Anda di halaman 1dari 26

BENGKAK PADA ANAK

ANATOMI GINJAL

Fratisca Sara
Ginjal merupakan suatu
organ yang terletak
retroperitoneal pada dinding
abdomen di kanan dan kiri
columna vertebralis setinggi
vertebra T12 hingga L3.
Ginjal kanan terletak lebih
rendah dari yang kiri karena
besarnya lobus hepar. Ginjal
dibungkus oleh tiga lapis
jaringan. Jaringan yang
terdalam adalah kapsula
renalis, jaringan pada lapisan
kedua adalah adiposa, dan
jaringan terluar adalah fascia
rena
Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur
volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan dalam
tubuh dengan mengekresikan zat terlarut dan air secara
selektif.
Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah
melalui glomerulus dengan reabsorpsi sejumlah zat
terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai di sepanjang
tubulus ginjal.
Kelebihan zat terlarut dan air di eksresikan keluar tubuh
dalam urin melalui sistem pengumpulan urin
Filtrasi Reabsorbsi

Ekskresi
FILTRASI Proses ini terjadi ketika darah yang mengandung
air, gula, garam, urea, dll. Masuk kedalam badan malphigi.
Maka terbentuklah filltrat glomerulus yang disebut juga
urine primer.
REABSORBSI Urine primer yang tadi didapatkan dari
glomerulus selanjutnya akat dialirkan ke Tubulus
Proksimal. Proses ini akan membuat urine primer
mengalami penyerapan kembali di lengkung henle, dari
penyerapan tersebut akan membentuk urine sekunder.
AUGMENTASI Urine sekunder akan masuk ke Tubulus
kontertus distal melewati lengkung henle. Lalu urine akan
disimpan dikantung kemih.
Ginjal memiliki korteks ginjal
dibagian luar yang berwarna coklat
yang berwarna coklat terang dan
medula ginjal di bagian dalam yang
berwarna coklat gelap.
Korteks ginjal mengandung jutaan
alat penyaring disebut nefron.
Setiap nefron terdiri dari
glomerulus dan tubulus.
Medula ginjal terdiri dari beberapa
massa triangular disebut piramida
ginjal dengan basis mengahadp
kotrteks dan bagian apeks yang
menonjol ke medial.
Piramid ginjal berguna untuk
mengumpulkan hasil ekskresi yang
kemudian disalurkan ke tubulus
kolektivitus menuju pelvis ginjal
Fungsi ginjal

. Memelihara volume
plasma yang sesuai sehingga Mempertahankan Membantu memelihara
sangat berperan dalam keseimbangan H2O dalam keseimbangan asam basa
pengaturan jangka panjang tubuh pada tubuh
tekanan darah arteri

Mengekskresikan produk-
Mengekskresikan senyawa
produk sisa metabolisme
asing seperti obat-obatan
tubuh
Nefropati diabetik

Fratisca Sara
PENDAHULUAN
Nefropati diabetik adalah nefropati akibat diabetes
melitus yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
yang progresif, hipertensi, proteinuria, dan tanda-tanda
insufisiensi ginjal kronik lainnya.

Diperkirakan pada 30%-50% pasien diabetes melitus


tergantung insulin (DMTI) akan terjadi kelainan ginjal
setelah 5-15 tahun kemudian
Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik
energi akibat defisiensi insulin atau defisiensi kerja insulin,
yang ditandai perubahan metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak.

Nefropati diabetik adalah kompikasi yang ditandai dengan


penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan kelainan sistemik seperti proteinuria, hipertensi,
dan tanda-tanda insufisiensi ginjal kronik lainnya
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi gagal ginjal terminal (GGT) diabetik
pada anak berumur 0-9 tahun sekitar 5,2% perjuta populasi dan
insidens diabetes melitus pada anak hingga 9 tahun adalah 6,7% per
100.000

populasi di Amerika Serikat, nefropati diabetik merupakan


penyebab terbanyak penyakit ginjal stadium akhir.
Nefropati diabetik terjadi pada 20-35% pasien DMTI
dan pada 8-20% pasien DMTTI, dalam waktu 5-20
tahun setelah awitan. Meningkatnya risiko kematian
pada DMTI disebabkan oleh nefropati diabetik,
dan mencapai 50% dari sebab kematian. Risiko
terjadinya nefropati diabetik akan meningkat seiring
dengan lamanya perjalanan penyakit, keberhasilan
pengendalian metabolik, dan predisposisi genetik
terhadap hipertensi.
Etiologi
Penyebab utama untuk nefropati diabetik yalah diabetes
mellitus. Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi
merupakan komplikasi dari penyakit DM dipercaya paling
banyak menyebabkan secara langsung terjadinya Nefropati
Diabetika.
Hipertensi yang tak terkontrol dapat meningkatkan
progresifitas untuk mencapai fase Nefropati Diabetika
yang lebih tinggi
FAKTOR RESIKO

Kelainan
hemodinamik

Predisposisi Kelainan
genetik metabolisme
Kelainan hemodinamik
Resistensi arteriol preglomerulus dan pascaglomerulus
serta resistensi tekanan darah sistemik menentukan
resistensi kapiler glomerulus. Kombinasi
hipertensi sistemik dan dilatasi (penurunan resistensi)
arteriol aferen atau kontraksi arteriol eferen akan
menyebabkan hipertensi glomerulus. Peningkatan
resistensi vaskular intrarenal akan menyebabkan
kerusakan glomerulus
Predisposisi genetik
Predisposisi genetik sangat berperan dalam terjadinya nefropati
pada diabetes melitus. Risiko terjadinya nefropati pada pasien
dengan keluarga nefropati adalah 72% atau sekitar 50% lebih
tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa anggota keluarga yang
menderita nefropati (25%).
Pada pasien dengan neuropati atau retinopati, kemungkinan
terjadinya nefropati sekitar 25%, sedangkan pada nefropati
diabetik kemungkinan terjadinya neuropati atau retinopati
>85%.2 Faktor etnik juga berpengaruh terhadap kelainan ginjal,
Kelainan metabolisme
Kelainan ginjal pada nefropati diabetik terutama
disebabkan penimbunan komponen matriks
ekstraselular.
PATOFISIOLOGI
nefropati

Hiperfiltrasi
Mikroalbuminuria
Hipertensi

Permulaan 11-23 tahun 13-25 tahun


2-5 tahun permulaan proteinuria kreatinin
DM
hipertensi meningkat

Perubahan
fungsi Perubahan struktural
meningkat membran basal
ginjal glomerulus makin
membesar menebal
Gejala
Pertambahan berat badan yang tidak disengaja (karena
adanya penumpukan cairan)
Bengkak pada kaki
Nafsu makan berkurang
Mual dan muntah
Rasa sakit yang menyeluruh
Fatique
Sakit kepala
Cegukan berulang
Gatal-gatal
Diagnosis
Diagnosis Nefropati Diabetika dapat dibuat apabila
dipenuhi persyaratan seperti di bawah ini: Diagnosis
1. DM
2. Retinopati Diabetika
3. Proteinuri yang presisten selama 2x pemeriksaan
interval 2 minggu tanpa penyebab proteinuria yang lain,
atau proteinuria 1x pemeriksaan serta kadar kreatinin
serum >2,5mg/dl
Anamnesis

Keluhan khas berupa poliuri, polidipsi, polipagi, penurunan


berat badan. Keluhan tidak khas berupa kesemutan, luka
sukar sembuh, gatal-gatal pada kulit, ginekomastia, impoten
Deteksi nefropati diabetik dan penanggulangan
mikroalbuminuria
Deteksi dini nefropati diabetik dilakukan dengan
pemeriksaan mikroalbuminuria, dan merupakan
prosedur rutin dalam penanganan diabetes
melitus
Mikroalbuminuria umumnya didefnisikan sebagai ekskresi
albumin lebih dari 30 mg/ hari dan dianggap sebagai
prediktor penting timbulnya nefropati diabetik.

kondisi Laju ekskresi Perbandingan


albumin urin albumin urin-
kreatinin
normoalbuminuria 24 jam (mg/hari) sewaktu

mikroalbuminuria <30 <20 <30

makroalbuminuria 30-300 20-200 30-300

>300 >200 >300


Urinalisis rutin
untuk deteksi
protein

Positif
Negatif

Tes untuk
Nefropati yang
mikroalbumin
jekas tentukan
30-300 mg/hari
jumlah ekskresi
protein
Jika ter Memulai Terapi
mikroalbumin
positif, ulang 2x
dalam 3 bulan

Jika 2 dari 3 tes


positif, diagnosis
Memulai
mikroalbuminuria
terapi
ditegakkan
Tatalaksana
Diet
Ace inhibitor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai