Anda di halaman 1dari 18

MIOMA UTERI

Pendahuluan

Mioma uteri dikenal juga dengan


sebutan fibromioma, fibroid, atau
leiomioma merupakan neoplasma jinak
yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat.

Tingginya kejadian mioma uteri antara


usia 35 50 tahun, menunjukkan
adanya hubungan mioma uteri dengan
estrogen.
Definisi
Neoplasma berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat, memiliki kapsul.

Dapat disebut leiomioma, fibromioma atau


fibroid.
Etiologi

Menurut Manuaba, 2 faktor penyebab mioma


teori:
1. Teori stimulasi estrogen

2. Teori cell nest/Genitoblast


Epidiomologi
Di Indonesia angka kejadian mioma uteri
ditemukan 2,39% - 11,87% dari semua
penderita ginekologi yang dirawat.
Faktor risiko
1. Usia penderita antara 25 -50 tahun
2. Hormon endogen : estrogen
3. Riwayat keluarga
4. Indeks massa tubuh
5. Makanan
6. Kehamilan : estrogen meningkat
7. Merokok
Klasifikasi
Menurut tempat di
uterus dan menurut
arah pertumbuhannya :
1. Mioma intramural
(54%)
2. Mioma subserosa(48%)
3. Mioma
submukosa(6,1%)
4. Mioma
intraligamenter(4,4%)
Faktor-faktor yang menimbulkan gejala klinis

1. Besarnya mioma uteri


2. Lokalisasi mioma uteri
3. Perubahan pada mioma uteri
Gejala-gejala yang timbul

Perdarahan abnormal (pada mioma


submukosa) : menorraghia, metrorraghia
atau menometrorraghia.
Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan
pinggang
Tanda-tanda penekanan
Infertilitas
Abortus
Gejala sekunder : anemia, gangguan ginjal.
Patofisiologi

Diduga penyebab timbulnya mioma uteri


paling banyak oleh hormon estrogen.
Reseptor estrogen pada mioma lebih banyak
dari miometrium normal.
Asal mioma adalah sel otot yang imatur
Estrogen selain membuat proliferasi
endometrium normal, juga membuat mioma
berproliferasi.
Diagnosis

Anamnesis
Perdarahan
Rasa nyeri
Gangguan berkemih
Akut abdomen
infertilitas
Diagnosis
Pemeriksaan fisik :
1. Dengan pemeriksaan dalam
2. Palpasi abdomen bagian bawah

Pemeriksaan laboratorium
3. Anemia, Hb < 12 g/dl
4. Gangguan fungsi ginjal, ureum dan kreatinin
meningkat.

Pemeriksaana penunjang
5. USG
6. Sitologi : menentukan tingkat keganasannya.
7. Histerekopi
8. MRI
Perubahan sekunder mioma uteri
Berdasarkan histopatologi
1. Atrofi
2. Degenerasi hialin
3. Degenerasi kistik
4. Degenerasi membantu( kalsifikasi)
5. Degenerasi merah
6. Degenerasi lemak.
7. Degenerasi malignansi.
Diagnosis banding
Ca endometrium
Endometrioosis
Komplikasi
Mengurangi kemungkinan hamil
Kemungkinan abortus bertambah
Kelainan letak janin
Menghalang-halangi lahirnya bayi
Inersia uteri/atonia uteri
Mempersulit lepasnya plasenta
Perdarahan masif
Penatalaksanaan
Penanganan konservatif
1. Observasi periodik setiap 3 6 bulan
2. Monitor Hb
3. Pemberian zat besi
4. Penggunaan agonis GnRH.

Penanganan operatif
5. Miomektomi
6. histerektomi
Prognosis
Dubia Ad bonam
Kesimpulan
Mioma uteri sejenis neoplasma yang berasal
dari otot polos dan jaringan ikat yang
dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Muncul pada usia produksi
Penanganan mioma dibagi menjadi
konservatif dan operatif tergantung status
present pasien.
Prognosis mioma uteri : dubia ad bonam.

Anda mungkin juga menyukai