Anda di halaman 1dari 34

Pokok Bahasan

Metode dan Teknik


Asih-Asah-Asuh Dalam
Penyelenggaraan Posyandu Peduli TAT
Deskripsi Singkat

Peran utama kader


dan petugas dalam
penyelenggaraan
Posyandu Peduli TAT
adalah Pemberdayaan
Orangtua dan Keluarga
agar tahu, mau dan
mampu memantau dan
melakukan pola asuh
TAT .
Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran umum:
Setelah pembelajaran pokok bahasan ini
selesai, peserta diharapkan memahami
metode dan teknik asih-asah-asuh dalam
penyelenggaraan layanan Posyandu Peduli
TAT
Tujuan pembelajaran khusus
Setelah proses pembelajaran dalam sesi
ini, diharapkan peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian metode dan
teknik asih-asah-asuh
2. Menjelaskan tujuan metode dan teknik
asih-asah-asuh
Tujuan pembelajaran khusus
3. Menjelaskan penerapan metode dan teknik
asih-asah-asuh dalam pemberian layanan di
Posyandu Peduli TAT.
4. Mempraktekan metode dan teknik asih-
asah-asuh dalam penyelenggaraan
Posyandu Peduli TAT.
Waktu : 90 menit
Metode :
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Bermain peran
Latar Belakang

Kemampuan komunikasi dan Keluarga akses di Posyandu


interaksi Asih-Asah-Asuh Peduli TAT : lestari dan loyal
Metode dan Teknik
Asih-Asah-Asuh
di Posyandu Peduli TAT
Metode dan Teknik
Asih-Asah-Asuh
Pemberian layanan di
Posyandu Peduli TAT
berlandaskan:
Asih : kasih sayang,
perhatian
Asah: pendidikan,
keterampilan
Asuh : bimbingan,
pembinaan
Pengertian
Metode dan Teknik
Metode berasal dari bahasa Yunani
Methodos : berarti cara atau jalan yang
ditempuh.
Teknik adalah suatu taktik yang menghantar
penerapan metode agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai
Tujuan Penerapan
Metode dan Teknik Asih-Asah-Asuh
Meningkatnya kualitas
jalinan interaksi antara
kader, petugas dengan
orangtua batita.
Meningkatnya rasa
percaya orangtua batita
terhadap layanan
Posyandu Peduli TAT di
wilayahnya.
Tujuan Penerapan
Metode dan Teknik Asih-Asah-Asuh
Meningkatnya jumlah
orangtua/ keluarga anak batita
lestari dan loyal yang akses di
Posyandu Peduli TAT .
Meningkatnya keterampilan
dan kemampuan orangtua/
keluarga anak batita dalam
memantau dan menerapkan
pola asuh TAT pada anak
batitanya.
Tujuan Penerapan
Metode dan Teknik Asih-Asah-Asuh
Meningkatnya kreatifitas
dan daya pikir orangtua
anak batita dalam
menerapkan pola asuh TAT
pada anak batitanya.
Menurunnya jumlah drop
out orangtua anak batita
yang akses di Posyandu
Peduli TAT yang ada di
wilayahnya.
Metode dan Teknik
Dalam Penyelenggaraan
Posyandu Peduli TAT
Konsultasi TAT
Pengertian konsultasi :
Jenis komunikasi interpersonal
Terjadi interaksi individu ke individu atau
individu dengan kelompok kecil
Bersifat dua arah
Pesan yang disampaikan berbentuk verbal
dan non verbal.
Saling berbagi informasi dan perasaan
tentang TAT .
Konsultasi TAT
Langkah-langkah
melakukan komunikasi
interpersonal konsultasi
adalah:
S = Salam
A = Ajak bicara
J = Jelaskan
I = Ingatkan
Konseling TAT
Pengertian :
Proses pemberian bantuan dari petugas
Melalui interaksi individu ke individu /klpok kecil
Memberikan dukungan emosi
Agar klien mampu mengenali keadaan dirinya dan
masalahnya
Dapat membuat keputusan yang tepat bagi dirinya
dengan kesadarannya sendiri tanpa ada paksaan.
Klien mampu bertindak sesuai dengan
keputusannya.

Konseling TAT
Langkah praktis melakukan konseling yaitu:
SA = Salam
T = Tanyakan
U = Uraikan
TU = Bantu
J = Jelaskan
U = Ulangi hal yang penting/ rujuk
Teknik Konseling
Teknik bertemu klien
Teknik menjadi pendengar aktif
Teknik melakukan observasi
Teknik mengajukan pertanyaan
Teknik Konseling
Teknik membantu klien mengambil keputusan,
dengan 4 K (Kondisi, kehendak, konsekuensi dan
keputusan)
Teknik menggunakan media penyuluhan
Teknik melakukan empati
Teknik menyampaikan informasi atau pesan
Teknik memperlakukan klien secara terhormat.
Diskusi Kelompok Terarah
(DKT) TAT

Diskusi antara
kader/petugas
dengan beberapa
keluarga tentang
pola asuh TAT anak
batita
Tujuan DKT- TAT
Setiap keluarga saling berbagi informasi
tentang TAT anak batita.
Setiap keluarga mampu mengenali,
menetapkan dan memecahkan masalah TAT
pada anak batitanya.
Memotivasi setiap keluarga untuk bertindak
mengatasi masalahnya dengan menggunakan
sumber daya yang dimiliki.
Peran Pemandu DKT

1. Tahap pertama : pembukaan


2. Tahap kedua : isi diskusi
3. Tahap ketiga : rangkuman dan
penutupan
Peragaan - Demontrasi
Pola Asuh TAT
Peragaan atau demonstrasi merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memberi contoh nyata bagaimana suatu
kegiatan dilakukan dengan benar.
Peragaan - Demontrasi
Pola Asuh TAT
Ada beberapa macam demonstrasi, yaitu:
Mengembangkan keterampilan sasaran
dalam bidang tertentu
Menunjukkan proses kerja penanganan suatu
perilaku (misalnya: cara mengisi KMS,
mengukur tinggi badan, mengukur lingkar
kepala atas, melakukan stimulasi TAT , dll)
Menunjukkan suatu alat yang baru.
Memantapkan penerimaan hal baru
Ceramah Tanya Jawab
Pola Asuh TAT Anak Batita
Ceramah tanya jawab (CTJ) merupakan
penyampaian pesan oleh seorang pembicara
di depan se-kelompok sasaran yang disertai
tanya jawab.
Tekniknya : disertai humor, pembicara berdiri
ditengah, menggunakan media, bahasanya
mudah, diakhiri rangkuman.
Penerapan Metode dan
Teknik Asih-Asah-Asuh
Dalam Penyelenggaraan
Posyandu Peduli TAT.
Membantu ibu atau keluarga untuk
memantau kondisi TAT anak batita:

Pengukuran berat badan anaknya dan


memasukkan dalam KMS.
Pengukuran tinggi badan anak
Pengukuran lingkar kepala anak
Pemantauan aktifitas anak
Pemantauan respon anak terhadap
lingkungannya.
Memberdayakan ibu dan keluarga
dengan membahas Pola Asuh TAT
anak batita dan permasalahannya

1. Menemu kenali kondisi anak berdasarkan


hasil pengukuran TAT Anak Batita.
2. Mengajak keluarga membahas
permasalahan TAT yang ada.
3. Menyampaikan informasi tentang pola
asuh TAT
Memberdayakan ibu dan keluarga
dengan membahas Pola Asuh TAT
anak batita dan permasalahannya

4. Memotivasi ibu atau keluarga untuk


memberikan pola asuh TAT pada anak
batitanya.
5. Memberikan bimbingan dan pendampingan
pada orangtua atau keluarga untuk
melakukan tindakan Pola Asuh TAT pada
anak batitanya.
Memberdayakan ibu dan keluarga
dengan membahas Pola Asuh TAT
anak batita dan permasalahannya

6. Membahas dan memotivasi orang tua,


untuk melakukan rujukkan pada anak
batitanya yang mengalami masalah.
7. Melakukan pemantauan terhadap kondisi
anak batita, pasca rujukkan.
Praktik Penerapan Metode dan
Teknik Asih-Asah-Asuh dalam
Layanan Posyandu Peduli TAT.
Penugasan Bermain Peran
1. Peserta berada dalam 3 kelompok
2. Kelompok 1 memperagakan konseling TAT
pada saat melakukan kunjungan rumah.
3. Kelompok 2 memperagakan DKT dengan
ibu-ibu yang punya anak batita.
4. Kelompok 3 memperagakan konsultasi TAT
pada hari buka Posyandu.

Anda mungkin juga menyukai