Juli 2011
PASCA SARJANA UNHAS
INTI PROFESI
Kode etik
Standar profesi
Dikawal dengan
dan praktik
Perundang-
undangan yang
mengatur praktik
keperawatan
Manusia sebagai klien Profesi keperawatan
Melaksanakan praktik
keperawatan sesuai
dengan ilmu keperawatan
Profesi Keperawatan
Pelayanan kepada
Manusia
5
DIMENSI DISIPLIN ILMU
6
PENERAPAN DIMENSI DISIPLIN ILMU
Digunakan sebagai dasar dalam membuat
keputusan dan melakukan tindakan
keperawatan, sehingga dilakukan dengan
benar dan dapat dipertanggung jawabkan
Menetapkan standar dan SOP khususnya
untuk tindakan atau prosedur yang sulit dan
kompleks ( berpotensi salah)
Dilakukan pengujian dan validasi serta
pengembangan melalui penelitian
Melaksanakan Evidsence based practice
DIMENSI ETIK
10
PENERAPAN DIMENSI HUKUM
Peraturan perundang undangan dijadikan
dasar dalam melaksanakan pelayanan dan
asuhan keperawatan
Peraturan perundangan menjadi landasan
pelaksanaaan berbagai kewajiban dan hak
perawat
DIMENSI KEKELIRUAN
PENAMPILAN PROFESI
1. Dimensi etika
2. Dimensi disiplin
3. Dimensi hukum
12
KEKELIRUAN DIMENSI ETIKA
Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik
(sebagai aturan internal profesi) dan mengabaikan
prinsip etik dalam pemberian asuhan keperawatan
Tidak
Kekeliruan yang bukan merupakan kesalahan atau tidak
benar, tetapi kurang tepat atau kbururang baik.
Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh Majelis
Etik Profesi
Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak sebagai
anggota organisasi profesi
13
DIMENSI DISIPLIN ILMU
Pelanggaran yang dilakukan terhadap standar
profesi yang ditetapkan
Merupakan kesalahan bahkan dapat merupakan
malpraktek.
Penilaian dilakukan oleh Majelis Disiplin bahkan
perangkat hukum pidana
Sangsi yang dikenakan berupa kewenangan
bekerja sampai pemberhentian sebagai
profesi
14
DIMENSI HUKUM
Pelanggaran dilakukan dalam melakukan kegiatan
profesi yang berakibat fatal
Penyidangan dilakukan oleh perangkat hukum
Sangsi yang dikenakan oleh perangkat hukum
disesuaikan dengan peraturan perundangan yang
berlaku dalam hukum pidana
Menimbulkan dilema bagi profesi yang dianggap
suatu ketidak adilan. Profesi mengusulkan agar
sangsi dipertimbangkan atas berat dan ringan
pelanggaran dan sangsi yang dikenakan hanya
sebatas pencabutan kewenangan saja)
15
PERBEDAAN
ETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs HUKUM
ETIKA DISIPLIN HUKUM
Masalah moral Standar profesi/ Norma hukum
- Baik, Buruk perilaku pelayanan Pelanggaran norma
Pelanggaran Standar hukum (benar
Dilema Norma Internal Profesi (benar-salah) salah)
(etika profesi) Kualitas profesi Kedamaian
(pelayanan-perilaku) (mencegah-mengatasi
Kehormatan Profesi Konsil Joint konflik)
- Kualitas Moral Commission - Perdata Pidana
- Anggota profesi Pengadilan
MKEK - Masyarakat - Hakim
- Organisasi profesi - Pemerintah - Penggugat/Jaksa
Lingkup sasaran: - Tergugat/terdakwa
Lingkup sasaran - Pasien/klien Lingkup sasaran:
- Diri sendiri - underskilled - Dokter
- Communication - Rumah sakit
- Problems - Kelalaian
- Sexual
16
- harrashment
2. Prinsip-Prinsip Etik
a. Otonomi (Autonomy)
b. Berbuat baik (Beneficience)
c. Keadilan (Justice)
d. Tidak merugikan (Nonmaleficence)
e. Kejujuran (Veracity)
f. Menepati janji (Fidelity)
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
h. Akuntabilitas (Accountability)
17
BENEFICIENCE
Memberikan yang terbaik dan paling
dimungkinkan
NON MALEFICIENCE
Menghindari melakukan yang kurang atau
tidak baik dan tidak disukai klien
18
KODE ETIK
19
ELEMEN KODE ETIK PERAWAT
Perilaku perawat dalam kaitannya dengan:
Manusia
Praktek
Masyarakat
Teman sejawat
profesi
20
Kode Etik Keperawatan Indonesia mengatur
tanggung jawab perawat dalam tatanan
perilaku :
21