Anda di halaman 1dari 38

II.

HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN

A. Sifat Air
Air mutlak diperlukan untuk setiap sistem
kehidupan, setiap reaksi fisis dan biokimia di
dalam tubuh tergantung pada kehadiran air.

Hara tanaman memerlukan air sebagai


medium untuk pertumbuhan tanaman dan
sumber Hidrogen dan oksigen.

Air sangat penting untuk kehidupan karena


mempunyai sifat dipolar ( 2 kutub ) ikatan H dan
panas laten, sifat lain sebagai pelarut, kohesi dan
adesi.
--

105

H H
+

Gambar 1. Molekul Air


Daftar 2. Tingkat Ikatan H dari air

Temp. C Bentuk Tingkat


Ikatan H
0 Es 100%
0 Air 85%
40 Air >50%
100 Uap >10%

Air dapat berbentuk padat, cairan dan gas.


Perubahan bentuk yang satu ke bentuk lain
akan terikat perubahan energi.
Perubahan Energi Air :
Proses Endotermis Proses Eksotermis
Panas Diserap Panas Dilepas
Uap air
Penguapan 580 cal/g Pengembunan

Cairan air
Pencairan 80 cal/g Pembekuan

ES

B. Sifat Tanah

Tanah terdiri atas 3 bagian :


1. Padat (mineral + organik ),
2. Cairan ( lengas tanah ) dan
3. Gas ( udara tanah ).
1. Tekstur

% berat pasir

Gb. 2. Segi Tekstur Tanah, USDA


Daftar 2. Ukuran masing-masing kelas tekstur

Kelas Tekstur Ukuran


Gravel / Kerikil > 2 mm
Pasir Kasar Sangat Kasar 12
Pasir Kasar 0.5 -1
Pasir Sedang 0.25 0.5
Pasir Halus 0.1 0.25
Pasir Sangat Halus 0.05 0.1
Debu 0.002 0.05
Lempung < 0.002
Tesktur Tanah Mendasari Tegangan Matrik.
Tanah yang dirajai oleh ukuran partikel besar
umumnya sebagai tekstur kasar atau tanah ringan,
dan yang mempunyai persentase partikel halus tinggi
disebut tekstur halus atau tanah berat.

Tekstur tanah kurang lebih tetap, dan tidak


mengalami perubahan dengan pengolahan dan
kegiatan lain.

2. Struktur Tanah

Ikatan partikel tanah membentuk struktur tanah.


Umumnya di lapangan ada dalam bentuk agregat satu atau
yang lain sebagai hasil dari stabilitas agregat.
Berbeda dengan tekstur struktur di alam sangat
dinamis. Perubahan terjadi dengan praktek
pengelolaan tanah.

Struktur tanah sangat penting mempengaruhi air,


udara dan panas di lapangan dalam proses sifat
mekanis.

Stabilitas struktur ditentukan oleh bahan pengikat


seperti bo, lempung, besi, dan oksida al.
3. Hubungan volume & berat penyusun tanah

Va
Vf Udara Ma
Vw
Vt Air Mw mt
Vs Tanah ms
(padat)
Va = Volume udara ma = berat udara

Vw = Volume air mw = berat air

Vs = Volume tanah ms = berat tanah

Vf = Volume pori
Vt = Volume total mt = berat total
Porositas : imbangan volume pori terhadap
volume tanah

Vf Va + Vw
n= =
Vt Vs + Va + Vw

Porositas Udara

Va Va
na = =
Vt Vs + Va + Vw
Kadar Lengas

mw Vw

W = =
ms Vt

(Gravimetrik) (Volumetrik)

Derajat Kejenuhan :

Vw Vw
s = =
Vf Va + Vw
4. Kapilaritas
Tegangan Permukaan Air Yang Naik Dalam Pori
Tanah Terbentuk Oleh Matrik Tanah. Ketinggian
Kenaikan Air Tergantung Pada Diameter Pori,
dan Parameter Fisis Lain Seperti Rumus :
2 Cos
h =
gr

= Tegangan Permukaan, dyne / cm


h = Ketinggian Kenaikan Air, cm
= Kerapatan Air, gr / cm3
g = Percepatan Gaya Berat, cm / dt2
r = Radius Pori, cm
= Sudut Kontak Antara Partikel Tanah Dan Air,
Derajat
Gaya Adesi Air Tanah Yang Diketahui Sebagai
Fenomena Kapilaritas, Dirumuskan :

W = ( 1 + cos )

= Tegangan Permukaan, dyne / cm


= Sudut Kontak cairan padat,
Tegangan Permukaan Air Pada T 25 C = 72 dyne / cm
5. Jenis Air Dalam Tanah

Jenuh Air Gravitasi


Drainase Cepat
Kap. Lap

Lengas Tersedia Air Kapiler


Drainasi Lambat
Titik Layu
Air Higroskopis
Tidak Tersedia Tidak Terdrainasi

Gb. 3. Lengas Tersedia Untuk Tanaman & Sifat Drainasi


Air Gravitasi :
Air yang merembes ke bawah akibat gaya gravitasi,
dapat diserap tanaman, tersedia dalam periode
singkat.

Air Kapiler :
Air yang tersimpan pada pori-pori oleh gaya kapiler,
dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman.

Air Higroskopis :
Air yang tidak dapat diserap tanaman, kecuali
tanaman daerah kering.
C. HUBUNGAN ENERGI AIR TANAH

Tegangan Air Tanah :

Air dalam tanah dipengaruhi oleh berbagai


tegangan, yaitu matrik, osmose dan gravitasi.

Tegangan matrik sebagai hasil dari


pengikatan fase padat. Tegangan osmose
sebagai Hasil dari tegangan larutan.

Tegangan Air Tanah Total =


Tegangan Matrik + Osmose + Gravitasi

Lengas dapat berada dalam tanah karena ada


suatu bentuk tegangan pengikat
Gb. 4. Pengaruh Tegangan Lengas Tanah Terhadap
Pertumbuhan Tanaman
Kalau tegangan total ditentukan oleh tegangan
matrik saja, maka makin kering

Tanah makin besar tegangan dan tanaman makin


sulit mencari air.

Jika yang utama adalah tegangan osmose,


maka pada tegangan yang setaraf

Dengan kejadian pertama kadar lengas tanah masih


tinggi, di sini tanaman menderita kekurangan air.

Peningkatan tegangan osmose yang terlalu tinggi


sangat menyulitkan akar menyerap lengas, bahkan
dapat membalikkan aliran cairan keluar dari dalam
sel-sel akar.
Daftar 3. Tegangan Air Tanah

pF Tegangan Tetapan lengas Kenampakan


m bar atm
7 9.800.000 10.000 -Kering oven pF 7
6 980.000 1.000 Kering

5 98.000 100 -Koef. Higros. (4,5) 4,5


15.000 14.8 -Titik layu (4,18) 4,18
4 9.800 10 Lembab

3 980 1
235 0,3 -Kap. Lapangan 2,53
2 98 0,1 Basah

1 9,8 0,01

0 0,98 0,001 -Kap. Lengas 0


Maks. Jenuh
7
6

5 Sic
pF
4,18 titik layu
4 SiL
3 Sa
2,53 Kap. Lap.
2
1

10 20 30 40 50

Kadar Lengas, % Volume

Gb. 5. Kurve pF & Kadar Lengas 3 Jenis Tanah


7

6 SiC
5 titik irigasi
4,18 titik layu
pF 4

3 SiL
Sa
2,53 Kap. Lap.
2

10 20 30 40 50

Kadar lengas, % volume

Gb. 6. Lengas Tersedia Kapan memberi Irigasi


Daftar 4. Kapasitas Lengas Tersedia Pada Berbagai Tekstur

Tekstur % Pada T. Layu Lengas In / Ft Tersedia mm /


Lengas K. Lap. 0.3m
Pasir Kasar 8 4 1.0 25
Geluh Pasiran 19 9 1.5 39
Kasar
Lempung 29 19 1.7 42
Pasiran
Pasir Lempung 14 4 1.8 45
Geluh 42 25 2.1 51
Geluh Lempung 30 13 2.1 51
Geluh Deduan 39 16 2.3 57
Pasir Halus 25 7 2.6 66
Geluhan
Geluh pasiran 28 9 2.6 66
sgt halus
Pasir Sangat 20 4 2.7 69
Halus
( KL TL ) X BV x Jeluk
KLT =
100

KL = Kapasitas Lapangan
TL = Titik Layu
BV = Berat Volume
Gb. 7. Modifikasi Diagram Segitiga Tekstur Oleh SALTER & WILLIAM
yang menunjukkan batas teoritis Kap. Lengas tersedia yang diperkirakan
dari tekstur.
Kapasitas lengas tersedia tinggi dijumpai pada
jenis tanah yang mempunyai Tekstur terletak di
pojok kiri bawah dari segitiga.

D. HUBUNGAN AIR TANAMAN

Jumlah air beragam untuk berbagai bagian


tanaman. Akar dan batang mengandung 90
% atau lebih, daun dan buah muda juga
kaya air, apabila menua kandungan lengas
makin turun, kayu dari sebagian besar
pepohonan 50 60 %.

Batang gandum mengandung 60 70 %,


saat panen turun 5 10 %. Biji-bijian saat
panen mengandung 10- 15 % air.
HUBUNGAN AIR TANAMAN dapat dibagi 3 fase :

1. Serapan Air
2. Pengangkutan Air
3. Kehilangan Air ( Transpirasi )

Daftar 5. Tegangan air dalam tanah, tanaman dan atmosfer

Komponen Tegangan Air, Bar

Tanah - 0.1 s/d - 20

Daun - 5.0 s/d 50


Atmosfer - 100 s/d - 2000
Dari daftar tsb, jelas bahwa dengan adanya
perbedaan tegangan antara tanah, tanaman dan
atmosfer dapat menimbulkan gaya penggerak air dari
tanah ke tanaman terus atmosfer.

Penyerapan air oleh tanaman tergantung pada


sistem perakaran. Karena perakaran sangat
beragam dalam jeluk. Panjang dan agihan
mendatar, ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan sifat genetis.

Akar tanaman cerealia menjangkau lebih


luas daripada tanaman lain. Karena
mencapai 200 400 cm / cm2 luas tanah
daripada tanaman lain 15 200 cm / cm2.
Jeluk mintakat perakaran beragam menurut jenisnya,
misalnya :

Padi ( 60 90 )cm, Tembakau ( 30 60 )cm,


Jagung ( 130 190 )cm, Tebu ( 130 - 160 )cm,
Kacang Tanah 130 cm.

Faktor Lingkungan yang mempengaruhi jeluk


perakaran :

Tekstur Tanah, Jeluk Air Tanah, Struktur Tanah


dan Lengas Tersedia dll.

Faktor yang mempengaruhi penyerapan air meliputi

faktor Fisis dan Biologis. Tanah dan atmosfer adalah


faktor fisis yang menentukan laju aliran air masuk
tanaman.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, laju penyerapan
air dikendalikan oleh laju transpirasi, tetapi juga
diatur oleh ukuran dan agihan akar serta beberapa
faktor tanah seperti :

Temperatur tanah, Tegangan air tanah, Kandungan


air tanah, dll.

Diantara faktor-faktor tanaman, ketahanan


mengalirkan air dan uap pada berbagai bagian
tanaman mengawali mekanisme yang lain untuk
mengendalikan kehilangan air.

Misalnya temperatur tanah pada kebanyakan


tanaman, mempunyai fungsi linier pada
temperatur 10 40C, di bawah 10C
pengurangan secara tajam, demikian pula di atas
40C penyerapan kembali turun.
E. GERAKAN AIR KE DALAM TANAH
Gerakan air memasuki permukaan tanah terus ke
dalam tanah disebut INFILTRASI

Ini dibedakan dengan PERKOLASI yaitu gerakan


air di dalam tanah.

Dua kejadian ini sangat erat hubungannya,


infiltrasi berkaitan dengan curah hujan,
dan perkolasi dipakai untuk sistim sawah.

Kecepatan infiltrasi akan berubah sesuai dengan


intensitas hujan, tetapi akan mencapai batas sesuai
dengan kecepatan maks penyerapan setiap tanah
bersangkutan, kecepatan yang berubah ini disebut
laju infiltrasi. Laju infiltrasi maks.yang terjadi pada
keadaan tertentu disebut kapasitas infiltrasi.
Kapasitas infiltrasi berbeda tergantung keadaan
tanah, pada tanah yang sama kap. In. berbeda
tergantung : keadaan permukaan tanah,
struktur tanah, vegetasi, suhu, kelengasan
tanah, udara tanah, dll.

Waktu, jam

Gb.8. Kurve Infiltrasi Pada Tekstur Geluh Debuan Didua Lokasi


Infiltrasi Kumulatif Dirumuskan :

y = at c + b

Y = infiltrasi kumulatif, waktu t, cm


t = periode waktu
a, b, c = konstante, dicari di lapangan

Laju infiltrasi dapat ditentukan dengan percobaan lab.


memakai hujan tiruan, pengukuran lapangan
dengan plot air limpasan pada DAS kecil,
atau dengan silinder infiltrasi.
Intensitas
I

CH

waktu

Gambar 9
Kurve kap. Infiltrasi & intensitas curah hujan.
CH > kap. Infiltrasi run off
5

Kap. infil 4
cm/ jam
3

10 20 30 40
Kadar lengas awal, %

Gambar 10.
Pengaruh kadar lengas awal pada laju
infiltrasi selama 10 menit hujan
Keragaman infiltrasi :
Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi
dapat diuraikan sbb :

a. Tebal genangan di atas permukaan,


makin tebal, makin besar tekanannya.

b. Kelengasan tanah, kapasitas besar


pada tanah yg semakin kering.

c. Pemampatan oleh air hujan,


gaya pukulan air hujan akan mengurangi
kap. Infiltrasi
d.Penyumbatan oleh bahan-bahan
halus

e.Pemampatan oleh orang dan hewan.

f. Struktur tanah.

g. Vegetasi dapat mempercepat


infiltrasi, karena melindungi tanah
dari pemampatan air hujan
maupun tambahan humus.
g. Udara dalam tanah, infiltrasi akan
diperlambat oleh udara yang
tertekan,
karena air yang masuk membentuk
bidang datar yg menghalangi udara
ke luar.

h. Lain-lain, kepekaan air dalam tanah


akibat suhu tanah, efek pembekuan
di daerah dingin dan pengurangan
lengas oleh transpirasi tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai