Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK IV F.

13
IRMA JAYANTI 13.201.283
NASMIATI 13.201.293
NURUL FASISYAH 13.201.269
IMELDA SOSE 13.201.282
RIFKI AULIYAH SAWAL 13.201.263
RAHMAT KURNIAWAN ABU 13.201.254
FRANKY RISALDI 13.201.259
MUSRIPA 13.201.274
FAKTOR RESIKO
Faktor Resiko Nutrisi
Kontrol nyeri, fisioterapi
yang dapat Minimalisasi penggunaan sedatif
dimodifikasi Berhenti merokok sebelum operasi

Malnutrisi
Usia
Faktor resiko Penyakit
Ketergantungan alkohol
yang tidak Obesitas
dapat Merokok
dimodifikasi Lingkungan
Pekerjaan
Pendingin Ruangan
Demam
Sesak Nafas
Nyeri dada
Gejala Nafas cepat
Berdasarkan Penyebab :
- Pneumonia bakteri/tipikal
Berdasarkan Klinis dan - Pneumonia virus
Epidemiologis : - Pneumonia jamur
Berdasarkan Predileksi :
- Pneumonia komunitas
- Pneumonia Lobaris
- Pneumonia nosokomial
- Pneumonia Bronkopneumonia
- Pneumonia aspirasi

Klasifikasi
Pneumonia
STADIUM PENYAKIT
PNEUMONIA
Stadium 1 (hiperemia)
Respon inflamasi awal yang ditandai dengan
peningkatan aliran darah dan permeabilitas
kapiler di tempat infeksi.
Stadium 2 (hepatisasi merah)
Terjadi sewaktu alveolus terisi sel darah
merah, eksudat, dan fibrin, yang dihasilkan
dari reaksi inflamasi.
Stadium 3 (hepatisasi kelabu)
Terjadi sewaktu sel darah putih membuat
kolonisasi di bagian paru yang terinfeksi.
Stadium 4 (resolusi)
Respons imun dan inflamasi mereda, bakteri
telah dicerna, makrofag dan sel pembersih
pada reaksi inflamasi, mendominasi.
Melalui inhalasi

Infeksi dari aliran darah

Migrasi organisme
Dikeluarkan
PATOGEN
Tertahan
dalam pipi
MEKANISME
PERTAHANAN DIRI :
1. Refleks Batuk
2. Klirens Mukosiliaris
3. Fagositosis oleh Alveolar
Bakteri

INDIVIDU RENTAN Bronkeolus dan Alveolus

Peradangan

Respon Inflamasi

Pelepasan Histamin dan Prostaglandin

Vasodilatasi otot polos vaskular paru

Aliran darah ke paru dan permeabilitas kapiler

Eksudat plasma ke paru dan terjadi edema

kecepatan difusi dan saturasi oksigen


Tes
Darah

PEMERIKSAAN
Sputum PNEUMONIA
Serologi

X-ray
1. Istirahat
2. Hidrasi
3. Asupan
makanan
4. Teknik napas
dalam
Pasien yang tidak di rawat di RS
Pengobatan awal : (oral) Pasien gejala berat : -laktam +
Amoksisilin / Klaritromisin / makrolida / doksisiklin atau
Doksisiklin fluorokuinolon antipneumokokus

Pasien yang dirawat di RS


Makrolida (IV) + -laktam / Jika tidak berat : Ampisilin +
fluorokuinolon / sefuroksim makrolida (oral atau IV)
Pasien
Pneumonia
Rawat Jalan

Pasien
Pneumonia
Rawat Inap
TERAPI ANTIVIRUS
Tujuan : Untuk pneumonia yang
disebabkan oleh virus

Terapi Suportif : Pemberian Antivirus :


1. Udara yang lembab 1. Ribavirin atau
Amantadin (untuk
2. Asupan cairan virus influenza tipe A)
3. Tambahan oksigen 2. Acyclovir (Untuk
virus herpes dan
cacar air)
Mukolitik

Menurunkan kekentalan dan perlengketan sekret paru untuk


memudahkan pembersihan

Bronkodilator (Aminofilin)

Meningkatkan diameter lumen percabangan trankeobronkial


sehingga menurunkan tahanan terhadap aliran udara

Analgesik

Mengatasi nyeri pleura akibat penumpukan cairan di paru-paru

Kortikosteroid

Berguna pada keterlibatan luas dengan hipoksemia dan bila reaksi


inflamasi mengancam kehidupan
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai