Anda di halaman 1dari 38

KERANGKA ACUAN ANALISIS

DAMPAK LINGKUNGAN (KA-AMDAL)


PEMBANGUNAN JALUR BUSWAY
KORIDOR V
KAMPUNG MELAYU - ANCOL
KELOMPOK 4
Andena Yossieta M.H. (140240002)
Eldion W.P. (140240010)
M. Husain Arridha (140240014)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jakarta merupakan pusat berbagai macam aktivitas yang
memerlukan sarana dan prasarana penunjang aktivitas tersebut.
Sistem transportasi yang efektif dan efisien diadopsi oleh ibukota
Jakarta untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada sekarang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kemacetan Jakarta, antara
lain:
1. jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan lebar jalan
2. frekuensi kendaraan
3. sikap (attitude) pengendara
4. tidak terkontrolnya pembangunan fasilitas umum (mall, restoran dsb)
yang dekat dengan jalan raya.
Salah satu alternatif pemecahan masalah sistem
transportasi ibukota adalah dengan sistem
transportasi busway.
Secara umum sistem operasional busway terdiri
atas empat komponen, yaitu:
1) Infrastruktur
2) Sistem pengoperasian yang efisien
3) Sistem pengumpulan pendapatan yang
modern
4) Sistem perencanaan, manajemen dan
pengendalian yang permanen.
Tujuan dan Kegunaan Sistem busway
Tujuan pembangunan sistem busway:
Mengatasi masalah transportasi darat dan menekan pencemaran lingkungan yang
bersumber dari kegiatan transportasi.
Meningkatkan jumlah perjalanan penumpang dengan menggunakan suatu sistem
transportasi yang aman, nyaman dan handal.
Menciptakan sistem transportasi dengan jalur yang terpisah dari lalu-lintas umum
untuk kemudahan aksesibilitas.
Menciptakan sistem transportasi dengan pelayanan yang terjadwal dengan baik.
Meningkatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan penumpang bus umum.
Meningkatkan pelayanan angkutan umum yang terintegrasi.
Menciptakan sistem transportasi yang dapat meningkatkan efisiensi operator bus
Menerapkan sistem pengumpulan pendapatan melalui penjualan tiket yang
efektif.
Kegunaan pembangunan sistem busway
Bagi Pemrakarsa : Mencegah terjadinya
kemacetan lalu-lintas yang dapat
menimbulkan kerugian baik dari segi ekonomi
maupun sosial.
Bagi Masyarakat : Mendapatkan sarana
transportasi yang aman, murah, dan nyaman.
Bagi Lingkungan : Efesiensi penggunaan lahan
Pelaksana studi
Pemrakarsa
Nama Instansi : Pemerintah DKI Jakarta
Status Perusahaan : Instansi Pemerintah

Alamat Kantor : Jl.Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat


Telepon/Fax : (021) 3803302, 385546, 3845266
Penanggungjawab : Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

Pelaksana : Kepala Sub Dinas TL dan BP Dinas Pekerjaan Umum


Propinsi DKI Jakarta
Nama kegiatan : Pembangunan Busway Koridor Kampung Melayau-Ancol
Nomor Kegiatan : 8.03.01.003
Lokasi kegiatan : Sepanjang Jalan Kampung Melayau-Ancol
Tim penyusun
Nama Instansi : PT. CIPTA BUMI ABADI
Penanggungjawab : Dr. Ir. Suryono H Sutjahjo, MS
Ketua Tim : Esti Susilawati S, SE.
Tenaga Ahli :
1. Teknik Sipil : Syahidah, S.Hut.
2. Teknik Lingkungan &
Fisik/Kimia : Jojok Sudarso, S.Si.
3. Teknik Planologi : Iing Nasihin, S.Hut.
4. Sosiologi/Antropologi : Omar Abdallah A.,SP.
5. Pemetaan : Ceng Asmarahman, S.Hut.
6. Ekonomi Manajemen : Yosepi Kendekallo, S.Hut.
7. Kesehatan Masyarakat : Andina Bunga L., S.Si.
PELINGKUPAN
Deskripsi Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Status Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Akan Ditelaah
Kesesuaian Lokasi Kegiatan
Rencana Kegiatan
Rute transport busway koridor V Kp.
Melayu-Ancol
Tahapan Kegiatan
Pra kontruksi
Kontruksi
Operasi
Pasca operasi
TAHAP PRAKONTRUKSI
Kegiatan Sosialisasi Pembangunan Busway
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mengumpulkan dan
menampung keinginan masyarkat yang terkena dampak
pembangunan dan menyelaraskannya dengan studi
Amdal.
Pembebasan Lahan
Pada tahap ini akan ditelaah apakah terdapat lahan milik
masyarakat perorangan atau milik
pemerintah/perusahaan yang dapat menimbulkan
sengketa bila digunakan untuk pembangunan Busway
TAHAP KONTRUKSI
Proses Sosialisasi Tahap Konstruksi
Rekruitmen Tenaga Kerja
Penutupan sebagian badan jalan untuk pekerjaan konstruksi
Pembenahan/Pembersihan Lahan
Mobilisasi Alat dan Material Bangunan Serta Penimbunan
Material
Pembuatan Jalan/Jalur Bus
Pembuatan Halte dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan
Sarana Transfer Penumpang
Pekerjaan utilitas
Penanaman vegetasi
TAHAP OPERASI
Penataan Rute Angkutan Umum yang
Bersinggungan dengan Jalur Busway
Sosialisasi Penggunaan Busway
Rekruitmen Tenaga Kerja untuk Operator Busway
Ujicoba Pengoperasian Busway
Pengoperasian Busway
Perawatan lintasan dan seluruh bangunan
Busway
TAHAP PASCA OPERASI

Alih fungsi jalan


Deskripsi Umum Rona Lingkungan Hidup
Awal (environmental setting)
Keadaan iklim dan Hidrologi
Fluktuasi hari hujan di Jakarta berkisar antara 6
hari/bulan pada bulan Agustus hingga 24 hari/bulan
pada Januari.
Dalam setahun curah hujan di lokasi studi adalah
2143 mm dengan jumlah hari hujan 181 hari.
Adanya jumlah hari hujan yang tinggi (>16 hari)
selama periode Oktober April memungkinkan
adanya kejadian hujan setiap hari secara berturut-
turut.
Evapotranspirasi Potensial dan Neraca Air
Lahan
Besarnya evapotranspirasi potensial berkisar
antara 3,8 mm/hari atau sekitar 107 mm/bulan
bulan Februari 5,2 mm/hari atau sekitar 156
mm/bulan pada bulan September.
Bila dibandingkan dengan besarnya curah hujan
maka terdapat dua bulan dimana nilai
evapotranspirasinya lebih tinggi daripada curah
hujan, yaitu pada bulan Agustus dan September.
Potensi Aliran Permukaan dan Genangan
Asumsi bentuk penggunaan lahan sepanjang
jalan raya terdiri jalan aspal di jalur kanan dan
kiri masing-masing selebar 10 m (total 20 m) dan
median jalan selebar 3 m di tengah-tengahnya
berupa taman berumput.
Hasil pelibatan masyarakat
Persepsi Masyarakat
Hampir 98% responden telah mengetahui akitifitas-aktifitas
busway.
Informasi yang diserap oleh masyarakat sekitar lebih dipengaruhi
oleh media massa (Televisi, Radio, Koran, dll).
Kegiatan-kegiatan utama yang berpengaruh pada pembentukan
persepsi masyarakat terhadap perusahaan pada tahap pra
konstruksi adalah kegiatan pembebasan lahan. Tahap konstruksi
adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja, serta pada tahap
operasi adalah pengoperasian bus khusus. Kegiatan pengoperasian
bus khusus erat kaitannya dengan kemungkinan timbulnya
kelancaran lalulintas serta ancaman kecelakaan lalulintas.
Dampak Penting Hipotetik
Komponen fisik kimia yang diperkirakan akan
terkena dampak:
Kualitas Udara
Kebisingan
Perubahan suhu
Bentang Lahan
Genangan
Dampak Penting Hipotetik
Komponen Biologi
Vegetasi
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Kesempatan Kerja
Kesempatan Berusaha
Aksebilitas
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan masyarakat
Persepsi Masyarakat
Dampak Penting Hipotetik
Komponen Kesehatan, Lingkungan dan Masyarakat
(Keslingmas)
Gangguan Kesehatan
Estetika lingkungan
Komponen Kemanan dan Ketertiban Masyarakat
(Kamtibmas)
Gangguan Lalu Lintas
Keresahan
Kriminalitas
Sengketa Lahan
Matriks Identifikasi Dampak Potensial Hipotetik
Tahap dan Komponen Kegiatan
Pra Kons-
No Komponen Lingkungan truksi Konstruksi Operasi
1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6
A.Komponen Fisik-Kimia
1. Kualitas Udara x x x x x x x x
2. Kebisingan x x x x x x x x
3. Perubahan suhu x x x x x x x x
4. Bentang lahan x x x x
5. Genangan x x x x x x
6. Getaran x x x x x
B.Komponen Biologi
1. Vegetasi x x x x x x
C. Komponen Sosekbud Keterangan: - = tidak berdampak
1. Kesempatan kerja x x x x x x x x
X = berdampak
2. Kesempatan berusaha x x x x x x x x x
3. Aksesibilitas x x x x x x x x
x Tahap Pra-Konstruksi:
4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) x 1= Sosialisasi
5 Pendapatan Masyarakat x x x x x x x x x 2 = Pembebasan lahan
6. Persepsi Masyarakat x x x x x x x x
D.Keslingmas Tahap Konstruksi:
1. Gangguan kesehatan x x x x 1 = Sosialisasi tahap konstruksi
2. Estetika lingkungan x x x x x x x 2 = Rekrutmen tenaga kerja
3 = Penutupan sebagian badan jalan
E. Kamtibmas 4 = Pembenahan/pembersihan lahan
1. Gangguan lalulintas x x x x x x x x x x 5 = Mobilisasi alat/.material dan
2. Keresahan masyarakat x x x x x x x x x penimbunan material
x 6 = Pembuatan jalan atau jalur bus
7 = Pembuatan halte, JPO dan sarana transfer
penumpang
8 = Pekerjaan utilitas
9 = Penanaman vegetasi

Tahap Operasi:
1 = Penataan rute angkutan umum
2 = Sosialisasi penggunaan Busway
3 = Rekrutmen tenaga kerja untuk operator busway
4 = Ujicoba pengoperasian busway
5 = Pengoperasian busway
6 = Perawatan lintasan dan seluruh bangunan busway

3. Kriminalitas x x x x x x

4. Sengketa lahan x
Bagan Alir Pelingkupan
RencanaPembangunan Busway Koridor V
Evaluasi Penting Hipotetik
Untuk menghilangkan/meniadakan dampak
potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak
penting, sehingga diperoleh daftar dampak
besar dan penting hipotetik yang dipandang
perlu dan relevan untuk dikaji secara mendalam
dalam studi ANDAL.
Batas Wilayah Studi dan Batas
Waktu Kajian
Batas proyek hamparan sepanjang koridor V
antara Kampung Melayu Ancol.
Batas Wilayah Studi dan Batas
Waktu Kajian
Batas Ekologis meliputi batas ekosistem yang terdapat di
sekitar lokasi yang dapat terpengaruh, yaitu aliran dampak
perubahan kualitas udara sepanjang jalur busway.
Batas Wilayah Studi dan Batas
Waktu Kajian
Batas Sosial adalah batas yang
meliputi ruang di sekitar lokasi
rencana kegiatan yang
diprakirakan sebagai tempat
berlangsungnya berbagai
interaksi sosial dengan norma dan
nilai tertentu yang diperkirakan
akan mengalami perubahan.
Batas Wilayah Studi dan Batas
Waktu Kajian
Batas Administrasi
Secara administrasi kegiatan ini berada dalam wilayah Jakarta
Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
METODE STUDI Metode Pengumpulan
dan Analisis Data
Komponen Fisik-Kimia
Kualitas Udara dan Kebisingan
Jumlah titik pemantauan ditentukan secara purposif yaitu
sepanjang ruas jalur busway yang memiliki volume lalu lintas
padat.
Kebisingan akibat kendaraan bermotor (KB) berbanding lurus
dengan jumlah dan kecepatan KB yang melewati jalan, makin
banyak dan cepat KB yang berlalu lalang, makin bising
Pengukuran kebisingan dilakukan pada titik - titik yang
dianggap mewakili wilayah tapak proyek, lokasi perumahan
dan pusat-pusat keramaian pada siang dan malam hari.
Metode Pengumpulan dan Analisis
Data
Komponen Fisik-Kimia
Hidrologi
kondisi genangan yang terjadi seputar lokasi jalur
busway koridor 5 akibat limpasan air hujan dan
rembesan air pasang surut dari Laut Jawa khususnya
di sekitar kawasan Ancol.
Metode Pengumpulan dan Analisis
Data
Komponen Biologi
Komponen biologi yang diamati adalah vegetasi
yang ada di jalur rencana pembangunan jalur busway
dengan dua titik sampel.
Titik sampel pertama yaitu didalam tapak proyek
dan yang kedua diluar tapak proyek.
Jenis data yang diamati adalah komposisi jenis dan
kerapatan.
Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis
melalui pencatatan dilapangan dan studi literatur.
Metode Pengumpulan dan Analisis
Data
Komponen sosial ekonomi dan budaya
Metode pengumpulan data di sekitar lokasi
pembangunan busway dilakukan secara purposive
random sampling.
Data yang diambil adalah data primer melalui
wawancara langsung di lapangan.
Lokasi titik-titik sampling ditentukan berdasarkan
tempat tinggal responden untuk dapat mewakili
penduduk Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta
Utara.
Metode Pengumpulan dan Analisis
Data
Komponen kesehatan lingkungan masyarakat
Data komponen kesehatan lingkungan masyarakat
yang meliputi data sanitasi lingkungan dan
kesehatan masyarakat
Dianalisis dengan memperhitungkan prevalensi
dan insiden penyakit yang ada saat ini dan
kemungkinan berkembang di kemudian hari, yang
diperoleh melalui analisis vektor penyakit.
Metode Pengumpulan dan Analisis
Data
Komponen keamanan dan ketertiban masyarakat
Dikaji dua hal yaitu keresahan dan gangguan lalu lintas.
Tingkat keresahan diperoleh dari wawancara langsung
terhadap masyarakat yang terkena dampak pembangunan
busway di koridor V.
Gangguan lalu-lintas dilihat dari hasil pengamatan lapangan
dan kemudian dibandingkan dengan data sekunder dengan
memperhatikan level of service jalan (V/C).
Metoda sampling analisis transportasi dilakukan dengan
survey lalu lintas pada lokasi-lokasi yang diperkirakan akan
terjadi gangguan lalu-lintas.
Metode Prakiraan Dampak Penting
Metode prakiraan dampak besar dan penting dalam
studi ini meliputi prakiraan besar dampak (magnitude of
impact) dan penentuan karakteristik penting dampak
(importance of impact).
Model Matematika
Metode Analisis Kecenderungan (Trend Analysis)
Metode Analogi
Metode Penilaian oleh Para Ahli
Metode Evaluasi secara Holistik
terhadap Dampak Lingkungan
Dalam metode evaluasi dampak penting pada rencana
kegiatan pembangunan jalur busway di koridor 5 ini akan
menggunakan metode diagram alir kausatif konfiks
untuk menunjukkan interaksi antara komponen kegiatan
dengan komponen lingkungan.
Hasil evaluasi ini selanjutnya menjadi masukan bagi
instansi yang bertanggungjawab untuk memutuskan
kelayakan lingkungan hidup bagi rencana rencana usaha
dan/atau kegiatan pembangunan jalur busway di koridor
5.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai