Anda di halaman 1dari 38

FUNGSI GINJAL NORMAL

LILIK SUKESI
OUTLINE

ANATOMI GINJAL NORMAL

FISIOLOGI GINJAL
ANATOMI GINJAL NORMAL
ANATOMI GINJAL NORMAL

Organ ginjal berbentuk seperti kacang (bean)


Terletak retroperitoneal
Ginjal kiri lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan
Berat setiap ginjal 150 gram dengan panjang 10-12 cm
Ginjal menerima 20 25% dari CO melalui arteri renalis yang
berasal dari Aorta abdominalis
Ginjal tdd 400 ribu - 1,2 juta unit fungsi yang disebut nefron
Topografi ginjal

Anterior :
- ginjal kanan liver, duodenum, colon
- ginjal kiri lambung, pankreas, limpa,
yeyunum & colon descendens
Posterior : diafragma, m. quadrus lumborum, psoas, rusuk 12 &
3 syaraf (subcostal, iliohypogastric, ilioinguinal)
Medial : hilum ( tempat arteri & vena renalis, syaraf,
saluran limfe serta pelvis ginjal)
Superior : kelenjar adrenal
Morfologi ginjal

Di bagi :
1. Lapisan luar korteks
2. Lapisan dalam medula

Di ginjal :
- ureter akan berlanjut sebagai pelvis ginjal
- pelvis ginjal dibagi menjadi 2 atau 3 divisi calyces
- calyces terbagi lagi menjadi minor calyces
- medula ginjal terdiri dari 8-18 jaringan berbentuk
kerucut yang bergaris puncaknya bergabung dengan
minor calyx mbentuk pyramid
NEFRON :

Adalah unit fungsional ginjal yang terkecil dan terdiri :


- Korpus (Bowmans capsule & glomerulus)
- Tubulus (proximal, loop of henle, distal, collecting duct)

Dua tipe nefron , tergantung dari panjangnya loop of Henle :


- Cortical nephrons (85%) bagian luar cortex, dengan
loop of Henle yang pendek
- Juxtamedullary nephrons (15%) 1/3 bagian dalam
dari cortex dengan loops of Henle yang memanjang
sampai ke medulla
Bowmans capsule
selalu di cortex
Proximal Convoluted Tubule
selalu di cortex
Loop of Henle
di medulla
pars descenden
pars ascenden
Distal Convoluted Tubule
selau di cortex
Collecting Tubules / duct
di medulla
Nefron :
Kapsula Bowman
Afferen
Efferen
Glomerulus
Membran semi
permeabel
Kapiler peritubuler
Arteri dan vena (suplai darah ) ginjal :
Arteri dan vena (suplai darah ) ginjal :
SIRKULASI DARAH DI GINJAL :

A. renalis V. renalis

A. interlobar V. interlobar

A. arcuata V. arcuata

A. interlobular V. interlobular

Arteriole Afferent

Kapiler Glomerulus

Arteriole Efferent
arteriole venule

Kapiler Peritubular
Vasa recta
Ada 2 kelompok jaringan kapiler yang berhubungan
dengan nefron :
1. Glomerulus memproduksi filtrat dalam
lumen nefron
2. Kapiler Peritubuler berfungsi re-absorpsi
dan sekresi dari filtrat
FISIOLOGI GINJAL
FISIOLOGI GINJAL

Secara normal perfusi ginjal dan filtrasi glomerulus selalu


konstan dalam rentang MAP yang cukup lebar Autoregulasi
Komponen Autoregulasi :
- autonomous vasoreactive (myogenik) vasokontriksi
arteriole afferent
- tubuloglomerular feedback makula densa di loop of Henle
pars ascending sebagai sensor konsentrasi solut (NaCl) dan
aliran cairan di tubulus vasokonstriksi arteriole afferent
- pelepasan renin dari juxtaglomerular apparatus
angiotensin II vasokonstriksi arteriole efferent
AUTOREGULASI GINJAL
AUTOREGULASI GINJAL
FUNGSI GINJAL NORMAL

1. Filtrasi glomerulus
2. Reabsorpsi dan sekresi
3. Ekskresi tubulus
4. Glukoneogenesis
5. Endokrin
Filtrasi Glomerulus
Filtrasi glomerulus
tergantung dari berat, bentuk
dan muatan dari molekul
Kontrol kecepatan filtrasi
tergantung dari diameter
arteriole afferen and efferen
yang dipengaruhi oleh
- Saraf simpatis
vasokonstriktor
- ADH dan RAAS
Autoregulasi ginjal akan
memelihara suplai darah dan
GFR , juga mencegah
peningkatan tekanan yang
tinggi yang akan merusak
ginjal.
Komponen filtrasi glomerulus terdiri dari :
1. Sel endotel dengan fenestra
2. Basement membrane
3. Podosit dengan slit diafragma
Glomerular Filtration :
Kf [( PGC - PBS) - ( GC - BS )]

Kf = koefisien ultrafiltrasi
PGC = tekanan hidrostatik kapiler
glomerulus
PBS = tekanan hidrostatik kapsula
Bowman
GC = tekanan onkotik kapiler glomerulus
BS = tekanan onkotik kapsula Bowman
REABSORBSI & SEKRESI

FUNGSI TUBULUS :
1. Tubulus proksimal : reabsorbsi Na, Cl dan bikarbonat 60-65%,
fosfat 90% dan 100% glukosa dan asam amino, air berpindah
secara pasif
2. Loop of Henle pars descendens : air mengalir kearah medula
secara difusi dan cairan tubulus menjadi pekat
3. Loop of Henle pars ascendens (segmen pengenceran) :
transport aktif Na & Cl kedalam medula tanpa disertai air me-
nyebabkan cairan tubulus menjadi encer
REABSORBSI & SEKRESI

FUNGSI TUBULUS :
4. Tubulus distal : reabsorbsi Na dan pengenceran cairan tubulus
terus dilanjutkan
5. Duktus kolektivus pars kortical : disini masih terjadi reabsorbsi
Na+ bertukar dengan K+ dan H+
6. Duktus kolektivus pars medularis : adanya anti diuretik hormon
(ADH) menyebabkan reabsorbsi air secara efektif dan terjadi
pemekatan urine
REABSORBSI & SEKRESI
Peritubular reabsorption
Kapiler peritubular menyediakan
nutrisi, O2 untuk tubulus dan
menyerap kembali air atau zat
lainnya melalui mekanisme
reabsorbsi.
Tekanan onkotik > tekanan
hidrostatik sehingga proses yang
terjadi adalah reabsorbsi bukan
filtrasi.
Walaupun filtrasi cairan darah
sebanyak 180l/hari, tetapi hanya
1-2l/hari yang dikeluarkan melalui
urine.
Reabsorbsi H2O sebesar 99%,
glukose 100% , Na+ 99.5% dan
urea 50%.
Proses reabsorbsi terutama
terjadi di tubulus proksimal.
Reabsorbsi Na+
Na+ di absorbsi di membran apikal
tubulus proximal yang bersifat
permeabel terhadap Na+ berjalan
pasif dan di membran basolateral
tubulus melalui mekanisme transport
aktif Na-K -ATPase.
Mikrovili akan menyebabkan
permukaan absorbsi menjadi luas.
Perbedaan gradien elektris akan
menyebabkan Cl- melintasi membran
tubulus secara pasif.
H2O mengikuti Na+ karena perbedaan
tekanan osmotik.
Reabsorbsi & sekresi K+
K+ di reabsorbsi sepanjang
tubulus proximal sebagian
besar berlangsung pasif
mengikuti Na+ dan air (di
collecting tubules, sebagian
kemungkinan melalui transport
aktif).
K+ sekresi terjadi di cortical
collecting tubule (principal
cells), dan tergantung pada
transport aktif K+ menyebrang
membran basolateral dan
keluar secara pasif menyebrang
apikal membran tubulus ke
lumen/cairan tubulus.
Reabsorbsi & sekresi K+
K+ adalah elektrolit / kation intra sel
yang utama sehingga sangat penting
untuk menjaga keseimbangannya.
Perubahan kadar K+ biasanya
disebabkan karena perubahan kadar
sekresi K+ di tubulus distal.
K+ yang didalam medulla interna
berfungsi untuk memaksimalkan
ekskresi K+ pada saat terjadi intake K+
yang tinggi.
Reabsorbsi Glukosa
Absorbsi glukosa
tergantung dengan
absorbsi Na+ yang
ditentukan dengan
perbedaan kadar Na+.
Sebagian besar
reabsorbsi di tubulus
proximal.
Di membran apikal,
membutuhkan
Na+/glucose
transporter (SGLT)
Di membran
basolateral absorbsi
glukosa membutuhkan
glucose transporters
(GLUTs), yang tidak
tergantung pada Na+.
Reabsorbsi Asam Amino
Menyediakan kebutuhan asam amino esensial.
Dapat berasal dari GI tract, produk katabolisme protein, atau sintesis de novo
dari asam amino non-essential.
Transport asam amino tergantung pada perbedaan kadar Na+ pada membran
apikal.
Menyebrangi membran basolateral secara difusi, tetapi sebagain masih
tergantung dengan Na+.
Peran urea dalam pemekatan urine

Urea sangat berguna untuk pemekatan urine.


Diet tinggi protein kadar urea tinggi urine
makin pekat.
Urea di ginjal akan mengalami : filtrasi, reabsorbsi
dan sekresi.
Urea recycling
Urea bersifat toksik
pada kadar yang tinggi,
akan tetapi menjadi
bermanfaat dalam
jumlah yang kecil.
Urea recycling akan
menyebabkan kadar
urea yang tinggi di
medulla interna.
Keadaan diatas akan
meningkat osmotic
gradient di loop of
Henle sehingga H2O
dapat di reabsorbsi
kembali.
Mekanisme pemekatan & ekskresi Urine

Membutuhkan integrasi
fungsi dari :
- Loop of Henle
- Vasa recta
- Duktus koledukus
Fungsi glukoneogenesis : Dalam keadaan puasa sel ginjal
dapat melakukan proses glukoneogenesis dengan sumber
asam amino yang ada di ginjal

Fungsi endokrin :
1. Sekresi renin-angiotensin mengatur cairan dan
keseimbangan elektrolit dan tekanan darah.
2. Erythropoietin diproduksi oleh epitel tubulus proksimal
dan sel interstisial korteks merangsang maturasi sel
darah merah di bone marrow
3. 1,25 hydroxyvitamin D3 (calcitriol) yang merupakan
bentuk aktif vitamin D absorbsi Ca GI tract baik
pembentukan tulang mjadi baik, mhambat kelenjar
PTH

Anda mungkin juga menyukai