PROFESI
AKUNTANSI
Elsa Fransisca S. (023145003)
Ghea Dwi Fuzi L. (023145006)
Ulfa Mega Pratiwi (023145016)
1
APA ITU KODE ETIK
PROFESI?
Panduan dan aturan bagi seluruh anggota dalam menjalankan
tugasnya sehingga dapat memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat
kinerja tertingi, dengan orientasi pada kepentingan publik
Memerlukan
keterampilan
dalam mengolah
Memerlukan data dan
pengetahuan menyajikan
Mempunyai sikap
akuntansi laoran khususnya
dan perilaku etis
dan/atau disiplin dengan
(attitude)
ilmu lain yang memanfaatkan
relavan teknologi
computer dan
system informasi
(skill).
Empat kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi:
Kepercayaan.
Pemakai jasa
Kualitas Jasa. akuntan
Terdapatnya harus dapat
keyakinan merasa yakin
bahwa semua bahwa
Profesionali jasa yang terdapat
sme. diperoleh dari kerangka
Diperlukan akuntan etika
individu diberikan profesional
yang dengan yang
Kredibilit dengan standar melandasi
as. jelas dapat kinerja pemberian
Masyarak diidentifika tertinggi. jasa oleh
at sikan oleh akuntan.
membutu pemakai
hkan jasa
kredibilit Akuntan
as sebagai
informasi profesional
dan di bidang
sistem akuntansi.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari
empat bagian
Standar Kepenting
teknis an public
Perilaku
profession
al
Prinsip Etiks Integritas
IAI
Kerahasia Objektivit
an as
Kompeten
si dan
kehati-
hatian
profession
al
PRINSIP ETIKA IAI
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya
sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan
moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukan
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung
jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji semua yang
diambilnya.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkan.
Informasi rahasia dapat diungkapkan jika:
1. Apabila pengungkapan diijinkan
2. Pengungkapan diharuskan oleh hukum
3. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk
mengungkapkan