Anda di halaman 1dari 20

PENDEKATAN FISIOGRAFIK DAN

PARAMETRIK UNTUK EVALUASI LAHAN


LA ODE RUSTAM, SP.,M.Sc
Konsep
Pendekatan Fisiografik, mempertimbangkan lahan
secara keseluruhan di dalam penilaiannya. Pendekatan
fisiografik ini umumnya menggunakan kerangka bentuk
lahan untuk mengidentifikasikan suatu daerah secara
alami.

Pendekatan Parametrik, yaitu sistem klasifikasi dan


pembagian lahan atas dasar pengaruh atau nilai ciri
lahan tertentu dan kemudian mengkombinasikan
pengeruh-pengaruh tersebut untuk memperoleh
kesesuaiannya.
PENDEKATAN FISIOGRAFIK
Konsep dan Perkembangan
1. Penggunaan Konsep Bentang Lahan Terpadu sehingga satuan lahan
muncul dalam bentang lahan dalam pola yang dapat dikenal.

2. Lokasi (Site) sebagai area yang mempunyai kesamaan dalam hal


kondisi lokal seperti iklim, fisiografi, geologi dan tanah.

3. Konsep katena didasarkan atas pengenalan pola-pola tanah-bentuk


lahan, dimana kelompok tanah atau katena berkaitan dalam
penyebarannya dengan keadaan topografi dan berulang dalam
hubungan atau pola yang sama satu dengan yang lain apabila
kondisinya sama.

4. Bentuk lahan mempunyai hubungan yang erat dengan sifat tanah,


karena bentuk lahan ditentukan oleh faktor geologi, umur dan proses
pmbentukannya.
PENDEKATAN FISIOGRAFIK
Konsep dan Perkembangan

5. Wilayah merupakan hasil dari proses fisiografik yang seragam yang


bekerja pada area yang mempunyai batuan dan derajat relief yang
seragam, tetapi akan ditentukan oleh asosiasi lokasi yang
mencirikannya.

6. Pendekatan Bentang Lahan Terpadu mengakui bahwa karakter dari


wilayah merupakan hasil dari kombinasi faktor-faktor yang saling
mempengaruhi seperti Iklim, Bahan Induk, Relief, Drainase Alam,
Tanah dan Vegetasi.

7. Bentang Lahan dipandang sebagai urutan dari wilayah-wilayah


fisiografik masing-masing memmpunyai ciri-ciri tertentu yang dapat
dibedakan dari wilayah lainnya. Setiap area dapat dibagi ke dalam
sejumlah wilayah terbatas.
PENDEKATAN FISIOGRAFIK
Konsep dan Perkembangan

Pendekatan Fisiografik mengelompokkan lahan secara


keseluruhan dan tidak berdasarkan sifat tertentu. Ini dilakukan
dengan anggapan bahwa suatu daerah yang mempunyai
fisiografi yang relatif seragam akan mempunyai faktor-faktor
lingkungan lainnya yang juga relatif seragam, seperti iklim
mikro, ciri tanah, kondisi habitat tanaman dan sebagainya.

Masing-masing satuan lahan yang diidentifikasikan dengan cara


demikian kemudian dapat dianggap mempunyai sifat-sifat yang
secara keseluruhan relatif seragam.

Pendekatan ini sangat tepat terutama apabila diperlukan


evaluasi medan secara keseluruhan.
PENDEKATAN FISIOGRAFIK
Pendekatan Sistem Lahan

1. Pendekatan Sistem Lahan atau Survei Terpadu berarti bahwa


semua faktor-faktor fisik dipetakkan secara simultan
2. Pendekatan sistem lahan didasarkan atas interpretasi foto udara,
dan area-area dengan pola berulang dari topografi, tanah dan
vegetasi dipetakkan sebagai satuan atau individu sistem lahan.
3. Ada tiga istilah yang digunakan dalam sistem lahan yaitu : lokasi,
satuan lahan dan sistem lahan

a. Lokasi merupakan bagian permukaan lahan yang untuk semua


keperluan/penggunaan praktis seragam dalam bentuk lahan, tanah dan vegetasi
b. Satuan Lahan merupakan kelompok dari lokasi yang berhubungan yang mempunyai
bentuk lahan tertentu di dalam sistem lahan; dan seluruh satuan lahan yang sama yang
tersebar akan mempunyai asosiasi lokasi yang sama pula
c. Sistem lahan merupakan area yang mempunyai pola yang berulang dari topografi ,
tanah dan vegetasi
PENDEKATAN FISIOGRAFIK
Pendekatan Sistem Lahan

1. Keuntungan Utama dari Pendekatan Sistem Lahan : Cepat, Relatif


Murah dan merupakan integritas berbagai faktor lingkungan
yang berbeda
2. Kerugian dari survei sistem lahan adalah tingkat generalisasi
yang tinggi, variabel dan dasar yang tidak didefinisikan dengan
baik dari satuan peta dan keadaan statis dari informasi yang
disajikan
PENDEKATAN FISIOGRAFIK
Tahapan Aktivitas Survei Pendekatan Sistem Lahan

1. Interpretasi Foto Udara


2. Survei Lapangan
3. Pengolahan Data
4. Penyajian Hasil
PENDEKATAN PARAMETRIK
Konsep dan Perkembangan
1. Pendekatan parametrik mengkelaskan lahan atas dasar sejumlah sifat
lahan tertentu, dimana pemilihan sifat tersebut ditentukan oleh
peruntukan atau penggunaan lahan yang sedang dipertanyakan.

2. Pendekatan parametrik ini berdasarkan atas nilai numerik sehingga


penilaian bersifat subyektif dapat dihindarkan.

3. Tahapan pendekatan parametrik : (a) mengevaluasi secara terpisah


sifat-sifat tanah yang berbeda dan memberikan secara terpisah nilai
numeriknya menurut kepentingannya di dalam atau di antara sifat-sifat
tersebut; (b) mengkombinasikan nilai-nilai numerik dari faktor-faktor
tersebut menurut hukum matematik dengan mempertimbangkan
hubungan dan interaksi antar faktor-faktor dalam menghasilkan indeks
penampilan akhir; (C) yang akhirnya digunakan untuk penggolongan
tanah menurut nilai pertaniannya.
PENDEKATAN PARAMETRIK
Konsep dan Perkembangan

4. Interpretasi pendekatan parametrik meliputi pemilihan ciri tanah yang


dievaluasi dan diberi nilai; kemudian nilai rata-rata dari ciri-ciri ini
didistribusikan ke dalam formula matematik untuk menghasilkan
indeks penampilan akhir.

5. Indeks Sorie diperoleh dengan jalan mengalikan nilai dari sejumlah


faktor-faktor tertentu seperti seri tanah, lereng dan faktor-faktor
lainnya.
PENDEKATAN PARAMETRIK
Keuntungan dan Permasalahan

1. Kriteria yang dapat dikuantifikasikan dapat dipilih, sehingga


memungkinkan data yang obyektif;
2. Keandalan,
3. kemampuan untuk direproduksikan dan
4. ketepatannya tinggi

Masalah yang mungkin timbul dalam pendekatan parametrik ialah


dalam hal pemilihan sifat, penarikan batas-batas kelas, waktu yang
diperlukan untuk mengkuantifikasikan sifat, serta kenyataan bahwa
masing-masing klasifikasi hanya diperuntukan bagi penggunaan lahan
tertentu.
PENDEKATAN PARAMETRIK
Metode Penggunaan

1. Mengevaluasi harus mengembangkan satuan yang akan dinilai,


misalnya satuan peta.
2. Mengumpulkan data yang diperlukan dari profil tanah dan atau
data laboratorium
3. Nilai yang digunakan dapat berupa nilai rata-rata atau nilai-nilai
yang dapat mewakili secara keseluruhan area
4. Data mentah dikonversi ke dalam skala kode
5. Melakukan perhitungan-perhitungan matematik
6. Memberlakukan indeks yang diperoleh ke seluruh area

Kombinasi ideal dari ciri tanah dan lokasi diharapkan akan mencapai
nilai maksimum pada lahan-lahan subur dan berangsur-angsur
menurun untuk lahan-lahan yang lebih miskin
PENDEKATAN PARAMETRIK
Perhitungan-Penjumlahan dan atau pengurangan

1. Di Rusia, kualitas sebidang lahan dihubungkan dengan patokan


baku yang digunakan sebagai nilai 100 dengan jalan
menjumlahkan nilai sifat tanah, Seperti : genesis tanah, kadar BO,
ketebalan lapisan atas tanah, tekstur dan kesuburan serta faktor-
faktor lokasi seperti topografi dan drainase.
2. Moss (1972) mengusulkan sistem penjumlahan untuk lahan
tidak beririgasi, sbb :
Nilai akhir = Nilai Tanah Faktor Bentangan Lahan
= (C + T + P) L
Ket : C (faktor iklim); T (Tekstur tanah dan bahan organik); P
(genesis dari profil tanah yang berhubungan), L (Faktor
Topografi dan Drainase).
PENDEKATAN PARAMETRIK
Perhitungan- Perkalian

1. Sistem perkalian yang paling terkenal untuk menilai kualitas


lahan adalah Sotorie Indeks Rating (SIR), 1933.
2. SIR = A x B x C ----------1933
Ket : A = Sifat-sifat dari profil tanah; B = Tekstur permukaan
tanah; C = Faktor yang bermacam-macam (drainase, lereng yang
curam dan alkalinitas)
3. SIR = A x B x C x X -------1944
Ket : A = Sifat-sifat dari profil tanah; B = Tekstur permukaan
tanah; C = Lereng; X = Faktor yang bermacam-macam
4. Masing-masing faktor dinyatakan sebagai persen tetapi dalam
perklian sebagai bentuk desimal
5. Indeks akhir dinyatakan sebagai persen
PENDEKATAN PARAMETRIK
Contoh Perhitungan- Perkalian

1. Perhitungan SIR untuk Satuan Peta Tanah Altamont di California


sebagai berikut :

Faktor A : Tanah Uplan coklat seri Altamont, bahan induk napal


(shale), batuan induk pada kedalaman 90 cm, profil
grup VIII ----------------------------------------------(70%)
Faktor B : Tekstur lempung berliat----------------------------(85%)
Faktor C : Topografi bergelombang----------------------------(90%)
Faktor X : Erosi lembar sedang dengan parit dangkal------(70%)

Indeks Rating = 0.70 x 0.85 x 0.90 x 0.70 = 0.37 (37 Persen)


PENDEKATAN PARAMETRIK
Contoh Perhitungan- Perkalian

2. Enam kelas tanah disusun di California (Storie, 1978) dengan


jalan mengkombinasikan tanah dengan kisaran SIR, sbb :

Kelas 1 (Baik Sekali) = 80 dan 100


Kelas 2 (Baik ) = 60 dan 79
Kelas 3 (Sedang) = 40 dan 59
Kelas 4 (Miskin) = 20 dan 39
Kelas 5 (Sangat Miskin) = 10 dan 19
Kelas 6 (Bukan untuk pertanian ) = <10

Indeks Rating = 37 persen (Kelas 4 = Miskin)


PENDEKATAN FISIOGRAFIK VS
PENDEKATAN PARAMETRIK
1. Keuntungan-Keuntungan :

a. Pendekatan parametrik lebih bersifat kuantitatif dan kurang


tergantung terhadap hasil interpretasi yang isfatnya subyektif
dari bentuk lahan
b. Parametrik lebih bersifat statistik dalam mengukur keragaman
c. Memformulasikan pengambilan contoh yang rasional dan
menyatakan batas peluang dari hasil-hasil penemuan
d. Lebih cocok dengan perkembangan yang semakin meningkat
penggunaan alat-alat elektronik dalam menangani data seperti
komputer
e. Teknik-teknik seperti ini lebih menyukai informasi dalam bentuk
kuantitatif
PENDEKATAN FISIOGRAFIK VS
PENDEKATAN PARAMETRIK
1. Keuntungan-Keuntungan :

a. Pendekatan parametrik lebih bersifat kuantitatif dan kurang


tergantung terhadap hasil interpretasi yang isfatnya subyektif
dari bentuk lahan
b. Parametrik lebih bersifat statistik dalam mengukur keragaman
c. Memformulasikan pengambilan contoh yang rasional dan
menyatakan batas peluang dari hasil-hasil penemuan
d. Lebih cocok dengan perkembangan yang semakin meningkat
penggunaan alat-alat elektronik dalam menangani data seperti
komputer
e. Teknik-teknik seperti ini lebih menyukai informasi dalam bentuk
kuantitatif
PENDEKATAN FISIOGRAFIK VS
PENDEKATAN PARAMETRIK
2. Kerugian-kerugian :

a. Sangat sulit untuk menentukan faktor-faktor yang tepat yang akan dipilih dan
digunakan sebagai kriteria dan batas-batas kelas untuk setiap penggunaan lahan.
b. Dengan sedikit pengecualian, pengukuran yang tepat dari permukaan bumi tidak dapat
diekstrapolasikan ke tempat lain selain daripada alasan adanya kesamaan fisiografi di
antara bentuk lahan-bentuk lahan yang dikenal atau terlihat pada potret udara.
c. Karena kapasitas prediksi dari pendekatan parametrik sanagat terbatas, maka
diperlukan pengamatan-pengamatan yang lebih detail dibandingkan dengan
pendekatan fisiografik
d. Membutuhkan lebih banyak pekerjaan dan pengukuran di lapangan karena lebih
detail dalam memetakan masing-masing faktor
e. Karena informasi tentang hampir semua sifat cenderung langka, maka pekerjaan
untuk menghasilkan peta cenderung lambat dan biaya survei lapangan cukup mahal
karena infor masi yang didapat haya atas daasar titik pengamatan
f. Ketepatan cenderung menurun secara cepat/drastis pada daerah-daerah diantara titik-
titik pengamatan tersebut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai