3
PROFIL CALON/JEMAAH HAJI
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
2012
4
PETA JEMAAH RISTI PER KAB-KOTA
TAHUN 2012M/1433H
200,000 151479
(71,41%)
150,000 87537
102346
(45,98%)
(39,40%)
100,000
100479
(47,37%)
50,000
0
2010 2011 2012
Total Jemaah Haji Total JH Risti
Perbandingan Persentasi Risiko Tinggi
di Kab./Kota dan Embarkasi tahun 2012
49%
51%
Kab./Kota Embarkasi
Persentasi Risti (Sakit, Usila , Usila Sakit) Jamaah Haji
Jawa Timur Tahun 1433 H/2012 M
22%
10% Sakit
Usila
68%
Usila Sakit
PERBANDINGAN 8 BESAR JENIS
PENYAKIT RISTI PADA JEMAAH HAJI 2010 - 2012
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Essential Senility Non-insulin- Disorders of Cardiomegal Other Obesity Hypotension
(primary) [R54] dependent lipoprotein y [I51.7] rheumatoid [E66] [I95]
hypertensio diabetes metabolism arthritis
n [I10] mellitus and other [M06]
[E11] lipidaemias
[E78]
2010 32282 31597 10927 4859 4488 4165 3223 1870
2011 40472 44489 12563 5899 6403 4588 3979 2167
2012 40819 38627 13776 9160 6686 5024 4446 2224
JUMLAH KEMATIAN JEMAAH HAJI
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2004 2012
160
140 135
120
100 85 84
80 78
80 72
59
60 47
40
20
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PROSENTASE JAMAAH HAJI WAFAT BERDASARKAN RISTI
PROV. JAWA TIMUR TAHUN 2012
24% 29%
Sakit
Usila
13% Usila Sakit
34% Tanpa Risti
JUMLAH DAN PERSENTASI KEMATIAN JH
BERDASARKAN PENYEBAB KEMATIAN
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012
3%
3% 6%
3%
Cardiac Arrest
4%
Respiratory Failure
Sepsis Shock
8%
Shock Hipovlemik
37, 51% Stroke Hemoragic
Pneomony Sepsis
Acute Pulmonary Odem
Lain-lain
22%
JUMLAH JAMAAH HAJI WANITA HAMIL YANG MASUK
EMBARKASI DAN TUNDA
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2004 2012
29
30
24
25
20
15 13 Hamil
Tunda
9
10 7
6 6 5 6 6 5 6
4 4
5 2 1
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI TAHUN 2013 M / 1434 H
17
2013- 2015
PENYELENGGARAAN
PERLIN-
PELAYANAN PEMBINAAN DUNGAN
21
2013- 2015
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Melaksanakan perekrutan tenaga kesehatan profesional secara transparan
Meningkatkan kemampuan teknis medis petugas pemeriksa kesehatan jemaah
haji di tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit dengan
menerapkan standar pelayanan bagi jemaah haji
Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu bagi jemaah haji di Puskesmas,
Rumah Sakit dan Embarkasi
Melaksanakan pembinaan kesehatan sejak dini bagi jemaah haji resiko tinggi di
Tanah Air
Memberikan vaksinasi Meningitis meningokokus bagi bagi jemaah haji dan
petugas
Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu, cepat dan terjangkau bagi jemaah
haji selama menunaikan ibadah haji
Mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan haji pada setiap
jenjang administrasi kesehatan
Mengembangkan sistem kewaspadaan dini dan respon cepat KLB, bencana, serta
musibah massal
22
Ruang Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan Kesehatan , Bimbingan dan Penyuluhan
1) Pelayanan Kesehatan
2) Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan
23
Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Tujuan :
1. Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas.
2. Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan dan
pemeliharaan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan
jemaah haji.
3. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko
jemaah haji secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah
Haji (BKJH) Indonesia.
4. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai sumber informasi medik jemaah
haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan haji.
5. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan
(istithoah) jemaah haji.
6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit
menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat
Internasional/Indonesia.
URAIAN KEMEN: 442/2009
Fungsi Pemeriksaan Assessing & Treating
Sarana Pemeriksaan Puskesmas dan
RS Tipe C
Sekuens Pemeriksaan Tahapan : I & II
Pemeriksaan Pertama Puskesmas & RS, Assessing & Treating,
Penetapan Kelaikan
Pemeriksaan Kedua Perawatan (+), Pemeliharaan (+),
Rujukan di RS, Penetapan Kelaikan bila
ada catatan khusus.
Format BKJH Menilai & Follow Up
Assesing Jemaah Haji Diperiksa 1 kl
Follow Up Distandarisasi
URAIAN KEMEN: 442/2009
Pengisian BKJH Tim Periksa Puskesmas, b/p Tim Periksa 2
Langkah-langkah:
Pertemuan Tim Pemeriksa, difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Seluruh data dikompilasikan.
Lakukan:
Pengecekan kelengkapan data.
Penilaian kelaikan kesehatan berdasarkan kesimpulan pemeriksaan.
Penentuan kelaikan kesehatan, ditulis dalam BKJH.
Buat Rekomendasi.
Rekomendasi:
Disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Pemeriksaan Kesehatan jemaah haji adalah rangkaian kegiatan yang
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
medis dan penetapan diagnosis jemaah haji.
Jemaah Haji Mandiri adalah jemaah haji yang memiliki kemampuan
mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan
alat/obat dan orang lain.
Jemaah Haji Observasi adalah jemaah haji yang memiliki
kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat
dan atau obat.
Jemaah Haji Pengawasan adalah jemaah haji yang memiliki
kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat
dan/obat dan orang lain.
37
KEGIATAN PROGRAM KESEHATA HAJI 2013 (1)
1. Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi haji, pada tanggal 17 18
Februari 2013, di hotel Heritage Surabaya.
2. Rekrutmen TKHI mulai 1 16 Februari 2013, test psikometri TKHI
April 2013, test Psikometri PPIH Mei 2013
3. Pembinaan Kesehatan JH di 6 daerah (Kab. Kediri, Kab.
Mojokerto, Kota Malang, Surabaya Kota, Sidoarjo dan Lumajang)
penyelenggara Puskeshaji.
4. Pelatihan Kompetensi petugas TKHI dilaksanakan 2 gelombang.
Gelombang I tanggal 7 - 10 Mei 2013 dan Gelombang II tanggal
14 17 Mei 2013 di Bepelkes Bapelkes Murnajati Lawang.
5. Pelatihan Petugas Pemeriksa Kesehatan Haji Mei 2013 di
Bapelkes Murnajati Lawang.
2
KEGIATAN PROGRAM KESEHATA HAJI 2013 (2)
6. Pembekalan Integrasi Petugas TKHI bergabung dengan TPIHI dan
TPHI di Asrama Haji Sukolilo tanggal 5 14 Juni 2013.
7. Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji tahap I di Daerah
mulai April 2013.
8. Pemantapan dan sosialisasi test Kebugaran Oleh Pusat Kesehatan
Haji yang dilaksanakan di Lumajang.
9. Test kebugaran dan pembinaan kebugaran telah berjalan di
beberapa Kab./kota (organized by Dinkes Kab./kota, Kemenag,
Puskesmas).
2
Informasi terbaru
Vaksin Meningitis disediakan oleh Pemerintah
akan diterima di Dinkes Provinsi Jawa Timur
Akhir Juni 2013.
Vaksin Influenza tidak disediakan oleh
Pemerintah.
Penundaan jamaah Jawa Timur jumlahnya
sekitar 20%, konsekuensi logistik haji (BKJH,
vaksin), petugas TKHI.
Tips Menjaga Kesehatan Haji/Umroh (1)
Sebelum berangkat, jamaah sangat dianjurkan untuk
melakukan aktivitas olahraga rutin.
Jaga agar tidak terlalu lelah jelang hari keberangkatan ke
Tanah Suci.
Menyesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing,
jamaah harus menyusun rencana waktu dan pelasanaan
ibadah di Tanah Suci.
Mengenal proses perjalanan ibadah haji selama di Arab
Saudi dan kondisi alam di sana sangat dianjurkan.
Melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan
kesehatan, seperti di Puskesmas atau dokter keluarga
Bila ternyata jamaah sakit jelang keberangkatan, harus
segera diobati
Untuk jamaah yang sakit menetap, misalnya menderita
sakit gula, dokter akan memberikan bekal obat dan cara-
cara mengelola sakitnya selama dalam perjalanan ibadah
haji dan konsultasikan intensif tentang kondisi kesehatan
sebelum berangkat. 41
Tips Menjaga Kesehatan Haji/Umroh (2)
Selama di tanah suci, jamaah harus memilih
ibadah sunah sesuai kemampuan.
Pakai masker standar
Kebugaran fisik dipertahankan di Tanah Suci
dengan mengkonsumsi cukup makan dan juga
cukup istirahat.
Menjaga kamar tidur agar tetap lapang dan tidak
berdesak-desakan, baik oleh orang atau barang.
Sirkulasi udara dan sinar matahari yang cukup
dapat mengurangi kuman-kuman penyakit yang
ada di kamar.
Jangan makan makanan yang tidak sehat
Mengenali letak pos pelayanan kesehatan haji
Indonesia dan juga mencatat nomor telepon
yang bisa dihubungi. 42
Tips Mencegah Keracunan Makanan (1)
1. Cuci tangan sebelum makan
2. Cuci tangan dengan sabun sebelum menangani bahan
mentah yang berasal dari hewan. Basuh kembali tangan
dengan sabun setelah selesai menanganinya.
3. Cuci bersih buah dan sayuran sebelum dimasak atau
disajikan.
4. Cuci tangan dengan sabun setelah memegang hewan
peliharaan, memberi pakan dan membersihkan kotorannya.
5. Periksa bau, kondisi fisik dan tanggal kadaluwarsa produk
makanan.
6. Masaklah semua produk daging secara sempurna, pastikan
bahwa daging terlihat matang sepenuhnya (tidak lagi merah
muda).
43
Tips Mencegah Keracunan Makanan (2)
44
Tips Cuci Tangan
45
Berhaji Sehat, Mandiri & Mabrur
46
47
48
COPY MATERI
49