Anda di halaman 1dari 13

MITIGASI KEBENCANAAN

ILLEGAL LOGGING

KELOMPOK 1
Nama Anggota NIM
Andi Fahreza 1305101050094
Bella Reizkina Dindi 1405101050015
Dewi Farahdiba 1605109010014
Iswardani 1405101050071
Nindi Mutiara 1605109010011
Rafiko Samra 1305101050011
Ridho Prayugo 1505101050085
Sayyidul Fath 1505101050015
Yoga Agustiawan 1505101050013
Pengantar...

Apakah Mitigasi Bencana itu?


Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya
untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Mitigasi
bencana merupakan suatu aktivitas yang
berperan sebagai tindakan pengurangan
dampak bencana, atau usaha-usaha yang
dilakukan untuk megurangi korban ketika
bencana terjadi, baik korban jiwa maupun
harta. Dalam melakukan tindakan mitigasi
bencana, langkah awal yang kita harus
lakukan ialah melakukan kajian resiko
bencana terhadap daerah tersebut.
Dalam menghitung resiko bencana sebuah daerah kita
harus mengetahui;
Bahaya (hazard),
Kerentanan (vulnerability) , dan
Kapasitas (capacity)
suatu wilayah yang berdasarkan pada karakteristik
kondisi fisik dan wilayahnya.
1. Bahaya (hazard)
suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk menyebabkan
terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan
harta benda. Bahaya ini bisa menimbulkan bencana maupun tidak.
Bahaya dianggap sebuah bencana (disaster) apabila telah
menimbulkan korban dan kerugian.

2. Kerentanan (vulnerability)
rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya
alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan
bencana (disaster) atau tidak. Rangkaian kondisi, umumnya dapat
berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang mempengaruhi
kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan, mitigasi,
persiapan dan tindak-tanggap terhadap dampak bahaya.

3. Kapasitas (capacity)

kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap


situasi tertentu dengan sumber daya yang tersedia (fisik,
manusia, keuangan dan lainnya). Kapasitas ini bisa
merupakan kearifan lokal masyarakat yang diceritakan
secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Beberapa Macam Bencana Yang Ada di Indonesia:

1. Banjir 2. Tanah Longsor 3. Gunung Meletus

4. Gempa Bumi 5. Kebakaran Hutan 6. Illegal Logging


ILLEGAL LOGGING

Pembalakan liar atau illegal logging


adalah kegiatan penebangan,
pengangkutan dan penjualan kayu yang
merupakan bentuk ancaman faktual
disekitar perbatasan yang tidak sah atau
tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Walaupun angka penebangan liar
yang pasti sulit didapatkan karena
aktivitasnya yang tidak sah, beberapa
sumber tepercaya mengindikasikan
bahwa lebih dari setengah semua kegiatan
penebangan liar di dunia terjadi di
wilayah-wilayah daerah aliran
sungai Amazon, Afrika Tengah, Asia
Tenggara, Rusia dan beberapa negara-
negara Balkan.
Pelaku Illegal Logging di Indonesia:

1. Masyarakat biasa
Masyarakat biasa kerap menjadi pelaku illegal logging. Masyarakat biasa yang dimaksud di sini ialah
masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Biasanya, mereka akan memanfaatkan hutan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, terutama kayu. Tidak hanya itu, terkadang mereka juga melakukan illegal
logging untuk membuka lahan sebagai tempat tinggal. Selain itu, masyarakat biasa juga dapat sebagai
pekerja ataupun buruh di suatu perusahaan/organisasi.

2. Kalangan Pejabat
Pejabat adalah salah satu pelaku utama dan terpenting dalam kasus illegal logging karena mereka memiliki
kekuasaan. Dengan adanya kekuasaan yang disalahgunakan, mereka dapat memberi izin kepada para pelaku
pembalakan liar untuk menjalankan aksinya. Tidak hanya itu, kalangan pejabat kerap menjadi protector para
cukong kayu untuk memuluskan aksinya. Hal inilah yang terkadang dapat membuat para cukong kayu terbebas
dari jeratan hukum. Dari pemberian izin yang illegal ini, tentunya para pejabat terkait akan mendapatkan profit
materi dari para cukong kayu ataupun perusahaan terkait.

3. Industri/Perusahaan
Industri/perusahaan biasanya bergerak dalam bidang manufaktur. Pada umumnya, alasan para
industri/perusahaan melakukan Illegal Logging ialah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
industri/perusahaannya. Mereka biasanya akan mengadakan kerja sama dengan kalangan tertentu untuk
melancarkan aksinya. Tidak hanya perusahaan/industri skala kecil saja yang terlibat, bahkan beberapa
perusahaan/industri skala besar juga turut melakukan illegallogging.
Illegal loggingdapat disebabkan
oleh:

Tingginya permintaan kebutuhan kayu yang berbanding


terbalik dengan persediaannya.
Tidak adanya kesinambungan antara Peraturan
Pemerintah No. 21 Tahun 1970 yang mengatur tentang
Hak Pengusahaan Hutan dengan Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan No. 309/Kpts-II/1999 yang
mengatur tentang Sistem Silvikultur dan Daur Tanaman
Pokok Dalam Pengelolaan Hutan Produksi.
Lemahnya penegakan dan pengawasan hukum bagi
pelaku tindak pidana illegal logging.
Tumpang tindih kebijakan pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah.
Dampak Illegal Logging
1. Kepunahan berbagai varietas hayati
Illegal logging yang kian marak tentunya akan merusak bahkan
menghilangkan habitat asli dari berbagai flora dan fauna. Dengan
rusaknya habitat mereka, maka mereka akan kesulitan untuk
melangsungkan kehidupannya, seperti kesulitan mencari makan
akibat sumber makanan mereka yang ditebang, tidak adanya tempat
untuk berkembang biak dan sebagainya.

2. Menimbulkan Bencana Alam

Pohon-pohon ditebangi hingga jumlahnya semakin hari semakin


berkurang menyebabkan hutan tidak mampu lagi menyerap air
hujan yang turun dalam jumlah yang besar,sehingga air tidak dapat
meresap ke dalam tanah. Tentunya, ini bisa menyebabkan banjir.

3. Menipisnya Cadangan Air

Seperti yang kita ketahui, salah satu fungsi hutan ialah tempat
cadangan air. Dengan semakin maraknya illegal logging akan
mengurangi eksistensi hutan, maka cadangan air bersih juga akan
berkurang. Itulah sebabnya, di Indonesia sering terjadi kekeringan
air khususnya pada musim kemarau.
Lanjutan...
4. Penyebab Global Warming
Global warming terjadi oleh efek rumah kaca dan
kurangnya daerah resapan CO2 seperi hutan. Hutan di
Indonesia yang menjadi paru- paru dunia telah hancur oleh
ulah para pembalak liar.

5. Berkurangnya Pendapatan Negara


Dari perspektif ekonomi kegiatan illegal logging telah
mengurangi penerimaan devisa negara dan pendapatan
negara. Berbagai sumber menyatakan bahwa kerugian
negara yang diakibatkan oleh illegal logging mencapai Rp
30 trilyun per tahun.

6. Merusak Lapisan Tanah


Ketika eksistensi hutan menurun, maka hutan akan tidak
optimal untuk menjalankan fungsinya menjaga lapisan
tanah sehingga akan memperbesar probabilitas terjadi erosi
yang nantinya dapat mengakibatkan lapisan tanah hilang
dan rusak.
Solusi untuk mengatasi Illegal Logging

Menerapkan
Reboisasi atau sistem tebang
penanaman kembali pilih dalam
hutan yang gundul menebang
pohon

Penanaman hutan secara intensif


menjadi pilihan terbaik karena Menerapkan sanksi yang
bisa diprediksi. Sehingga, berat bagi mereka yang
kebutuhan kayu bisa melanggar ketentuan
diperhitungkan tanpa harus mengenai pengelolaan
merusak habitat hutan alam yang hutan.
masih baik

Upaya lain yang juga dapat


dilakukan adalah dengan Manipulasi lingkungan serta
mengoptimalkan pos-pos pengendalian hama dan penyakit juga
tempat penarikan retribusi yang bisa dilakukan untuk memulihkan
banyak terdapat di pinggir- kembali hutan
pinggir jalan luar kota.
KESIMPULAN

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di


bumi berperan besar dalammenentukan kelestarian
lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk
ciptaanTuhan yang berakal budi mampu merubah wajah
dunia dari pola kehidupansederhana sampai ke bentuk
kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang,
seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi
denganpemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya seperti tindakan Illegal Logging. Illegal
Logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan
danpenjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki
izin dari otoritas setempat. Illegal logging apabila terus
dibiarkan, maka kehidupan akan terancam.

Anda mungkin juga menyukai