Oleh :
1) Desiderius Yosef Rotot 161003622010458
2) Fenty Arsoni Nurfarida 141003622010238
3) Mustikawati 113212100963
4) Rizkina Intan Pandini 141003622010264
Sistem Informasi Manusia Sumber Daya Manusia
(HRIS)merupakan sebuah bentuk
interseksi/pertemuan antara bidang ilmu Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) dan teknologi
informasi.
Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM)
atau human resources information system (HRIS)
adalah program aplikasi komputer yang
mengorganisir tata kelola dan tata laksana
manajemen sumber daya manusia di perusahaan
guna mendukung proses pengambilan keputusan
atau biasa disebut dengan decision support
system dengan menyediakan berbagai informasi yang
diperlukan.
Sistem informasi sumber daya manusia
mendukung aktivitas misalnya mengidentifikasi
potensi-potensi karyawan, memelihara catatan
lengkap, atas tiap karyawan, dan menciptakan
program untuk mengembangkan talenta dan
keterampilan karyawan. Adanya fasilitas
komputer telah menyederhanakan tugas
menganalisis data dalam jumlah sangat besar, dan
menjadi bantuan yang tak ternilai dalam
manajemen sumber daya manusia, dari
pemrosesan penggajian sampai pada penyimpanan
data atau dokumen. Dengan perangkat keras,
perangkat lunak dan basis data komputer,
organisasi tidak hanya dapat menyimpan catatan
dan informasi dengan lebih baik tapi juga untuk
mengambilnya dengan sangat mudah.
Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu
disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang
teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas
MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan
menyusun sistem pemprosesan data dalam
serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi
dan terangkum dalam aplikasi perencanaan
sumber daya perusahaan/enterprise resource
planning (ERP).
Dalam suatu perusahaan, untuk mengambil suatu keputusan
Manajer harus memenuhi Karakteristik informasi yang
dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
adalah:
1) Timely (tepat waktu)
2) Informasi yang disajikan kepada pemakai harus
dilakukandengan baik atau benar dan harus up to date,
serta diterapkan pada waktuyang layak dan tepat waktu.
3) Accurate (akurat)
4) Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai harus memenuhi
tingkatakurasi atau ketepatan yang tinggi, bebas dari
pengertian yang menyesatkan,kesalahan material dan dapat
diandalkan oleh pemakainya.
5) Concise (ringkas)
6) Manajer dapat menyerap banyak informasi yang
dibutuhkan dalam situasi tertentu.
7) Relevant (relevan)
8) Manajer haruslah mendapatkan hanya informasi yang
dibutuhkan dalam situasi tertentu.
9) Complete (lengkap)
10) Manajer harus mendapatkan informasi yang lengkap dan
tidak terpotong-potong.
Tahap Awal
Sistem personalia pada awalnya menempatkan
data pegawai dalam map yang ditempatkan pada
departemen personalia. Saat departemen memperoleh
mesin Punched Card, file dipindahkan ke departemen
pengolahan data dan dikonversikan ke bentuk punched
Card. Saat komputer menggantikan mesin Punched
Card , data pegawai dikonversikan ke pita dan piringan
magnetik.
Pengaruh Peraturan Pemerintah
Rangsangan untuk menaikkan status data
personil diberikan oleh peraturan pemerintah seperti
EEO (Equal Employment Opportunity), OSHA
(Occupational Safety and Health Administration), dan
AAP (Affirmative Action Program) yang diberlakukan
selama tahun 1960-an dan 1970-an.
Perusahaan diharuskan untuk menyediakan
statistik bagi pemerintahan nasional yang
menunjukkan sampai sejauh mana praktek
personalia perusahaan sesuai dengan undang-
undang itu. Perusahaan segera mengerti bahwa
mereka tidak dapat mengejar persyaratan
pelaporan yang meningkat tanpa bantuan sistem
berbasis komputer. Manajemen puncak
perusahaan mulai mengalokasikan sumber daya
tambahan bagi pengembangan sistem personalia
berorientasi informasi (Information Oriented
Personel System).
Sistem baru dikembangkan oleh spesialis
informasi dari jasa informasi, bekerja sama dengan
pemakai di bagian dumber daya manusia.
Pengaruh dari komputer mikro
Saat komputer mikro muncul, sistem
informasi SDM mulai dipasang dalam areanya.
Beberapa digunakan secara berdiri sendiri (Stand
Alone), beberapa dibuat jaringan untuk
membentuk LAN, dan beberapa dihubungkan
dengan fasilitas komputer sentral perusahaan.
Beberapa organisasi SDM bahkan memasang
komputer mikro bahkan mainframe mereka
sendiri.
1) Meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan
dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan
menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya
manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan
tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan
tersedianya informasi yang lebih baik.
2) Agar lebih strategis dan berhubungan dengan
peresncanaan sumber daya manusia.
3) Dengan mempunyai data yang mudah diakses akan
membuat perencanaan sumber daya manusia dan
pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih
banyak pada informasi dari pada mengandalkan
persepsi dan institusi manajerial
1) Staffing/Employment
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu
perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya
manusia.
2) Performance Evaluation
Sumber daya manusia merupakan tanggung
jawab departemen sumber daya manusia dan para
manajer.
3) Compensation (kompensasi)