Orthodontic Department University of Jember School of Dentistry ALAT FUNGSIONAL Cara perawatan orthodonsi dengan menggunakan kekuatan yang ada pada saat aktivitas pengunyahan oleh otot-otot pengunyah.
Suatu alat lepas yang diletakkan pada antara
dan sekitar gigi, yang dapat mengarahkan tekanan otot-otot muka dan kunyah ke gigi dan jaringan penyangga Karena menekan gigi dan struktrur penyangga maka :
1. Dapat mengkoreksi posisi & susunan gigi
2. Mengkoreksi hubungan oklusal Yang terkenal 1. Alat andresen (1936), disebut juga Monoblok 2. Frankel (1966): Lebih berkembang 1. P lidah 2. P bibir Di arahkan ke gigi 3. P pipi dan jar. Alveolar 3. Merubah pola pertumbuhan Oral Screen dan bite plane termasuk alat fungsional Prinsip teori 1. Adaptasi fungsional yaitu : Tekanan dalam rongga mulut akan dapat menentukan susunan gigi dan bentuk rahang (Roux)
2. Jaringan yang dapat memberikan rangsangan
fungsional adalah : a. Bibir b. Lidah c. Otot-otot wajah d. Otot2 kunyah Rangsangan fungsional Melalui alat lepas (Alat fungsional) Rangsangan fungsional berupa tekanan Diarahkan ke a. Gigi b. Jar. Periodontal c. Tulang alveolar d. TMJ Sesuai dengan arah yang diinginkan melalui Konstruksi alat fungsional yang dibuat Alat di konstruksi agar Transmisi tekanan hanya mengenai bagian- bagian tertentu Sehingga pola pertumbuhan dan posisi gigi ataupun relasi RA-RB berubah sesuai dengan yang dikehendaki Yang dapat berubah Susunan gigi dan inklinasi gigi
Hubunganh oklusal
Ukuran dan proporsi wajah
Perawatan menurut BJork dibagi 3 tipe menurut pola pertumbuhan rahang dalam bidang sagital 1. Hubungan RA/RB Subnormal RB> Prognasi RA Memakai Alat Aktivator Memakai Alat Bite Plane Memakai Groth Adaptation + Occipital Traksi (gigi tidak digeser tapi relasi RA/RB yang dirubah) 2. Prognasi RA=RB Relasi RA/RB sama Perlu pergerakan posisi gigi Memakai Occipital Traction untuk menggerakkan gigi tanpa merubah relasi RA/RB 3. Prognasi RA>RB Sulit dengan alat fungsional Terutama paska pubertas. Pertumbuhan tulang sudah lambat/berhenti Pertimbangan Umum 1. Keadaan Klinis rongga mulut - Relasi RA?RB - Kelainan skeletal/dental 2. Effek Perawatan ? - Perlu tidak alat tambahan - Usia dan sisa pertumbuhan Keuntungan Alat Fungsional 1. Gerakan intermitten pada gigi dan jaringan penyangga 2. Hanya dipakai malam hari 3. Efek Aktivator: Menimbulkan impuls ke gigi dan jaringan sekitar 4. Impuls terkontrol oleh otot-otot kunyah (Physiological control) Activator = Monoblock 1. Andresen 2. Bimler 3. Frankel
Untuk klas II Divisi 1
Hasil perawatan dengan aktivator
1. Perubahan profil muka
2. Perubahan relasi oklusal 3. Koreksi skeletal displasi 4. Perubahan arah pertumbuhan mandibula. Klas III jadi Klas I Angle 5. Intrusi gigi : koreksi over bite 6. Demensi vertikal wajah (ok Mandibula bertumbuh ke bawah) END of LECTURE
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis