Anda di halaman 1dari 17

BAJA PADUAN

Mata Kuliah Ilmu Logam


Susunan Anggota Kelompok

(2114030001) Andre Tri Mulyo


(2114030020) Adelina Irawati
(2114030026) Dicko Luryanto Arisendi
(211403033) Hendra Setyabudi
Pengertian

Baja paduan adalah suatu baja yang tercampur dengan unsur lain
atau logam lain sehingga sifat kimia dan mekanis logam tersebut
berubah.
Unsur Paduan
Fosfor
Fosfor dalam baja karbon mengakibatkan kerapuhan dalam keadaan dingin.
Semakin besar kadar fosfor makin tinggi batas tegangan tarik, tapi kekuatan
impak dan uletnya turun. Prosentase fosfor pada baja paling tinggi 0,08 %.
Tapi pada baja karbon rendah prosentase 0,15-0,20 %.
Belerang dan Fosfor : Semua baja mengandung belerang (S) dan Fosfor (P)
tapi dalam kadar yang kecil sehingga tidak disebut elemen paduan. Kadar
belerang (S) yang terlalu tinggi mengakibatkan baja bersifat rapuh jika dalam
keadaan panas. Kadar fosfor (P) yang terlalu tinggi mengakibatkan baja
bersifat rapuh jika dalam keadaan dingin.
Siliziun
Silizium : Silizium (Si) Terdapat dalam setiap baja tetapi dalam kadar yang
kecil. Namun baru dapat dikatakan elemen paduan jika kadarnya lebih dari
0,5 %. Silizium berguna menaikkan kekuatan atau batas mulur atau batas
plastis. Akibat silizium, baja menjadi berbutir kasar dan berserat cocok untuk
pegas (spring steel). Silizium menurunkan kecepatan pendinginan kritis. Baja
padua silizium dapat dikeraskan sampai intinya dengan lebih baik.
Mangan
Mangan : mangan (Mn) terdapat pada setiap baja tapi kandungannya kecil.
Baru dikatakan elemen paduan jika kadarnya lebih dari 0,6 %. Makin tinggi
kadar mangan, makin turun temperatur ubah gamma() alfa () sehingga
baja dengan kadar mangan 1,2 % pada temperatur 20 o C masih berstruktur
austenite. Baja jenis ini susah dikerjakan tapi tahan aus. Kadar mangan yang
kecil sudah dapat menurunkan kecepatan pendinginan kritis. Oleh sebab itu
baja dengan kadar mangan (Mn) 1,0% - 1,2 %, sudah dapat dikeraskan dengan
pendinginan atau quench oli.
Chrome
Chrome : Berperan dalam pembentukan carbide, carbide senyawa sangat
keras dan dengan sendirinya kekerasan baja akan naik. Chrom membuat besi
tahan aus. Membuat butir baja menjadi halus, menurunkan kecepatan
pendinginan kritis. Kadar chrome dalam besi mulai dari 1,5 % dan dikeraskan
dalam oli sampai intinya baik. Baja dengan chrome lebih dari 13 % dan kadar
karbon kurang dari 0,6 % bersifat anti karat atau stailess steel.
Nikel

Nikel : Nikel (Ni) menurunkan temperatur ubah gamma() alfa () dengan


cepat. Kadar (Ni) pada baja tinggi berstruktur asutenite. Baja ini anti karat,
tahan panas, tahan impak, dan fatigue tinggi, tapi tidak dapat dikeraskan.
Baja nikel dapat dikeraskan kedalam oli.
Molybdenum

Molybdenum : molybdenum (Mo) sangat berperan dalam pembentukan


carbide. Mo menambah kekuatan dan batas mulur baja, terutama terhadap
pembebanan kontinyu juga kenaikan suhu tempering. Baja paduan Mo tidak
cenderung membentuk struktur butiran yang keras sehingga baja tahan
terhadap panas.
Wolfarm

Wolfarm : baja dengan wolfarm 0,8 % dan karbon 0,7 % bersifat eutektoid-
atas meski sebagian karbon dipakai pembentukan wolfarm carbide.
Kandungan wolfarm tinggi akan menaikkan kekerasan baja dengan sendirinya
menaikkan kemampuan potong dan tahhan aus. Kecepatan pendinginan kritis
tidak diturunkan secara mencolok wolffarm. Jadi, baja ini termasuk baja
keras air, wolfarm memperhalus struktur halus butiran yang akan menaikkan
temperatur tempering. Wolfarm dipakai pada HSS (High Speed Steel) dan Hot
Worked Steel.
Vanadium

Vanadium : V sama seperti wolfarm, tapi V memiliki pengaruh lebih besar


dalam pembentukan carbide. Oleh sebab itu kadar karbonnya tinggi. V
membuat baja jadi tahan panas, menaikkan kemampuan potong dan tahan
gesek.
Cobalt

Cobalt : Hanya dipakai jika bersenyawa dengan elemen lain karena cobalt
tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap struktur baja. Cobalt sangat
mempengaruhi sifat magnetik dari baja dan berperan pada pembentukan
struktur butiran kasar
Contoh baja paduan :
Fe + Ni = Fe + 2% Ni = Untuk baja keling
Fe + 25% Ni = Tak berkarat dan tak magnetik
Fe + 36% Ni = Baja inver, sifat muai sangat kecil.
Fe + Cr = kuat, keras, tahan panas
Fe + Cr 7,2% (dinamakan stainless steel)
Prosentase baja dipakai : Fe + 0,1% - 0,4% C + 12% - 14% Cr
Fe + 0,9% - 2% C + 17 19 % Cr
Sifat tahan karat ini disebabkan bila lapisan kromoksida ( Cr203) pada
permukaan baja yang mengahalangi terjadi karat. Bila prosentase C terlalu
besar maka sifat tahan karat akan turun karena sebagian Cr akan diikat
menjadi CrC. Prosentase ideal C kurang dari 0,1% .
Fe + Cr + Ni
Baja tahan asam (acid). Contoh baja 18 % (18 % Cr + 81 % Ni ) disebut juga
baja Crupe.
Biasa digunakan sebagai alat potong karena memiliki sifat red hardness yaitu
kekerasan yang tinggi walaupun temperatur 600o C .
Contoh : Fe + 0,7 0,8 % C
Fe + 3,8 4,4 % Cr
Fe + 17,5 19 % W
Fe + 1,0 1,4 % V
Fe + 0,85 0,95 % C
Fe + 3,8 4,4 % Cr
Fe + 8,5 10 % V
Fe + 2 2,6 % V

Anda mungkin juga menyukai