Anda di halaman 1dari 22

KODE ETIK

PROFESI
AKUNTANSI
Elsa Fransisca S. (023145003)
Ghea Dwi Fuzi L. (023145006)
Ulfa Mega Pratiwi (023145016)

1
APA ITU KODE ETIK
PROFESI?
Panduan dan aturan bagi seluruh anggota dalam menjalankan
tugasnya sehingga dapat memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat
kinerja tertingi, dengan orientasi pada kepentingan publik

Kode Etik Profesi Akuntansi 2


Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan


sebagai panduan dan aturan bagi seluruh
anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan
publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia
pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab
profesionalnya.
Mengapa Kode Etik
Diperlukan?
Brown (1971) menyatakan bahwa:
Etika profesional melambangkan suatu bagian penting
dari sistem disiplin yang komprehensif dalam masyarakat
yang beradab. Sistem disiplin ini perlu sekali agar
kesejahteraan kelompok dapat dilindungi dari tindakan-
tindakan individu yang tidak bertanggung jawab.
Tanggung jawab adalah harga kelangsungan hidup suatu
kelompok

Kode Etik Profesi Akuntansi 4


1. Akuntan manajemen, tugasnya:
pencatatan transaksi keuangan
Memelihara catatan atas transaksi perusahaan
Membuat laporan kauntans secara periodic

2. Akuntan public, fungsinya:


Melakukan pemeriksaan umum atas laporan
keuangan perusahaan sebelum diterbitkan
sebagai pertanggungjawaban manajemen.
Memeberikan opini atas kewajaran laporan
keuangan setelah melakukan prosedur audit
Audit ketaatan,
menilai apakah
kegiatan
Audit keungan, Audit
perusahaan
menilai manajemen,
telah sesuai
Audit internal, kewajaran dari melakukan
dengan
tugasnya: laporan penilaian atas
peraturan,kebija
keuangan kinerja
kan, dan
perusahaan. organisasi
prosedur yang
telah
ditetapkan.
Akuntan manajemen,public atau auditor
internal disebut suatu profesi karena:

Memerlukan
keterampilan
dalam mengolah
Memerlukan data dan
pengetahuan menyajikan
Mempunyai sikap
akuntansi laoran khususnya
dan perilaku etis
dan/atau disiplin dengan
(attitude)
ilmu lain yang memanfaatkan
relavan teknologi
computer dan
system informasi
(skill).
Empat kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi:

Kepercayaan.

Pemakai jasa
Kualitas Jasa. akuntan
Terdapatnya harus dapat
keyakinan merasa yakin
bahwa semua bahwa
Profesionali jasa yang terdapat
sme. diperoleh dari kerangka
Diperlukan akuntan etika
individu diberikan profesional
yang dengan yang
Kredibilit dengan standar melandasi
as. jelas dapat kinerja pemberian
Masyarak diidentifika tertinggi. jasa oleh
at sikan oleh akuntan.
membutu pemakai
hkan jasa
kredibilit Akuntan
as sebagai
informasi profesional
dan di bidang
sistem akuntansi.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari
empat bagian

Prinsip Etika, disahkan


oleh Kongres
Aturan Etika, disahkan
oleh Rapat Anggota
Himpunan
Interpretasi Aturan Etika,
dibentuk oleh Himpunan

Tanya Jawab Etika


KODE ETIK AKUNTAN
INDONESIA
Terdiri dari empat bagian:
Prinsip Etika
Kerangka dasar bagi aturan etika
Prinsip-prinsip etika profesi IAI yang ditetapkan dalam
kongres ke VIII IAI di Jakarta tahun 1998
Aturan Etika
Aturan etika secara khusus digunakan untuk mengatur
perilaku profesioanal yang menjadi anggota kompartemen
akuntan publik.
Interpretasi Etika
Penafsiran,penjelasan, atau elabirasi lebih lanjut atas hal-
hal,isu-isu, dan pasal-pasal yang diatur dalam aturan etika.
Tanya jawab
Berkaitan dengan isu-isu etika

Kode Etik Profesi Akuntansi 11


Tanggung
jawab
profesi

Standar Kepenting
teknis an public

Perilaku
profession
al
Prinsip Etiks Integritas

IAI

Kerahasia Objektivit
an as
Kompeten
si dan
kehati-
hatian
profession
al
PRINSIP ETIKA IAI
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya
sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan
moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukan
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya

Kode Etik Profesi Akuntansi 15


PRINSIP ETIKA IAI (Lanjutan)

3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung
jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji semua yang
diambilnya.

Kode Etik Profesi Akuntansi 16


PRINSIP ETIKA IAI (Lanjutan)
4. Obyektifitas
Setiap anggita harus menjaga obyektifitasnya dan
bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya.
Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota bersikap
adil, tidak memihak , jujur secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak
lain.

Kode Etik Profesi Akuntansi 17


PRINSIP ETIKA IAI (Lanjutan)

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Setiap anggora harus melaksanakan jasa
profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi,
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional yang
kompeten berdasarkan perkembangan praktik
legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

Mekanismenya melalui dua fase:


Pencapaian Kompetensi Profesional (Pendidikan dasar)
Pemeliharaan Kompetensi Profesional (Pendidikan
berkelanjutan)

Kode Etik Profesi Akuntansi 18


PRINSIP ETIKA IAI (Lanjutan)

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkan.
Informasi rahasia dapat diungkapkan jika:
1. Apabila pengungkapan diijinkan
2. Pengungkapan diharuskan oleh hukum
3. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk
mengungkapkan

Kode Etik Profesi Akuntansi 19


PRINSIP ETIKA IAI (Lanjutan)
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten
dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Kewajiban untuk menjauhi tidakan yang dapat
mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh
anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya
kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota
yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat
umum.

Kode Etik Profesi Akuntansi 20


PRINSIP ETIKA IAI (Lanjutan)
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa
profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan.
Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati
anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerimaan jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip
integritas dan obyektifitas.

Kode Etik Profesi Akuntansi 21

Anda mungkin juga menyukai