Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS BEDAH

LIMPOMA MALIGNA
Oktober 2015
LAPORAN KASUS
Anamnesis Pribadi
nama : Tn. SB
umur : 40 tahun
kelamin : Laki-laki
agama : Islam
suku : Banjar
MRS : 26 Agustus 2015
Anamnesis Penyakit
Keluhan Utama : Benjolan pada leher sebelah
kiri. Telah dialami kurang-lebih 6 bulan yang
lalu. Benjolan dirasakan semakin lama
semakin membesar. Benjolan terasa nyeri jika
ditekan.
Keluhan Tambahan : demam, keringat di
malam hari.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Pasien pernah dirawat dengan keluhan nyeri
pada leher satu bulan yang lalu.
Pasien didiagnosis positif B20 pada november
2014.
Riwayat Penggunaan Obat:
ARV sejak didiagnosis B20
jamu-jamuan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : lemas, tampak sakit berat

Vital Sign
- Sensorium : Compos Mentis E4V5M6
- Tek. Darah : 110/80 mmHg
- Frek. Nadi : 87 x/menit
- Frek. Napas: 20 x/menit
- Suhu : 38 C
- Kepala : Conjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/-,
rongga mulut: candidiasis orofaring (+), telinga
hidung dan tenggorokan dalam batas normal.
- Leher : Tampak benjolan di leher kiri, teraba massa
immobile berdiamter kira-kira 10 cm pada leher kiri,
benjolan terasa panas dan nyeri bila ditekan.
- Thoraks : Simetris, Vesikuler (+/+), Rhonki (-),
murmur (-), gallop (-).
- Abdomen : soepel, peristaltik usus normal
- Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2
- Genitalia : dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang:
- WBC : 1.640/uL
-RBC : 2,44 jt/uL
- HGB : 6,7 gr/dL
- PLT : 4000/uL
- GDS : 116 mg/dL
- SGOT/SGPT : 45/108 U/dL
- Ur/Cr : 34/0,83 mg/dL
Hasil analisis biopsi aspirasi
- Makroskopis : Dilakukan 2x puncture pada nodul
colli sinistra, ukuran diameter 2cm dan 4 cm,
batas tidak jelas, padat kenyal, mobilitas terbatas.

- Mikroskopis : Hapusan hiperseluler,


menunjukkan sebaran sel-sel lymphoid
anaplastic, inti bulat, pleomorfik, kromatin kasar,
sitoplasma tipis. Pada area lain tampak area
nekrotik.
- Kesimpulan : KGB colli sinistra, Malignant
Round Cell Tumor, Non Hodgkin Lymphoma.
Diagnosis Kerja : Limpoma Maligna Non
Hodgkin
Penatalaksanaan :
- IVFD RL : D5 20 gtt/I
- Inj. Ketorolac 30 mg/IV/KP
- Inj. Metilprednisolon 120mg/24jam/IV
- Rawat ruang isolasi
- Rujuk ke Banjarmasin untuk kemoterapi.
Follow Up
Tanggal 27-31 Agustus 2015
S : Nyeri pada benjolan pada leher sebelah kiri.
O : Teraba benjolan pada leher sebelah kiri.
A : Limpoma Non Hodgkin
P : - IVFD RL : D5 20 gtt/I
- Inj. Ketorolac 30mg/8jam
- Inj. Metilprednisolon/24jam
- Diet TKTP
- Transfusi PRC 2 kolf
Tanggal 1 dan 2 September 2015 : Keadaan
pasien masih sama dan keluarga menolak
untuk ke Banjarmasin.
Tanggal 3 pasien bersedia dirujuk ke
Banjarmasin
Beberapa hari setelah di Banjarmasin
dikabarkan pasien meninggal dunia.
Latar Belakang
LIMFOMA MALIGNA

Tumor primer kel. limfe Di Ind: keenam tersering


Keganasan sist. hematopoietik Terus meningkat

Sering ditemukan dalam stadium lanjut


Diagnosis dini: penting !
Definisi

Limfoma Maligna:
Neoplasma ganas primer pada kelenjar limfe dan
jaringan limfatik organ lainnya.
Klasifikasi

Nodular Sclerosis
Hodgkin

Lymphocyte Predominance
LIMFOMA
MALIGNA Lymphocyte Depletion

Mixed Cellularity

Non Hodgkin B-Cell neoplasm

T-Cell & NK cell


neoplasma
Limfoma non-Hodgkin
Etiologi
Etiologi?? :
Infeksi
(EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, H. pylori)

Inflamasi kronis e.c peny. autoimun

Faktor lingkungan, ex: pajanan bahan kimia

Genetik

)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Contd
Contd
Penegakan Diagnosis

DIAGNOSIS

Anamnesis: Px Penunjang:
Px Fisik
Pajanan, infeksi, DL, Kimia darah,
demam, keringat Sist. Ro thorax, CT
malam, berat badan Limfatik Scan, Biopsi
turun
Penatalaksanaan

Pembedahan

Radioterapi

Kemoterapi

Imunoterapi

Transplantasi sumsum tulang


Komplikasi

Pertumbuhan
Kemoterapi:
kanker:

pansitopenia,
Infeksi Pansitopenia
kelainan pada jantung mual dan muntah,
neuropati,
kelainan pada paru-paru
dehidrasi
sindrom vena cava superior,
toksisitas jantung akibat
kompresi pada spinal cord, penggunaan
kelainan neurologis doksorubisin,
Obstruksi, etc
Prognosis

Prognosis limfoma hodgkin ditentukan oleh : Prognosis limfoma non hodgkin


Serum albumin < 4 g/dL ditentukan oleh :
Hemoglobin < 10.5 g/dL usia (>60 tahun)
Jenis kelamin laki-laki Ann Arbor stage (III-IV)
Stadium IV hemoglobin (<12 g/dL)
Usia 45 tahun ke atas jumlah area limfonodi yang terkena
Jumlah sel darah putih > 15,000/mm3 (>4)
Jumlah limfosit < 600/mm3 atau < 8% dari serum LDH (meningkat)
total jumlah sel darah putih

0 faktor: 84%
1 faktor: 77%
2 Faktor: 67%
3 Faktor: 60% 5 Years survival rate:
4 Faktor 51% 0-1 faktor; 75%
>5 faktor: 42% 2 faktor: 50%
>3faktor: 25%
Kesimpulan
Limfoma maligna adalah tumor ganas primer dari kelenjar limfe dan jaringan limfatik di
organ lainnya.

Limfoma maligna terbagi menjadi 2 golongan besar, yaitu limfoma Hodgkin dan
limfoma non-Hodgkin.

Hal yang diduga berperan sebagai penyebab Limfoma maligna antara lain infeksi,
faktor lingkungan, inflamasi kronis karena penyakit autoimun, faktor genetic.

Diagnosis limfoma maligna ditegakan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang.

Penatalaksanaan limfoma maligna meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi,


imunoterapi, dan transplantasi sumsum tulang belakang.

Komplikasi limfoma maligna meliputi komplikasi dari pertumbuhan penyakitnya sendiri


dan komplikasi dari kemoterapi.
Daftar Pustaka
Berthold, D. dan Ghielmini, M. 2004. Treatment of Malignant Lymphoma. Swiss Med Wkly (134) : 472-480.
Dessain, S.K. 2009. Hodgkin Disease. Available at http://emedicine.medscape.com/article/201886-
overview.
Jaffe ES, Harris NL, Stein H, Vardiman JW. 2001. World Health Organization Classification of Tumours:
Pathology and Genetics of Tumours of Haematopoietic and Lymphoid Tissues. Lyon, France: IARC Press.
Kumar, Abbas, dan Fausto. 2005. Phatologic Basis of Diseases 7th Edition. Philadelphia: Elsevier &
Saunders.
Price, S.A dan Wilson, L.M. 2005. Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease Processes, Sixth Edition.
Alih bahasa Pendit, Hartanto, Wulansari dan Mahanani. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta: EGC.
Reksodiputro, A. dan Irawan, C. 2006. Limfoma Non-Hodgkin. Disunting oleh Sudoyo, Setyohadi, Alwi,
Simadibrata, dan Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Thomas RK, Re D, Wolf J, Diehl V. 2004. Part I: Hodgkin's lymphoma--molecular biology of Hodgkin and
Reed-Sternberg cells. Lancet Oncol. 5(1):11-8.
Vinjamaram, S. 2010. Lymphoma, Non-Hodgkin. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/203399-overview.
Terima Kasih banyak
lahh atas
perhatiannya pak aii....

Anda mungkin juga menyukai