Anda di halaman 1dari 50

Laporan Kasus

Christine Laurenza Sirait


112015112
Pembimbing:
dr. Ade Sigit Mayangkoro, Sp.B
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama lengkap : Tn. W
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 Tahun
Sukubangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Alamat : Jalan RA JAJA no 45, Bengle
Karawang

Waktu pasien masuk : 17 Maret 2017 pukul 14.00 WIB


Tanggal Masuk RS : 17 Maret 2017
Tanggal Pemeriksaan : 17 Maret 2017
Dilakukan di : Bangsal MUSA 1
Anamnesis
Autoanamnesis dengan pasien
Tanggal : 17 Maret 2017 pukul 10.00 WIB

Keluhan utama
keluar benjolan di lipatan paha kanan
Keluhan Tambahan
benjolan tidak dapat dimasukan sejak 3 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Muncul benjolan dilipatan paha, benjolan kecil dapat masuk
sendiri saat berbaring dan keluar saat berdiri dan mengejan
2016

Benjolan bertambah besar kurang lebih 10cm


2017

Benjolan tidak dapat masuk sendiri dan dimasukan lagi


13/03 Tidak ada mual muntah, flatus +, bab +, nyeri -, kembung -
RIWAYAT KELUARGA
Tidak ditemukan kelainan serupa pada keluarga.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Tidak ada

RIWAYAT SOSIAL
Pasien merokok dan pasien bekerja sebagai petani
dan sering mengangkat beban berat.
Pemeriksaan Fisik
Status umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis, E4M6V5 - 15
Suhu : 36,7oC
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit, regular, kuat
angkat.
Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit, regular,
kedalaman normal.
Saturasi O2 : 98%
Keadaan Gizi : Baik (BB : 65 Kg)
Status Generalis
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
Telinga : Normotia, tidak ada sekret
Hidung :
Normosepta, tidak ada deviasi, tidak ada sekret, tidak ada jelaga
Tenggorokan :
T1-T1, faring tidak hiperemis
Gigi dan Mulut :
Tampak luka dengan panjang pada 1/3 bagian medial lidah
Leher :
KGB dan tiroid tidak teraba membesar dan tidak teraba benjolan
Status Generalis
Thorax :
Paru-paru :
Inspeksi : tidak terlihat lesi kulit, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, tidak ada retraksi sela iga
Palpasi : fremitus +/+, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada retraksi
sela iga
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara paru patolog
Jantung :
Inspeksi : Pulsasi iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Teraba iktus cordis pada sela iga V linea midclavicula kiri,
kuat angkat, reguler
Perkusi : Batas atas Kiri kanan redup
Auskultasi : BJ I-II murni, regular, murmur (-), gallop (-)
Status Generalis
Abdomen :
Inspeksi :
abdomen datar, jejas (-), tidak ada pembuluh kolateral, striae, caput medusa.
Palpasi :
Supel, Hepar dan lien tidak teraba membesar, defans muskular (-), nyeri tekan (-
)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Auskultasi: Bising usus (+), normoperistaltik
Ekstremitas :
Ekstremitas superior : Dalam batas normal, akral hangat, CRT < 2 detik
Ekstremitas Inferior : Dalam batas normal, akral hangat, CRT <2 detik
STATUS LOKALIS
Regio inguinalis D :
Inspeksi: terdapat benjolan di bawah lig.inguinale,
diameter 10 cm x 4 cm, permukaan rata, warna sesuai
warna kulit, tidak kemerahan.
Palpasi: tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas,
tidak dapat dimasukkan, transluminasi (-), tidak nyeri.
Auskultasi : bising usus (+).
Status Lokalis
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hemoglobin : 12.0 Limfosit : 33
Hematorktit : 37.3 Monosit :8
Eritrosit : 4.78 Segmen : 31
MCV : 78.5 Trombosit : 399.000
MCH : 29.1 Masa Perdarahan : 3.00
MCHC : 33.30 Masa Pembekuan : 8.00
Leukosit :10.120 Golongan Darah :B
Basofil :0 Rhesus : Positif
Eosinofil :0
Batang :3
DIAGNOSIS
KERJA

Hernia Inguinalis
Lateralis Dextra
Irreponible
DIAGNOSIS
BANDING
Hernia Inguinalis Lateralis
Akreta Dextra
Hernia Femoralis D
Lipoma
Tatalaksana
NON-MEDIKA MENTOSA
Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit pasien dan
tatalaksana
Informed consent setiap tatalaksana yang akan dilakukan
Puasa 6-8 jam sebelum dilakukan operasi
MEDIKA MENTOSA
IVFD Ringer Laktat 20 tpm
Ceftriaxone 2x1g (IV)
TINDAKAN
Pro Herniorapi (RUJUK)
Prognosis

Ad vitam : bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Follow-Up
Tanggal 18 Maret 2017 pukul 06.00 WIB
S Pasien mengeluh nyeri di tempat operasi, mual (-), muntah (-), demam (-), BAK (+), BAB
(-), flatus (+), mobilisasi miring kanan kiri

O : KU : Tampak sakit sedang


: Kes : Compos mentis, E4M6V5 - 15
: TD :130/80 mmHg nadi :80x/menit Napas : 24x/menit Suhu :36,5oC
: Mata : CA -/- SI -/-
: Abdomen : supel, timpani, BU(+) NP, NT(+) bekas operasi yang tertutup kassa.
: Ekstremitas akral hangat, CRT <2 detik
A Post Herniorapi hari ke-1
P Diet bebas
RL 20 TPM
Ceftriaxone 2x 1g (IV)
Ketorolac 2x 30mg (IV)
Ranitidin 2x 50mg (IV)
Follow-Up
Tanggal 19 Maret 2017 pukul 06.00 WIB
S Pasien mengeluh nyeri minimal di tempat operasi, mual (-), muntah (-), demam (-), BAK
(+), BAB (-), mobilisasi duduk

O : KU : Tampak sakit sedang


: Kes : Compos mentis, E4M6V5 - 15
: TD :110/80 mmHg nadi :77x/menit Napas : 22x/menit Suhu :36,8oC
: Mata : CA -/- SI -/-
: Abdomen : supel, timpani, BU(+) NP, NT(+) bekas operasi yang tertutup kassa.
: Ekstremitas akral hangat, CRT <2 detik
A Post Herniorapi hari ke-2
P Diet bebas
RL 20 TPM
Ceftriaxone 2x 1g (IV)
Ketorolac 2x 30mg (IV)
Ranitidin 2x 50mg (IV)
Follow-Up
Tanggal 19 Maret 2017 pukul 06.00 WIB
S Pasien mengeluh nyeri minimal di tempat operasi, mual (-), muntah (-), demam (-), BAK
(+), BAB (+), mobilisasi jalan

O : KU : Tampak sakit sedang


: Kes : Compos mentis, E4M6V5 - 15
: TD :120/80 mmHg nadi :78x/menit Napas : 20x/menit Suhu :36,6oC
: Mata : CA -/- SI -/-
: Abdomen : supel, timpani, BU(+) NP, NT(+) bekas operasi yang tertutup kassa.
: Ekstremitas akral hangat, CRT <2 detik
A Post Herniorapi hari ke-3
P PO Ceftriaxone 2x1g (IV)
PO Asam mefenamat 3x500mg
BLPL
Analisa Kasus
Daftar Masalah

Benjolan dilipat
paha

Benjolan semakin
besar

Benjolan tidak
dapat masuk lagi
ANATOMI
Lapisan dinding kulit abdomen :
lemak subkutan
scarpas fascia
peritoneum hesselbachs triangle
external oblique
internal oblique
transversus abdominis
transversalis fascia.
HERNIA
Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian yang lemah dari
dinding rongga bersangkutan.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding perut.
Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi
hernia.
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan terjadinya: Berdasarkan arah hernia:
Hernia Kongenital Hernia eksterna:
Hernia Akuisita Hernia inguinalis medialis
dan lateralis
Berdasarkan klinis: Hernia femoralis
Hernia Reponible Hernia umbilicalis
Hernia Irreponible Hernia epigastrika
Hernia Strangulata Hernia lumbalis
Hernia Inkarserata Hernia obturatoria
Hernia semilunaris
Hernia parietalis
Hernia ischiadica
Klasifikasi Hernia
Hernia interna:
Pada cavum abdominalis:
Hernia epiploica Winslowi
Hernia bursa omentalis
Hernia mesenterika
Hernia retro peritonealis
Pada cavum thorax:
Hernia diafragmatika traumatika
Hernia diafragmatika non-
traumatika:
Kongenital: misalnya hernia
Bochdalek dan hernia Morgagni
Akuisita: misalnya hernia hiatus
esophagus.
Hernia inguinalis

HERNIA INDIREK HERNIA DIREK


HERNIA INGUINALIS DIREK
Menonjol ke kulit melalui segitiga Hasselbach
Batas-batas segitiga Hasselbach:
Inferior : ligamentum inguinale
Medial : tepi musculus rectus abdominis
Lateral : vasa epigastrika inferior
Disebut juga hernia inguinalis medialis (terletak
di medial vasa epigastrika inferior)
Indirect hernia

Rute dari hernia tidak langsung. Perhatikan bahwa kantung hernia melewati di luar batas-batas
segitiga Hesselbach dan mengikuti jalannya korda spermatika
HERNIA INGUINALIS INDIREK

Penonjolan keluar dari rongga abdomen melalui


anulus inguinalis internus

Disebut juga hernia inguinalis lateralis (terletak di


lateral vasa epigastrika inferior)

Dapat menonjol jauh ke kanalis inguinalis,


menonjol keluar melalui anulus inguinalis
eksternus, bahkan sampai ke skrotum
Direct hernia

Rute hernia langsung. Kantung hernia melewati langsung melalui segitiga Hesselbach dan dapat
mengganggu lantai kanalis inguinalis.
GEJALA DAN TANDA KLINIK

Gejala lokal :
Benjolan pada lipat paha, dapat hilang dan timbul
Rasa nyeri atau tidak nyaman, dapat hilang dan timbul
ketika pasien berdiri atau berbaring
Gejala dari adanya komplikasi:
Obstruksi usus kolik, muntah, distensi, konstipasi
Strangulasi
(gejala obstruksi), rasa nyeri yang menetap pada hernia,
demam, takikardi.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Inspeksi,palpasi,
perkusi, auskultasi

Tanda vital
PEMERIKSAAN FISIK

Finger test, Tumb test

PEMERIKSAAN PENUNJANG
FINGER TEST
Menggunakan jari ke 2
atau jari ke 5.
Dimasukkan lewat
skrortum melalui anulus
eksternus ke kanal
inguinal.
Penderita disuruh batuk
Bila impuls diujung jari
berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
Bila impuls disamping
jari Hernia Inguinnalis
Medialis.
ZIEMAN TEST
Posisi berbaring,bila ada
benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita). 2
3
ZIEMAN TEST : 4

Hernia kanan diperiksa dengan


tangan kanan.
Penderita disuruh batuk bila
rangsangan pada :
jari ke 2 : Hernia ing. lat.
jari ke 3 : hernia ing. med.
jari ke 4 : hernia femoralis.
39
THUMB TEST

Anulus internus ditekan dengan


ibujari dan penderita disuruh
mengejan

Bila keluar benjolan


Hernia ing. medialis
Bila tidak keluar benjolan
Hernia ing. lateralis

40
PENATALAKSANAAN
Konservatif:
Reposisi manual
Reposisi spontan
Operasi:
Herniotomi
Hernioraphy
Hernioplasty
PENATALAKSANAAN
Konservatif:
Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik
untuk mencegah nyeri
Menurunkan tegangan otot abdomen, dengan
memposisikan pasien berbaring, dan meletakkan
bantal di bawah lutut.
Pasien pada posisi tredelenburg dengan sudut
sekitar 15-20% terhadap hernia inguinalis
Kompres dengan kantung dingin untuk
mengurangi pembengkakan
Konsul bedah jika:
Reduksi hernia tidak berhasil
Adanya tanda strangulasi dan keadaan pasien yang
memburuk
Gejala klinik peritonitis, kantung hernia berisi
cairan darah berwarna gelap
HERNIOTOMI
Pembebasan kantung hernia sampai ke lehernya
Kantung dibuka, dan isi hernia dibebaskan.
Jika terjadi perlekatan, kemudian direposisi.
Kantung hernia di jahit-ikat setinggi mungkin lalu di
potong
HERNIOPLASTI
Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil
annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis inguinalis.
Hernioplastik lebih penting dalam mencegah
terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi
TEKNIK-TEKNIK HERNIOPLASY
Ferguson
Funiculus spermaticus ditaruh disebelah dorsal MOE dan MOI
abdominis. MOI & transversus dijahitkan pada ligamentum
inguinale dan meletakkan funiculus di dorsalnya. kemudian
aponeurosis MOE dijahit kembali, sehingga tidak ada lagi canalis
inguinalis.

Bassini merupakan metode yang sering digunakan, dengan cara


conjoint tendon didekatkan dengan ligamentum Pouparts dan
spermatic cord diposisikan se-anatomis mungkin di bawah
aponeurosis muskulus oblikuus eksterna.

Halsted menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord


kebalikannya cara Bassini.
HERNIORAPI
Tehnik operasi Herniotomi Herniorafi Lichtenstein
Hernia inguinalis lateralis dan medialis:
Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum, spinal anestesi atau
anestesi lokal
Dilakukan insisi oblique 2 cm medial sias sampai tuberkulum pubikum
Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE (Muskulus Obligus Eksternus)
Aponeurosis MOE dibuka secara tajam
Funikulus spermatikus dibebaskan dari jaringan sekitarnya dan dikait pita dan
kantong hernia diidentifikasi
Isi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen, kantong hernia secara tajam dan
tumpul sampai anulus internus
Kantong hernia diligasi setinggi lemak preperitonium , dilanjutkan dengan
herniotomi
Perdarahan dirawat, dilanjutkan dengan hernioplasty dengan mesh
Luka operasi ditutup lapis demi lapis.
KOMPLIKASI
Durante Operasi Post Operasi
Lesi funiculus spermaticus Hematom, Infeksi, Wound
Lesi usus, vesika urinaria, dehisiensi
vasa epigastrica inferior, Atropi testis
vasa iliaca ekterna Hydrocele
Putusnya arteri Femoralis. Rekurens.

Anda mungkin juga menyukai

  • Achmad Suhandi hingga Winda Fathatul
    Achmad Suhandi hingga Winda Fathatul
    Dokumen6 halaman
    Achmad Suhandi hingga Winda Fathatul
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Variable Baru
    Variable Baru
    Dokumen4 halaman
    Variable Baru
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Preskas Audit
    Preskas Audit
    Dokumen24 halaman
    Preskas Audit
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Edit Chikis
    Edit Chikis
    Dokumen42 halaman
    Edit Chikis
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Daftar Murid SMP
    Daftar Murid SMP
    Dokumen4 halaman
    Daftar Murid SMP
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Mukokutaneus Kandidiasis
    Mukokutaneus Kandidiasis
    Dokumen2 halaman
    Mukokutaneus Kandidiasis
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen42 halaman
    Bab I
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen42 halaman
    Bab I
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Case Bangsal Chikis
    Case Bangsal Chikis
    Dokumen32 halaman
    Case Bangsal Chikis
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 20
    PBL Blok 20
    Dokumen27 halaman
    PBL Blok 20
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen12 halaman
    Lamp Iran
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen16 halaman
    Refer at
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Ref Mel Revisi
    Ref Mel Revisi
    Dokumen17 halaman
    Ref Mel Revisi
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • 30 Cikis
    30 Cikis
    Dokumen13 halaman
    30 Cikis
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen75 halaman
    Presentation 1
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Lapsus SRF
    Lapsus SRF
    Dokumen13 halaman
    Lapsus SRF
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Trauma Koran
    Trauma Koran
    Dokumen9 halaman
    Trauma Koran
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Kasus Sulit
    Pembahasan Kasus Sulit
    Dokumen1 halaman
    Pembahasan Kasus Sulit
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka Ablasio
    Tinjauan Pustaka Ablasio
    Dokumen22 halaman
    Tinjauan Pustaka Ablasio
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka G.neo
    Tinjauan Pustaka G.neo
    Dokumen11 halaman
    Tinjauan Pustaka G.neo
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Cikis III
    Lapsus Cikis III
    Dokumen21 halaman
    Lapsus Cikis III
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • M2M - Bio Swadi Ghutama - 112014335
    M2M - Bio Swadi Ghutama - 112014335
    Dokumen30 halaman
    M2M - Bio Swadi Ghutama - 112014335
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Tugas DR Edi
    Tugas DR Edi
    Dokumen2 halaman
    Tugas DR Edi
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Makalah RDS
    Makalah RDS
    Dokumen14 halaman
    Makalah RDS
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • M2M - Bio Swadi Ghutama - 112014335
    M2M - Bio Swadi Ghutama - 112014335
    Dokumen30 halaman
    M2M - Bio Swadi Ghutama - 112014335
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Print Kawan
    Print Kawan
    Dokumen19 halaman
    Print Kawan
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asam Urat
    Leaflet Asam Urat
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Asam Urat
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka Case
    Tinjauan Pustaka Case
    Dokumen24 halaman
    Tinjauan Pustaka Case
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • Tugas Valak Muda 4
    Tugas Valak Muda 4
    Dokumen1 halaman
    Tugas Valak Muda 4
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat
  • TUGAS DR Novi 2
    TUGAS DR Novi 2
    Dokumen4 halaman
    TUGAS DR Novi 2
    Christine Laurenza S
    Belum ada peringkat