Anda di halaman 1dari 8

Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional UU No. 25 Tahun 2004


Perencanaan pembangunan Nasional dibentuk untuk menjamin agar kegiatan
pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran.
Sistem perencanaan pembangunan Nasional digunakan untuk menyusun
perencanaan pembangunan Nasional yang dapat menjamin tercapainya tujuan
negara.
Sistem perancangan pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
Tujuan Perencanaan Pembangunan Nasional
1. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
2. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarDaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah;
3. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
4. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Rencana
Pembangunan

Rencana
Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) 20
tahun

Rencana Strategis Rencana


Kementrial/Lembaga Pembangunan Jangka Renstra-SKPD
(Renstra-KL) Menengah (RPJM) 5
tahun

Rencana
Pembangunan
Tahunan 1 tahun

Rencana Kerja
Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
Pemerintah (RKP)
(RKPD)

Rencana Kerja Satuan Rencana Kerja


Kerja Perangkat Kementrian/Lembaga
Daerah (Renja-SKPD) (Renja-KL)
Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional

Penyusunan Penetapan
Rencana Rencana

Pengendalian Evaluasi
Pelaksanaan Pelaksanaan
Rencana Rencana
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RPJP Nasional oleh Menteri
Penyiapan Rancangan RPJP Daerah oleh Kepala Bappeda

diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJP dan diikuti oleh


Musrenbang RPJP unsur-unsur penyelenggara Negara dengan mengikutsertakan
Nasional/Daerah masyarakat.

Menyusun rancangan akhir


RPJP Nasional/ Daerah RPJP Nasional oleh Menteri
berdasarkan hasil
Musrenbang RPJP Daerah oleh Kepala Bappeda

RPJP Nasional/Daerah RPJP Nasional oleh Menteri


ditetapkan RPJP Daerah oleh Kepala Bappeda
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Renstra-KL oleh Kementrian/Lembaga
Penyiapan Rancangan
Renstra-SKPD oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
Renstra-KL/SKPD

RPJM Nasional oleh Menteri dengan menggunakan rancangan Renstra-


KL
Penyiapan Rancangan
RPJM Daerah oleh Kepala Bappeda dengan menggunakan rancangan
Renstra-SKPD

diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJM Nasional/Daerahdan


Musrenbang RPJM Nasional/Daerah diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dengan
mengikutsertakan masyarakat.

Menyusun rancangan akhir RPJM RPJM Nasional oleh Menteri


Nasional/Daerah berdasarkan hasil RPJM Daerah oleh Kepala Bappeda
Musrenbang

RPJM Nasional ditetapkan dengan PP paling lambat 3 bulan setelah Presiden


dilantik. Ditetapkan dengan peraturan pimpinan Kementerian/Lembaga.
RPJP Nasional/Daerah ditetapkan RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 bulan
setelah Kepala Daerah dilantik. Ditetapkan dengan peraturan pimpinan SKPD.
Rencana Pembangunan Tahunan
Renja-KL oleh Kementrian/Lembaga
Penyiapan Rancangan
Renja-SKPD oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
Renja-KL/SKPD

RKP Nasional oleh Menteri dengan menggunakan rancangan Renja-KL


RKP Daerah oleh Kepala Bappeda dengan menggunakan rancangan
Penyiapan Rancangan
Renja-SKPD

diselenggarakan dalam rangka menyusun RKP Nasional/Daerahdan


diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dengan
Musrenbang RKP Nasional/Daerah mengikutsertakan masyarakat. Paling lambat dilaksanakan bulan April
untuk RKP dan bulan Maret untuk RKPD.

Menyusun rancangan akhir RKP RKP Nasional oleh Menteri


Nasional/Daerah berdasarkan hasil RKP Daerah oleh Kepala Bappeda
Musrenbang

RKP Nasional ditetapkan dengan RKP menjadi pedoman penyusunan RAPBN


PP/Daerah ditetapkan dengan RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD
Peraturan Kepala Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana

Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing pimpinan


Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masingmasing pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
Kementerian/Lembaga periode sebelumnya.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah periode sebelumnya.
Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi
pimpinan Kementerian/Lembaga dan evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan Nasional/Daerah untuk
periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai