Pendahuluan
Anamnesis
Perdarahan
Rasa nyeri
Gangguan berkemih
Akut abdomen
infertilitas
Diagnosis
Pemeriksaan fisik :
1. Dengan pemeriksaan dalam
2. Palpasi abdomen bagian bawah
Pemeriksaan laboratorium
3. Anemia, Hb < 12 g/dl
4. Gangguan fungsi ginjal, ureum dan kreatinin
meningkat.
Pemeriksaana penunjang
5. USG
6. Sitologi : menentukan tingkat keganasannya.
7. Histerekopi
8. MRI
Perubahan sekunder mioma uteri
Berdasarkan histopatologi
1. Atrofi
2. Degenerasi hialin
3. Degenerasi kistik
4. Degenerasi membantu( kalsifikasi)
5. Degenerasi merah
6. Degenerasi lemak.
7. Degenerasi malignansi.
Diagnosis banding
Ca endometrium
Endometrioosis
Komplikasi
Mengurangi kemungkinan hamil
Kemungkinan abortus bertambah
Kelainan letak janin
Menghalang-halangi lahirnya bayi
Inersia uteri/atonia uteri
Mempersulit lepasnya plasenta
Perdarahan masif
Penatalaksanaan
Penanganan konservatif
1. Observasi periodik setiap 3 6 bulan
2. Monitor Hb
3. Pemberian zat besi
4. Penggunaan agonis GnRH.
Penanganan operatif
5. Miomektomi
6. histerektomi
Prognosis
Dubia Ad bonam
Kesimpulan
Mioma uteri sejenis neoplasma yang berasal
dari otot polos dan jaringan ikat yang
dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Muncul pada usia produksi
Penanganan mioma dibagi menjadi
konservatif dan operatif tergantung status
present pasien.
Prognosis mioma uteri : dubia ad bonam.