Informasi Dasar Hiv/Aids: Pelatihan Indigenous Leader Outreach Model-Program ASA - FHI
Informasi Dasar Hiv/Aids: Pelatihan Indigenous Leader Outreach Model-Program ASA - FHI
HIV/AIDS
A cquired
I mmune
D eficiency
S yndrome
Kumpulan gejala yang disebabkan menurunnya
sistem kekebalan tubuh
APA PENYEBAB AIDS
H uman
I mmunodeficiency
V irus
PENULARAN HIV
Stadium Klinis 1
Asimtomatis
Limfadenopati Meluas Persistent
Gatal
Bersisik
Kemerahan
~ P. ovale
Pengobatan
Higiene perorangan
Anti fungal (selenium,
pyrithione Zn, obat
azole)
Anti inflamasi (salep
steroid)
Jika berat: keratolitik
(as.salisilat)
Papular pruritic eruption (PPE)
Papular pruritic eruption (PPE)
Lengan, tungkai,
pinggang,
bokong
Simetris
Papular pruritic eruption (PPE)
Pengobatan
Steroid topikal
Antihistamin
Prednison jangka
pendek
UVB, UVA
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)
1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total
Pengobatan
Itraconazol 200mg/hari selama 6-12 minggu
Terbinafin 250mg/hari selama 6-12 minggu
ULKUS pada MULUT
Mengenai saraf
sensoris
Jika mengenai saraf
trigeminal,
menyebabkan
timbulnya lesi intraoral
atau ekstraoral
SELALU UNILATERAL
VI Meeks, DDS, U Md Dental School
Virus Varicella Zoster
Menyebar melalui
kontak langsung
Biasanya
menyebabkan
komplikasi ke mata
CMV retinitis
Dapat menyebabkan
ulkus intraoral
Dapat melewati barier
transplasenta VI Meeks, DDS, U Md Dental School
Cytomegalovirus (CMV)
Nekrosis jaringan
lunak yang luas di
atas tulang; sering
tidak ditemukan
penyebabnya
Bandingkan
dengan ulkus
aftosa di sebelah
kanan
Necrotizing Stomatitis
Terapi
Deksametason eliksir
10 hari kemudian
Perhatikan akar gigi
sebagai akibat nekrosis
jaringan lunak dan tulang
Talidomid juga cukup
efektif, ttp teratogenik
Perlu suplemen nutrisi,
karena nyeri waktu
VI Meeks, DDS, U Md Dental School
makan
Cheilitis angularis
Tampak sebagai
eritema atau
fissura pada sudut
mulut
Sering mengikuti
kandidiasis
intraoral
Herpes zoster (shingle)
Multidermatomal Herpes zoster
Herpes zoster (shingle)
Stadium klinis 3 (WHO)
Stadium Klinis 3
Berat badan menurun >10% dari BB semula
Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya berlangsung
> 1 bulan
Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan) > 1 bulan
Kandidiasis Oral (thrush)
Oral Hairy Leukoplakia (OHL)
TB paru, dalam 1 tahun terakir
Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
Angiomatosis basiler
Herpes zoster yang berkomplikasi
Diare kronis
Anamnesis/PF/Penanganan cairan
Pemeriksaan feses
Penyebab ? Ya Tx Spesifik
tdk
Tx empiris [kotrimoksazole atau kuinolon]
Perbaikan ? Ya Selesaikan Tx
tdk
Periksa kembali [berikan metronidazole]
Perbaikan ? Ya Selesaikan Tx
tdk
X-ray GI atau endoskopi
Penyebab ? Ya Tx Spesifik
tdk
Perbaikan: teruskan Tx 4 minggu
Tx empiris utk microsporidium
Tidak membaik: Tx antimotilitas
Kemungkinan penyebab diare kronis
berdasarkan CD4
Jumlah CD4
1. Semua jenis patogen ini terdapat lebih sering pada pasien immunocompromised.
2. Penyebab diare kronis hanya pd kelompok ini, tetapi dapat mencetuskan penyakit yang sembuh
sendiri pada lebih banyak pasien immunocompetent.
Salmonela dan sigelosis
Kotrimoksazol 2 X 960 (2 X 480) mg
selama 7 hari
Ciprofloksasin 2 X 500 mg selama 7 hari
Campilobakter
Eritromisin 4 X 500 mg selama 5 hari
Giardiasis
Metronidazol 3 X 500 mg selama 5 hari
E. histoltika
Metronidazol 3 X 500 mg selama 7 hari
Isospora beli
Kotrimoksazol 3 X 960 (2X480 mg) selama
14 hari
Strongyloidiasis
Albendazol 400 mg/hari selama 3 hari
Cryptosporidiosis
Tidak ada pengobatan yang efektif.
Microsporidiosis
Albendazol
Demam
Diagnosis
Pemeriksaan mikroscopis dari lesi yang dikerok dgn
menggunakan KOH
Biopsi endoskopis
Tampak miselium invasif ke jaringan pada
pemeriksaan endoskopi
Kandidiasis Pseudomembran
Kandidiasis Eritematus
Kandidiasis Hiperplastik
Kandidiasis Cheilitis angularis
Oropharyngeal Candidiasis
Pseudomembranous Erythematous
candidiasis (thrush) candidiasis
Candida
Esofagitis
Manajemen dan Terapi
Langkah 1: Gunakan antifungal topikal
Terapi:
Pd umumnya tidak memerlukan terapi,
kecuali alasan kosmetis
Antiviral (acyclovir) 4 x 400 mg selama 10
hari dan topikal podophyllum resin telah
digunakan hasilnya bersifat temporer
Dapat membesar atau berkurang tanpa
pengobatan
Angiomatosis basiler (epiteloid)
Bakteri: Bartonella henselae,
Bartonella quintana,
Rochalimaea henselae
Terapi:
Eritromisin 500 mg 4 x sehari
atau
Azithromisin 500 mg 1 x sehari
selama 3-4 minggu
Periodontal Abscess
Sakit Kepala
[1]
Tidak
Tidak Terapi
simtomatis
Ya
Toksoplasmosis
Defisit neurologis dan kejang
Toksoplasmosis dapat dicegah bila pasien
minum kotrimoksazol
Herpes zoster
Herpes simplex
Molluscum contagiosum
Infeksi virus Human papilloma virus
Oral hairy leukoplakia (EBV)
kulit
Infeksi parasit Skabies
Anitretroviral,
Drug eruptions (mis: NNRTI)
Antibiotika
(mia: kotrimoksazole
)
Sarkoma Kaposi
Kanker Limfoma
Penyebab
Obat-2an
Endokrin (adrenalis, tiroid)
Nutrisi
Terpajan lama dan intensif
oleh UV
Penyakit2 lain (TB,
histoplasmosis, kriptokokus)
Kulit
Risiko meningkat
untuk terjadinya
cervical displasia +/-
anal displasia
Pengobatan
Liquid nitrogen,
Electrocautery,
CO2 laser,
Podofilin
Imiquimod
Genital Warts
Herpes simpleks
Vesikel
berkelompok
pada dasar
erimates
Lesi
ulseratif/kronik/
erosif
Herpes simpleks
Terapi
Asiklovir
5 X 200 mg
Acyclovir IV
5mg/kg/8 jam
Bila resisten asiklovir
Foscarnet
Cidofovir
Diagnosis Banding
Rash (ruam kulit)
HIV infection Other infections
An erythematous, non- Skin rashes are not a feature
pruritic, maculopapular rash of infectious mononucleosis,
is common during primary toxoplasmosis, or
HIV infection. cytomegalovirus infection.
Generally symmetrical. May
become generalized, with
lesions 5-10 mm in diameter.
Rashes involving the palms
The face or trunk is usually and soles are rare in most
affected, but extremities, viral infections.
including the palms and
soles, can also be involved.