rawat Jalan, Rawat Inap (bila Puskesmas
tersebut mempunyai rawat inap), Kesehatan Ibu
dan Anak, Kohort Ibu, Kohort Balita, Gizi, Penyakit
menular, Kusta, Kohort kasus Tuberculosa, Kasus
Demam berdarah, Pemberantasan Sarang
Nyamuk, Tetanus Neonatorum, Rawat Jalan Gigi,
Obat, Laboratorium, Perawatan Kesehatan
Masyarakat, Peran Serta Masyarakat, Keseharan
Lingkungan, Usaha Kesehatan Sekolah, Posyandu
Jenis kegiatan rekam medis :
a. Patient record : pecatatan data pasien
dari pendaftaran sampai mendapatkan
pelayanan (sesuai alur rm)
b. Manajemen berupa rekapitulasi harian,
bulanan, triwulan, semester, dan tahunan
dari informasi kartu atau status rekam
medis pasien
Ruang lingkup kegiatan pengolahan dan
analisa pada tingkat puskesmas adalah :
a. Mengkompilasi data dari Puskesmas baik
dalam gedung maupun luar gedung
b. Mentabulasi data upaya kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat yang
dibedakan atas dalam Wilayah dan luar
wilayah
c. Menyusun kartu index Penyakit
d. Menyusun sensus harian untuk mengolah
data kesakitan
e. Melakukan berbagai perhitungan
menggunakan data denominator
Model Pengelolaan data Puskesmas :
SP2TP (SP3) = instrumen vital dalam
sistem kesehatan.
Informasi tentang kesakitan,
penggunaan pelayanan kesehatan di
puskesmas, kematian, dan berbagai
informasi kesehatan lainnya berguna
untuk pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan di tingkat
kabupaten /kota /kecamatan (Santoso,
2008)
SP2TP terdiri atas pencatatan dan pelaporan
Pencatatan-pencatatan yang utama, antara lain:
1.Kartu individu, seperti kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu
tb, kartu rumah, dsb
2. Register, seperti register kunjungan, register KIA,
register filariasis, register posyandu dll
3. Laporan kejadian luar biasa dan laporan bulanan
sentinel
4. Rekam kesehatan keluarga (RKK/family folder) yang
diberikan khusus untuk keluarga berisiko, antara lain:
- Salah seorang anggotanya menderita tb paru
- Salah seorang anggotanya menderita kusta
Data SP2TP dan data lainnya diolah, disajikan, dan
diinterpretasikan sesuai dengan petunjuk pengolahan dan
pemanfaatan data SP2TP serta petunjuk dari masing masing
program yang ada (seperti program ISPA, malaria,
imunisasi, kesehatan lingkungan, KIA, gizi, perkesmas, dsb).
Pengolahan, analisis, interpretasi, dan penyajian dilakukan
oleh para penanggung jawab masing-masing kegiatan di
puskesmas dan pengelola program di semua jenjang
administrasi.
Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interpretasi
data SP2TP serta sumber lainnya dapat bersifat kualitatif
(seperti meningkat, menurun, atau tidak ada perubahan)
dan bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, contoh :
presentase, dsb. Informasi tersebut dapat berupa laporan
tahunan puskesmas.
Informasi yang diperoleh dari SP2TP digunakan
untuk menunjang proses manajemen puskesmas,
penyusunan rencana tahunan puskesmas,
rencana kerja serta pemantauan dan pembinaan.
Bagi Dinkes dati II sebagai bahan penyusunan
rencana tahunan, penilaian kinerja pusk
berdasarkan beban kerja dan capaian kegiatan,
monev dan menentukan prioritas masalah serta
tindak lanjutnya.
Informasi dari SP2TP akan membantu kelancaran
perencanaan (P1), P2, P3 program-program
kegiatan kesehatan .
Pelaporan terpadu Puskesmas menggunakan tahun
kalender dari bulan Januari sampai dengan Desember
dalam tahun yang sama.
Beberapa laporan di SP2TP adalah:
1) Laporan bulanan, : Data Kesakitan (LB.1), Data Obat-
Obatan (LB.2), Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan
Penyakit menular (LB.3) serta Data Kegiatan Puskesmas
(LB.4);
2) laporan Sentinel, : Laporan Bulanan Sentinel (LB1S)
Laporan data penderita penyakit (PD31), penyakit
ISPA, diare, menurut umur dan status imunisasi.
Laporan Bulanan Sentinel (LB2S); Dalam laporan ini
memuat data KIA, gizi, tetanus neonatorum, dan
penyakit akibat kerja.
Laporan bulanan sentinel hanya diperuntukkan bagi
puskesmas rawat inap. Laporan ini dilaporkan ke dinas
kesehatan
3) Laporan Tahunan, : Data dasar Puskesmas (LT-1),
Data Kepegawaian (LT-2) dan, Data Peralatan (LT-3).
Periodesasi pengiriman laporan :
Laporan Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II.
Laporan bulanan sentinel LB1S dan LB2S setiap
tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas
Kesehatan Dati II, Dati I dan Pusat (untuk LB1S
ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen Binkesmas),
Laporan Tahunan (LT) dikirim paling lambat
tanggal 31 januari tahun berikutnya.
Khusus untuk laporan LT-2 (data Kepegawaian)
hanya di isi bagi pegawai yang baru/belum
mengisi formulir data Kepegawaian
Beberapa informasi yang berasal dari Puskesmas :
1. Cakupan Program misalnya Cakupan KIA , Gizi, Cakupan
Imunisasi dll
2. Gambaran kunjungan di Puskesmas
3. Gambaran 10 besar penyakit berdasarkan umur dan jenis
kelamin, penyakit menular dan penyakit tak menular
4. Gambaran penyebab kematian berdasarkan umur,
penyakit menular dan penyakit tak menular
5. Gambaran penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
6. Gambaran penggunaan obat di Puskesmas
7. Gambaran hubungan antara pola penyakit dan pola
penggunaan obat
Pengertian Simpus
suatu tatanan manusia atau peralatan
yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen
puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya (Depkes RI, 1997) .
Tujuan Simpus
Umum : Meningkatkan manajemen puskesmas secara
lebih berhasilguna dan berdaya-guna, melalui
pemanfaatan secara optimal data SP2TP
Khusus :
Sebagai dasar penyusunan PTP
Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
pokok Puskesmas
Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan program di puskesmas
Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota
Sumber informasi bagi lintas-sektoral terkait (Depkes RI, 1997)
1. Kebutuhan informasi terus berkembang,
menyebabkan SIMPUS juga harus
dikembangkan.
2. Beberapa informasi masih meminta
prosedur data secara manual.
3. Jika dilihat dari kerangka PIECES :
Performa : SIMPUS belum memenuhi
kebutuhan puskesmas.
Informasi: SIMPUS kurang fleksibel
- control/ security: tidak memiliki
batasan akses dan mekanisme
pengamanan.
- efisiensi: belum memberikan efisiensi
pada waktu dan tenaga
- service : mudah dipelajari, namun
menjadi beban kerja bagi petugas.
a) Redundansi data
Pencatatan data yang berulang-ulang
menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas
yang diperlukan bertambah banyak. Sebagai
akibatnya, pelayanan pun menjadi lambat.
b) Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat
menyebabkan data tidak sinkron dan informasi
dari masing-masing bagian mempunyai asumsi
yang berbeda-beda.
c) Human error
Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
d) Ketidaklengkapan data
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak
dapat dipergunakan secara optimal.
e) Ketidak akuratan data
Data yang dikumpulkan validitasnya dipertanyakan.
f) Tidak tepat waktu:
keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan
informasi yang didapatkan kurang dapat dimanfaatkan dengan
baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.
Presentasikan Sistem informasi di dinas
Kesehatan.
- Identifikasi sistem yang sudah ada
ATAU
- Menjelaskan alur informasi pada bagian
tertentu pada dinas kesehatan, jelaskan
jenis data, informasi yang dihasilkan,
manfaat informasi tersebut dan user.

Anda mungkin juga menyukai