TRAUMA
Pembimbing : Dr. Prasilla, Sp KJ
Disusun oleh : Kelompok II
Faktor predisposisnya :
gangguan psikiatrik sebelum trauma
Trauma masa kanak ( kekerasan fisik/seksual)
mudah khawatir
Ciri kepribadian ambang,paranoid,dependent,antisosial
Karakter introvert/isolasi social
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi
Lanjutan..
Tipe kejadian yg dapat meningkatkan angka kejadian gangguan
stress pasca trauma, dikategorikan menjadi :
Respons Respons
biologik psikologik
Terpaparnya seseorang oleh peristiwa
traumatik akan menimbulkan respons takut
sehingga otak dengan sendirinya akan menilai
kondisi keberbahayaan peristiwa yang
dialami,serta mengorganisasi suatu respons
perilaku yang sesuai.
Aksis hipotalamus-
Sistem saraf
Amigdala hipofisis-kelenjar
parasipatis
adrenal(aksis HAP)
Mengaktivasi
Perangsang saraf
neurotransmiter dan Sistem saraf simpatis
simpatis
bahan neurokimiawi
Membatasi reaksi
Amigdala bereaksi Terjadi peningkatan
saraf simpatis pada
Diotak memberikan denyut jantung dan
beberapa jaringan
stimulus tekanan darah
oleh saraf simpatis
Dapat meningkatkan
Peristiwa traumatik
Waktu beberapa aliran darah dan Reaksi sistem saraf
yang mengancam
milidetik glukosa pada otot- parasimpatis
nyawa
otot skeletal
Kelenjar hipopisis
terangsang dan Adenocorticotropic
Aksis HPA
mensekresi hormone (ACTH)
penegeluaran
Menstimulasi
Terstimulasi oleh Cortico Releasing pengeluaran
neuropeptida otak Factor(CRP) hormon kortisol dari
kelenjar adrenal
Katekolamin berperan dalam menyediakan energi yang cukup dari beberapa organ
vital tubuh dalam bereaksi terhadap tekanan tersebut
Hormon kortisol berperan dalam menghentikan aktivasi sistem saraf simpatik dan
beberapa sistem tubuh yang bersifat defensif yang timbul akibat dari peristiwa
traumatik yang dialami olehindividu tersebut.
TATALAKSANA
Farmakoterapi
Psikoterapi
Terapi paparan (exposure
therapy)
PSIKOTERAPI
Thought Breathing
stopping retraining
MANAJEMEN
STRESS
Positive
Asser-
thinking
tiveness
dan self-
training
talk
FARMAKOTERAPI