Ringan 50-30
Sedang 10-29
Berat < 10
Terminal <5
Gagal Ginjal Akut Gagal Ginjal Kronik
Penurunan mendadak GFR Penurunan kronis, progresif GFR
Penyebab: Penyebab:
Pre-renal: gangguan Infeksi, Nefropati diabetik,
jantung, aliran darah penyakit renal hipertensif
Renal: infeksi Gejala:
Post-renal: batu, tumor Fatigue, malaise, pucat, gatal, bau
Gejala: Amonia, edema paru, sesak,
perubahan warna, edema periorbita, hipertensi,
jumlah urin, edema nyeri dada, libido, anemia
GGA GGK
Gangguan Ginjal Ringan
Pengaturan diet, Penanganan hipertensi
Gangguan Ginjal Sedang
Penanganan komplikasi, Predialisis
Gangguan Ginjal Berat/Terminal
Dialisis, Transplantasi
Kuantitatif : berkurangnya jumlah sel darah merah
Fungsional : berkurangnya kecukupan sel darah merah untuk
menghasilkan O2 ke jaringan
Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O2
Transferin
Kulit dan membran mukosa Nafsu makan menurun
pucat Gairah seksual menurun
Cepat lelah / letih / lesu Sensitif terhadap udara
Cepat mengantuk dingin
Sakit kepala Susah berkonsentrasi
Kapasitas berolah raga menurun Jantung berdebar-debar
Sesak napas Gangguan menstruasi
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium
Terutama bila: Hb < 10 g/dL atau Ht < 30%
Morfologi eritrosit:
MCV : Mean Corpurcular Volume/ volume rata-rata eritrosit
MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin/ berat Hb rata-rata dalam 1 eritrosit
MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration/ konsentrasi Hb eritrosit
rata-rata
Anemia defisiensi besi: hipokrom mikrositer
Hitung retikulosit
Status besi
Feritin Serum
Saturasi Transferin (ST) = Serum Iron (SI)
Total Iron binding capacity (TIBC)
Lain-lain: Coombs test bila curiga anemia Hemolitik
Produksi Eritrosit
Fungsi Ginjal
Sumsum tulang
Berdasarkan konsensus :
Bila Hb < 10 g/dL
atau
Bila Ht < 30 %
Hb Normal
Pria 14 18 g/dL
Wanita 12 16 g/dL
S ta tu s b e s i
Cukup D e f is i e n s i b e s i
T e r a p i b e s i p e m e lih a r a a n T e ra p i b e s i k o re k s i
Cukup D e f is i e n s i b e s i
Terapi Eprex
Cukup D e fis ie n s i b e s i
A b s o lu t F u n g s io n a l
F e r it i n S e r u m < 1 0 0 m c g /L F e r i t i n S e r u m > 1 0 0 m c g /L
S a tu r a s i T r a n s fe r in < 2 0 % S a tu r a s i T r a n s fe r in < 2 0 %
D o s is u ji c o b a F a s e k o re k s i
Ir o n s u c r o s e Iro n d e x tr a n Iro n s u c ro s e Ir o n d e x tr a n Ir o n g lu c o n a te
2 0 -5 0 m g (1 -2 ,5 m L ) 25 m g 100 m g 100 m g 125 m g
Diencerkan dengan Diencerkan dengan Diencerkan dengan Diencerkan dengan Setiap HD (2x
50 mL NaCl 0.9% 50 mL NaCl 0.9% 100 mL NaCl 0.9% 50 mL NaCl 0.9% seminggu) sampai
drip IV (15 menit) drip IV (30 menit) drip IV (30 menit) diberikan 1-2 jam 8x atau dosis
pertama HD melalui mencapai 1000 mg
venous blood line.
Diulang setiap HD
(2x seminggu)
sampai 10x atau
dosis mencapai
1000 mg
Dilakukan sebelum mulai terapi Untuk koreksi anemia defisiensi besi absolut & fungsional
Agar Feritin Serum > 100 mcg/L dan Saturasi Transferin > 20%
T e r a p i b e s i IM
D o s is u ji c o b a F a s e k o re k s i
Ir o n d e x tr a n Iro n d e x tr a n
6x100 m g 4x100 m g
d a la m 4 m in g g u d a la m 4 m in g g u
T e ra p i b e s i
F a s e p e m e lih a ra a n
IV IM O ral
Ir o n s u c r o s e : m a x 1 0 0 m g /m in g g u Iro n d e x tr a n : 8 0 m g /2 m in g g u 2 - 3 x 2 0 0 m g /h a r i b e s i e le m e n t a l
Ir o n d e x t r a n : 5 0 m g /m in g g u
Ir o n g lu c o n a te : 3 1 ,2 5 -1 2 5 m g /m in g g u
75 %
60
LVH (% Pasien )
41 %
33 %
40
26 %
20
0
7550 5025 <25 Dialysis
CCr (mL/min)
Levin et.al.: Am J Kidney Dis, 1996 / Nephr.Dial. Tranplant 1999 vol.14 supp2
Transfusi darah
Tidak dianjurkan karena:
Harus dilakukan berulang kali
Resiko tertular penyakit lain HIV, Hepatitis B, C
Pembentukan antibodi yang mengganggu keberhasilan cangkok
ginjal
Kelebihan volume cairan gangguan pada jantung
Hemoglobin naik
STATUS BESI
>2 g/dL/bulan 1-2 g/dL/bulan <1g/dL/bulan
Ferritin<100ug/L Ferritin>100ug/L
Setelah 4 minggu transferin sat. <20% transferin sat. >20%
Kurangi dosis/frekuensi % hypocromic red cell % hypocromic red cell <10%
Eprex Tingkatkan dosis >10%
25 IU/kg/BB
Perdarahan ?
Hb 11-12 g/dL
Infeksi ?
Tetap berikan Eprex, dengan dosis dan frekuensi
Keganasan ?
yang disesuaikan
Kekurangan Besi ?
F a s e p e m e lih a r a a n F a s e k o re k s i
2 0 0 0 IU 2 0 0 0 - 4 0 0 0 IU
Bila Hb > 12 g/dL
turunkan dosis 1 -2 x s e m in g g u 2 -3 x s e m in g g u
25% s e la m a 4 m in g g u
P e r t a h a n k a n d o s is N a ik a n d o s is 5 0 %
H b > 2 .5 g /d L a ta u H t > 8 %
d a la m 4 m in g g u
Rata-rata BB pasien HD = 50-60 kg
Dosis 80-150 IU/kgBB/minggu ~ 2000-4000 IU/kali HD
T u r u n k a n d o s is 2 5 %
Tahap persiapan
Pastikan besi, B12 dan asam folat cukup (pasien mendapatkan
supplemen)
Terapi bila ada hipertensi
Tahap koreksi
Periksa Hb setiap 2 minggu dan cadangan besi setiap bulan
Tanyakan pada pasien apakah besi digunakan dengan teratur
Tahap pemeliharaan
Periksa Hb setiap bulan dan cadangan besi setiap 3 bulan
Bila pasien gagal mencapai kenaikan Hb/ Ht yang dikehendaki
setelah terapi selama 4-8 minggu
Penyebab:
Kekurangan besi, dosis Eprex kurang (beberapa pasien
memang membutuhkan dosis Eprex lebih tinggi), dialisis tidak
adekuat, kepatuhan pasien, infeksi/ inflamasi (TBC, SLE,
AIDS), keganasan, hipertiroidisme, Pure Red Cell Aplasia
(PRCA/ Eritroblastopenia), malnutrisi, obat (ACE inhibitor
dosis tinggi)
Yang harus dilakukan:
Tunda terapi Eprex tanggulangi penyakit penyerta
Bila penyebab tidak ditemukan evaluasi anemia lebih lanjut
(cek CRP: C-reactive protein)
Perhatikan cara penyimpanan Eprex (suhu 2-8C)
Eprex ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien
Hipertensi terjadi pada 20-30% pasien
Biasanya mudah dikontrol dengan anti hipertensi
Lebih sering pada
Pasien dengan riwayat hipertensi
Mulai diterapi Eprex pada Hb sangat rendah
Mendapatkan dosis Eprex terlalu tinggi
Usia muda
Kejang
Hanya dilaporkan pada penelitian tahap awal
Akibat kenaikan Hb terlalu cepat hipertensi kejang
Efek samping yang lebih ringan-jarang:
gejala menyerupai flu, kedinginan, mialgia, pusing, kemerahan
kulit
Peningkatan Hb bermakna - mengurangi kebutuhan transfusi
Meningkatkan kualitas hidup
Meningkatkan toleransi beraktifitas tidak mudah lelah
Meningkatkan fungsi seksual
Meningkatkan fungsi kognitif
Mencegah terjadinya pembesaran bilik kiri jantung yang bila
dibiarkan akan mengakibatkan komplikasi serius
stroke, serangan jantung, gagal jantung
Penyebab utama anemia pada GGK adalah defisiensi EPO, selain
juga adanya defisiensi Fe, asam folat dan vitamin B 12 serta adanya
gizi kurang
Eprex mengandung Eritropoietin yang dapat merangsang
produksi sel darah merah
Transfusi darah hanya dilakukan pada kondisi khusus saja
Peningkatan Hb dapat meningkatkan kualitas hidup dan
mencegah pembesaran bilik jantung kiri
Kunci keberhasilan terapi anemia pd GGK selain Eprex,
pemberian Fe, asam folat dan vitamin B12 serta adanya
pengelolaan gizi yang baik juga penting
Semoga bermanfaat