Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KASUS:

SEORANG LAKI-LAKI DENGAN


BATU GINJAL(NEFROLITIASIS)

Wahyu M.A
012116550

Pembimbing :
dr. Luh Putu Endyah Santi Maryani, Sp. Rad
Batu Saluran Kemih adalah penyakit dimana didapatkan
masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran
kemih baik saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan
saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra).8
Di Amerika Serikat kejadian penyakit batu saluran kemih
dilaporkan sekitar 7-10 pasien setiap 1000 pasien rumah
sakit dan insidens dilaporkan 7-21 pasien setiap 10.000
orang dalam setahun. 3

PENDAHULUAN
12% laki-laki dan 7% perempuan di AS
1 dari 8 pasien laki-laki diusia 70th
Puncak kejadian yg terjadi di usia 35-45th
Laki-laki : perempuan = 3:1

NEFROLITIASIS
ANATOMI URINARY
TRACT

Gambar 1.Tractus Urinarius2


Gambar 2. Organisasi lemak dan fascia yang menyelubungi ginjal. 2
Gambar 3. Struktur internal ginjal.2
Gambar 4. Vaskularisasi ginjal.2
Gambar 5.Ginjal,Ureter, dan Vesika Urinaria9
Gambar 6. Uretra9
FUNGSI GINJAL

Mempertahankan keseimbangan air (H2O) di


dalam tubuh;

Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh,


melalui pengaturan keseimbangan cairan;

Mempertahankan konsentrasi plasma masing-


masing elektrolit individu dalam rentang normal

Mempertahankan volume plasma tetap normal;


Membantu menjaga keseimbangan asam-basa
yang tepat dari tubuh

Mengekskresikan senyawa asing dari tubuh;

Mengekskresikan produk sisa metabolisme

Memproduksi eritropoetin;

Memproduksi renin;

Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif.


SISTEM PERKEMIHAN

Gambar 7.Mekanisme Pembentukan Urin9


BATU SALURAN KEMIH
Penyakit dimana didapatkan masa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang
saluran kemih baik saluran kemih atas
(ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah
(kandung kemih dan uretra).8
Gambar 8.Lokasi Batu Saluran Kemih5
Radiopaq :
Batu kalsium (70-80%)
-oksalat
Batu asam urat (5-10%)-fosfat
Batu struvit (15-20%) -struvit
Batu sistin (1-2%) -cystine

Radiolusen :
Asam urat/xantine
JENIS BATU
NEFROLITHIASIS
Nefrolitiasis adalah adanya timbunan
zat padat yang membatu pada ginjal,
mengandung komponen kristal, dan
matriks organik
Faktor intrinsik
Herediter (keturunan).
Umur: usia 30-50 tahun.
Jenis kelamin laki-laki >>> perempuan

Faktor ekstrinsik
Iklim dan temperatur tinggi
Asupan air kurang
Diet tinggi purin, oksalat, dan kalsium
Pekerjaan kurang aktifitas

ETIOLOGI
Nyeri di daerah pinggang

Dapat disertai mual atau muntah

Sensasi sering berkemih namun sedikit yang keluar

Dapat disertai Hematuria

Dapat disertai Infeksi

Dapat disertai Kencing panas dan nyeri

MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Nyeri kolik hebat, dapat disertai takikardi dan nausea.
Masa pada abdomen dapat dipalpasi pada penderita
dengan obstruksi berat atau dengan hidronefrosis.
Nyeri ketok kostovertebra, tanda gagal ginjal dan retensi
Demam dapat ditemukan pada pasien dengan urosepsis.
Urine analisis, volume urine, berat
jenis urine, protein, reduksi, dan
sediment.
Pemeriksaan kadar serum elektrolit,
ureum, kreatinin

PEMERIKSAAN
LABORATURIUM
Medikamentosa
Intervensi bedah ESWL (Extracorporal
Shock Wave Lithotrypsi)
PNL (Percutaneus Litholapaxy)
Bedah laparoskopi

PENATALAKSANAAN
Apabila batu tersebut menyebabkan
sumbatan atau infeksi dapat
menetap dan batu berisiko
menyebabkan gagal ginjal.

KOMPLIKASI
Menilai:
bayangan,
besar,bentuk dan
posisi kedua ginjal.
Batu radioopak

FPA Gambar 10.Batu Ginjal7


USG

USG

Gambar 9.Batu Ginjal7


IVP
Indikasi:
Melihat anatomi & fs. Traktus
urinarius
Mendeteksi lokasi obstruksi.
Syarat:
Tidak memiliki riwayat alergi
Fungsi ginjal baik kadar kreatinin
3
IVP NORMAL


Gambar 11.Nefrogram7

Gambar 12.Pyelogram7
Menit ke-45 fase
sistogram

Gambar
Gambar 21.Post Miksi7
13.Sistogram7
GAMBARAN VU
PADA IVP
1. REGULARITAS
Sistiitis peradangan pada dinding VU
mengakibatkan dinding iregular

Gambar14. Sistitis7
2. INDENTASI
Kontras terisi keseluruh buli-buli namun terlihat
bayangan suram yang merupakan penekanan
masa diluar organ.

Gambar15.Indentasi7
3. ADDITIONAL
SHADOW
kelainan organ yang menyebabkan permukaan
organ bertambah dan kontras mengisi
permukaan tersebut
DIVERTICULOSIS

Terbentuknya ruangan seperti kantung di


VU akibat ada bagian dinding VU lemah
yang terdesak oleh urin sehingga terjadi
herniasi mukosa VU

Kongenital : 1 diverticulum
Acquired : >1 diverticulum/diverticula
Gambar16.Diverticulosi
s7
4. FILLING DEFECT

menilai apakah ada bagian VU yang tidak terisi


kontras, untuk menilai apakah ada masa di VU.

Gambar17.Filling Defect7
5. EXTRAVASASI KONTRAS

Gambar18.Ruptur VU Intraperitoneal7 Gambar19.Ruptur VU


Ekstraperitoneal7
RUPTUR INTRAPERITONEAL VU

Dalam keadaan penuh, VU mudah robek jika


mendapatkan tekanan dari luar berupa
benturan pada perut sebelah bawah.
VU akan robek pada bagian fundus dan
menyebabkan ekstravasasi urine ke rongga
intraperitoneum
RUPTURE EKSTAPERITONEAL
VU

Ruptur ekstraperitoenal biasanya berhubungan


dengan fraktur panggul, menyebabkan perforasi
langsung VU oleh fragmen tulang panggul.
Pada abdomen bagian bawah tampak jelas atau
hematom dan terdapat nyeri tekan pada daerah
supra publik ditempat hematom
Gambar 20.Ruptur VU5
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SW
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 44 tahun
Alamat : Pedurungan
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal masuk : 13 September 2016
No. CM : 129***
ANAMNESA (AUTOANAMNESA)

Tanggal 16 september 2015 pukul 14.00 wib


Tempat bangsal nakula 3 bed 5.2

Keluhan Utama
Nyeri pinggang kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke RSUD dengan keluhan nyeri
pada pinggang kiri sejak 1 hari SMRS. Nyeri
hilang timbul, makin berat saat beraktifitas dan
berkurang saat istirahat. Pasien mengaku aliran
urine saat berkemih lancar, kadang keluar
sedikit dan tidak terhambat ditengah-tengah,
nyeri berkemih (-), urine menetes saat berkemih
(-) , batu kecil atau pasir saat BAK (-), warna
urine kekuningan. Keringat dingin (-), mual
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Keluhan Serupa 10 tahun yang
lalu,diobati di rumah sakit dan dinyatakan
sembuh
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus disangkal
Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat alergi disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien mengaku sering menahan kencing
terkait pekerjaan nya dipabrik (karyawan).
Jarang berolahraga
Tidak merokok
Tidak minum alkohol, dan tidak memilki
kebiasaan minum jamu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Baik
umum
Kesadaran Compos mentis
BB 65 kg
TB 165 cm
Tanda- TD: 120/70 mmHg
tanda vital
Nadi: 85x/menit, isi cukup, reguler
Suhu : 36,7 oC
Frekuensi pernapasan : 20x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Dalam batas normal
Mata Dalam batas normal
THT Dalam batas normal
Gigi & mulut Dalam batas normal
Leher Dalam batas normal
Thorax Dalam batas normal

Pemeriksaan Fisik Abdomen


Inspeksi Perut datar ; tidak ada kelainan kulit
Auskultasi Bising usus normal.
Palpasi Nyeri tekan (-) ; Hepar, ren, lien tidak membesar
Perkusi Timpani ; nyeri ketok kostovertebra (+)
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan
Hasil Satuan
(13 September 2016)
Ureum 22,0 mg/dL
Creatinin 0,8 mg/dL
Natrium 139,0 mmol/L
Kalium L 1,70 mmol/L
Kalsium 1,31 mmol/L
Hematologi
Hemoglobin 16,8
Hematokrit 48,8
Jumlah Eritrosit 6,07
Jumlah Lekosit 7,4
Jumlah Trombosit 292000
Glukosa darah sewaktu 103
HBsAg Negatif
Tampak osteofit
Tampak lesi opak bentuk staghorn pada paravertebra kiri setinggi
L1-2
Kesan Foto Lumbosacral :
Spondilosis lumbalis
Curiga batu opak staghorn pada ginjal kiri
HEPAR : Ukuran dan bentuk normal, parenkim
homogen. Ekogenitas normal, tepi rata, sudut
tajam, tak tampak nodul, V.Porta dan V.Hepatika
tak melebar. Duktus biliaris intra-ekstrahepatal
tak melebar
VESIKA FELEA : Tak membesar, dinding tak
menebal, tak tampak batu, tampak sludge
LIEN : Ukuran normal, parenkim homogen,
V.Lienalis tak melebar, tak tampak nodul
PANCREAS : Ukuran normal, parenkim
homogen, duktus pancratikus tak melebar
GINJAL KANAN-KIRI : Ukuran dan bentuk normal,
str.parenkim homogen,sebagian pyelum ginjal
sinistra melebar, ekogenitas normal, batas
kortikomedular jelas, ada batu multipel di ginjal
sinistra
AORTA : Tak tampak melebar, tak tampak pembesaran
limfonodi paraaorta
VESIKA URINARIA : dinding tak menebal, permukaan
regular, tak tampak batu/massa
PROSTAT :ukuran normal, struktur parenkim homogen,
tak tampak nodul
Tak tampak efusi pelura.
Tak tampak cairan bebas intra abdomen
KESAN :
Susp.pyelectasis ren sinistra disertai multipel
nefrolithiasis sinistra
Tak tampak kelainan di organ intraabdomen
lainnya diatas secara sonografi
RESUME
Telah diperiksa laki-laki usia 44 tahun, keluhan
nyeri pada pinggang kiri sejak 1 hari SMRS. Nyeri
hilang timbul, makin berat saat beraktifitas dan
berkurang saat istirahat. Pasien mengaku aliran
urine saat berkemih lancar, kadang keluar sedikit
dan tidak terhambat ditengah-tengah, nyeri
berkemih (-), urine menetes saat berkemih (-) ,
batu kecil atau pasir saat BAK (-), warna urine
kekuningan. Keringat dingin (-), mual muntah (-).
Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan
nyeri ketok kostovertebra kiri +.
Pada pemeriksaan laboratorium, kadar
kalium menurun. Pada pemeriksaan X-Foto
Lumbosacral didapat kesan Spondilosis
lumbalis, Curiga batu opak staghorn pada
ginjal kiri.
USG abdomen, menunjukkan kesan multipel
nefrolithiasis pada ren kiri
Diagnosis Kerja
Nefrolitiasis sinistra

Diagnosis Banding
Ureterolithiasis
Glomerulonefritis
Medikamentosa :
Analgesik : Analsik 2dd1
- blocker :Tamsulosin
ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotrypsi)

TATALAKSANA
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

PROGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai