Anda di halaman 1dari 40

Gagal napas pada anak

Fanytha Libra Karmila

Pembimbing:
dr. Sherly Yuniarchan, Sp. A
Identitas pasien
Nama:An. D
Umur:2 bulan
Jenis kelamin:Perempuan
Alamat:Jl. A. Aji Tenggarong
Tanggal masuk:18 Februari 2017
Identitas orang tua
Identitas Ayah Pasien:
Nama : Tn. R (alm)
Umur :-
Pekerjaan : -
Pendidikan terakhir : -
Alamat :-

Nama : Ny. U
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : MTS
Alamat : Jl. A. Aji Tenggarong
Anamnesis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan 27 Februari 2017

Keluhan Utama
Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke IGD RS AWS oleh orang tuanya karena
sesak napas sejak 5 jam SMRS, sesak muncul timbul
setelah bayi minum ASI, memburuk saat menangis,
tidak membaik dengan perubahan posisi, sesak
membuat pasien sering berhenti saat menyusu dan
wajah anak terlihat teengah-engah, ada riwayat
kebiruan pada bibir dan kuku jika anak menangis lama.
Tidak ada keluhan terkait demam, batuk, pilek, muntah
ataupun diare.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga lainnya yang memiliki
keluhan serupa.
Ayah pasien meninggal dunia karena sakit TB
Penyakit jantung (-)
Saat hamil ibu tidak pernah mengalami sakit
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Berat badan lahir : 3100 gram
Panjang badan lahir : 48 cm
Berat badan sekarang : 4,5 kg
Tinggi badan sekarang : 55cm
Gigi keluar :-
Tersenyum :-
Miring :-
Tengkurap :-
Duduk :-
Merangkak :-
Berdiri :-
Berjalan :-
Berbicara 2 suku kata: -
Masuk TK :-
Masuk SD :-
Makan dan minum anak Pemeliharaan Prenatal
ASI : diberikan sejak lahir sampai dengan Periksa di :bidan
sekarang Penyakit Kehamilan: sehat
Susu sapi/ buatan : - Obat-obatan yang sering diminum: vitamin
Jenis susu :-
Takaran :- Riwayat Kelahiran
Bubur susu :- Lahir di : RS
Tim saring :- Persalinan ditolong oleh : bidan
Buah :- Berapa bulan dalam kandungan : 9 bulan
Lauk dan makan padat: - Jenis partus : spontan

Pemeliharaan postnatal
Periksa di: RS
Keadaan anak: sehat
Keluarga berencana : tidak
Imunisasi

Imunisasi Usia saat imunisasi

I II III IV Booster I Booster II

BCG //////////// //////////// //////////// //////////// ////////////

Polio

Campak //////////// //////////// //////////// ////////////

DPT ////////////

Hepatitis B (+) ////////////


Riwayat Saudara-Saudaranya
Hamil ke Kondisi Jenis Usia Sehat/ Umur Sebab
saat lahir persalinan (tahun) Tidak meninggal meninggal

1 Aterm Spontan 2 Tahun Sehat - -

2 Aterm Spontan 2 bulan Tidak Sehat - -


Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan fisik dilakukan 27 Februari 2017
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 27 Februari 2017

Keadaan umum : Sakit berat


Kesadaran : Somnolen, GCS E2VxM3

Tanda-tanda vital
Frekuensi Nadi : 143 x/menit, regular, lemah
Frekuensi Nafas : 38 x/menit, regular
Suhu : 36,5oC, aksiler
Tekanan darah : 84/34 mmHg

Status gizi
Berat badan : 4,5 kg
Panjang badan : 55 cm
BB/U : (-2) - (2) Normal
TB / U : (-2) (2) Tinggi normal
BB/TB : (-2) - (2) Normal
Status generalisata
Kepala
Rambut : Rambut hitam
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+), Pupil isokor (2mm/2mm), mata
cowong (-/-)
Hidung : napas cuping hidung (+/+), sekret (-/-)
Telinga : bentuk normal, secret (-/-)
Mulut : mukosa bibir kering, terpasang ETT
Leher
Pembesaran Kelenjar : pembesaran KGB (-)
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dan gerak dinding dada simetris dextra et sinistra, retraksi (+), Ictus
cordis tak tampak
Auskultasi : Rhonki (+/+), S1S2 tunggal reguler, murmur (+), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : simetris, tampak cembung
Palpasi : organomegali (-), massa, turgor kulit baik
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) N, metalic sound (-)

Ekstremitas : Akral dingin (+), oedem (-), capillary refill test < 2 detik, sianosis (+),
pembesaran KGB aksiler (-/-), pembesaran KGB inguinal (-/-).
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Analisis Gas Darah
Pemeriksa 23/2/20 27/2/20 Nilai normal
Pemeriksaan 23/2/2017 26/2/2017
an 17 17
Leukosit 6.610 33.400 6000-17.000 /uL pH 7.27 7,23
Hb 15,3 13,6 11,5 - 14,5 g/dl
pCO2 44 59
Hct 48,2 43 31-41%
PLT 231.00 189.000 150.000- 450.000/l PO2 35 24
0
BE -7,1 -4,9
GDS 82 - 74 127 mg/dl
Na 131 130 135-155 tCO2 21,1 25,6

HCO3 19,8 23,8


K 3,6 4,3 3,6-5,5
Cl 98 92 98-108
Diagnosis Kerja IGD

Bronkopneumonia
Suspek PJB Sianotik
Follow up

Tanggal Subjektif & Objektif Assesment & Planning


18-2- S:sesak(+),batuk(+),demam A: Bronkopneumonia
2017 (-) Susp PJB Sianotik
O:KU:,komposmentis, N : PD:
138 , SpO2: 80-90% - Echocardiografi
KL: an(-/-), ikt (-/-) PT:
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/ - Inf D10 1/5 NS 450cc/24jam
+), wh (-/-), S1S2 tunggal - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
reguler, murmur(+) - Gentamisin 22,5mg/24jam
Ab: soefl, BU(+) - Dexametasone 0,8mg/8jam
Eks akral hangat (+/+), - Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
sianosis (+) - ASI 8x15 (20cc)
- Pct 0,5mg/8jam (k/p)
19-2-2017 S:sesak(+),batuk(+),demam A: Bronkopneumonia
(-) Susp PJB Sianotik
O:KU:,komposmentis, N : 138 , PT:
SpO2: 80-90% - Inf D10 1/5 NS 450cc/24jam
KL: an(-/-), ikt (-/-) - Inj Cefotaxime 150mg/12jam
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh - Gentamisin 22,5mg/24jam
(-/-), S1S2 tunggal reguler, - Dexametasone 0,8mg/8jam
murmur(+) - Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
Ab: soefl, BU(+) - ASI 8x15 (20cc)
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) - Pct 0,5mg/8jam (k/p)

20-2-2017 S:sesak(<),batuk(),demam A: Pneumonia


(-) PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
O:KU:,komposmentis, N : 138, SpO2: 80- Echocardiografi : ASD +, VSD +, PDA?
90% P:
KL: an(-/-), ikt (-/-) - Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
S1S2 tunggal reguler, murmur(+) - Gentamisin 22,5mg/24jam
Ab: soefl, BU(+) - Dexametasone 0,8mg/8jam
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) - Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- ASI 8x15-20cc
- Pct 0,5mg/8jam (k/p)
21-2-2017 S:sesak(<),batuk(-),demam A: Pneumonia
(-) PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
O:KU:,komposmentis, N : 99 , SpO2: P:
86% - O2 NRM 6-8 lpm
KL: an(-/-), ikt (-/-) - Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
Th:retraksi(-),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
S1S2 tunggal reguler, murmur(+) - Gentamisin 22,5mg/24jam
Ab: soefl, BU(+) - Dexametasone 0,8mg/8jam
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) - Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- ASI 8x15-20cc
- Pct 0,5mg/8jam (k/p)

22-2-2017 S:sesak(+),biru(-)batuk(-),demam(-) A: Pneumonia


O:KU:,komposmentis, PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
N : 119 , SpO2: 82% PD: DL, BGA, SE
KL: an(-/-), ikt (-/-) - O2 NRM 6-8 lpm
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), - Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
S1S2 tunggal reguler, murmur(+) - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
Ab: soefl, BU(+) - Gentamisin 22,5mg/24jam
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) - Dexametasone 0,8mg/8jam
- Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- ASI 8x20cc
- Pct 0,5mg/8jam (k/p)
23-2-2017 S:sesak(<),batuk(),demam A: Pneumonia
(-) PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
O:KU:,komposmentis, N : 119 , SpO2: 82% BGA:
KL: an(-/-), ikt (-/-) pH 7,27
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), S1S2 pCO2 44
tunggal reguler, murmur(+) pO2 35
Ab: soefl, BU(+) BE -7,1
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) tCO2 21,1
HCO3 19,8
P:
- O2 NRM 6-8 lpm
- Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
- Inj Cefotaxime 150mg/8jam
- Gentamisin 22,5mg/24jam
- Dexametasone 0,8mg/8jam
- Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- ASI 8x25-30cc
- Pct 0,5mg/8jam (k/p)
25-2-2017 S:sesak(<),batuk(-),demam A: Pneumonia
(-) PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
O:KU:,komposmentis, N : 128 ,RR:42x/m SpO2: P:
82% - O2 NRM 6-8 lpm
KL: an(-/-), ikt (-/-) - Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), S1S2 - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
tunggal reguler, murmur(+) - Gentamisin 22,5mg/24jam
Ab: soefl, BU(+) - Dexametasone 0,8mg/8jam
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) - Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- ASI 8x25-30cc
- Pct 0,5mg/8jam (k/p)
26-2-2017 S:sesak(+),batuk(+),demam A: Pneumonia
(-) PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
O:KU:,Somnolen, N : 153 ,RR:42x/m SpO2: 72- PD:
75%% - Cek BGA, SE, DL
KL: an(-/-), ikt (-/-) PT:
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), S1S2 - Morfin 0,1mg/kgbb (extra)
tunggal reguler, murmur(+) BGA:
Ab: soefl, BU(+) pH 7,23
Eks akral hangat (+/+), sianosis (+) pCO2 59
pO2 24
BE -4,9
tCO2 25,6
HCO3 23,8
27-2-2017 S:sesak(+),batuk(+),demam A: Gagal napas
(-), dahak (>>), napas spontan inadekuat Elektrolit Imbalance
O:KU:,Somnolen, TD:80/50 N : 153 ,RR:26x/m Pneumonia
SpO2: 70-75%% PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
KL: an(-/-), ikt (-/-), sianosis P:
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), S1S2 - On ventilator P SIMV (rate 40, PIP 15, Peep 4, FiO2 100%)
tunggal reguler, murmur(+) - Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
Ab: soefl, BU(+) - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
Eks akral dingin (+/+), sianosis (+) - Gentamisin 22,5mg/24jam
- Dexametasone 0,8mg/8jam
- Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- Suction berkala
- Koreksi Nabic 8,4% 7,35cc drip dlm NaCl 0,9% 50cc/2jam
dilanjutkan drip NaCl 3% 100cc/24jam
28-2- S:dahak(>>),napas A:
2017 spontan inadekuat, PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
pucat(-) Pneumonia
O:KU:,Somnolen, Gagal napas
TD: 70/40 N : 137 Decomp cordis
,RR:26x/m SpO2: Asidosis metabolik+respiratorik
70-75%% Elektrolit Imbalance
KL: an(-/-), ikt (-/-), P:
sianosis - On ventilator P SIMV (rate 40, PIP 15, Peep 4, FiO2 100%)
Th:retraksi(+),vesikul - Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
er,rh(+/+), wh (-/- - Inj Cefotaxime 150mg/8jam
), S1S2 tunggal - Gentamisin 22,5mg/24jam
reguler, - Dexametasone 0,8mg/8jam
murmur(+) - Lasix 5mg/12jam
Ab: soefl, BU(+) - Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
Eks akral dingin - Suction berkala
(+/+), sianosis (+) - ASI 8x5-10cc
29-2-2017 S:dahak(>>),napas spontan inadekuat, pucat(-) A:
O:KU:,Somnolen, TD: 70/38 N : 137 ,RR:26x/m SpO2: 70- PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
75%% Pneumonia
KL: an(-/-), ikt (-/-), sianosis Gagal napas
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), S1S2 tunggal reguler, Decomp cordis
murmur(+) Asidosis metabolik+respiratorik
Ab: soefl, BU(+) Elektrolit Imbalance
Eks akral dingin (+/+), sianosis (+) P:
- On ventilator P SIMV (rate 40, PIP 15, Peep 4, FiO2 100%)
- Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
- Inj Cefotaxime 150mg/8jam
- Gentamisin 22,5mg/24jam
- Dexametasone 0,8mg/8jam
- Lasix 5mg/12jam
- Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- Suction berkala
- ASI 8x5-10cc

1-3-2017 S:dahak(>>),napas spontan inadekuat, pucat(-) A:


O:KU:,Somnolen, TD: 73/40 N : 137 , SpO2: 80% PJB Sianotik (VSD+ASD+PDA?)
KL: an(-/-), ikt (-/-), sianosis Pneumonia
Th:retraksi(+),vesikuler,rh(+/+), wh (-/-), S1S2 tunggal reguler, Gagal napas
murmur(+) Decomp cordis
Ab: soefl, BU(+) Asidosis metabolik+respiratorik
Eks akral dingin (+/+), sianosis (+) Elektrolit Imbalance
P:
- On ventilator P SIMV (rate 40, PIP 15, Peep 4, FiO2 100%)
- Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
- Inj Cefotaxime 150mg/8jam
- Gentamisin 22,5mg/24jam
- Dexametasone 0,8mg/8jam
- Lasix 5mg/12jam
- Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- Suction berkala
- ASI 8x5-10cc
Tinjauan Pustaka
Definisi
Ketidakmampuan sistem respirasi dalam memenuhi
kebutuhan pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah,
sehingga terjadi gangguan dalam asupan O2 dan ekskresi CO2,
akibat dari kegagalan paru atau pompa nafas, penyakit paru
yang melibatkan jalan nafas, alveolus, sirkulasi paru atau
kombinasi ketiganya, juga dapat disebabkan oleh gangguan
fungsi otot pernafasan, gangguan neuromuskular dan
gangguan sistem saraf pusat
Ditandai dengan abnormalitas nilai PO2 dan
PCO2. Secara klasik, umumnya seseorang
dianggap menderita gagal nafas bila PaCO2
lebih dari 50 mmHg dan PaO2 kurang dari 50
mmHg saat bernafas dalam udara ruang
Etiologi
1) Gangguan pada dinding dada, abdomen dan
diafragma
2) Gangguan pada pleura
3) Gangguan neuromuscular
4) Gangguan parenkim paru
5) Gangguan pada jalan nafas
Patofisiologi
Infeksi
Sekresi trakeobronkial bertambah
Proses peradangan dan sumbatan jalan nafas
Aliran darah pulmonal bertambah
Metabolic Rate bertambah
Gangguan difusi dan retensi CO2 menimbulkan hipoksemia dan
hiperkapnea, kedua hal ini disertai kerja pernafasan yang bertambah
sehingga menimbulkan kelelahan dan timbulnya asidosis. Hipoksia
dan hipercapnea akan menyebabkan ventilasi alveolus terganggu
sehingga terjadi depresi pernafasan, bila berlanjut akan
menyebabkan kegagalan pernafasan dan akirnya kematian.
Hipoksemia akan menyebabkan vasokontriksi
pembuluh darah pulmonal yang menyebabkan
tahanan alveolus bertambah, akibatnya
jantung akan bekerja lebih berat, beban
jantung bertambah dan akirnya menyebabkan
gagal jantung
2) Penyakit primer kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular memengaruhi pertukaran
udara paru terutama melalui efeknya pada aliran darah
kapiler paru. Menurunnya aliran darah paru, misalnya
pada tetralogy of fallot, stenosis pulmonal dan curah
jantung yang rendah dapat menimbulkan hipoksemia
dan hiperkapnia. PDA (Patent Ductus Arteriosus) besar
dan payah jantung kiri pada bayi dapat menyebabkan
edema paru, yang umumnya dapat diatasi dengan
oksigen, digitalis dan diuretika; bila disertai infeksi paru
maka dapat pula menimbulkan gangguan pertukaran
darah paru.
3) Penyakit primer sistem saraf
Kelainan sistem saraf yang dapat
menyebabkan kegagalan pernafasan akut
dapat dibagi dalam 3 kategori:
a) Hilangnya kontrol ventilasi secara sentral
b) Penyakit saraf primer
c) Kejang lama
4) Penyakit primer otot
miastenia-gravis
Tetanus dengan kejang otot yang hebat
Gejala dan tanda
Anamnesis
1) Sesak terjadi secara akut atau sudah lama?
2) Apakah pernah mengalami sesak serupa?
3) Apakah anak dalam pengobatan tertentu?
4) Apakah disertai demam?
5) Apakah terdapat riwayat tersedak atau
trauma?
Penyebab obstruksi jalan nafas atas

Penyakit Usia Gejala spesifik


Tonsilitis berat Prasekolah-sekolah Sesak timbul lambat
Abses peritonsilar >8 tahun Sesak akut disertai demam
Abses retrofaring Bayi hingga remaja tinggi
Epiglotitis 1-7 tahun Sesak pasca ISPA atau
Croup <3 tahun trauma
Benda asing 1-4 tahun Stridor akut, demam tinggi,
Trakeitis bakterialis <4 tahun afonia
Difteri Bayi-6 tahun Stridor timbul lambat,
demam ringan, suara parau
Sesak setelah tersedak
Sesak dan demam timbul
lambat
Stridor akut, demam tidak
tinggi
Pemeriksaan Fisik

1) Kelainan nafas dan volume tidal. 2) Retraksi


3) Stridor
- Kelainan susunan saraf pusat dan asidosis
4) Wheezing
metabolik sering mengakibatkan 5) Grunting
hiperventilasi dengan frekuensi nafas yang 6) Air retry
tinggi dan volume tidal yang besar 7) Ronchi
- Penurunan compliance (contohnya pada 8) Nafas cuping hidung
pneumonia dan edema paru) 9) Aktivitas otot bantu nafas
mengakibatkan pernafasan cepat dan 10) Gejala lain yang menyertai
dangkal
Gejala lain yang sering dijumpai pada anak
- Peningkatan resistensi jalan nafas (contohnya dengan gagal nafas
pada asma bronchial) mengakibatkan adalah:
pernafasan yang lambat dan dalam. Takikardia
Dehidrasi
Gangguan kesadaran: iritabel, somnolen, dan
obtundasi
Sianosis
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
hipoksemia (PaO2<50-60 mmHg, SaO2<90%;
PaO2<60 mmHg dengan FiO2 40% atau rasio
PaO2/FiO2<300) dan hiperkapnia (PaCO2>50
mmHg dengan asidosis pH <7,25; PaCO2>40
mmHg dengan distress pernapasan berat atau
PaCO2>55 mmHg).
Penatalaksanaan
a) Perbaiki jalan napas (Air Way)
b) Terapi oksigen
Alat Oksigen Arus Rendah Kateter Nasal 1-6 L/menit
Konsentrasi : 24-44%
Kanula Nasal 1-6 L/menit
Konsentrasi : 24-44%
Simple Mask 6-8 L/menit
Konsentrasi : 40-60%
Mask + Rebreathing 6-8 L/menit
Konsetrasi : 60-80%
Alat Oksigen Arus Tinggi AMBU BAG 10 L/menit
Konsentrasi : 100%
Bag Mask + Jackson Rees 10 L/menit
Konsentrasi : 100%
c) Ventilasi Bantu (jackson rees)
d) Ventilasi Kendali (intubasi)
e) Terapi Farmakologi
- Bronkodilator
- Agonis B adrenergik / simpatomimetik
- Antikolinergik
- Kortikosteroid
f) Pengobatan Spesifik (sesuai penyakit utama)
Tindakan terapi untuk memulihkan kondisi
pasien gagal napas:
Penghisapan paru untuk mengeluarkan sekret
agar tidak menghambat saluran napas.
Postural drainage, juga untuk mengeluarkan
sekret.
Latihan napas, jika kondisi pasien sudah
membaik
Pembahasan
TEORI KASUS

ANAMNESIS
1) Sesak terjadi secara akut atau sudah lama? -sesak sesaat setelah minum ASI
2) Apakah pernah mengalami sesak serupa?
-riwayat biru terutama saat menangis
3) Apakah anak dalam pengobatan tertentu?
4) Apakah disertai demam? -anak sering terlihat sesak terutama saat
5) Apakah terdapat riwayat tersedak atau trauma? setelah minum ASI
Penyebab beragam:
1) Kelainan primer paru (pneumonia dan status
asmatikus)
2) Penyakit primer kardiovaskular
3) Penyakit primer sistem saraf
4) Penyakit primer otot
PEMERIKSAAN FISIK
- Kelainan susunan saraf pusat dan asidosis metabolic-> N: 143 x/menit, regular, lemah
frekuensi nafas yang tinggi dan volume tidal yang besar RR: 38 x/menit, regular
- Penurunan compliance-> pernafasan cepat dan dangkal Suhu: 36,5oC, aksiler
- Peningkatan resistensi jalan nafas-> pernafasan yang lambat TD: 84/34 mmHg
dan dalam -napas cuping hidung
- Retraksi -retraksi
- Stidor -ronchi
- Wheezing -murmur
- Grunting -sianosis
- Air retry -akral dingin
- ronchi -somnolen
- Napas cuping hidung
- Otot bantu napas
- Serta:
- Takikardia
- Dehidrasi
-Gangguan kesadaran: iritabel, somnolen, dan obtundasi
- Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pulse oksimetri dan analisa gas darah (BGA). Pulse oksimetri : 72-75%
hipoksemia (PaO2<50-60 mmHg, SaO2<90%; PaO2<60 BGA:
mmHg dengan FiO2 40% atau rasio PaO2/FiO2<300) dan pH 7,23
hiperkapnia (PaCO2>50 mmHg dengan asidosis pH <7,25; pCO2 59
PaCO2>40 mmHg dengan distress pernapasan berat atau pO2 24
PaCO2>55 mmHg). BE -4,9
tCO2 25,6
HCO3 23,8
PENATALAKSANAAN
menangani sebab gagal nafas dan bersamaan dengan itu P :
memastikan ada ventilasi yang memadai dan jalan nafas yang - On ventilator P SIMV (rate 40, PIP 15, Peep 4, FiO2
bebas. 100%)
- Inf D10 1/5 NS 400cc/24jam
- Perbaiki jalan napas (Air Way)
- Inj Cefotaxime 150mg/8jam
- Terapi oksigen
- Gentamisin 22,5mg/24jam
- Ventilasi bantu
- Dexametasone 0,8mg/8jam
- Ventilasi kendali
- Lasix 5mg/12jam
- Farmakologis
- Nebu ventolin 0,5cc + PZ 1,5cc/8jam
- Terapi spesifik
- Suction berkala
Tindakan terapi untuk memulihkan kondisi pasien gagal napas: - ASI 8x5-10cc
- Penghisapan paru untuk mengeluarkan sekret agar tidak
menghambat saluran napas.
- Postural drainage, juga untuk mengeluarkan sekret.
- Latihan napas, jika kondisi pasien sudah membaik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai